Unplanned Marriage - Bab 9 Membuat Tiga Kesepakatan Denganmu

Apakah hubungan keduanya baik ataupun buruk, Eliana dapat melihatnya dengan jelas dalam sekejap, Veronica dan Charles sangat asing, saking asing nya benar-benar tidak terlihat sebagai sepasang suami istri.

Eliana sangat senang mengetahui hal ini, ia berkata dengan ceria, “Aku lihat penyebab kantong mata mu begitu hitam adalah karena berdiam sendiri di kamar kosong.”

Raut wajah Veronica sedikit berubah, ia mencengkram dua buku merah dalam genggamannya dengan erat, setelah berbalik badan ia langsung menuju pelukan Charles.

Charles meraih tubuhnya dan menatap Marco dan Eliana dengan dingin, “Marco, kau benar-benar berhutang penjelasan pada Veronica, sekarang ia adalah istri ku, sebaiknya kau jaga baik-baik wanita di sisimu. Kita akan sering bertemu.”

Marco tersenyum kecil, “Ya, apapun yang Kakak bilang benar.”

Melihat bayangan Marco dan Veronica yang menjauh, Charles melepaskan rangkulannya pada Veronica dan mengeluarkan sebungkus rokok, dan menyalakannya perlahan.

Veronica menatap Charles, ia mempunyai wajah yang sempurna dan tubuh kuat, mau tidak mau harus diakui, pria itu sangat tampan, tapi juga sulit disentuh. Semua sikapnya hanya untuk bersandiwara di depan orang lain, ketika sudah tidak ada siapapun didekat mereka, maka ia juga akan menghentikan perlakuan manis tersebut.

Orang ini, mulai hari ini akan menjadi suami sah nya, tapi ia sama sekali tidak dapat melihat sedikit pun kehangatan di wajahnya.

Charles mulai menghirup rokoknya, ia berbalik menatap Veronica, “Sebelum pulang ke rumah, kita akan membuat tiga kesepakatan.”

Veronica mengangguk samar.

“Pertama, aku tidak yang membuat keputusan sendiri, juga tidak suka wanita sok pintar.”

Veronica tertawa pahit untuk sesaat, pria itu sedang menyinggung kejadian tadi pagi, Charles tidak menyukainya. Tapi ia tidak berusaha menentang ucapannya, ia ingin mendengar aturan dari Charles.”

“Kau tahu dengan jelas alasan kita menikah, aku memang suamimu saat diluar, aku akan menjaga nama baikmu, tapi dirumah aku harap kita menjaga jarak satu sama lain.”

Sekelibat angina menyapu helai rambut Veronica dan menutupi hampir separuh wajahnya.

“Terakhir, jika kau ingin aku melaksanakan tugasku sebagai suami, sepertinya aku belum bisa melakukannya. Jika suatu hari kau menemukan pria yang kau sukai, kau boleh meminta cerai dariku, aku tidak akan menolak, tapi jangan sampai membuat skandal.”

Tiga kalimat dingin pria itu memusnahkan harapan-harapan kecil Veronica, ternyata kalimat terakhir berisi jangan sampai ketahuan oleh orang lain jika ia memiliki kekasih lain.

Veronica menyunggingkan senyum dan berkata, “Kebetulan kau bukan tipe pria idamanku. Jika kau menyukai wanita lain, kau juga boleh meminta cerai dariku. Jika ingin berpacaran, tolong jangan dihadapanku.”

Selesai mengatakannya, Veronica langsung berjalan pergi, ia tidak ingin siapapun melihat matanya yang berkaca-kaca.

Dari kemarin hingga hari ini, ia mengira hati Charles masih menyisakan sedikit kelembutan, sepertinya ia salah.

“Kau tidak pulang denganku?” Charles bertanya dari balik badannya.

“Tidak. Beritahukan pada Papa dan Mama, hari ini aku ingin pulang kerumahku. Banyak hal yang harus aku jelaskan pada keluargaku.” Veronica menghentikan langkahnya dan menjawab dengan tenang.

“Baik. Aku tidak mengantarmu.”

Orang tua Veronica merupakan pengusaha modern, mereka membawa gaya barat dan menggabungkannya dengan gaya China. Tetapi yang dipusingkan oleh keluarga Gu bukan tentang bisnis nya, melainkan keluarganya tidak memiliki ahli waris yang sesuai.

Karena orang tua Veronica memiliki pemikiran yang sangat terbuka, sejak kecil sudah mencarikan guru yang sangat unggul bagi kedua anaknya, kemudian Veronica dan Kakaknya menjadi murid dari seorang master budaya klasik China, dan kakaknya Chandra menjadi orang yang sangat unggul di masyarakat.

Saat itu guru Veronica sangat yakin Chandra akan menjadi penerusnya, dan benar-benar membimbing Chandra.

Chandra sama sekali tidak tertarik pada dunia bisnis, bisa dibilang ia telah memusnahkan penerus perusahaan keluarga Gu. Ia mendirikan toko barang antik diseluruh penjuru Negara, dan menjadi pengamat barang antik yang terkenal.

Chandra yang seperti itu, Veronica dengan alaminya tidak ingin membuat orang tuanya kecewa, jadi saat ayahnya memberi saran untuk menikah demi memperluas jaringan perusahaan, ia mengiyakan nya tanpa ragu.

Sayangnya tidak ada yang dapat menebaknya bahwa akhirnya akan seperti ini.

Chandra merasa bersalah pada adiknya, jika ia tidak tertarik pada hal seperti ini, adiknya tidak akan begitu menyedihkan.

Veronica mengambil barang-barang keperluannya dirumah, bertegur sapa dengan orang yang ada dirumah dan berkata kabarnya sangat baik, tentu saja ia tidak ingin kakaknya menyalahkan diri sendiri atas hal ini.

Chandra yang membantunya membereskan barang disebelahnya berkata dengan nada rendah: “Kemarin Elvian menghubungiku.”

Veronica meletakkan tas kulit berisi kuas dan berkata dengan sedih: “Mengapa ia tidak menghubungiku? Apakah kami tidak bisa menjadi teman saat aku sudah menikah?

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu