Unplanned Marriage - Bab 217. Dia hanya orang yang tidak penting

Veronica melihat Charles dengan pandakan takut, "Kamu sekarang seharusnya sudah puas, kan?"

"Untuk sementara." Charles menarik sudut bibirnya, mencium kening Veronica, "Nanti setelah mengisi perutmu, kita pergi jemput Wenny."

Veronica membiarkan Charles membantunya berpakaian, lagipula terusan sangat mudah dipakai, dia hanya merasa kedua kakinya sangat sakit, namun dia hanya bisa memelototi penyebabnya, bertanya: "Imelda Xu itu, adalah bawahan yang sebelumnya menyatakan cinta kepadamu?"

Charles terdiam sejenak, kemudian mengangguk.

Veronica seketika merasa cemburu, "Kamu jelas-jelas tahu dia punya maksud tersembunyi, kamu masih memberikannya pekerjaan penting, masih membawanya dinas keluar kota bersamamu, kamu sebenarnya sesuka apa kepadanya."

Charles membantu Veronica memakai celana dalam rendanya, jarinya masih mengelus sejenak bagian terlarangnya, melihat kaki Veronica lagi-lagi melunak, dia baru melepaskan Veronica secara perlahan, kemudian dengan serius memakai celananya sendiri, "Kalau kamu dan Wenny pulang ke kediaman lama bersama, aku tidak akan menggunakan Imelda lagi."

Veronica benar-benar ingin menendang lelaki brengsek di depannya ini, apakah ini ada hubungannya dengan dia kembali ke kediaman lama? Veronica juga memasang wajah galak, berkata: "Terserah kamu pakai atau tidak, tidak ada hubungannya denganku."

Melihat Veronica mulai tidak senang, Charles pun tidak berkata lagi, mengganti topik pembicaraan, "Siang makan apa? Sudah lapar, kan?"

Veronica belum bersuara, Charles lagi-lagi bertanya, "Hanya saja pagi sudah mengabaikan begitu banyak pekerjaan, kamu keberatan pergi makan di kantin bersamaku?"

Veronica membuat ekspresi tidak berdaya, apakah dia bisa bilang tidak? Sepagian ini siapa yang menghabiskan waktu melakukan hal lain?

"Ganti malam ini." Veronica menjawab dengan nada kesal.

Bibir Charles membentuk senyum tipis, "Baik."

Hari ini perusahaan besar 'Daily Life' ramai dengan gosip panas, meskipun hari ini yang ada di kantor tidak banyak, tapi masih ada lumayan banyak orang yang berada di kantor.

Kali ini mereka semua melihat Direktur Charles menggandeng tangan seorang perempuan berjalan masuk ke kantin, terlebih lagi perempuan ini terlihat sangat familiar.....

Orang lama perusahaan seperti Steven, tentu saja tahu siapa Veronica, tapi selama 4 tahun lebih, perubahan orang di perusahaan Tsi juga sangat besar, bisa-bisanya dari seluruh pekerja yang ada di kantin, yang mengenal Veronica bisa dihitung dengan jari.

Veronica masih tetap memakai terusan yang dipakainya ketika kencan buta, untungnya terusan panjang ini terbuat dari kain yang sejuk dan licin, tidak akan kusut meskipun tidak dicuci.

"Itu....kekasih Direktur Tsi?" pekerja perempuan yang duduk bersama Imelda melihat sejenak, "Benar-benar cantik."

Imelda diam tidak bersuara dan terus makan, kecemburuan di hatinya sudah mengalir keluar sampai-sampai bisa terlihat oleh rekan kerjanya.

Beberapa orang yang lain saling bertatapan, ada dua orang bahkan tersenyum.

Siapa Charles Tsi, mereka kalaupun mendambakannya, tapi juga tidak melakukan apapun, karena di dalam hati mereka, adalah orang yang hanya bisa dilihat dan tidak bisa dimiliki, tapi ada beberapa orang yang tidak berpikir seperti itu, mereka dengan tujuan bisa menjadi istri direktur, berusaha sekuat tenaga mendapatkan perhatiannya.

Mungkin karena kemampuan bekerja Imelda memang bagus, Direktur Tsi memberikannya banyak pekerjaan penting, dinas keluar juga sering membawanya, tapi siapa yang tidak tahu tipe pekerjaannya yang sebenarnya, secara simpel, bukannya hanya orang yang menemani konsumen?

Kenyataan dunia kerja memang seperti ini, disaat kamu mendapatkan kekuasaan, semua orang akan memikirkan berbagai cara untuk mengangkatmu, tapi belum tentu semua orang mengakuimu, saat ini sudah ada orang yang tertawa dengan suara kecil, "Aku ingat sebelumnya ada yang berkata, tujuannya adalah menjadi kekasih direktur, menurutku seharusnya sudah tidak ada kesempatan. Kekasih Direktur Tsi ini, begitu lihat sudah pasti anak orang kaya, lihat dia makan di kantin, kenapa aku bisa merasa dia bagaikan seorang dewi? Sama sekali berbeda dengan seseorang, dibuang ke sekelompok orang langsung tidak terlihat lagi."

Wajah Imelda langsung memerah, "Kamu bilang siapa?"

"Aku tidak mengucapkan nama siapapun, apakah seseorang harus begitu merasa bahwa aku sedang mengatai dia?"

Imelda melirik orang yang berbicara dengan tatapan dingin, kemudian dia mendengus, "Dewi? Menurutku juga tidak sampai seperti itu, sudah hampir 30 tahun masih bepura-pura muda. Lagipula, lelaki mengganti perempuan seperti mengganti baju, siapa yang tahu selanjutnya giliran siapa?"

Selesai berkata, Imelda pun mengangkat piringnya dan berdiri, meninggalkan kantor tanpa berpaling sekalipun.

Sekelompok orang tetap duduk di tempat, saling bertatapan tanpa tahu harus berkata apa.

Veronica duduk di depan Charles, tidak menyadari keramaian di belakangnya, atau harus dibilang, dia jelas tahu akan terjadi hal seperti ini, namun tetap mengikuti Charles kesini.

Gosip-gosip, untuknya bukanlah apapun, dulu ketika dia bekerja di Perusahaan Tsi, seluruh gosip dan kesusahan yang dia alami, dan juga tekanan dari opini publik, sudah melatihnya menjadi seperti sekarang ini.

Veronica yang sekarang, sudah tidak mempedulikan kata-kata orang, seluruh hatinya memikirkan lelaki di depannya ini.

Charles yang selama ini tidak suka berbicara ketika makan tiba-tiba mendongak melihat Veronica.

"Ada apa?" Veronica pikir ada sesuatu di wajahnya, kemudian berpikir Charles sedang menggunakan tatapan bertanya bagaimana makanan kantin, Veronica pun mengangguk dan berkata: "Aku merasa lumayan baik, makanan di kantin, tapi dulu aku juga pernah kesini....hanya saja rekan kerjaku yang dulu sudah tidak di perusahaan besar 'Daily Life'."

Hal ini membuatnya merasa sedikit sedih, bisa dilihat perubahan perusahaan benar-benar besar.

Charles malah berkata: "Kalau kakimu terus menggangguku, malam ini mungkin kamu juga tidak akan bisa makan makanan enak."

Veronica membeku sejenak, wajahnya seketika memerah, dia bukan sengaja.....

Ada apa dengan lelaki ini? Mulai dari pagi ini, berbicara begitu langsung, sama sekali tidak mirip dengan dia yang kuno dulu.

Setelah makan siang, ketika mereka sedang berbaris untuk meletakkan piring kosong ke tempatnya, Veronica tanpa henti mendengar orang memanggil 'Direktur Tsi' dengan hormat dari sisi Charles, Charles pun mengangguk setiap kali, dan ketika sampai ke samping pintu, Panggilan 'Direktur Tsi' yang imut dari para perempuan, terdengar sangat berbeda.

Imelda masih menunggu Charles, ketika dia melihat mereka yang sedang bergandengan, setelah berhenti sejenak baru mengabaikannya dan terus menuju ke arah mereka, "Direktur, apakah anda punya waktu kosong nanti? Dokumen kerja sama pagi ini, perlu anda pastikan secara pribadi."

Charles berkata: "Baik, kamu berikan kepadaku, aku bawa ke atas sekarang."

Imelda masih bermaksud berkata sesuatu, namun Charles sudah mengambil dokumen di tangannya dan menarik Veronica menuju lift khusus.

Veronica berpaling, melihat wajah Imelda yang memucat dan memerah, dia merasa sedikit kaget: "Perempuan ini lumayan teguh, kamu bukannya sudah pernah menolaknya?"

Charles menghela nafas, "Tidak bisa langsung memecatnya, dia adalah orang yang dikirim oleh para dewan. Masih lumayan kalau Perusahaan besar 'Daily Life' adalah tempat satu suara, tapi malah tidak bisa mempunyai saham pribadi."

Veronica mengerti logika ini, dan pantas saja sebelumnya setelah Imelda melewati batas dan menyatakan cinta, Charles tidak memecatnya, bahkan ada beberapa hal harus membawa Imelda, ternyata Imelda adalah pion yang ditaruh para dewan di sisi Charles, malah adalah pion yang sangat cantik.

Di dalam hatinya tetap merasa tidak senang, Veronica pun mendengus melalui hidungnya, namun tidak berkata apapun.

Harus dibilang bagaimana, sekarang Veronica malah lebih murah hati dibandingkan dulu, namun bukan karena hubungannya dengan Charles sangat lancar, hanya saja selama 4 tahun, Charles tidak menikah, hanya hal ini saja sudah melewati perkiraannya, membuatnya merasa sangat aman, yang lain apakah masih penting? Sama sekali tidak penting.

Imelda hanyalah orang tidak penting.

Bekerja serius di kantor selama 2 jam, Veronica menelepon Adeline Shen, dia dan Charles mengemudi ke rumah keluarga Shen untuk menjemput Wenny.

Tempat tinggal tetap Ricky dan Adeline sekarang adalah villa milik Ricky yang terletak di pinggiran kota, villa dengan 2 tingkat, di dalam dibangun konservatori yang dibangun khusus untuk Adeline menanam bunga.

Ketika Veronica menelepon, Wenny tepat seperti orang lumput, menanam bunga bersama Adeline di konservatori, Adeline segera menggendong Wenny dan memandikannya, takut dimarahi oleh Charles Tsi yang suka kebersihan.

Selama beberapa hari, Adeline terus bersama dengan Wenny, sudah hampir menganggapnya sebagai anaknya sendiri, Ricky dengan jelas melihat kesedihan di hati Adeline.

Ketika Adeline sedang membantu Wenny mengeringkan rambutnya, Ricky bertanya dengan nada mencoba, "Sangat ingin punya anak?"

Adeline membeku sejenak, mendongak melihat Ricky.

Ricky yang ceria, wajahnya tampan seperti lukisan, adalah lelaki terbaik miliknya seumur hidup ini.

Adeline tiba-tiba menunduk, memeluk Wenny yang tidak tahu apapun, mengecilkan suaranya dan menjawab, "Ikuti takdir saja."

Adeline di dalam matanya, tubuhnya langsing, wajahnya cantik, Adeline yang seperti ini lebih lembut dibandingkan 4 tahun yang lalu, terlebih lagi ketika dia memeluk Wenny, kelembutan seorang ibu seperti ini sangat jarang Ricky lihat.

Ricky sedang berpikir, Adeline seharusnya sangat menginginkan anak milik mereka.

Sudah menikah begitu lama, Adeline terus tidak bisa hamil, tidak peduli bagaimana mereka menghitung waktu juga tetap tidak bisa.

Sebenarnya Ricky tidak begitu mempedulikan punya anak atau tidak, atau mungkin beberapa tahun yang lalu setelah Veronica hamil, dia sangat gelisah, namun selanjutnya Veronica menghilang, setelah Charles depresi, dia bahkan merasa lebih baik jangan merangsang Charles dengan mempunyai anak.

Hasilnya, beberapa tahun ini dia dan Adeline juga tidak hamil.

Pernikah Ricky dan Adeline bukanlah pernikahan yang menerima doa orang-orang, ketika menikah mereka hanya menyusun beberapa meja, mengundang beberapa teman berkumpul dan menganggapnya sebagai pesta pernikahan.

Di keluarga Shen, mereka berdua sama saja seperti topik terlarang, karena dia sebagai abang paling besar, bisa-bisanya menikah dengan adik perempuannya sendiri.

Keluarga Shen meskipun tahu Adeline bukanlah adik kandung Ricky, tapi mereka tetap bersikeras tidak setuju.

Karakter Ricky tidak suka dibatasi oleh orang lain, dia pun langsung membawa Adeline Shen pulang ke Shanghai, dia juga bukannya harus diakui oleh orang baru mau menikahi Adeline.

Dia tahu dengan jelas dia berhutang beberapa hal kepada perempuan ini, oleh karena itu masalah anak, dia tidak ingin terlalu perhitungan, dia takut Adeline merasa tidak nyaman.

Namun setiap mengungkit masalah anak, sikap Adeline selalu menghindari percakapan, tidak tahu apakah karena tidak punya anak, atau karena tidak percaya diri.

Oleh karena itu akhirnya Ricky pun tidak mengungkit hal ini lagi, hal ini ikut takdir saja.

Tapi Ricky sudah berumur, kalau dibilang tidak ingin tidak mungkin, terlebih lagi melihat Wenny yang begitu imut, putri kecil yang begitu lucu, dia merasa, putri kecil yang mirip Adeline pasti juga akan sangat imut.

Ricky adalah anak paling besar di keluarganya, demi membawa Adeline keluar dari rumah juga adalah perbuatan durhaka, namun beberapa tahun ini, dia juga ada saatnya ingin pulang melihat keadaan orang tuanya.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu