Unplanned Marriage - Bab 316 Apa Yang Kamu Lakukan Di Sini?

Dennis Zhou tidak tahu harus bagaimana mengatakannya pada Dhea Meng.

Dia memang sudah memiliki Wenny Gu. Dan dia tidak bisa seperti yang Dhea Meng katakan, memilki 2 wanita di sisinya. Jangankan Wenny Gu tidak terima, dia sendiri pun merasa malu.

Tapi Dhea Meng tidak mau melepaskannya, bahkan berteriak padanya, "Aku tahu kamu suka pada Wenny Gu itu, tapi apa kamu tidak berpikir berapa jarak umur kalian. Kamu pamannya lagi! Apa menurutmu mungkin seorang paman dan keponakan memiliki hubungan?"

Dennis Zhou menahan emosinya dan berkata untuk terakhir kalinya, "Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Wenny. Karena kita tidak cocok saja. Kamu pikirkan dulu mau bagaimana menggantimu, sebisa mungkin aku akan memenuhi permintaanmu."

Selesai berkata, Dennis Zhou membuka pintu lalu keluar.

Saat menutup pintu, Dennis Zhou berkata dengan tenang, "Aku beri kamu waktu untuk ganti baju. Kalau kamu suka dengan rumah ini, kamu boleh tinggal sementara waktu di sini. Aku akan cari tempat tinggal lain."

Kalau Dhea Meng mau rumah ini sebagai balasannya, dia pasti akan setuju. Asalkan wanita itu jangan mengejarnya lagi.

Dennis Zhou sangat mengerti sifat Wenny Gu. Kalau masalah ini tidak diselesaikan dengan baik, maka wanita itu bisa membakar rumah. Kenapa dia tidak memberitahu Dhea Meng kalau masalah ini ada hubungannya dengan Wenny Gu, sebenarnya juga karena hubungan dia dan Wenny Gu belum sampai tahap yang benar-benar serius.

Sama seperti yang Wenny Gu katakan, mereka berdua masih dalam tahap pendekatan. Dari dulu hubungan sebagai paman dan keponakan, menjadi hubungan wanita dan pria. Sama seperti hubungan pria dan wanita dalam dunia ini, ada banyak sekali percobaan. Bukan hanya percobaan dalam masalah hubungan, tapi juga percobaan dalam masalah hidup sehari-hari.

Mengejar menuju mimpi pernikahan, tapi juga harus melindungi Wenny Gu. Paman dan keponakan akan sama seperti yang Dhea Meng katakan, menjadi omongan orang-orang. Dia tidak ingin hubungannya dengan Wenny Gu, karena adanya orang lain yang tiba-tiba masuk, menjadi rusak bahkan hancur.

Tangis Dhea Meng terdengar dari dalam. Dennis Zhou mengerutkan dahi, tapi tetap berpikir untuk masuk. Saat dia berdiri di depan pintu, tiba-tiba dia melihat Lavenia Tsi yang berdiri di pintu sebelah.

Begitu Lavenia Tsi melihat Dennis Zhou, wanita itu langsung terkejut. Lavenia Tsi membelalakkan mata berdiri di sana, "Paman, paman kecil!!"

Lavenia Tsi mana mungkin terpikir, hanya pergi mengantar sarapan pada Fernand Meng, bisa bertemu dengan Dennis Zhou! Bukankah Wenny Gu berkata Dennis Zhou tidak akan muncul sementara waktu ini!!

Dennis Zhou melihat Lavenia Tsi yang berdiri di depan rumah, mengerutkan dahi dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Lavenia Tsi mengutuk dalam hati, berkata Wenny Gu kamu sudah mencelakakan aku. Aaaa ... kamu jelas-jelas tahu aku paling takut berbohong, tapi kalau masalah ini tidak dialihkan pada dirinya, takutnya Wenny Gu akan membunuhnya!

Lavenia Tsi hanya bisa memberi tatapan malu dan membalikkan badan melihat ke seberang, "Itu ... bukankah rumah paman kecil akhir-akhir ini kedatangan tetangga baru?"

Dennis Zhou terdiam, dia tidak tahu kondisi rumah sebelahnya. Karena tidak ada jejak renovasi. Apa tetangga yang lama sudah pergi dan tinggal tetangga baru?

Melihat Dennis Zhou diam, Lavenia Tsi bertanya lagi, "Yang tinggal di seberang rumahmu itu ... namanya Fernand Meng, dia adalah artis yang sedang ternama sekarang."

"Lavenia! Apa kamu tahu apa yang sekarang kamu lakukan?" Dennis Zhou tiba-tiba menjadi tegas pada Lavenia Tsi.

Lavenia Tsi terkejut. Awalnya dia berpikir sudah ada Wenny Gu di samping Dennis Zhou, maka di mata Dennis Zhou hanya ada kakaknya seorang saja. Jadi tadi dia berani mengatakan kekagumannya pada Fernand Meng. Dia sama sekali tidak menyadari, orang di hadapannya ini, bukan hanya pacar kakaknya, tapi juga masih merupakan paman kecilnya!!

Saat Lavenia Tsi tersadar, dia bahkan sudah mau menangis. Sekarang dia harus bagaimana, harus bagaimana!

Dennis Zhou masih terus mengomelinya, "Kamu sudah umur berapa sih, malah datang ke sini mengejar artis. Bahkan tinggal di sampingnya lagi. Rumah ini gudang bukan? Lavenia, apa ayah dan ibumu tahu?!"

Lavenia Tsi merasa dirinya tidak bisa lanjut berkata lagi, hanya bisa memaksa berkata, "Paman kecil, jangan beri tahu ibuku ya? Aku mohon."

"Tentu saja tidak boleh." Dennis Zhou menolak dengan pasti, "Apakah Charles akhir-akhir ini kurang memperhatikanmu. Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja."

Hati Lavenia Tsi berseru, paman kecil benar-benar pilih kasih!!

Saat Wenny Gu melakukan perbuatan seperti ini, kenapa paman kecil tidak memarahinya! Begitu Wenny Gu membelalakkan mata marah, Dennis Zhou akan langsung takut.

Tapi Lavenia Tsi tahu peran paman kecil dan Wenny Gu sudah berhasil berubah. Dari hubungan paman dan keponakan, menjadi hubungan pria dan wanita. Sedangkan dengannya, masih tetap sebagai paman dan keponakan. Pantas saja Dennis Zhou tetap berbicara padanya seperti ini.

Lavenia Tsi tiba-tiba ingin mengerjai Dennis Zhou. Dia memiringkan kepala melihat Dennis Zhou, "Paman kecil, sekarang paman memarahiku sebagai paman, atau sebagai kakak ipar?"

"Apanya yang kakak ipar!" Dennis Zhou baru mau buka mulut untuk memarahi, tapi tiba-tiba dia berhenti dan wajahnya memerah. Setelah lewat beberapa saat, dia baru berkata, "Masalah tidak bisa dicampur seperti itu. Kamu mengejar pria di sini tidaklah benar. Coba kamu lihat baru umur berapa kamu?"

Baiklah, masalah umur lagi.

Wenny Gu berumur 23 tahun, jadi apapun yang Wenny Gu lakukan boleh. Tapi dirinya baru umur 19 tahun, apa dengan begitu tidak boleh memiliki kehidupan sendiri?

Lavenia Tsi tidak suka Dennis Zhou yang begitu mengurusinya. Baru mau mengumpulkan keberanian terbesarnya untuk melawan, dia tiba-tiba mendengar suara pintu dibuka. Suara Wenny Gu yang malas terdengar dari dalam, "Kamu kenapa mengantar sarapan saja begitu lama?"

Lavenia Tsi menunjukkan ekspresi gawat dan tidak hentinya memberi kode pada Wenny Gu. "Apa matamu sakit?" Wenny Gu mencubit pipimya, "Aku ngantuk sekali, sini cepat masuk. Malah menyuruhku menunggumu selesai sarapan dulu."

Lavenia Tsi segera menangkap pergelangan tangan Wenny Gu, "Jangan bicara lagi!"

Lavenia Tsi terus menggunakan mata memberi kode.

Wenny Gu awalnya masih berdiri malas dengan bersender di samping pintu, tapi kali ini dia mengerti maksud adiknya ini. Dia membuka pintu, lalu melihat Dennis Zhou yang berdiri di samping dengan wajah datar.

Wenny Gu terkejut sebentar, tapi emosinya segera berubah. Dia melangkah maju lalu memandang Dennis Zhou dengan tatapan menggoda, "Paman kecil, selamat pagi. Aku tadi berpikir mau makan sarapan di tempat Lavenia sini. Setelah itu baru pergi mencarimu~"

Mendengar itu, Dennis Zhou melangkah duluan masuk ke dalam rumah Lavenia Tsi.

Yang jelas Dennis Zhou sekarang tidak ada tempat tujuan, selain itu juga belum makan sarapan.

Namun saat masuk ke dalam, alisnya mengerut. Ini bukanlah rumah Lavenia Tsi, melainkan semuanya berisi hobi Wenny Gu!

"Lavenia, kamu pergi hangatkan dulu bubur." Dennis Zhou menahan amarahnya dan berkata pada Lavenia Tsi.

Lavenia Tsi mengangguk-anggukan kepala, lalu segera meninggalkan lingkungan yang tiba-tiba menegang.

Wenny Gu merasakan aura amarah pada diri Dennis Zhou, jadi dia berkata, "Buat apa marah! Wajahmu asam sekali."

"Wenny, sudah berapa lama kamu pindah ke sini?" Dennis Zhou langsung bertanya.

Rumah ini tidaklah besar, ditinggali dua orang pasti sangatlah menderita. Seberapa bagus tempat tinggal Wenny Gu dan Lavenia Tsi dulu, Dennis Zhou sebelumnya benar-benar tidak tahu. Kali ini melihat Wenny Gu tinggal di tempat seperti ini, dan dia bahkan tidak tahu, dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.

Ternyata masalah sini ....

Wenny Gu sedikitpun tidak panik, bahkan menarik Dennis Zhou yang marah untuk duduk. Sedangkan Wenny Gu langsung duduk dalam pelukan pria itu. Memeluk kepala Dennis Zhou dan mencium dahinya, "Paman kecil untuk apa marah. Aku sudah mengatakannya pada ayah dan ibu. Saat kerja ingin tinggal sendirian di luar. Kebetulan di samping rumahmu ada rumah yang disewa. Bagiku juga lumayan hemat, jadi aku pindah ke sini deh."

"Kalau kamu mau menyewa rumah, katakan saja padaku. Rumahku juga bukannya tidak ada tempat untuk kamu tinggal." Dennis Zhou tetap mengatakannya dengan wajah datar.

Wenny Gu tersenyum. Dua sisi wajahnya terlihat lesung pipit yang cantik, "Tinggal di rumahmu? Kalau beberapa hari yang lalu aku bilang mau tinggal di rumahmu, pasti kamu tidak mengizinkan. Aku juga bukannya karena ingin menjagamu, jadi tinggal di tempat sempit seperti ini. Coba kamu lihat, demi kamu aku bahkan menahan penderitaan seperti ini. Namun kamu malah marah padaku. Sebenarnya aku salah apa padamu."

Dennis Zhou awalnya ingin mengomeli Wenny Gu, tapi mendengar perkataan Wenny Gu, semua yang ingin dia katakan menjadi hilang. Malah kelihatannya menjadi dia yang tidak menyayangi Wenny Gu, sedang memarahi wanita itu tanpa sebab apa-apa.

"Kalian dua kakak adik, tidak boleh melakukan perbuatan seperti ini." Dennis Zhou berpikir sebentar, lalu berkata dengan serius pada Wenny Gu, "Kalian masih kecil."

"Dennis!" Wenny Gu tiba-tiba marah. Apanya yang kalian masih kecil? Kalian masih kecil? Saat membawanya ke club, kenapa pria ini tidak berkata seperti itu?

"Apa kamu merasa aku dan Lavenia yang mengejar pria seperti ini sangatlah merendahkan dirimu?" Wenny Gu dibuat kesal oleh perkataan Dennis Zhou itu, "Aku suka kamu jadi mengejarmu. Selain itu aku juga sudah mendapatkanmu. Kamu sekarang tiba-tiba berkata seperti itu ..."

Wenny Gu tiba-tiba tersadar, apa pria ini menyesal? Bukankah pagi ini Dennis Zhou menemui Dhea Meng? Seketika wajah Wenny Gu merah karena marah, dan langsung berdiri menjauh, "Yang jelas kita juga tidak melakukan tahap terakhir. Aku tidak rugi, kamu juga tidak rugi. Menurutmu aku kekanak-kanakkan 'kan? Aku tidak tahu malu 'kan? Kalau begitu kamu pergi saja. Menikah sama Dhea saja sana!"

Melihat Wenny Gu yang tiba-tiba menangis, Dennis Zhou benar-benar merasa menyesal kenapa tadi mengatakan kalimat seperti itu. Dia memegang bahu Wenny Gu, merasa kasihan, lalu dia menghiburnya dengan suara rendah, "Wenny, paman kecil sudah salah. Kamu jangan menangis lagi."

"Aku malah mau menangis! Membuatmu merasa bersalah!" Wenny Gu berteriak pada Dennis Zhou, hidung merah karena menangis, "Kamu jujurlah padaku, apakah menurutmu aku sangatlah kekanak-kanakkan? Kenapa tidak mengambil kesempatan dariku, bukankah semua pria seperti itu?"

Dennis Zhou benar-benar merasa tidak berdaya. Dia menangkap tubuh Wenny yang terus bergerak lalu berkata dengan lembut, "Apa menurutmu paman kecil adalah orang seperti itu? Wanita apapun yang mendekat, aku mau saja?"

Kalau benar seperti itu, maka Dhea Meng tidak tahu sudah berhasil berapa kali.

Sifat Wenny Gu yang berkata sesukanya kapan pun dan dimana pun itu, benar-benar membuat Dennis Zhou tidak berdaya. Wenny Gu bahkan tidak mempedulikan adiknya yang sembunyi di kamar, yang sesekali mengintip keluar.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu