Unplanned Marriage - Bab 107 Sama Sekali Tidak Berjalan Sesuai Rencana! (2)

Veronica memurungkan mulutnya, "Kamu baru saja bertunangan dengan orang lain, tapi masih saja mengatakan ini kepadaku, Charles, kamu masih ingin bermain drama sampai kapan. Aku sudah tidak ada gunanya lagi untukmu. Hari ini aku dengar kamu berkata di dalam rapat, perusahaan Tsi sudah berencana mendirikan jalur distribusi sendiri, ini yang diberikan ibuku bukan? Kalau memang aku sudah tidak ada gunanya lagi untukmu, kenapa kamu masih mau membujukku?"

"Masalah Ines, aku tahu itu salahku." Charles langsung meminta maaf, "Tapi Veronica, aku hanya ada kesempatan ini, bisa keluar dari penderitaan ini dalam waktu singkat."

Veronica hanya terdiam.

Setelah beberapa saat, dia berkata, "Aku tidak tahu. Charles... Kamu tidak tahu aku sekarang sedang kesusahan... Kamu jelas-jelas tahu ada banyak hal yang membuatku keberatan, aku tidak hanya ingin mempertahankan pernikahan ini. Kamu langsung setujui saja perceraian ini, selagi aku masih belum berubah pikiran."

Kali ini gantian Charles yang terdiam.

Veronica mengangkat kepalanya dan menatapnya, "Apakah kamu pernah berpikir, sekarang perusahaan Tsi memiliki jalur distribusi dari perusahaan Gu, itu juga adalah hasil kerja kerasku, kalau aku ingin menghancurkan fondasimu, dan mengurangi kemampuanmu, aku bisa menggugat di pengadilan, merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikku. Sebenarnya awalnya aku berencana begitu, tapi setelah kupikir-pikir, apa artinya kita saling mencelakai satu sama lain? Kamu tidak bisa mencapai mimpimu, tidak bisa menolong wanita itu, lalu apakah aku bisa mendapatkan hatimu? Sepertinya tidak mungkin... Oleh karena itu aku berkata kepadamu, selagi aku sekarang setuju untuk bercerai tanpa mendapatkan apapun, cepatlah kamu setuju, kalau tidak, nanti mungkin aku akan..."

Veronica belum selesai ngomong, Charles langsung menarik lengannya dan mendekatinya, "Veronica, kamu tidak mengerti perkataanku? Aku tidak akan bercerai denganmu."

"Kamu tidak setuju? Oke, percaya atau tidak aku akan menggugat ke pengadilan, dan menuntut setengah hartamu kepadaku." Veronica emosi.

Charles terdiam, "Baik, kalau itu maumu."

Veronica marah, dibicarakan baik-baik juga tidak bisa, sebenarnya apa maunya! Dia mendorongnya kuat, "Charles! Jangan memaksaku! Apa yang kamu lakukan ini bukannya untuk menjemputnya pulang? Apa gunanya kamu menyisakan istrimu ini, kamu tidak takut dia sedih?"

Jujur saja, Veronica sangat kagum dengan wanita itu.

Demi Charles, dia dijual ke luar negeri, dan tidak bisa kembali; Dan Charles menahan dan berjuang begitu lama, bukankah untuk menolongnya kembali?

Kalau memang mereka saling mencintai, ngapain lagi dia disini.

Veronica mengunci dirinya di dalam kamar, tidak ingin mempedulikan orang yang ada di luar itu, lagipula di rumah ini banyak kamar, dia tidak khawatir Charles tidak ada tempat untuk tidur.

Dia bersandar di sofa, lalu menuang sedikit wine.

Akhir-akhir ini juga tidak tahu mengapa, jelas-jelas dia tidak suka minum, tapi sekarang dia jadi terbiasa meminum wine sebelum tidur.

Sebenarnya, dia juga tidak jago minum, sedikit saja langsung mabuk, mungkin itu karena dia mulai menyukai rasa mabuk ini.

Bam bam bam

Pintu diketuk dengan keras, "Veronica, ini kamar kita."

Veronica menoleh, melototi pintu kamar itu, dia berpikir orang ini benar-benar lucu, dia sudah merelakan dan merestui mereka, lalu, dia masih ingin menjadikannya sebagai back-upnya di saat-saat seperti ini?

Melihat Veronica tidak membuka pintu, Charles pun menghela nafas, mengeluarkan kunci dan membuka pintu kamar ini.

Wajar saja, ini rumahnya, setiap pintu dia tentu punya kuncinya.

Ternyata Veronica duduk di bangku bulat di samping pintu dan sedang memegang gelas wine, dia terkejut, lalu bergerak mundur.

Tiba-tiba kakinya tersandung, dia berteriak, dan sekujur tubuhnya terjatuh ke bawah.

Charles melangkah maju, dan langsung merangkul pinggang Veronica, walaupun sempat terangkul, tapi karena tidak seimbang, mereka berdua pun terjatuh bersama.

Gelas wine juga ikut jatuh ke lantai dan pecah, cairan merah wine pun mengalir keluar.

Veronica emosi melihat Charles memeluknya, dia mencoba untuk melepaskan diri darinya, "Kamu, lepaskan aku."

Charles menunduk dan mencium bibirnya, "Tidak mau."

"Kamu brengsek." Veronica melototinya.

"Bersama istriku sendiri, kenapa dibilang kegatelan." Charles menjawab pelan, tapi tiba-tiba dia melihat wajah Veronica memucat, dia kaget dan melihat kebawah, ternyata kakinya telah menginjak mengenai puing kaca gelas yang sudah pecah.

Charles jongkok di depan Veronica, membawa sebuah kotak obat di sampingnya, dia menahan kakinya dan mulai mengoleskan obat.

Awalnya Veronica ingin menolak, tapi hal ini susah dilakukannya sendiri.

Veronica menatap Charles, dia menunduk dan membantunya mengoles obat, ekspresinya sangat serius, membuat Veronica tiba-tiba ingin menangis, dia menarik kakinya, tapi ditahan Charles, seketika rasa sakit memenuhi kakinya, air matanya pun mengalir, dia berkata: "Sakit..."

Melihatnya menangis terisak-isak, Charles pun meringankan gerakannya, "Masih berani minum lagi?"

"Aku sendirian di rumah, terserah aku mau minum atau tidak." Veronica menoleh, "Kamu tidak usah mengaturku."

"Kalau bukan aku yang mengaturmu, siapa lagi." Charles memegang kakinya erat, kakinya pun mengalirkan setetes darah, "Andri Xie?"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu