Unplanned Marriage - Bab 59 Tampaknya benar-benar sudah terjebak (2)

“Apakah kamu benar-benar ingin membuat hidangan penutup?” Charles memutuskan untuk melihat berbagai macam peralatan dapur, tampaknya sedikit tidak cocok dengan seleranya.

“Ya!” Veronica menganggukkan kepalanya, moodnya yang sedikit bersemangat membuat pipinya memerah, “Bukankah kamu bilang kamu bisa membuat hidangan penutup? Kebetulan ada kesempatan ini, aku benar-benar ingin mencobai melihat kemampuan memasakmu bagaimana, lagipula.....”

Setelah berkata sampai sini, nada bicara Veronica berubah menjadi keluh kesah, “Dulu ayah kerja begitu sibuk, tetapi Ibuku begitu ada waktu ia akan membuatkan hidangan penutup untukku dan kakak, aku belum sempat untuk berbakti kepada mereka namun sudah menikah, oleh karena itu selama aku bisa melakukannya, aku ingin melakukan sebisa mungkin untuk mereka meskipun jika itu merupakan masalah sepele.”

Reputasi dan status keluarga Gu diluar bukanlah sesuatu yang mudah untuk didapatkan, dulu ketika keluarga Gu makmur, saking sibuknya tidak terlihat jejak ayah dan ibu, pada saat itu bagiku dan kakak, selama kita bisa bersama satu sama lain setiap menit dan detik itu sangat penting.

“Ternyata kamu benar-benar suka makan makanan seperti ini, nampaknya Andri Xie sudah memenuhinya.”

Kata-kata Charles yang lembut membuat Veronica tercengang, dia buru-buru menundukkan kepalanya dan menjawabnya dengan rasa tidak enak: “aku tidak makan apa yang dia berikan, aku menyuruh orang-orang dikelompok memakannya.”

Charles tidak berbicara, hanya berdiam diri jalan ke sisi meja dan mengambil resep, setelah membalikan beberapa halaman ia mengeluarkan sebuah resep yang bernama ‘resep dan langkah-langkah untuk membuat camilan lezat dengan cepat’.

Veronica tertegun , “Charles?”

Tidak tahu mengapa, dia tiba-tiba memiliki firasat buruk.

“Membuatnya dengan mengikuti resep yang tertera tidak akan begitu sulit.” Meskipun Charles melihat berbagai macam hidangan penutup yang ada diresep tersebut, ia tetap percaya diri.

Dalam hal apapun, bagi Charles, belajar sebentar sudah bisa melakukannya.

Memasak, dia merasa dia tidak mungkin tidak bisa.

Veronica terdiam, dia benar-benar berpikir bahwa dengan mengikuti langkah-langkah yang ada di resep tersebut dapat membuatnya?

Charles melihat proses pembuatan dan bahan-bahan yang diperlukan selama beberapa menit, tidak lama kemudian ia menggulungkan lengan bajunya dan mulai menggerakkan tangannya, hanya saja.....

“Veronica, apa ini?”

“Itu kompor gas, tidak akan menggunakannya untuk membuat hidangan penutup.”

“Kalau ini?”

“......Itu oven, juga tidak akan menggunakannya untuk membuat hidangan penutup.”

“Kalau ini?”

Veronica menarik nafas, “itu pressure cooker, juga tidak akan menggunakannya untuk membuat hidangan penutup.”

“.....” Charles terdiam, melihat peralatan dapur yang disebut pressure cooker yang ada didepan mata selama beberapa detik, membalikkan badan dan berjalan ke lemari tempat bahan makanan, “Aku menemukan bahan yang dibutuhkan.”

Veronica berjalan beberapa langkah kedepan dengan lembut, suaranya juga sangat lembut, “Charles, lebih baik aku memasak dulu saja.”

“Tidak usah.” Charles menjawab dengan tegas, menolak saran Veronica.

Veronica melihat barang yang ada ditangan Charles, melihatnya menatap kebawah, seperti menimbang sesuatu, membuka mulut, pada akhirnya Veronica tetap mengatakannya, “Charles, botol tersebut adalah kecap asin tidak akan menggunakannya untuk membuat hidangan penutup.”

Charles memberhentikan badannya, sangat jelas tangannya yang mengambil kecap asin itu sedikit kencang.

Matanya Veronica tertegun dan nyaris tertawa, dia menggigit bibir bawahnya, menunggu sampai dia bisa mengontrol dirinya baru dia jalan ke belakang tubuh Charles mengambil kecap yang ada di tangannya, “Tuan Charles, memasak benar-benar bukanlah sesuatu yang begitu mudah untuk dipelajari.”

Kali ini Charles tidak mengatakan apa-apa, Veronica dengan cepat mengambil celemek dan mengenakannya pada tubuhnya sendiri, dengan cepat memilih bahan makanan yang akan digunakan, gerakannya sangat rapi, sekali melihat dapat terlihat bahwa dia merupakan orang yang sudah sering memasak.

“Total ada 5 orang dalam rumah, menurutku memasak sedikit masakan itu sudah cukup.” Veronica bergumam pada dirinya sendiri, tangannya bergerak dengan cepat.

Memasak nasi, mencuci sayuran, memotong sayuran, Veronica yang mengenakan celemek, tampaknya sibuk tapi teratur, Charles yang ada disamping tidak pergi meninggalkan, dia berdiri disamping dengan tenang, melihat Veronica yang sekarang ini, merepresentatifkan sosok wanita keluarga yang baik.

Keringat yang tersebar dari dahi, kedua tangan yang memotong sayuran itu terlihat tidak cantik sama sekali, tapi justru Veronica yang seperti inilah yang membuat Charles jatuh cinta.

Dia teringat bahwa dia awalnya memiliki rumah yang hangat, tetapi sejak kelahiran Marco, dia secara bertahan kehilangan apa yang disebut cinta seorang ayah dan cinta seorang ibu.

Dalam hatinya, sebenarnya selalu menunggu adegan seperti ini.....

Rasa kasih sayang yang timbul dimatanya yang bahkan kemungkinan diri sendiri tidak tahu, kakinya Charles tanpa sadar berjalan ke belakang Veronica, mengulurkan tangan, memeluk pinggangnya dari belakang.

Veronica terkejut dan memberhentikan tangannya, “Ada apa?”

“Kamu sangat cantik.” Charles tiba-tiba memuji, membuat wajahnya Veronica memerah dan mulai gelagapan.

“Aku, Aku sekarang ini sangat kotor.....”

“Tidak kotor.” Charles mengoreksi kata-katanya, mengulurkan tangan dengan lembut mengangkat dagu Veronica, dia lebih tinggi dibandingkan Veronica, akibatnya ketika Veronica mendongakkan kepalanya ia sudah langsung menghadap muka Charles.

Kelembutan mata Charles melemahkan kaki Veronica, matanya juga perlahan-lahan terperangkap masuk.

Dengan lembut menundukkan kepalanya, bibir Charles dengan lembut mencium bibirnya Veronica, ciumannya begitu lembut bagaikan air, seperti rangsangan panas, membuat Veronica merasa tidak berdaya dan hanya bisa bersandar pada tubuh Charles.