Unplanned Marriage - Bab 147 Apa karena Charles?

Elvian langsung mendorong Eliana dan berkata: “Apakah kamu pikir aku tidak tahu apa yang ada di pikiranmu? Kamu pikir bisa menghalangi aku untuk melakukan hal yang kuinginkan? Menjauh dari aku.”

Eliana melihat tatapan Elvian yang kasar, membuatnya bergidik dan terpaku diam sampai Elvian pergi menghilang dari hadapannya, baru berteriak marah, “Veronica”

Veronica, dasar kalian pria dan wanita laknat yang memaksa aku sampai sejauh ini, hingga Elvian pun tidak dilepaskan!

Veronica berdiri didepan pabrik parfum, setitik demi setitik air turun melewati genteng dan akhirnya jatuh kebawah tanah yang penuh dengan bunga dan rerumputan hijau, seperti pergantian dari musim semi ke musim gugur, tidak hangat juga tidak terlalu dingin.

Baru-baru ini Gracia berangkat ke Amrik untuk mengikuti kontes meracik parfum, sekuat tenaga untuk bisa membawa pulang kemenangan. Sekarang tidak tahu harus menghubungi siapa untuk menjemputnya.

Kemudian teringat dengan Adeline, tapi dia tidak ingin menjadi pihak ketiga di antara Adeline dan Ricky, lagipula dia punya rencana sendiri, jadi sudahlah.

Kalau Charles, setelah mempublikasikan perceraiannya dengan sang istri, beberapa hari ini dikejar media massa untuk mendapatkan berita.

Ketika Veronica menghilang selama dua minggu ini, pesta keluarga Gu telah ditunda. Kabarnya keluarga yang lain belum bisa berkumpul semua, jadi ditunda sampai akhir bulan. Karena hal ini Chandra berangkat dulu ke Amrik untuk melanjutkan pendidikan. Mengingat akan bertemu dengan keluarganya yang lain membuat Veronica sakit kepala.

Hubungannya dengan Charles sekarang benar-benar putus, dia juga jelas ini semua karena Charles ingin melindunginya dan tidak ingin membahayakannya. Karena itu Veronica pergi tanpa penyesalan.

Hanya saja kadang kalau teringat hatinya terasa sakit, namun sekarang pelan-pelan mulai bisa mengabaikan.

Kemudian di luar pabrik parfum terdengar suara klakson.

Veronica menarik napas dalam, mengusap air yang ada di wajahnya baru membawa payungnya berjalan keluar.

Elvian melihat Veronica yang muncul dengan terburu-buru, dan sadar akan pakaiannya yang tipis langsung memakaikan mantel ke Veronica dan membawanya ke mobil.

Setelah masuk ke mobil, Elvian menatap Veronica yang tertunduk tanpa bicara. Dan melihat keadaannya yang sudah lebih baik dari sebelumnya membuat suasana hati Elvian juga menjadi baik, lalu bertanya, “Sekarang mau kemana, apa mau langsung kembali ke rumah?”

Veronica mengerjapkan matanya yang masih sembab dan merah, lalu mengangguk.

Melihat kondisi Veronica, setelah menyalakan mobil, bertanya, “Apa karena Charles?”

“Tidak ada hubungannya dengan dia.” jawab Veronica yang lagi berakting dengan baik. Kalau tiba-tiba begitu ramah terhadap Elvian, Elvian pasti tidak akan langsung percaya. Apalagi sebelumnya mereka pernah salah paham. Dari awal saling kenal hingga saat ini masih baik-baik saja, sampai munculnya Eliana semuanya menjadi lebih parah. Dan sekarang masih belum begitu pulih hubungan mereka, jadi Veronica tidak mungkin langsung begitu ramah terhadap Elvian.

Bagi Elvian itu bukan masalah, bisa seperti sekarang itu sudah cukup, jadi dengan lembut menghibur Veronica, “Sudahlah, kalian bercerai tapi kamu masih ada aku.”

Veronica secara tidak sadar terangkat alisnya dan berkata, ”Oh? Terus bagaimana dengan Eliana.”

“Dia?” jawab Elvian dengan sedikit sindiran. “Aku dan dia cuma main-main saja. Siapa yang ada dihatiku, apakah kamu belum jelas?”

“Tapi aku benci dia.” sungut Veronica.

Sebab itu dia tidak suka Eliana masuk ke dalam kehidupannya, bahkan juga kepada Elvian yang membuat banyak perubahan dalam hidupnya.

Sekarang ada hal penting yang harus dilakukan, karena itu dia harus menyingkirkan niat buruknya dulu.

Elvian terdiam sejenak, sambil jari-jarinya mengetuk di setiran dan berkata, “Jika kamu benci dia, aku akan berusaha agar dia tidak muncul di hadapan kamu. Vero, aku punya kesulitan tersendiri, bayi dalam perut Eliana adalah anakku, dan aku tidak mungkin mengabaikannya.”

Veronica dengan pelan mengiyakan tanda setuju.

Elvian tiba-tiba bertanya, “Apa kamu lapar?”

Veronica sepertinya diingatkan oleh Elvian, sambil mengelus perutnya dan berkata, “Ada sedikit lapar, tapi tidak bisa makan banyak, bahkan membuatku muntah. Takutnya akan mempengaruhi selera makan kamu.”

Elvian menatap Veronica yang selalu bersikap tenang, dengan senang berkata, “Tidak apa-apa, dengan memandang kamu aku akan makan dengan lahap.”

Justru aku yang tidak selera begitu melihat kamu....

Batin Veronica dalam hati, namun dia tidak menolak dan malah menyetujuinya.

Elvian menginjak gas dan mobil mewah hitamnya meluncur menerobosi hujan.

Elvian memilih restoran dengan gaya dekorasi tahun 90an, bisa dikatakan restoran ini yang terkenal di kota Shanghai akhir-akhir ini. Tapi setelah masuk ke dalam, Veronica tidak merasa begitu megah, jadi bagian mana yang disukai orang-orang dari restoran ini?

Elvian mengatakan, bahan makanan di restoran ini semuanya bahan alami dan bumbu-bumbunya juga. Dan makanan alami ini bagus untuk ibu hamil. Bahkan Eliana pun tidak pernah di bawa kesini, namun teringat akan kondisi Veronica, hal pertama yang dilakukan adalah membawa dia makan di restoran ini.

Mendengar itu muncul sinar di mata Veronica dan dengan senyum berkata, “Jadi maksud kamu, aku harus berterima kasih, karena membawa aku kesini dan Eliana tidak?”

“Aku tidak bermaksud begitu.” jawab Elvian dengan senyum sambil memberikan catatan menu ke Veronica. “Pesan saja makanan yang kamu inginkan.” lanjutnya.

Veronica dengan satu tangan menopang dagu, dan memainkan handphone di tangan lainnya, “Oh ya, bagaimana kalau mengajak Elena makan bersama juga? Karena kamu, aku sudah lama tidak ketemu dia dan sekarang jadi kangen.”

Elvian sesaat menjadi cemberut.

Dia tidak mau waktunya bersama Veronica diambil alih oleh Elena. Selain itu, bukankah wanita tersebut juga tidak mau ketemu dengan Veronica?

Namun dia tetap saja mengambil handphonenya dan mulai menghubungi Elena.

Elena menjadi heboh mendengar Elvian berada di restoran ini, dan sangat antusias, “Kamu tunggu ya, aku sekarang menuju ke sana.”

Elvian tidak mengatakan ada Veronica di sini, kalaupun diberitahu Elena kemungkinan tidak akan datang. Tidak hanya sekali dia mengatakan sudah bosan berteman dengan Veronica, karena masing-masing punya kepribadian berbeda.

“Lihat, aku sudah bantu kamu mengajak Elena. Sekarang sudah puas?” kata Elvian.

Veronica tertawa kecil sambil mengangguk. Lalu meminta pelayan untuk membawakan minuman, jus orange yang agak asam rasanya ini mungkin lebih cocok untuknya.

“Aku dengar ibu hamil sebaiknya tidak sering memainkan hp.” ucap Elvian untuk membuka topik pembicaraan.

“Apakah Eliana yang bilang?“ tanya Veronica yang membuat Elvian menjadi canggung. Untungnya Veronica tidak melanjutkan pertanyaannya, dan mengubah topiknya lalu berkata, “Apa kabarnya ayahku dengan wanita itu akhir-akhir ini?”

Elvian tidak menyangka Veronica akan menanyakan Billy, dengan sedikit pertimbangan dan menghela napas, menjawab, “Ayah kamu sekarang, apapun yang dikatakan dan keinginan wanita itu selalu dituruti. Jangan melihat penampilan luar wanita itu yang lembut, tapi dalamnya punya pikiran yang berbahaya dan lebih lihai dibandingkan dengan Ibu Jiang. Tingkahnya sangat sombong dan kedua anaknya, yang pertama Leonard sudah dewasa tapi tidak tahu aturan apapun. Masih belum banyak belajar tapi sudah bertingkah layaknya tuan di perusahaan, tidak ada kesabaran dalam melakukan sesuatu, juga pernah mengambil alih hal yang sedang dinegosiasi.”

“Mengapa bisa mirip sekali dengan Marco?” tanya Veronica seraya tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

Veronica mencibir dalam hati, kamu masih kenal Ibu Jiang? Yang melepaskan wanita itu bukankah kamu sendiri Elvian?

“Kalau saja aku masih di keluarga Gu, aku pasti akan memikirkan cara untuk menangani mereka.” kata Veronica sambil meneguk jus orangenya, benar-benar segar ditambah lagi dengan sedikit rasa agak asam dan manis, tidak terasa sudah diminum hampir setengahnya.

Ekspresi Elvian menampilkan akan selalu menyambut Veronica, ”Mau ke kantor bukan hal yang sulit, Paman Gu setiap hari selalu mengeluh dan mengatakan kalau beliau merasa bersalah padamu dan Chandra.”

“Mengeluh?” cibir Veronica. “Selalu munafik di depan orang lain, apa ada artinya?”

Elvian tidak menjawab, masalah yang berkaitan dengan ayahnya Veronica dia tidak mau terlibat lebih jauh.

Untunglah Elena sudah sampai dan menuju kearah mereka. Begitu melihat didepan Elvian ada Veronica, langsung langkahnya terhenti.

Seperti biasa Veronica yang selalu tenang dengan mata yang jernih melihat jelas perubahan raut wajah Elena, sambil tersenyum ringan dan berkata dalam hati, “Lihatlah, inikah wajah aslimu? Serigala berbulu domba yang selama ini disisiku tanpa aku sadari.

Elena merasa canggung lalu menyapa,”Veronica, kamu...kamu disini juga.”

Veronica mengangguk dan berkata, “Aku yang minta kakakmu untuk mengajak kamu kesini, lagipula kita sudah lama tidak bertemu.”

Elena tersenyum dan segera duduk disamping Veronica, sambil memeluk lengannya dan berkata: “Benar juga, kita sudah lama tidak bertemu. Apa kabarmu Veronica?”

“Karena kalian yang murah hati, aku yang sekarang sedikitpun tidak baik,” batinnya.

Elvian melihat mereka berdua kembali seperti dulu dan ngobrol dengan akrab, hatinya menjadi lega. Lalu ijin untuk ke kamar kecil agar mereka berdua bisa saling bercerita. Sebelum pergi Elvian mengedipkan mata ke Elena, memberi isyarat agar Elena tidak membuat masalah.

Begitu melihat punggung Elvian pelan-pelan menghilang dari pandangan, Veronica tiba-tiba berbisik: “Jangan berpura-pura lagi, apa tidak capek?”

Elena yang dari tadi bercerita tidak henti-hentinya tiba-tiba diam, dengan wajah yang bingung menatap Veronica, “Vero, apa yang kamu bicarakan?”

“Apa yang aku bicarakan?” tanya Veronica sambil menggeser kursinya, dan mengamati penampilan baru Elena dari kepala sampai ujung kaki yang dipenuhi dengan barang-barang bermerk, bahkan gelang yang ada ditangan juga model terbaru dari dg. “Bagaimana, sekarang Nona Lu kita sudah berubah penampilannya. Kalau begitu apakah bisa bayar hutang yang dipinjam dari aku? Oh, sebenarnya mau bayar ataupun tidak, itu tidak masalah. Uang yang kamu habiskan sekarang adalah uang keluarga Gu juga kan.”

Wajah Elena seketika memerah, dia menatap Veronica seperti orang asing yang tidak dia kenal, agak lama kemudian tiba-tiba tertawa terkikik, “Apakah sudah ketahuan? Baguslah, kalau begitu aku tidak perlu berpura-pura lagi.”

Dengan santai Veronica berkata, “Iya, jadi terus terang saja aku sebenarnya paling tidak suka kalau harus memakai topeng. Ada saatnya aku tidak mengerti dengan tingkahmu, jika memang tidak suka mengapa dulu mempersatukan aku dengan Charles?”

Kalau Elena tidak suka, kenapa membiarkan dia mengejar Charles dan juga membuat rencana agar dia dan Charles bisa menikah dan jadi pasangan suami istri.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu