Unplanned Marriage - Bab 72 Kamu Bukan Orang yang Bisa Menemaninya... (2)

Charles Tsi akan berbicara banyak kepadanya, hal ini sangatlah tidak mudah.

Veronica Gu mengangkat kepalanya, Charles Tsi menundukkan kepalanya, suasana yang begitu hening dan indah.

"Ini penjelasan Ricky Shen kepadaku." Charles Tsi berhenti sejenak, "Dulu dia merasa aku adalah pewaris perusahaan keluarga Tsi, makanya dia terus mendekatiku. Saat itu aku juga menerima bantuan dari ayahnya, makanya aku juga bersikap agak baik kepadanya."

"Oh..." Veronica Gu berpikir, kata-kata seperti "agak baik" dan "mendekatiku", apakah memang benar seperti itu atau dikurang-kurangi supaya dia tidak cemburu.

"Lalu dia pun tiba-tiba menjauh." Charles Tsi menggenggam erat tangannya, "Ricky bilang itu karena dia sudah tahu kalau sebenarnya aku hanya anak asuh."

Begitu mata uang?

Veronica Gu memandangnya, "Tapi sekarang kamu masih sama, kenapa dia kembali lagi."

Tapi saat dia melihat pria tampan di depannya ini, dia sudah tahu jelas mengapa Ines mau kembali lagi. Charles Tsi sangat hebat, walaupun hanya anak asuh, lalu kenapa? Seluruh perusahaan Tsi tidak akan berjalan dengan baik tanpa Charles Tsi.

Saat itu Ines masih muda, wajar saja kalau dia salah, sekarang bertemu lagi di kota Nanjing, dia tentu akan menyesal kalau menyia-nyiakan laki-laki sebaik ini.

Veronica Gu menggandeng lengannya, dan memandangnya, "Sekarang dia ingin kembali, bagaimana perasaanmu. Aku ingat kamu pernah berkata padaku..."

Tiba-tiba Charles mengulurkan tangannya dan menarik Veronica dekat bersamanya, mengangkat badan Veronica, lalu mencium bibirnya.

"Charles... Charles... Charles..." Veronica Gu menciumnya kembali, sambil menyebut namanya pelan.

Rintik hujan berjatuhan, suasana jalan yang masih sepi tadi pun menjadi lembab dan kabur.

"Hujan." Kata Veronica.

"Tahu." Charles Tsi melepaskannya, "Aku telepon Ricky, suruh orang Sunday Life antar kita kembali ke hotel."

"Oke."

Charles Tsi menegakkan tubuhnya dan menelepon Ricky Shen.

Hujan di malam hari yang datang dengan tiba-tiba, adalah ciri khas kota di bagian selatan China, Veronica Gu menaikkan bahunya, pakaian dan sepatunya pun terasa dingin.

Melihatnya kedinginan, Charles pun melepaskan jasnya dan memakaikan di tubuhnya, "Jangan kehujanan."

"Eh?" Veronica Gu kaget, sekujur tubuhnya berlindung di balik jas Charles Tsi, aroma tubuh pria ini pun tercium olehnya, seketika dia merasa hangat dan nyaman, dia melihat ke depan, Charles Tsi berdiri di samping dinding, di ujung dinding itu kebetulan ada sedikit tempat untuk berlindung dari hujan.

Veronica pun berlari kecil ke sampingnya.

"Tidak diangkat." Charles Tsi tersenyum pahit, "Melewati malam di KTV bukan pilihan tepat."

Ini pertama kalinya dia berbicara dengan sedikit nada bercanda, Veronica Gu merasakan sesuatu yang baru, dia pun mengulurkan tangannya dan merasakan rintik hujan itu, "Hujannya tidak lebat kok, kita lari saja pulang ke hotelnya."

Charles Tsi merasa senang melihat suasana hati Veronica yang baik, "Tidak apa-apa?"

Wanita kaya manapun yang mengalami hal seperti ini pasti akan kesal bukan?

Veronica tersenyum melihatnya, "Kalau bersamamu, tidak apa-apa bukan?"

Hujan itu semakin deras, mereka pun basah kuyup...

Setelah sampai di hotel, sudah hampir jam 11 malam, saat tiba di depan pintu hp Charles Tsi bergetar kembali, merasa sangat tidak nyaman dengan sekujur tubuhnya yang sudah basah kuyup, dia pun mematikan hpnya, dan langsung menarik Veronica Gu ke atas.

Ricky Shen mungkin masih tidak mengetahui keadaan mereka, dia pun mengirim SMS: Lagi sibuk menjalin kasih? Rajin amat? Kalau begitu lanjutkan deh.

Banyak orang yang sedang duduk di lobby hotel, semuanya datang dari berbagai tempat ke kota B, daerah yang baru berkembang ini untuk berbisnis, saat pandangan mereka menjadi aneh, Charles Tsi baru menyadari ada yang berbeda dengan Veronica Gu.

Kemeja putih lengan pendek dan rok panjang berwarna hijau tua itu sudah basah semuanya sehingga menampakkan lekuk tubuhnya yang ramping itu.

Dia masih tidak sadar dan mengibas rambutnya yang basah, tidak menyadari ekspresi Charles Tsi yang sudah berubah itu.

Charles pun mengeratkan jas yang dipakaikannya ke tubuh Veronica tadi, mencoba menutupinya, lalu bertanya: "Kamu capek?"

"Tentu saja capek..." Veronica Gu menunduk dan melihat sandalnya, itu sandal berhak tinggi, berlarian sepanjang jalan membuatnya benar-benar kelelahan, sekarang dia pun sebenarnya hanya memaksakan dirinya untuk bertahan.

Tiba-tiba dia terkejut, tubuhnya sudah digendong Charles, dia panik dan menggerakkan kedua tangannya untuk merangkul leher Charles, merasa malu dilihat orang-orang di lobby, dia pun berkata pelan: "Sudah dekat kok, aku bisa jalan sendiri..."

Charles Tsi tidak mempedulikannya sama sekali, menekan tombol lift dan menunggu lift datang.

Veronica Gu merasa canggung dan pasrah, mungkin selama ini dia tidak pernah dipaksa gendong seperti ini, digendong bagaikan seorang putri.

Tapi saat itu dia pun melekukkan sebuah senyuman di bibirnya, menyandarkan kepalanya ke bahunya, kalau selamanya bisa bersandar seperti ini pasti akan sangat bahagia bukan?

Setelah kembali ke kamar, Charles pun menyuruhnya untuk mandi bersama.

Veronica salah mengartikannya, dia pun tersipu malu dan mengatakan kalau tubuhnya tidak enak, tapi malah memancing pandangan genit Charles, "Apa sih yang kamu pikirkan, kalau tidak cepat-cepat mandi, pasti akan sakit. Kamu duluan atau aku duluan sepertinya tidak tepat."

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu