Unplanned Marriage - Bab 109 Pohon Sagu Tua ini Akhirnya Berbunga Juga (1)

Veronica Gu terbengong sesaat, disaat seperti ini tidak seharusnya ada orang di lingkungan sekitar sini, jika bukan pencopet tidak akan ada orang lain lagi....

Jadi dia dengan diam-diam beranjak keluar melihat, tiba-tiba, pupil matanya membesar, dia melihat sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi..

Di depan halaman kosong itu, Veronica berdiri bengong.

Dia tidak pernah menyangka, dua orang yang berdiri di dalam itu bisa bersama.

Elvian dan Eliana.

Elvian adalah kakaknya yang hidup bersamanya sejak kecil, tidak peduli sampai kapanpun dia tetap akan mempercayainya.

Eliana adalah teman baiknya saat kuliah, tapi malah membuat kekacauan di pesta pernikahannya, orang yang sangat membencinya.

Berkali-kali Veronica menebak mengapa Eliana bisa begitu membencinya, saat dia melihat Eliana berdiri di depan Elvian, tiba-tiba dia menjadi sedikit mengerti.

Ekspresi Elvian sangat datar, "Bukannya kamu masih bertunangan dengan Marco?"

"Elvian! Kamu jangan keterlaluan!" Suara Eliana meninggi, "Jelas-jelas kamu tahu demi siapa aku melakukan ini semua, jelas-jelas kamu tahu aku..."

Elvian memotong perkataan Eliana, "Aku tidak tertarik untuk mengetahuinya. Eliana, aku ini orang yang realistis, coba berkatalah yang realistis."

Tiba-tiba Eliana tertawa dingin, "Elvian, aku pikir kamu akan berdiri dan menikahi Veronica, tapi kamu tidak melakukannya. Saat itu kalau kamu melakukannya, keluarga Gu juga pasti akan merestuimu. Aku tidak mengerti perasaanmu terhadap Veronica sebenarnya seperti apa. Tapi, kelakuanmu padaku, apakah kamu tidak merasa kamu sudah keterlaluan?"

Elvian melangkah maju hingga ke hadapan Eliana, "Kamu sendiri yang rela melakukan ini, aku tidak pernah memaksamu, Eliana. Bukannya dari Marco kamu juga bisa mendapatkan kehormatan yang kamu mau?"

"Tapi orang yang aku cintai itu kamu, Elvian." Eliana menarik lengan Elvian, lalu memohon, "Elvian, semua orang di perusahaan Tsi sudah diganti, Marco juga sudah bukan Marco yang dulu lagi, apalagi sekarang dia bersama wanita yang bernama Eva Zhou. Sebenarnya aku sangat ketakutan berada di dalam keluarga Tsi, Aku sangat takut setelah melahirkan anak ini mereka akan melakukan tes DNA, Elvian, pertimbangkan anak kita, jangan keterlaluan oke?"

Elvian berdiri tegak, dia menghela nafas, "Eliana, sebagai tunangan Marco, tiba-tiba kamu muncul di sampingku, kamu pikir ini wajar?"

"Anakmu sendiri kamu juga tidak mau lagi?"

Perkataan Eliana membuat Veronica tidak bisa percaya, tubuhnya gemetaran dan hampir terjatuh di lantai, anak yang ada di dalam perut Eliana adalah anak Elvian?

Wajahnya memucat melihat mereka berdua meneruskan pertengkaran mereka, tapi apapun sudah tidak terdengar lagi olehnya, yang terdengar hanyalah dengungan kencang seperti saat di pesta pernikahannya, Elvian yang menyuruh Eliana membuat keributan, apa tujuan Elvian?

Kalau Elvian menyukainya, ini bukan alasan dia menyuruh Eliana membuat keributan.

Dia tidak jadi menikah dengan Marco, dan keadaan saat itu membuatnya bersama Charles.

Veronica bingung, banyak sekali kejadian yang berkaitan, menjadi sangat rumit, perlahan-lahan dia berdiri, dan memapah ke dinding, dua orang yang ada di dalam masih belum menyadari kalau di luar ada orang lain, dia masih berdiri di luar dan langsung menelepon Elena: "Halo, Elena, sudah lama kita tidak ketemu, kalau kamu ada waktu ayok kita keluar makan?"

Veronica dan Elena janjian di sebuah restoran Chinese, di sebuah kamar VIP dengan dekorasi yang sangat spesial, tercium aroma dupa yang harum, Veronica tiba duluan, dia duduk dan menikmati teh.

Kejadian di halaman tadi masih terputar di kepalanya, sebuah rasa sakit membuatnya mengerutkan alisnya, dia berharap apa yang dia pikirkan itu salah, berharap itu hanyalah sebuah tebakan, dan berharap dia tidak salah melihat kakak beradik keluarga Lu itu.

Kalau orang lain, mungkin tidak begitu berarti bagi Veronica, tapi kakak beradik keluarga Lu ini berbeda, mereka tumbuh besar dengannya, Elvian adalah kakaknya, Elena adalah adik sekaligus sahabat terbaiknya.

Tidak lama kemudian, suara Elena terdengar dari luar, "Halo, kamar 401 dimana ya?"

Pelayan itu membawanya kesini, Veronica langsung mengeluarkan cermin dari tasnya, menatap beberapa saat, dan menyakinkan kalau tidak ada yang berbeda dengan dirinya, lalu menyimpannya kembali.

Elena dengan senang berlari masuk, "Wah, Veronica kenapa kamu ada waktu untuk mentraktirku makan."

Veronica tersenyum, "Sudah berapa hari kita tidak ketemu, dulu kita tiap hari pasti janjian, memangnya tidak boleh ya kalau aku rindu."

"Orang yang sudah menikah memang beda." Kata Elena, mungkin karena mengingat kejadian yang terjadi di rumah keluarga Gu, dia memperhatikan ekspresi Veronica dengan seksama, "Oyah, aku sudah mendengar apa yang terjadi di perusahaan Tsi, kenapa Charles masih mengangkatmu sebagai asistennya, jangan-jangan dia ingin balikan?"

Veronica memegang cangkir tehnya, berpikir-pikir lalu berkata: "Kita tidak bercerai."

Elena melotot, dia tidak percaya, "Kamu bilang apa? Kalian tidak bercerai?"

Veronica tersenyum, "Tentu, itu hanya dilakukan untuk membohongi publik saja, kamu juga percaya ya."

Elena bengong selama beberapa saat, lalu berkata: "Kamu membuatku kaget, benar-benar rumit..."

Saat ini pelayan mulai mengantarkan makanan ke dalam.

Veronica mengambil kesempatan ini memperhatikan wanita yang ada di depannya ini, setelah beberapa saat dia pun mulai menarik nafas kecil, lalu bertanya, "Elena, sebenarnya ada satu hal yang ingin kutanyakan."

"Eh, tanya saja." Elena menatapnya bingung, sambil memegang minuman sodanya.

"Eliana." Kata Veronica, membuat Elena mulai menegakkan tubuhnya.

"Oh wanita tidak tahu malu itu, kenapa?"

Veronica berkata, "Maksudku, sebelumnya saat aku putus hubungan dengan Eliana, bukannya kamu bilang mau jadi orang dalam untukku? Hubunganmu dengannya selama ini baik-baik saja, bagaimana akhir-akhir ini? Apakah dia baik-baik saja?"

Elena memurungkan mulutnya, dan berkata kesal, "Dia, bukannya Charles sudah menguasai perusahaan Tsi? Sekarang keadaan keluarga Tsi sangat terpuruk, Marco menjual dua rumah, dan mendapat sedikit uang, Eliana tentu memandang rendah Marco, Eliana bermimpi untuk jadi nyonya kaya, hehe. Dasar wanita tidak tahu malu, semuanya didekatinya."

"Semuanya didekatinya?" Veronica menangkap kata-kata ini, dia pun penasaran: "Bukannya dia hanya mendekati Marco seorang? Kalau dia tidak hidup di rumah keluarga Tsi, memangnya keluarga Tsi mau melepaskannya? Di dalam perutnya bukannya masih ada keturunan keluarga Tsi?"

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu