Unplanned Marriage - Bab 372 Jangan Terlalu Berlebihan Membully Orang Lain

Dulu dia kira, orang lain yang mengejarnya, bukanlah urusannya.

Tapi sekarang dia baru tahu, sikapnya juga menentukan banyak hal. Dia tidak boleh membiarkan dirinya terbuai akan itu.

Setelah dia mengatakan itu, Arnold Koo terdiam. Lalu pria itu tersenyum, "Dennis yang menyuruhmu mengatakan ini bukan. Ini adalah ciri khasnya. Terus terang."

Wenny Gu berkata, "Paman Koo, kamu jangan berpikir terlalu banyak. Ini tidak berhubungan dengan paman kecil kok."

"Kalian berdua. Memang benar-benar tidak dapat dipisahkan." Arnold Koo berkata dengan tenang. Seperti tidak terluka oleh perkataan Wenny Gu tadi.

Wenny Gu mengangguk dengan bangga, "Tentu saja. Tapi aku lihat, paman juga tidak terlalu sedih. Pasti paman tidak sesuka itu padaku bukan? Demi wanita yang tidak disuka tapi malah kehilangan teman. Aku lihat itu bukanlah hal yang menguntungkan."

"Iya." Arnold Koo setuju dengan pendapat Wenny Gu. Sekarang dia tidak berhubungan lagi dengan Dennis Zhou. Seperti diam-diam telah memutuskan semua kontak dengan Dennis Zhou.

Wenny Gu menghela napas, "Juga Via Blue Dance Company ini. Kalau menurut paman aku tidak cocok berada di sini, aku juga tidak masalah."

Yang jelas dia sudah memutuskan untuk melahirkan anak bagi Dennis Zhou. Bekerja di perusahaan ini atau tidak, tidak lagi dia pedulikan. Awalnya juga masuk ke sini karena Dennis Zhou, kalau dia membuat investor ini marah, dia juga tidak masalah.

Arnold Koo menggeleng, "Satu masalah tidak boleh dicampurkan dengan masalah lain. Wenny, acara waktu itu apa kamu tidak mendaftar? Cindy sudah daftar. Kamu sebagai solo dancer, bukankah seharusnya juga mendaftar?"

"Benar, benar." acara waktu itu, Cindy Yun sudah mendaftar melalui Dennis Zhou. Wenny Gu tentu saja tahu. Tapi Wenny Gu kira dia sudah tidak memiliki kesempatan untuk itu lagi.

Arnold Koo tersenyum pasrah, "Tapi sudah tidak ada kesempatan lagi. Kamu takutnya harus melalui banyak seleksi. Apa kamu percaya diri?"

"Harus ikut?" Wenny Gu sedikit terkejut.

"Aku kira, kamu pasti akan ikut." Arnold Koo malah menjawab Wenny Gu seperti itu, membuat hatinya sedikit tidak senang. Tapi karena Arnold Koo ingin dia ikut, jadi dia ikut saja.

Wenny Gu mengangguk, setelah itu berjalan masuk ke dalam perusahaan.

Cindy Yun sedang duduk dengan Xavier Chen di dalam ruang latihan entah sedang membicarakan apa. Baru saja Wenny Gu masuk, dia sudah mendengar Cindy Yun berkata, "Lomba dance kali ini, kita mau bekerja sama tidak untuk memenangkan lomba. Hal itu akan berdampak baik juga bagi perusahaan kita."

Mendengar itu, Wenny Gu tertawa dingin. Dia tahu Cindy Yun bukanlah orang yang hebat, jadi ingin menang dengan cara tidak baik seperti ini.

Tidak disangka Xavier Chen malah mempertimbangkannya dengan serius.

Cindy Yun kebetulan melihat Wenny Gu masuk ke dalam ruang latihan, dan menarik Xavier Chen pergi.

Cindy Yun masih memikirkan masalah kemarin malam. Kemarin malam dia awalnya sangat bangga, setidaknya semua perempuan iri kepadanya karena dia memiliki pacar yang tampan dan berwibawa. Namun Dennis Zhou malah meninggalkannya kepada Arnold Koo dan pergi seorang diri.

Kalau Arnold Koo bicara baik-baik dengannya, maka tidak apa-apa.

Arnold Koo memang dari awalnya sudah membencinya. Sama sekali tidak memberi muka padanya. Jadi Cindy Yun awalnya mengikuti kegiatan ini dengan heboh, pada akhirnya tidak memiliki akhir yang baik.

Meskipun dia berhasil masuk ke babak kedua tapi tetap saja sangat tidak mengenakkan.

Dia merasa semua ini salah Wenny Gu. Kalau tidak ada Wenny Gu, dia bisa sangat senang.

Hati yang penuh dendam membuat Cindy Yun menarik Xavier Chen dengan kuat lalu bertanya, "Aku tanya ya. Masalah yang waktu itu kamu bilang, sebenarnya sudah bagaimana. Bisa menendang Arnold dan Wenny keluar tidak?"

Di tengah perkataannya, Wenny Gu juga menoleh ke arah ruang latihan. Wenny Gu sedang latihan menari. Baru latihan sebentar, sudah berkacak pinggang. Latihan sebentar lagi, ekspresi wajahnya kembali berpikir keras.

Jadi dia benci pada Wenny Gu.

Begitu Wenny Gu masuk ke ruang latihan. Pandangan perempuan-perempuan lain pasti akan tertuju pada Wenny Gu. Kondisi Wenny Gu saat menari, bahkan banyak detail, juga sangat indah untuk dilihat.

Cindy Yun merasa. Selama Cindy Yun masih ada di Via Belle Dance, dia tidak bisa merasakan kebanggaan atas dirinya!! Jadi dia harus mengusir wanita yang jelek itu dari sini.

Wenny Gu saat latihan sebenarnya juga tidak fokus. Dia lebih peduli hasil pembicaraan Dennis Zhou dan Harley Zhou. Di tengah-tengah latihan dia juga tidak hentinya mengecek pesan dari adik. Melihat bagaimana suasana hati adiknya hari-hari ini. Tapi tidak disangka tiba-tiba mendapat telepon dari nomor tidak dikenal.

Wenny Gu mengerutkan dahi dengan perasaan aneh. Baru saja telepon itu terputus, datang telepon lagi. Jadi dia hanya bisa mengangkatnya.

Dari seberang terdengar suara Hanny Ruan. Hanny Ruan mengajaknya bertemu.

Hanny Ruan ini masih berani?

Wenny Gu awalnya ingin menolak dan langsung menutup sambungan. Tapi Hanny Ruan malah bertanya sambil tersenyum, "Kabarnya hubungan kalian ini sudah diketahui oleh Harley? Lalu Dennis berencana membicarakannya dengan Harley? Kelihatannya kalian tidak ingin memberitahu orang-orang tentang masalah ini ...?"

Wenny Gu mengerutkan dahi, lalu mengajak bertemu di kafe dekat sana.

Hanny Ruan sejak waktu itu dipecat oleh Dennis Zhou, sudah tidak pernah muncul lagi.

Awalnya Wenny Gu kira wanita itu sudah hilang dari kehidupannya. Atau mungkin wanita itu tidak akan datang lagi mencari masalah. Karena Wenny Gu tidak pernah menganggap Hanny Ruan sebagai musuhnya. Dia hanya merasa posisi wanita itu kurang darinya.

Membuka pintu kafe, Hanny Ruan memakai dress berwarna hijau muda. Diluarnya memakai luaran berwarna putih. Wajahnya sedikit lemah, tapi tidak dapat menutupi kharisma anggun pada dirinya.

Jujur saja, kalau Wenny Gu tidak suka Dennis Zhou, dia sebenarnya merasa Hanny Ruan cocok dengan Dennis Zhou.

Paman kecil umur 41 tahun terus belum menikah. Jangan lihat pria itu selalu tenang, tapi sebenarnya ada beberapa keanehan. Dennis Zhou ingin dijaga oleh orang lain, tapi tidak suka mengurus urusannya sendiri.

Hanny Ruan sebagai asisten Dennis Zhou, seharusnya melakukannya dengan lumayan baik. Kalau tidak juga tidak mungkin dipercaya oleh Dennis Zhou.

Wanita ini, dilihat-lihat juga merupakan wanita yang pandai memasak.

Sama sekali berbeda dengan dirinya.

Wenny Gu sudah terbiasa dengan Dennis Zhou. Mereka saling menjaga, tapi tetap Dennis Zhou yang menjaganya paling banyak.

Wenny Gu tidak berencana baik-baik pada Hanny Ruan. Wanita ini mencarinya pasti karena ada permintaan dan keinginannya. Jadi begitu wanita itu duduk, Wenny GuH langsung bertanya dengan wajah dingin, "Ada apa? Apa yang ingin kamu katakan? Tidak disangka kamu juga berhubungan dengan Harley? Atau cinta lama bersemi kembali?"

Harley Zhou sudah menikah. Meskipun Hanny Ruan bersama dengan Harlvey Zhou, itu namanya juga hubungan di luar nikah. Apa yang sebenarnya direncanakan Hanny Ruan?

Tapi Wenny Gu tidak takut dengan ancaman Hanny Ruan. Dia datang, hanya ingin lihat apa yang direncanakan wanita itu.

Tidak tahu kenapa, Hanny Ruan waktu datang ke sini sangat percaya diri. Tapi begitu melihat Wenny Gu tidak takut apa-apa, dia tiba-tiba merasa tidak berani.

"Aku dan Harley, tidak perlu nona pedulikan."

"Kalau begitu mana bisa. Ada seseorang yang terus rindu pada pasanganku. Bagaimana mungkin aku tidak berhati-hati pada itu?" cara Wenny Gu bicara sangat berwibawa. Terdengar sangat lebay. Kelihatan sangat hebat, Hanny Ruan benar-benar tidak tahu Dennis Zhou suka bagian mananya dari wanita ini.

"Oh iya. Aku masih harus berterima kasih padamu." Wenny Gu tersenyum, "Kondom yang waktu itu ada di rumah, aku ..."

Mata Hanny Ruan menyipit, mendengar perkataan yang keluar dari mulut Wenny Gu, membuat hatinya teriris-iris, "Semuanya sudah dipakai habis."

"Ah, iya. Tapi kualitasmu memilih kondom kurang baik. Apa kamu tidak tahu pria tidak suka yang terlalu tebal?" Wenny Gu tahu dia tidak bisa bersikap baik pada Hanny Ruan, hanya bisa terus memancing amarah wanita itu.

Ternyata benar, wajah Hanny Ruan tiba-tiba pucat.

Karena ada beberapa perkataan yang tidak boleh dikatakan, kalau tidak pasti akan teringat.

"Paman kecilku itu, suka yang sangat tipis, atau tidak usah dipakai sekalian." Wenny Gu menopang wajah, terlihat cantik bagai bunga, "Kamu menaruh di sana, ingin membuat paman kecil-ku orgasme psikis, digunakan oleh pria lain, atau ... untuk membuatku kesal?"

Hanny Ruan tidak dapat menahan diri, tubuhnya bahkan bergetar, "Wenny, kamu jangan menghina orang!!"

"Siapa yang menghina!" Wenny Gu juga membalas tatapan Hanny Ruan dengan tajam, "Katakan saja. Kamu mencariku ke sini sebenarnya untuk apa?"

Mata Hanny Ruan bergerak tidak tenang. Dia baru teringat tujuannya datang ke sini.

Hanny Ruan menahan kemarahan dalam hatinya. Otaknya kacau. Jelas-jelas dia yang datang mencari masalah dengan Wenny Gu.

Kenapa sekarang jadi dia yang dihina oleh Wenny Gu?

Hanny Ruan menarik napas dalam lalu berkata, "Wenny, bukankah kamu khawatir hubungan kalian diketahui oleh orang-orang? Setelah diketahui orang, kamu takut kalian tidak bisa bersama lagi? Sebelumnya kenapa aku tidak terpikir ya? Kalian berdua memang tidak bisa bersama, namun masih berpikir untuk menikah?"

Wenny Gu tidak terpukul oleh perkataan Hanny Ruan, melainkan hanya tersenyum datar, "Oh. Maksudmu itu. Karena kita sudah memutuskan untuk bersama, jadi tidak berencana untuk menyembunyikan lagi dari orang lain. Ada apa? Bagus."

Hanny Ruan tahu Wenny Gu akan berkata seperti itu.

Tapi dia sangat jelas. Kalau mereka berani memberitahu dunia luar, untuk apa pergi bernegosiasi dengan Harley Zhou.

Hanny Ruan akhirnya kembali tenang. Dia memandang gelas kopi di hadapannya, dan kopi yang ada di dalam sudah dingin. Dia tersenyum dingin, hanya merasa Wenny Gu itu, seperti sedang mengancamnya.

Tadi, hampir saja dia dibuat kalah oleh Wenny Gu.

"Jangan asal bicara lagi. Nona Gu, matamu menggambarkan apa maksud hatimu."

Wenny Gu tidak berencana memesan apapun, dia memang tidak memutuskan untuk minum apapun. Kali ini dia memukulkan menu minuman ke meja, lalu berkata dengan sinis, "Karena begitu, kamu beritahu saja dunia. Untuk apa berkata begitu banyak? Atau kamu ingin mendapat sesuatu dari aku??"

Wenny Gu mana mungkin menyetujuinya. Selain itu meskipun Hanny Ruan mempunyai kelemahannya, tapi bukan berarti dia tidak dapat mengalahkan Hanny Ruan. Wenny Gu memiringkan kepala lalu tersenyum dengan maksud tersembunyi, "Ada orang yang sudah bersama dengan Harley. Aku rasa istri Harley pasti tidak ingin mendengar informasi ini bukan?"

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu