Unplanned Marriage - Bab 63 Apakah Ini Hadiah Untukku? (1)

Melihat Veronica Gu setuju dengannya, Charles Tsi meneruskan kata-katanya, "Dan produk di mal-mal besar pun sangat sedikit. Dapat bisa dikatakan produk di 'Sunday Life' memiliki harga yang relatif sedang. Tidak ada harga tinggi dan tidak ada harga rendah juga. Jenis produk pun semakin tidak beragam, maka cepat lambat akan dilupakan oleh konsumen.

Veronica Gu langsung mengerti pendapat Charles Tsi, tetapi dia memiliki beberapa keraguan ketika melihat Charles Tsi yang sangat termotivasi, "Charles, jika kamu tidak menyerah pada rencana 'Sunday Life', kamu masih ingin membeli 'Sunday Life'. Dengan adanya Marco Tsi, itu akan sangat sulit, dan hal-hal tentang posisi Marco Tsi di 'Sunday Life' pun akan membesar dan membuat semua orang tahu."

Mengenai saluran penjualan, Marco Tsi juga memasukan materi ini di dalam rapat itu, tetapi ia menulis terlalu berlebihan.

Charles Tsi menghindari topik ini, ia masih belum menjawab tentang apa yang akan ia lakukan. "Aku fokus pada masalah saluran penjualan sekarang."

Dengan seperti ini, dia sudah melakukan berbagai hal untuk mengakuisisi 'Sunday Life', tetapi dia tidak mengatakannya, Veronica Gu juga tidak terlalu memikirkannya. Dia tahu bahwa saat ini yang harus dia lakukan saat ini hanyalah mendukungnya.

Memikirkan penghalangan Marco Tsi, Veronica Gu cemberut, "Apakah kamu lupa apa yang keluargaku sudah lakukan?"

Ya, mereka semua lupa tentang Veronica Gu, dan lebih lupa lagi Keluarga Gu di belakangnya. Marco Tsi lupa, Charles Tsi lupa, Veronica Gu awalnya juga lupa, dan dia baru ingat kembali ketika pulang ke rumah.

Ekspresi wajah Charles Tsi tampak sedikit berubah. Dia menoleh melihat Veronica Gu, tatapan matanya sangat dalam. Matanya seperti tersimpan kelap-kelip cahaya, tetapi dengan cepat langsung menghilang, membuatnya tak sempat menyadarinya.

Veronica Gu tidak menyadari Charles Tsi berbeda, sedikit terkejut karena menyadari dirinya bisa membantu Charles Tsi. "Marco Tsi menyebabkan banyak kerugian, maka kita akan memecahkan masalahnya satu per satu. Sekarang ada perusahaanku di saluran penjualan, jadi tidak masalah lagi, bagaiamana menurutmu?"

Tidak ada senyum di mata Charles Tsi, ekspresinya menjadi lebih relaks. "Um."

Situasi yang sesaat, seperti obrolan biasa, melihat hotel sudah semakin dekat, Charles Tsi tiba-tiba berkata: "Rumah baru akan segera direnovasi."

"Ah, benarkah?"Veronica Gu juga sedikit senang ketika terpikirkan tentang kehidupan dua orang yang akan segera dimulai.

Charles Tsi melirik ke arahnya, sedikit bersemangat tetapi masih menekan ekspresi emosional ini, menatapnya dengan tatapan yang penuh cahaya sambil tersenyum, "Kamar di hotel ini tidak ada yang buruk kecuali uang yang dikeluarkan sangat banyak."

Antusiasme ini membuat wajah Veronica memerah, begitu dia kembali ke hotel, ruangan yang sangat menarik ini akan membangkitkan semua energi Charles Tsi, selain pekerjaan, Charles juga berurusan dengan Veronica di malam hari.

Ketika bangun di pagi hari, tidak begitu enak jika masih berada di rumah, nanti bahas lagi ketika sampai di rumah.

Pria ini ...Mungkinkah sudah sebelumnya sudah menahannya terlalu lama?

Dia tiba-tiba tertarik pada masa lalu Charles Tsi, misalnya, bagaimana tempramennya ketika dia berusia 20 sampai 30 tahun, dan wanita seperti apa yang ada di sampingnya.

Veronica Gu sangat sibuk baru-baru ini, sibuk dengan pekerjaan dan sibuk melihat penyelesaian masalah rumah baru.

Dan Charles Tsi tampaknya sangat sibuk, Veronica Gu berpikir dia harus sibuk dengan masalah 'Sunday Life', dan keduanya menghabiskan lebih sedikit waktu bersama.

Mendekati Hari Jumat, saraf Veronica Gu menegang.

Karena rapat akan diadakan pada hari Jumat, kedua kelompok diminta untuk melaporkan kemajuan mereka dan ide masing-masing. Oleh karena itu, pada hari Kamis, sepanjang hari, Veronica Gu, Corinne Lin, Adeline Shen dan yang lainnya terus berkomunikasi dan memilah berbagai bahan.

Dalam masa-masa sibuk ini, Adeline Shen tiba-tiba berlari menghampiri Veronica Gu, berbisik di telinganya, dan berkata dengan lembut, "Kak Vero, aku baru saja pergi ke ruang teh untuk menuangkan teh, berdiri di samping kelompok B. Aku mendengar mereka menganalisis dan melaporkan dengan teliti tentang pabrik parfum di Selandia Baru, mereka menyediakan bahan-bahan parfum untuk banyak merek parfum international.

Veronica Gu tidak menyangka bahwa Adeline Shen gadis kecil ini benar-benar pergi untuk mencari tahu. Jelas sekali biasanya Corinne Lin yang lebih sering melakukan banyak hal, tanpa sadar tersenyum, "Tidak apa-apa, kita punya sisi dominan kita sendiri. Parfum yang benar-benar baik tidak akan menggunakan kewangian kimia ini, tetapi menggunakan minyak esensial asli atau bahan alami. Gaya retro ini sekarang populer. Fokus kita kali ini seharusnya tidak akan buruk."

Adeline Shen duduk kembali ke posisinya, mengangguk dan berdamai, "Aku juga merasa ide Kakak Vero sangat bagus."

"Itu pasti, sekarang semua orang menyukai hal yang alami, pria juga menyukai wanita yang alami. Kak Vero jauh lebih kuat daripada Ines dalam hal ini."Corinne Lin mengikuti dengan senyum.

Veronica Gu hanya bisa tersenyum.

Kelompok yang dia pimpin benar-benar berbeda dari kelompok 2 yang dipimpin oleh Ines, dan mungkin juga karena gaya setiap orang berbeda, menghasilkan anggota tim yang berbeda.

Seperti seorang pria bernama Even Jin dari grup b, dia selalu datang ke grup a di sini untuk mengganggu Adeline Shen.

Omong-omong, kelompoknya ini memiliki dua harta kecil yaitu Corinne Lin dan Adeline Shen, pekerjaannya juga sangat menyenangkan.

Corinne Lin adalah tipe yang sangat lincah, berbicara dan melakukan hal-hal dengan cepat dan sigap; Adeline Shen relatif tenang. Cantik dan bersemangat, merupakan gadis yang paling cantik di grup.

Adeline Shen memiliki masalah yang sangat aneh, ia kadang terlalu polos dalam berbicara.