Unplanned Marriage - Bab 263 Gerson dan Cornelius, Elvian dan Charles Pada Masa Depan?

Veronica menghempaskan nafasnya, Gerson ini, dia benar-benar harus memikirkan cara untuk mengantarkannya pergi, dari awal dia sudah salah berbaik hati.

Administrasi taman kanak-kanak tidaklah susah, tapi mungkin juga karena efek Charles, dengan cepat, Charles dan Cornelius sudah bisa sekolah.

Veronica berdiri didepan pintu dan menatapi Cornelius, dia berbisik banyak hal kepadanya, dan membiarkannya jangan takut, ditaman kanak-kanak dia harus bermain bersama anak-anak lain, jika tidak pergilah mencari Gerson.

Gerson dan Cornelius berada disatu kelas yang sama.

Terakhir Veronica masih belum tenang, dia menarik tangan Cornelius dan mengatakannya lagi, "Tidak, Cornelius, jika kamu tidak ingin pergi sekolah, maka pulanglah bersamaku, kamu putuskan sendiri saja, ok?"

Cornelius menganggukkan kepalanya, Dia menganggukkan kepalanya dan menghapus air mata di wajah Veronica, "Ibu....tidak perlu khawatir."

Lalu Cornelius memutarkan badannya dan mengandeng tangan Wenny pergi.

Dan hanya tersisa Veronica sendiri melongo ditempat semula.

Ini adalah kedua kalinya Cornelius memanggilnya ibu, pertama kali ketika dia makan bersama Nicholas, waktu itu Cornelius jelas mengaku salah, dan terakhir Cornelius juga menyadarinya dan dia tidak pernah memanggilnya lagi.

Sebenarnya Cornelius mengerti semuanya, hanya saja responnya lambat, berikan dia waktu untuk berpikir, maka dia akan berpikir dengan jelas.

Dan ternyata tadi Cornelius memanggilnya ibu lagi.

Veronica sedikit tidak bisa meresponnya, dia merasa dirinya memang menganggap Cornelius sebagai anaknya sendiri, meskipun Charles juga terus berkata kepadanya jika ada keluarga yang cocok maka antarkanlah Cornelius kesana.

Bagaimanapun juga kedepannya mereka pasti akan mempunyai anak lagi.

Cornelius dan Gerson sebenarnya sama saja dengan Charles pada keluarga Tsi dan Elvian pada keluarga Lu.

Charles adalah anak sulung keluarga Tsi, namun dia adalah anak angkat, perbedaannya dengan Veronica adalah Tina tidak menyukainya dan juga tidak terlalu memberikan perhatian dan kasih sayang seorang ibu kepadanya.

Tapi juga masih ada sebuah kesamaan, yaitu Cornelius lebih besar daripada Wenny, perusahaan Daily Life yang sebesar ini pasti harus mempunyai pewaris, sebagai anak laki-laki, meskipun sekarang dia melindungi Wenny tapi bagaimana dengan selanjutnya? siapa yang tahu juga.

Lagipula Charles dan Veronica masih berencana untuk melahirkan anak lagi, dia takut akan mengundang banyak masalah.

Sedangkan Gerson lebih tidak perlu diungkit lagi, baik bagaimanapun cara memandangnya, dia tetaplah seperti Elvian, sangatlah tidak menentu, Sharlene tidak menyukainya dan begitu juga dengan Charles.

Tapi mungkin juga Gerson sendiri menyadari bahwa bagaimanapun caranya dia bertingkah, hanya ada tante Lee saja yang lebih menyayanginya saja, Veronica masih tergolong baik terhadapnya, sedangkan yang lainnya malah lebih menyukai Cornelius, jadi apapun itu, dia ingin berebut dengan Cornelius.

Sampai detik ini barulah Veronica menyadari bahwa mudah untuk mengatakan akan mengadopsi anak kecil tapi sungguh susah sekali untuk mengajarinya.

Selama ini, hal Elvian membuatnya sungguh tidak mengenakkan di hati, ketiga anak ini juga membuat keluarganya kacau, untung saja masalah Yulie masih bisa ditunda sebentar, tidak begitu terburu-buru, jika tidak Veronica juga tidak tahu bagaimana caranya untuk mengatasinya.

Ketika malam, dia sudah bertelepon bersama Adeline, dan menyuruhnya datang untuk makan malam, Adeline menyetujuinya, Ricky juga akan datang sekitar pukul 7 malam.

Jadi Veronica menyuruh Charles untuk pulang kerja jam 4 sore, dan menjemput anak-anak bersama mereka. baru saja mereka berdua tiba didepan sekolah, dan menelepon guru, langsung terdengar suara tangisan Wenny dari dalam sana.

Sekali melihat Charles dan Veronica, Wenny langsung berlari menghampiri mereka, "Ayah, ibu---"

Veronica melihat bahwa kedua mata Wenny sudah membengkak karena menangis, lalu bertanya, "Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Guru juga menghempaskan nafas disampingnya, "Semua ini karena anak yang kalian antarkan hari ini, masih lumayanlah satunya tidak bisa bicara, tapi yang satunya lagi sangat bandel sekali datang langsung berkelahi bersama Micky, Wenny ingin mencegatnya, namun tidak kuat dan didorong jatuh oleh Micky,"

Sekali guru berkata seperti itu, Veronica langsung mengerti, sepertinya Gerson berbuat onar lagi di taman kanak-kanak.

Lalu Gerson dan Cornelius juga ikut keluar, Cornelius tidak berkata apa-apa dan mengikuti dari belakang, Sedangkan pakaian Gerson berantakan, rambutnya juga, setelah datang, Veronica langsung menariknya kesamping, "Bukankah aku menyuruhmu jangan berkelahi di sekolah? mengapa ini hari pertama kamu langsung....."

Gerson langsung berteriak, "Jelas-jelas itu adalah salahnya!!"

Wenny menangis terengah-engah didalam pelukan ayahnya, Charles semakin menatapi Gerson dan tidak puas, hingga Gerson merasa tegang, lalu matanya juga memerah, "Lagipula apapun yang ku lakukan itu salah! Kalian tidak menyukaiku mengapa masih mengadopsi aku!"

Gerson berlari keluar, Tante Lee mengejarnya dari belakang, dan akhirnya dia juga berhasil memeluk Tuan Muda yang dia besarkan dari kecil.

Tante Lee juga turut menjelaskan demi Gerson, "Tuan Charles, Nona Veronica, Tuan Muda kami memang bandel, tapi dia tetap tahu mana yang benar dan mana yang salah, dia tidak mungkin berkelahi tanpa alasan."

Cornelius berada didalam pelukan Veronica, mukanya merah, dia seolah ingin mengatakan apa-apa, namun dia tidak bisa mengatakannya.

Veronica berpikir untuk berdiskusi bersama Adeline annti malam, tapi dia sampai merasa bahwa membiarkan mereka berdua mengadopsi Gerson juga kurang bagus buat mereka.

Ketiga anak ini begitu kacau hingga mengacaukan hati Veronica.

Charles menyuruh Steven untuk menyetir mobilnya kemari, bagaimanapun juga pulanglah dulu, dan mereka juga masih harus memikirkan cara untuk meminta maaf kepada orang tua Micky, bagaimanapun juga, sekarang mereka adalah pengadopsi Gerson, mereka harus bertanggung jawab kepadanya.

Ketika jam 7 malam, dirumah akan kedatangan tamu.

Ketiga anak ini dibawa oleh Tante Lee untuk mengganti pakaian, Cornelius terus saja tidak mau pergi, dia tetap tidak bisa mengatakan apa-apa, seolah sangatlah tersiksa.

Veronica melihat tampangnya, jangan-jangan Cornelius juga kenapa-kenapa hari ini di sekolah, dia lalu mengobrol sendirian bersama Cornelius, "Cornelius jangan menangis, ibu...."

Eh, memanggil dirinya sebagai ibu dihadapan anak ini memang agak aneh.

Tapi Cornelius sungguh mengundang kasih sayang, Veronica merasa jika Wenny mempunyai kakak sepertinya mungkin adalah sebuah hal yang bahagia, dia tidak bisa menebak kehidupan kedepannya dan tidak bisa memastikan apakah Cornelius akan menjadi Charles yang kedua.

Tapi didalam hati Veronica, dia berharap Wenny bisa melewati hidup selayaknya seorang putri raja, mempunyai kehidupan yang diinginkan oleh dirinya sendiri, urusan yang berhubungan dengan pewarisan perusahaan dan sejenisnya sebaiknya tidak berhubungan dengan Wenny, biarkan siapapun untuk mewariskan Perusahaan Daily Life.

Jadi setelah ragu-ragu sejenak, dia mengelus wajah Cornelius yang merah, "Ibu ada disini."

Sekali dielus barulah dia menyadari bahwa Cornelius demam tinggi.

Veronica lalu segera mengendong Cornelius, dan terburu-buru berlari kedalam kamar, saat ini Gerson masih tengah menangis di pojok ruangan, dan Tante Lee sedang menasehatinya.

Veronica tidak sempat memperhatikan Gerson, dia meletakkan Cornelius di kasur lalu memanggil Tante Lee untuk mengambil obat pereda panas dan selimut, obati dulu demam Cornelius terlebih dahulu.

Setelah Tante Lee pergi, Gerson sepertinya semakin menangis dengan kencang, sekali melihat tidak ada yang mempedulikannya, dia lalu mendekat dan ingin melihat Cornelius.

Karena marah karena Gerson berbuat kesalahan, Veronica bangkit dan memeluk Gerson ke pojok, "Hari ini kamu dihukum berdiri disini, jika kamu tidak memikirkan dengan baik apa kesalahanmu, kamu tidak boleh keluar."

Gerson marah, "Aku tidak salah! aku tidak salah!"

"Apakah tidak salah berkelahi dengan orang lain?" Veronica juga tidak ingin memarahi anak kecil, "Kami mengadopsimu bukan membiarkanmu membully orang lain! Dan ternyata kamu merasa tidak bersalah!"

Ketika mengajari Wenny, Veronica juga mengajari aturan sopan-santun, tapi dia merasa Gerson tidak bisa begitu, dia juga tidak bisa mewakili Elvian dan Eliana untuk menhajar anak ini, meskipun ketika bandel, Gerson memang kurang ajar.

Veronica menhirup nafas dan menahan rasa marahnya, dia berbalik untuk menjaga Cornelius.

Gerson melototnya dan berlari keluar.

Cornelius terus saja berbisik memanggil ibu, Veronica sangatlah sedih mendengarkannya, dia memeluknya dan terus menasehatinya.

Demam Cornelius tidak sembuh dan Veronica juga tidak tega untuk meninggalkannya, terakhir Wenny juga kemari dan melihatnya dengan mata berkaca-kaca dan terakhir juga tidak ingin pergi, Veronica lalu membiarkannya duduk disamping Cornelius dan menemaninya.

Tidak lama kemudian, Adeline dan Ricky juga tiba, kedatangan mereka tidak pada waktu yang tepat, demam Cornelius tetaplah belum turun, dia masih tertidur diatas kasur.

Adeline juga tidak menyangka Ricky juga datang, awalnya dia tercengang, lalu wajahnya merah dan pergi melihat Veronica.

Ricky mengobrol bersama Charles di ruang tamu.

Tante Lee mempersiapkan makan malam didapur.

Ricky tidak menyangka bahwa tiba-tiba dirumah Charles bertambah dua orang anak, sungguh ramai sekali, satu anak kecil yang gemuk tengah berjongkok dipojok, seolah semua orang adalah musuhnya, dan mulutnya masih saja bergumam dirinya tidak salah, Yang satunya lagi tentu saja adalah putri kesayangan Charles, Wenny tengah mengantung dibadan Charles, dia terlihat tidak senang.

Dia dengar bahwa dikamar atas masih ada satu anak yang sedang demam tinggi, anak itu tengah tidur, Veronica sedang menjaganya disampingnya.

"Rumahmu ini akan menjadi taman kanak-kanak? kata Ricky.

Charles juga sedikit tidak berdaya, dia membiarkan Gerson datang kerumahnya juga karena kehabisan cara, sedangakan Cornelius, dia sendiri yang meminta untuk menjemputnya pulang, boleh dibilang bahwa ini adalah kebetulan dan juga bisa dibilang adalah sebuah kepastian.

Ricky lalu melirik kelantai atas, ketika terpikir tatapan Adeline kepadanya, "Gadis itu masih belum berpikir dengan baik, sekali melihatku masih sama saja melihat musuhnya saja."

Charles menasehatinya, "Pelan-pelan saja."

Sebenarnya Charles masih mempertimbangkan bagaimana caranya untuk mengungkit masalah Gerson kepada Ricky, dia masih bingung bagaimana cara untuk mengatakannya.

Adeline yang berada dilantai atas tengah berjaga disamping Cornelius bersama Veronica, ketika melihat Cornelius dia langsung merasa anak ini sangatlah tampan.

Veronica memegang tangan Cornelius dan bercerita tentang Cornelius kepada Adeline, dia mengatakan bahwa semenjak kecil dia tidak disayangi semua orang merasa dia sakit dan tidak peduli kepadanya, karena respon anak ini lambat, orang tuanya tidak sabaran untuk berkomunikasi denganya sehingga Cornelius mempunyai halangan untuk berkomunikasi.

Ketika melihat Adeline terlihat memancarkan kasih sayang seorang ibu, Veronica langsung berkata, "Adeline, apakah kamu mempertimbangkan untuk mengadopsi anak bersama Ricky?"

Adeline tercengang dan melirik kearah Cornelius yang berada dikasur, "Maksudmu Cornelius?"

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu