Unplanned Marriage - Bab 164 Bagaimana Mungkin Dia Tidak Marah

Bagaimana mungkin ia tidak marah.

Kalau bagian yang diharapkan Veronica Gu, adalah ulah yang dibuat oleh Leonard Gu, Elvian Lu juga sudah dipermalukan di depan umum, CEO tersebut juga di gosipkan oleh rekan-rekan.

Apakah Elvian Lu akan menjadi teman satu tim dengan pasangan Ibu dan Anak Isabella Qiao lagi, itu juga merupakan masalah yang patut di diskusikan.

Seharian ini memang mendapatkan banyak hal, bahkan Veronica Gu merasa sandiwaranya ia sendiri lumayan bagus, lebih hebat daripada Elena Lu dulu. Dia tidak bisa tidak merasakan perasaan yang mendalam, kalau bukan karena ia disakiti dan dikhianati berkali-kali, bagaimana ia bisa berubah menjadi seperti ini sekarang.

Ini bukan yang dia suka, namun dengan seperti ini ia bisa melindungi diri sendiri.

Jadi dia hanya bisa memilih jalan ini, dan terus maju tanpa menoleh kembali.

Saat hampir tiba waktu pulang kerja, Charles Tsi meneleponnya, sikap Veronica Gu sangat baik, untuk pertama kalinya ia tidak adu mulut dengannya, ia hanya menyuruh Charles Tsi untuk memarkirkan mobil ditempat yang agak jauh, agar bisa pulang bersama.

Setelah masuk ke dalam mobil, wajah Veronica Gu tetap membawa ekspresi yang semangat, ini membuatnya terlihat sedikit lebih menyenangkan.

Jarang melihat ekspresi Veronica Gu yang seperti ini di hari-hari biasa dimana dirinya selalu terlihat elegan dan berbeda dengan yang lain.

Charles Tsi hanya melihatnya sekilas, sudah bisa menebak apa yang terjadi padanya seharian ini.

“Jangan terlalu agresif, jaga kesehatan tubuhmu sendiri.” Charles Tsi melepaskan satu tangan dari stir dan menggenggam tangan Veronica Gu yang lentik itu di dalam tangannya.

“Aku tahu, akan aku perhatikan.” Kata Veronica Gu sambil tersenyum, ia menoleh ke samping dan melihat wajah Charles Tsi dari samping, “Oh iya, besok ada perjamuan di Keluarga Gu, aku akan agak malam, kamu tidak perlu menunggu aku.”

Charles Tsi mengerutkan alisnya, “Aku menemani kamu pergi.”

Ekspresi wajah Charles Tsi yang tadinya tersenyum dengan perlahan itu tiba-tiba menjadi sedikit berat, terlihat jelas ia kurang senang dengan keputusan Veronica Gu.

“Jangan, acara seperti itu kamu tidak cocok. Kamu lebih baik jangan terikut campur masalah di rumah ku, bagaimana pun kita sekarang……….tidak cocok.” Veronica Gu tidak mengatakan kata cerai, namun ia tahu kalau Charles Tsi akan paham terhadap maksudnya.

“Kalau begitu Chandra Gu pergi tidak.” Terdiam beberapa saat, Charles Tsi lalu bertanya.

Terungkit Chandra Gu, Veronica Gu pun merasa agak sedikit susah, beberapa hari ini dia mencoba menghubungi Abangnya, tapi belum diberi jawaban yang pasti.

“Tidak apa-apa, walaupun Abang tidak ada disana, aku sendiri bisa menangani orang-orang itu, pokoknya kamu jangan khawatir lagi.”

Charles Tsi tidak mengatakan apa-apa lagi, namun tatapannya sedikit kurang konsentrasi.

Mobil tersebut di pergi ke tempat tinggal berapa, Charles Tsi membalikan stir ke arah lain yang tidak jauh dari komplek mereka, akhirnya berhenti dibawah supermarket.

“Kenapa? Sudah jam berapa ini, tidak pulang ke rumah untuk istirahatkah? Aku sudah lelah kerja seharian.” Veronica Gu sedikit enggan, sebenarnya karena hamil ia menjadi semakin malas, kalau bukan karena hal yang harus dilakukan, Veronica Gu tidak ingin bergerak sama sekali.

“Tidak akan memakan waktu yang banyak, pergi bersama aku sebentar saja.” Charles Tsi dengan perlahan menepuk tangan Veronica Gu, ini membuat Veronica Gu mau tidak mau harus menurutinya, bagaimana pun sifat Charles Tsi bukanlah orang yang melakukan sesuatu tanpa tujuan, tentu saja ada yang ingin dia lakukan.

Yang membuat Veronica Gu terkejut adalah Charles Tsi membawanya ke tempat perlengkapan Ibu dan bayi.

Ini adalah hal yang ia sendiri pun lupa, pertama karena perutnya juga belum terlalu menonjol, jadi dia tidak pernah memperhatikannya, kedua karena ia memang belum punya pengalaman sebelumnya, bahkan tidak ada sosok Ibu yang mengingatkannya.

Bahkan ia sendiri pun tidak pernah terpikir, apakah harus mempersiapkan barang-barang sebelumnya.

Namun malah Charles Tsi………

Tindakan Charles Tsi yang seperti ini tiba-tiba membuat Veronica Gu tidak tahu harus melakukan apa, dia bersikap lembut dan perhatian seperti dahulu, melakukan apapun yang dilakukan oleh seorang suami dengan totalitas, namun ia sama sekali tidak bisa memberi waktu yang banyak kepada Charles Tsi.

Veronica Gu merasakan sakit hati, ia tidak bisa memberikan waktu yang banyak kepadanya, pada akhirnya dia sendirilah yang tergoda, terhadap Elvian Lu, ia sanggup melakukan apapun tanpa mempertanyakan hati dia sendiri, namun terhadap Charles Tsi, dia tampaknya selalu terjatuh ke dalam perasaannya.

Charles Tsi sambil menggandeng tangan Veronica Gu dan berjalan masuk ke dalam toko perlengkapan ibu dan anak, “Tidak akan menghabiskan waktu yang banyak, barang-barang ini harus dipersiapkan terlebih dahulu, aku juga tidak tau harus mempersiapkan apa.” Charles Tsi sambil melihat kesana kemari, dia juga tidak mengerti, ia hanya memilih barang yang paling mahal, kemudian ia memberikannya kepada Veronica Gu, lalu ia sambil mendorong keranjang belanja, dan pergi ke rak barang yang lain.

Veronica Gu tidak memiliki waktu yang banyak untuk berargumen dengan pria ini sekarang, satu per satu baju terlempar ke arahnya, sampai akhirnya dia tidak tahan dan berkata: “Charles Tsi, Cukup! Sementara kita tidak membutuhkan susu formula, ini baru hami sebulan, memangnya simpan di rumah sampai kadaluarsa? Lagi pula bagaimana kamu tahu kalau aku tidak punya susu asi?”

Charles Tsi menghentikan gerakannya, kalau bukan karena Veronica Gu mengingatkannya, mungkin susu formula pun ia merasa kurang banyak, “Ok, baik, kita ambil ini dulu, kalau ada yang belum terpikirkan oleh aku, kamu nanti tulis dan berikan kepada ku.”

Akhirnya Charles Tsi menyerah untuk berbelanja seperti orang gila, lalu mereka berdua mendorong keranjang belanja yang dipenuhi oleh barang-barang dan pergi ke kasir.

Masuk ke dalam rumah, Veronica Gu yang tidak melakukan apa-apa saja ia merasa lelah, menoleh dan melihat Charles Tsi yang membawa banyak kantong belanja tetap terlihat biasa saja.

Dengan perlahan ia menggelengkan kepala, lalu ia membantu Charles Tsi untuk membawa barang-barang tersebut, namun di hindari oleh Charles Tsi, dia sambil membawa dua kantong yang berat itu dan berjalan ke arah sofa, semua barang-barang tersebut terletak dilantai dengan berantakan.

Charles Tsi sekalian merangkul Veronica Gu ke dalam pelukannya, dengan suara yang lembut ia berkata: “Lelah? Lain kali aku tidak membawa kamu ke sana.”

Veronica Gu tidak bergerak, dari hari ia mengetahui kalau ia hamil, ia selalu sendiri, ia tidak pernah berpikir kalau setelah Charles Tsi mengetahui masalah ini, akan mengalami reaksi seperti ini.

Bahkan reaksi seperti ini pun mempengaruhi dirinya.

Jarang-jarang Veronica Gu bersikap inisiatif, dengan perlahan mengulurkan tangan dan merangkul pinggangnya.

Tiba-tiba Veronica Gu mendengar ia berkata: “Veronica, kembalilah ke rumah.”

Untuk pertama kali Charles Tsi berkata dengan nada yang terdengar ingin berdiskusi denganya, Veronica Gu baru paham kalau ia menginginkan Veronica Gu berpindah kembali ke rumah mereka berdua, ia mengira kalau Veronica Gu sudah memaafkannya dengan sepenuhnya, dan ingin bersamanya lagi.

Veronica Gu tidak langsung menjawabnya, dia menunduk, bayangan dari bulu mata menyembunyikan ekspresi wajahnya di bawah bayangan lampu, setelah beberapa saat, dia berkata, "Aku memikirkannya. Ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan dengan buru-buru.”

Charles Tsi walaupun tidak mendapatkan kompromi darinya, namun ia sendiri paham, hal seperti ini harus pelan-pelan, karena ia sendiri yang ingin cepat-cepat membuat Veronica Gu menjauhi Elvian Lu, hanya saja belum waktunya, dia hanya bisa menunggu.

Saat tidur, Veronica Gu agak sedikit berjarak darinya, walaupun tatapan Charles Tsi tetap terlihat panas, namun ia tetap sangat beraturan, tetap bertahan pada posisi seperti dulu, kepala Veronica Gu menyandar dibawah rahangnya, dan tangan Charles Tsi merangkulnya dengan lembut, agar Veronica Gu bisa tidur dengan nyenyak di dalam pelukkannya.

Dia mendengarkan ucapan Charles Tsi ditelinganya dengan suara ringan, “Veronica, kapan kita bisa kembali seperti dahulu.”

Dia yang dulu akan menatapnya dengan penuh keyakinan, dan mengandalkannya dengan sepenuh hati.

Veronica Gu pura-pura tidak mendengarnya.

Tidak bisa kembali lagi, bukankah kepercayaan tersebut sudah hancur? Dan sekarang sedang diperbaiki dengan perlahan-lahan…..

————————————————————————

Keesokan harinya.

Kemudian Billy Gu pernah sengaja pergi mencari Veronica Gu untuk berdiskusi.

Pembahasan mereka tersebut sangat menyenangkan, Billy Gu telah memastikan beberapa pekerjaan kepada Veronica Gu, dan ia memastikan kalau anak perempuannya tidak tersakiti karena ulah si bocah Leonard Gu, ia pun meninggalkan tempat tersebut dengan tenang.

Veronica Gu tetap berjalan santai di kantor, setelah masalah kemarin, dia sadar kalau status dia di Perusahaan Besar Gu meningkat lagi, terutama terlihat dari banyak kolega yang menjadi sangat berhati-hati ketika berbicara dengannya, ini juga merupakan suatu kerugian.

Siang hari, Corinne Lin dengan alasan meminta bantuan kepada Veronica Gu dan menyuruhnya ke pantry, dan mengembalikan scanner kecil tersebut, “Kak Vero, ini adalah dokumen yang ditujukan kepada aku untuk difotokopi, semua ada disini. Aku lihat sepertinya memorinya tidak cukup, jadi aku berikan sebagian kepada Kakak dulu, semalam setelah pulang dari kantor aku pergi beli scanner baru. Jadi hari ini aku akan tetap memindai dokumen tersebut kepada Kakak.”

Veronica Gu tidak mengira, gadis kecil yang biasanya ceroboh bisa berpikir dengan begitu detil, sepertinya dalam masa-masa ia meninggalkan Perusahaan Besar Tsi, dia telah belajar banyak sebagai pemimpin tim.

Veronica Gu merasa sangat senang, ia merangkul bahu Corinne Lin ke dalam pelukan sendiri, dan memujinya dengan seperti adik kesayangan sendiri, dan akhirnya, tidak dapat dihindari untuk mengingatkannya: "Ingat, kita tidak boleh terlalu dekat di depan orang-orang, lagipula, status mu sebelumnya terlalu menarik perrhatian orang lain. Ada beberapa hal kamu dapat menghubungi aku setelah jam pulang kerja, oke?”

Corinne Lin menganggukkan kepala, dengan penuh percaya diri.

Ia sangat senang, setelah Adeline Shen ditarik Veronica Gu untuk menjabat sebagai ketua toko, Corinne Lin sudah lama ingin berhenti kerja dari Perusahaan Besar Tsi, dan peran yang begitu krusial sekarang ia harus melakukannya dengan baik, “Tenang saja, Kak Vero, setelah jam pulang kerja semalam diam-diam aku sudah mengantikan data pengalaman kerja aku di ruang dokumen.”

Veronica Gu merasa terkejut, sepertinya Corinne Lin ini akan memiliki karir yang hebat. Mereka berdua pun tidak lama-lama di pantry, kemudian kedua orang tersebut kembali ke tempat masing-masing dengan satu mengarah ke kiri, dan satu mengarahkan ke kanan diwaktu yang berbeda.

Veronica Gu menggenggam scanner kecil tersebut ditangan, badai gelombang terasa di dalam hatinya.

Ini adalah permulaan ia yang sebenarnya.

Semua orang yang pernah mengkhianatinya, tunggu saja!

Perjamuan keluarga Gu diselenggarakan di Cloud International Private Club, ini adalah salah satu klub yang paling mewah di Kota Shanghai.

Kalau disesuaikan dengan kekuatan Keluarga Gu sekarang, sudah jelas lokasi tersebut masih kurang mewah.

Hati Veronica Gu sangat jelas kalau ini semua pasti idenya Isabella Qiao. Burung gagak yang berubah menjadi burung feniks, tentu saja ingin memamerkan hidupnya sekarang, benar-benar tidak tahu malu.

Veronica Gu malah sangat ingin melihat acara yang heboh dan berlebihan ini.

Ia mengenakan cheongsam dengan gambar pemandangan tinta hitam putih, rambut hitam yang disanggul, terlihat anting berbentuk lonjong di telinganya, antingnya yang bersilau akan menyentuh kerah tingginya dalam setiap langkah, dengan desain berbentuk V neck, Sederetan kancing perak tertutup cloisonné mengelilingi dadanya dari tengah, membuat semua orang yang lewat tidak sanggup menahan diri untuk tidak melihatnya.

Karena perutnya masih belum terlalu menonjol, dia tetap mengenakan baju yang agak ketat, dan ia mengenakan sepasang sepatu bersulam satin lembut di kakinya, dia baru muncul saja sudah menarik perhatian banyak orang, klasik, elegan, terlihat seperti wanita yang berjalan keluar dari sebuah lukisan.

Dengan elegan Veronica Gu berjalan disamping Elvian Lu, sambil merangkul tangannya dan masuk ke dalam lobby acara, baru masuk saja ia sudah mendengar suara ketawa yang membuat orang merasa muak, Veronica Gu mengikuti datangnya suara tersebut dan ia melihat Isabella Qiao sedang menutupi dadanya, dan tertawa dengan sambil bergemetar.

Veronica Gu mengeluarkan suara batuk yang ringan, kemudian tatapan orang-orang pun melihat ke arahnya, tatapan ia dan Isabella Qiao pun saling melihat, senyuman dari wajah wanita tersebut pun memudar dengan perlahan.

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu