Unplanned Marriage - Bab 288 Paman, Aku Pulang

Dia melirik Veronica Gu lag yang memiliki perut besar, dengan wajah pucatnya berkata, "Bicara apa kamu ini, tuan kecil kami? Hal yang sudah berlalu sejak lama!! Tuan kecil hilang, Tuan Cheng sudah sangat sedih karena hal ini, dan kamu tiba-tiba datang menanyakan masalah tuan kecil."

Veronica Gu berdiri di sana, pikirannya seketika berantakan.

Tuan kecil sudah...hilang?

Melihat bibi itu hendak berbalik, Veronica Gu sudah dipenuhi dengan air mata di luar kendalinya. Dia bergegas meraih tangan bibi itu, "Maaf, bisakah memberitahuku, waktu kapan dia hilang. Apakah enam bulan yang lalu? Enam bulan yang lalu ya?"

Air mata Veronica Gu jatuh, dan bibi itu melihat Veronica Gu terlihat sangat baik, ditambah ketika dia menyebut Cornelius Cheng, Veronica Gu juga terus menangis. Tampaknya, Veronica Gu bukan orang yang suka bicara omong kosong, dengan sabar bibi menjelaskan, "Begini. Tuan kecil itu dikirim ke rumah orang lain sebelumnya. Aku dengar tuan kecil bersenang-senang di rumah itu, tetapi suatu hari dia hilang, dan belum ditemukan sampai sekarang."

Tubuh Veronica Gu tersungkur. Kali ini, dia benar-benar mengkonfirmasi semuanya. Ternyata, saat Wenny Gu dan Gerson Lu sudah kembali, Cornelius Cheng masih belum kembali, dan bukan Nicholas Cheng yang membawanya pulang.

Tapi Cornelius Cheng tidak pernah kembali!

Veronica Gu tersungkur ke tanah, menatap langit dengan membabi buta, langit yang jauh dipenuhi awan. Dia berteriak pelan, "Cornelius Cheng-ku..."

Cornelius Cheng-ku!

Delapan belas tahun kemudian. Pesawat mendarat.

Gaun kuning lembut membuatnya terlihat sangat cerah dan menarik. Celana pendek denim membuat kaki putih panjang yang indah membuat para pria tiada hentinya menoleh ke arahnya. Wanita yang sangat menawan, cantik dan lembut itu mengangkat teleponnya, dan berkata: "Mobilmu mogok? Menyebalkan!! Tidak, aku naik taksi saja."

Wenny Gu menutup telepon, dengan suasana hati yang sangat kesal ia mengirim SMS kepada Lavenia Tsi, ia mengabari Lavenia Tsi bahwa kakaknya sudah sampai, tolong beritahu ibu, ayah dan orang-orang di rumah.

Sepasang adik kakak cantik dari keluarga Tsi ini sangat terkenal di lingkaran kota Shanghai. Kakaknya yang ramah dan dermawan, dan adiknya yang baik dan lembut. Mereka berdua sangat istimewa, oleh karena itu mereka membuat perhatian banyak pria tertuju pada mereka.

Namun, keduanya juga memiliki kakak yang sangat menjaganya.

Tetapi bagi para lelaki itu, kakaknya itu bukanlah kakaknya, melainkan seorang pangeran dari keluarga Lu, tapi karena sudah tinggal di keluarga Tsi selama 10 tahun, jadi dia sudah menjadi kakak bagi kedua gadis itu.

Wenny Gu bermain dengan ponselnya untuk waktu yang lama, akhirnya dia tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak memanggil salah satu orang di kontaknya. Butuh waktu lama sampai teleponnya diangkat, Wenny Gu merasa sedikit bersalah, "Paman, aku pulang...Paman tidak menjemputku kah?"

Dennis Zhou tertegun, "Aku tidak tahu masalah kepulanganmu."

"Aku mengatakannya di WeChat!" Wenny Gu menggigit bibir bawahnya, entah sejak kapan, paman kecilnya yang selalu mempedulikannya, secara perlahan semakin tidak memperhatikannya lagi.

Jelas-jelas dia harusnya lebih peduli daripada Kak Gerson Lu.

"Aku sedang makan di luar, sedang berbincang dengan orang lain." Dennis Zhou melirik arlojinya, "Kamu naik taksi? "

Wenny Gu menggigit bibir bawahnya, dan berkata dengan marah, "Tidak perlu! Aku pulang sendiri!"

Setelah itu, dia menutup teleponnya.

Faktanya, Wenny Gu bukan orang yang sombong. Tidak ada yang memjemputnya bukanlah masalah yang besar untuknya, dia hanya tidak bisa menerima sikap Dennis Zhou yang tidak mempedulikan keadaannya!

Dengan kakinya di lantai, Wenny Gu hendak bangun dengan koper kecilnya. Tiba-tiba, sekelompok orang lewat, dan membuat kopernya tergelincir jauh.

Wenny Gu mengikuti kelompok orang ini dari belakang, dalam hatinya ia berkata sekelompok orang ini bukan satu dua orang!! Tidak lihat ada barang-barang di sini ya?

Akibatnya, ia tenggelam di sekerumunan kelompok itu.

Sambil berusaha keluar, Wenny Gu melihat sekelompok wanita di sampingnya yang entah sedang melakukan apa, kemudian dia menyadari bahwa mereka memiliki poster lentera di tangan mereka.

Wenny Gu sudah berada di luar negeri selama bertahun-tahun, dia tidak begitu mengerti bagaimana dunia selebriti di dalam negeri. Dia menyipit dan melihat poster itu. Terdapat potret pria tampan di poster tersebut, oh tidak, harusnya pria yang sangat tampan.

Terlihat sangat indah tapi tak tampak seperti orang Inggris, sepasang matanya tampak bisa berbicara, sosok yang sangat menawan, matanya seperti magnet yang bisa menarik senyuman orang lain.

Karena rupanya yang sangat menawan, Wenny Gu pun tanpa sadar memperhatikannya.

Poster itu bertuliskan nama pria itu: Andrew Fernand Meng.

Fernand Meng? Wenny Gu mengerutkan bibirnya, Dalam dua tahun terakhir, apa ini artis yang paling populer?

Baru saja memikirkannya, dia tiba-tiba melihat kopernya meluncur ke arah lorong.

Wenny Gu tertegun, hampir seratus meter, dan melompat langsung dari pagar setinggi setengahnya, satu kaki menginjak kopernya.

Koper kecil itu agak licin, begitu tergelincir akan langsung ke bawah kaki sekelompok orang itu.

Wenny Gu tidak menahan koper dan koper itu langsung jatuh lurus di depan semua orang.

Gadis-gadis yang awalnya meneriakkan "Andrew" sekarang tertegun, Wenny Gu juga menarik napas.

Apa yang ...Kakinya...Benar-benar keren sekali bisa sedekat itu...

"Nona, kamu baik-baik saja?" Ada suara yang sangat hangat dan menyenangkan di depannya, Wenny Gu langsung mendongakdan melihat seorang pria berkacamata hitam yang terlihat memiliki banyak penggemar, diikuti oleh seorang pria tampan yang tak jauh beda sepertinya, dari cara bicaranya terlihat sekali pria itu adalah pria baik-baik.

Wenny Gu mengerutkan kening, "Fernand Meng?"

"Benar."

Jelas, nada suara Wenny Gu tampak tidak terdengar seperti penggemar Fernand Meng. Manager Michael Tsu yang terus berbincang dengan Wenny Gu tertegun, tapi masih belum menjawabnya, tapi dengan baik hati membantuk Wenny Gu bangkit.

Wenny Gu menepuk-nepuk pantatnya, dan juga tidak pergi untuk melihat bintang yang sedang dikerumuni itu. Dia langsung menyeret kopernya, ia tak bisa berkata-kata saat melihat para penggemar itu, "Di Tiongkok bukannya ada satu pepatah, seperti apa penggemarnya, seperti itu pula artisnya? Sampai mendorong koper orang lain, tidak mempedulika orang yang mau keluar, inilah yang penggemarmu lakukan. Maaf, ini tanggung jawabmu juga sebagair seorang bintang."

Wenny Gu langsung pergi tanpa melihat ke belakang setelah selesai berbicara.

Kedua kaki putih cerah itu benar-benar membuat para artis perempuan sangat mengaguminya. Michael Tsu bubur-buru berbisik kepada Fernand Meng, menyuruh orang lain untuk membawa Fernand Meng buru-buru masuk ke dalam mobil, dan dia berlari mengejar Wenny Gu.

"Itu....Maaf mengganggu, Nona." Michael Tsu akhirnya menyusul Wenny Gu ketika dia akan segera meninggalkan aula.

Wenny Gu menatap Michael Tsu sedikit aneh.

Rambut panjang yang halus dan cerah yang menjuntai sampai ke pinggangnya, warna kulit yang pecah, tubuh yang bergelombang, dan penampilannya yang menakjubkan. Perempan seperti ini benar-benar membuat orang lain tidak berani langsung menatapnya, karena bagaikan melihat matahari terbit secar langsung.

'"Ada apa?" Wenny Gu bertanya dengan aneh.

Michael Tsu berpikir sebentar, setelah waktu yang cukup lama pertanyaannya baru tersampaikan, "Maaf, bisakah nona meninggalkan informasi kontaknya? Apa nona tertarik menjadi seorang seniman?"

Hari ini benar-benar hari yang aneh!

Wenny Gu membawa barang bawaannya ke pintu dengan sangat tertekan, dia langsung mendengar ayah dan ibu kesayangannya sedang membicarakan sesuatu, sepasang suami istri tua itu juga tidak malu-malu, Wenny Gu berkata, "Ibu ayah, aku pulang."

Veronica Gu buru-buru berbalik, meskipun sudah berlalu selama bertahun-tahun, tapi jejaknya masih tetap bersarang disana, dengan sedikit malu-malu dia memegangi lengan Si Zhenxuan, Si Zhenxuan menghampirinya dan membawakan kopernya, dengan heran bertanya: "Mana Gerson Lu? Dia sudah diberitahu untuk menjemputmu, kenapa tidak terdengar suara knalpotnya?"

Gerson Lu sehari-harinya sering memodifikasi mobilnya, mobilnya itu dikenal sebagai senjata jalanan ketika dia meninggalkan rumah, jadi ketika Gerson Lu masuk, dia bisa mendengar suara knalpot mobilnya.

"Dia bilang mobilnya mogok." Wenny Gu menjawab dengan marah, "Aku naik dulu untuk mandi, panggil saja aku ketika sudah waktunya makan."

Wenny Gu dengan enggan berlari ke lantai atas.

Veronica Gu menatap putrinya, ia melirik Si Zhenxuan sedikit tanpa daya. "Lihat, kebiasaanmu, tidak melakukan apapun saat pulang, hal pertama yang dilakukan pasti tidur."

Si Zhenxuan tidak peduli, dia sangat bahagia saat putrinya pulang. Wenny Gu pergi belajar menari di luar negeri selama beberapa tahun. Kemudian, ia juga lulus ke Imperial Orchestra Jerman, kesempatan yang sulit di dapat, mana mungkin disia-siakan begitu saja.

"Ayo kita ke dapur masak." Si Zhenxuan meraih tangan Veronica Gu. Meskipun masih tidak tersenyum, Veronica Gu bisa melihat suasana hati Si Zhenxuan sedang sangat baik. Sebenarnya, Veronica Gu juga sangat bahagia, dia mengangguk lalu berbalik masuk ke dapur bersama Si Zhenxuan.

Lavenia Tsi mendorong pintuk kamar Wenny Gu, "Mana peri tukang provokasi, nona Wenny Gu kita? Pulang ke rumah langsung tiduran saja?"

Wenny Gu menarik bantal dari kepalanya, dan berkata dengan ekspresi cemberut, "Begitu banyak!"

Pertama, mobil rongsokan Gerson Lu rusak, kemudian dia kembali ke negerinya sendiri, dan pamannya tidak meresponnya, kemudian dia merasa kesal dengan bintang bernama Fernand Mengg, dia juga bicara kata-kata kasar di depan umun, dan masalah utamanya adalah manager Fernand Meng yang tanpa tahu malu mengajaknya masuk ke industri hiburan.

Hanya dalam beberapa jam, Wenny Gu sudah memiliki banyak pengalaman. Dia menatap adiknya dengan wajah tertekan, "Menurutmu, apa bisa tidak marah?"

Lavenia Tsi menyentuh rambut kakaknya, "Kakak, sebenarnya, yang harusnya paling marah adalah paman."

Lavenia Tsi tidak memiliki pemikiran yang sama dengan kakaknya ini, dia tidak seperti Wenny Gu, sudah sudah berhubungan dengan pamannya sejak ia kecil.

Wenny Gu melirik adik perempuannya yang hampir berusia sembilan belas tahun, dia tampak patuh dan memiliki rambut hitam seperti bulu gagak, jika Wenny Gu seterang matahari terbit, temperamennya seperti ibunya Veronica Gu, tenang seperti anggrek.

Kedua saudari itu yang satu tenang yang satu lebih aktif, tetapi mereka sangat cocok satu sama lain.

Wenny Gu tampak dalam suasana hati yang lebih baik ketika dia bertemu dengan adik perempuannya. Dia duduk bersila dan mengambil ponselnya, "Aku ingin tahu, kapan dia mau bertemu denganku."

Lavenia Tsi dengan lembut menyentuh Wenny Gu yang berada di sampingnya, "Hei, apa yang kamu katakan ini, terlihat seperti dia adalah pacarmu, dia itu siapa, dia itu kan hanya junior ibumu saja kan? Ditambah, dia juga sudah punya tunangan."

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu