Unplanned Marriage - Bab 43 Terserah kamu mau kasih sanksi apa (2)

“Huh.....”Veronica menghela napas dan menundukkan kepala, dengan kecewa dia masuk ke dalam lift.

Baru saja dia masuk ke dalam dan memencet, pintu lift yang hampir tertutup itu tiba-tiba terbuka, tampak satu sosok yang masuk dengan cepat.

Veronica terkejut sekali, segera ia mengangkat kepala melihat, dan sekali lagi dia dikejutin sampai suaranya agak berubah, “Charles?!”

Tanpa menunggu Charles membuka mulut, Veronica bertanya lagi, “Kenapa kamu tiba-tiba masuk? Apakah ada yang melihatmu masuk?"

Charles masih tetap tenang kalem seperti biasanya, dia berdiri di samping Veronica dan melihat ke arah perutnya, "Kamu masih baikkah? Kamu ingin keluar?”

Pandangan matanya membuat wajah Veronica memerah, jadi agak tidak enak, tapi dia tetap menjawab dengan serius, “Sangat baik, hari ini sangat sibuk jadi aku tidak merasakan sakit sedikitpun, sekarang aku ingin keluar untuk meneliti masalah tentang pemasaran parfum, aku ingin mengetahui lebih banyak tentang bahan baku parfum."

Charles memicingkan matanya, perkataan Veronica membuat dia langsung teringat Eliana, juga teringat perkataan Steven hari ini, “Kalau kamu merasa terlalu capek, soal rumah dikesampingkan dulu, tunggu proyek kali ini selesai baru mulai design aja.”

Mendengar itu, Veronica langsung membelalakkan mata menandakan seratus persen tidak setuju, “Tidak mau! Aku tidak merasa capek, Lagipula kamu tentunya tahu, aku tidak sibuk sampai harus lembur setiap hari, jadi setidaknya masih lumayan, tidak begitu banyak pekerjaan, jadi kamu tenanglah, aku akan menyelesaikan masalah tentang rumah dan pekerjaan."

Veronica tampak percaya diri sekali, tapi sebenarnya ini agak memaksa, kalau misalnya Ines tidak ikut masuk, tidak membagi tim, mungkin dia benar-benar bisa menyelesaikan dua pekerjaan itu sekaligus, tapi sekarang malah dibagi tim, jadinya harus lebih berusaha lagi.

Keteguhan yang ditunjukkan Veronica membuat Charles mengernyitkan alis, mana mungkin dia tidak bisa melihat kalau Veronica itu lagi memaksakan diri.

Melihat Charles seperti itu, Veronica jadi gugup sampai ngomongnya gelagapan, “Bagaimana kamu bisa tahu aku begitu banyak pekerjaan."

Dengan susah payah akhirnya dapat rumah, dengan susah payah akhirnya bisa mendesain rumah milik mereka sendiri, sesibuk apa pun juga dia tidak akan menyerah, dia pasti akan meluangkan waktu untuk ini.

“Pagi ini Steven mengatakan kalau bagian proyek dibagi jadi dua tim buat lihat siapa yang menang, hal ini sudah tersebar di satu perusahaan, Vero, kamu cukup kerjain yang jadi tanggung jawab kamu saja.” Charles berkata dengan suara kecil, maksud dari perkataannya sudah jelas sekali.

Dia tahu perbuatan Eliana, tentunya juga tahu apa tujuan dia buat membagi tim ini.

Perkataan Charles membuat Veronica termangu, lalu tertawa, “Iya, aku cukup kerjain yang jadi tanggung jawab aku saja.”

Veronica sungguh merasa sudah cukup, perkataan Charles ini, membuat capek dia jadi bukan apa-apa, tapi mungkin karena wajah dia yang agak pucat, jadi Charles mengira dia masih memaksakan diri, Charles tampak semakin mengernyitkan alis.

“Aku rasa persaingan ini tidak perlu sama sekali.” Perkataannya yang kalem ini mempunyai banyak maksud, begitu banyak sampai membuat Veronica tercengang sekali.

Siapa itu Charles, dia itu seorang pekerja keras, seratus persen seorang pekerja keras, tegas, tenang, urusan pekerjaan dan pribadi dibagi dengan jelas, ini semua adalah sikap dia dalam bekerja, tapi perkataannya di detik ini, malah demi sesuatu yang bukan kerjaan dia, tapi dia mau ikut campur?

Semakin dipikir, hati Veronica semakin manis rasanya, tapi sebaliknya, kekhawatiran juga muncul di dalam hatinya, dia menatap Charles dan berkata, “Aku sungguh tidak apa-apa, kamu juga tahu Eliana itu jelas-jelas sengaja mau mempersulit aku, dia juga tidak pernah menyembunyikan rasa bencinya sama aku, ini semua orang di bagian proyek sudah tahu, tapi mau gimana pun tidak ada gunanya.”

“Kalau pun tidak ada persaingan ini, dia juga pasti bakal mikirin cara lain, jadi daripada menghadapi kesulitan-kesulitan yang bakal dia kasih ke aku, mending kayak sekarang saja, setidaknya bagi aku, ini juga termasuk pekerjaan aku, lagian juga seperti yang kamu bilang, aku cukup kerjaian yang jadi tanggung jawab aku saja, jadi tidak apa-apa kok, kamu tidak usah cemas.”

Dan juga soal Ines dengan Charles di kantor, ini hal yang tak diungkit Veronica, juga hal yang tak mampu ia katakan, dia bukannya suka gosipin orang di belakang, dan dia juga tahu Charles sama sekali tidak peduli pandangan orang lain terhadap dia.

Ines itu karena tahu hubungan dia dan Charles, termasuk karena alasan pribadi, jadi mau dikasih tahu juga tak ada gunanya, dan Eliana saja juga jelas sekali dia mau melakukan sesuatu terhadap Charles, bagaimana dia meminta Charles membela dia, kalau seperti itu, Eliana pasti bakal bilang Charles tidak membedakan urusan kantor sama pribadi.

Charles terdiam, setelah menatap keteguhan Veronica dengan agak lama baru dia bersuara, “Okelah, kalau kamu merasa tidak ada masalah, maka aku tidak mengurusnya.”

Satu kalimat yang sederhana sekali, tapi penuh dengan kepercayaan.

Veronica menghela napas, batu yang mengganjal hatinya akhirnya terlepas, dan saat ini lift sudah hampir sampai lantai 1.

“Sssttt......”

“Ting Tong......”

Veronica baru saja mau mengatakan sesuatu, dan pintu lift terbuka pelan di saa tini, seketika dia agak kesal, benar-benar deh! Dengan tidak gampangnya bisa ketemu di perusahaan, tapi malah tak bisa ngomong banyak.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu