Unplanned Marriage - Bab 34 – Angkatlah telepon dulu (1)

"Kring, kring, kring..."

Tiba-tiba dering telepon terdengar, membuat tubuh Charles kaku, dan Veronica tertegun.

"Ya ... ah!" Suara jeritan Veronica terdengar. Charles tiba-tiba mencium dadanya dan membiarkannya menjerit.

Dia menggigit dan menjilatnya, dan ponsel itu terus berdering.

Veronica menggigit bibir bawahnya, wajahnya memerah, dan dering telepon yang tidak berhenti berdering di telinganya membuatnya gugup.

Ponsel masih berdering, Charles berhenti sebentar dan menatap Veronica. Ia terlihat jengkel.

Veronica berkata dengan sedikit malu, "Kamu, angkatlah telepon dulu ... setelah itu, setelah itu kita..."

Veronica terlalu malu untuk melanjutkan kata-katanya.

Pada akhirnya, Charles melepaskan Veronica, dan mengambil ponsel dari pakaian yang berserakan di lantai.

"Halo..." suaranya serak, orang-orang yang dekat dengan Charles jelas tahu apa yang baru saja dilakukan Charles, terutama untuk Andri Xie, yang meneleponnya.

Veronica terengah-engah dan meninggalkan Charles untuk berbicara dalam telepon, dia tidak tahu apakah itu melegakan atau mengecewakan.

"Charles, ini aku."

Andri Xie, berdiri di depan jendela mengayunkan segelas anggur putih di tangannya. Ketika dia mendengar suara Charles, pandangan matanya menjadi rendah, dia bisa melihat pemandangan seluruh kota, tetapi ekspresinya tidak dapat ditebak.

Charles mengangkat alisnya, meskipun terkejut Andri Xie meneleponnya saat ini, dia bangkit dan berjalan untuk mengambil handuk dan mengaitkannya di pinggangnya. Lalu dia melihat Veronica dan berjalan keluar dari kamar.

“Ada apa?” ​​Charles tidak bisa menjamin bahwa dia bisa mengendalikan dirinya sendiri jika dia tinggal di ruangan ini lagi.

"Uh..." Veronica menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia membuka mulutnya tetapi tidak bisa bicara. Mungkin dirinya masih merasa terlalu malu.

Veronica-nya memegangi kepalanya, wajahnya masih merah, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang.

Apakah ini dapat dianggap sukses? Atau apakah masih belum berhasil?

Siapa yang menelpon? Apakah perusahaan? Jika tidak ada telepon masuk...

Dia teringat ekspresi Charles, itu adalah sesuatu yang belum pernah dia lihat sebelumnya, meskipun dia sangat malu, dia merasa sangat bahagia, ternyata dia dapat membuatnya menjadi seperti itu. Menjadi tak terkendalikan.

Wajah Veronica yang memerah dipenuhi dengan senyuman yang manis.

Di ruang tamu, Charles duduk di sofa dan masih berbicara dengan Andri Xie.

“Kali ini yang akan masuk ke tim proyek, kamu juga mengenalnya, Charles.” Mendengar kata-kata Andri Xie, tiba-tiba ada perasaan buruk di hati Charles.

“Tampaknya Tuan Muda Kedua benar-benar menghargai proyek ini,” Charles memegang ponselnya dengan erat, dan nadanya dibuat seringan mungkin.

Jika Andri Xie mengirim seseorang yang dia kenal, itu tidak akan berakhir baik.

"Oh..." Andri Xie menyeringai, tidak ada pengakuan dan tidak ada penyangkalan, "Besok, kau pasti ingin terlibat."

Charles sedikit tersenyum, arti senyuman itu tidak dapat dijelaskan, "Tentu saja, tidak hanya Tuan Muda Kedua, perusahaan kami juga menempatkan proyek ini sebagai prioritas utama."

Setelah mengatakan itu, Andri Xie mengangkat alisnya teringat sesuatu, "Aku tahu bahwa Marco bertanggung jawab atas kerja sama ini, tetapi tunangannya, Eliana ..."

Kata-kata Andri Xie belum selesai, tetapi Charles bisa menebak apa yang akan dikatakan selanjutnya.

"Tuan Muda Kedua, tenang, Veronica ada di tim proyek itu dan aku yakin dia bisa melakukannya."

"Benarkah? Tampaknya kau benar-benar menyukainya, Charles. Berita tentang pesta pertunangan itu sepertinya sepenuhnya salah."

Charles diam, lalu melihat ke arah kamar tidur. Adegan pesta pertunangan muncul di benaknya. "Ya, manusia tidak dapat diprediksi. Orang-orang yang kamu kira baik, mungkin akan mengejutkanmu pada akhirnya."

Telepon diam selama beberapa detik. Setelah itu, Andri Xie tersenyum lembut, "Haha, mau pergi minum?"

“Boleh.” Kata Charles lalu menutup telepon, Charles menatap ponsel di tangannya.

Pintu tiba-tiba terbuka, dan Veronica, yang sudah mengenakan piyamanya, tidak berani menatap Charles. Dia haya melihat ke bawah dan mencoba mengatakan sesuatu, "Apa…apakah sudah ingin tidur?”

Charles menatap tubuh Veronica yang ramping, meskipun tubuhnya telah dibungkus dengan piyamanya saat ini, tetapi dia tahu betul betapa indahnya tubuh Veronica.

Tiba-tiba ada aliran panas mengalir dari tubuhnya, tetapi dia harus menahan perasaan itu.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu