Unplanned Marriage - Bab 33 Dia ingin menikmatinya (1)

Veronica meraih dan mengeluarkan barang-barang dari dalam tas kecil itu. Ketika dia mengeluarkannya, dia akhirnya melihat benda-benda itu, dan tenggorokannya kencang dan matanya melebar!

Tali ... celana dalam? Semuanya transparan... Lalu ada dua pakaian dalam dan piyama pendek yang terbuat dari kain kasa?!

Veronica menatap benda-benda itu, sentuhan lembut jari-jari dan pita membuatnya lebih sadar akan apa yang ada di tangannya, semua benda itu sesuai dengan perkataan Elena.

Bagaimana cara memakai ini? Apakah dia benar-benar harus memakai semua ini untuk menggoda Charles?

Pikiran Veronica kosong, yang disebut “alat peraga” ini jelas telah melampaui batasnya.

“Tok tok!” Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar, Veronica melompat terkejut, tangannya gemetar, dan pakaian dalam itu berserakan.

“Apakah kamu baik-baik saja?” Suara Charles terdengar dari pintu, membuat Veronica lebih panik.

Dia menelan ludahnya, berusaha membuat suaranya terdengar normal, "Aku ... aku baik-baik saja, tunggu sebentar."

"Ok, jika butuh sesuatu panggil-lah aku," kata Charles lembut.

Mendengar langkah kaki Charles menjauh, Veronica melihat barang-barang di atas lantai itu, dan dia tidak bisa bergerak!

Dia takut Charles akan ragu, dan dia tidak akan lagi memiliki kesempatan kedua, seperti kata Canesia.

Sambil menggigit bibirnya, Veronica berjongkok dan mengambil serangkaian pakaian dalam hitam.

Dia melepas bajunya, lalu berjalan ke kamar mandi hanya mengenakan pakaian dalam.

Ketika kepala pancuran terbuka, asap samar naik ke atap-atap kamar mandi. Setelah Veronica selesai mandi, ia tidak lagi merasa mual atau pusing, sepertinya dirinya sudah sepenuhnya sadar.

Lagi-lagi ia menatap barang-barang itu.

Sungguh... harus memakainya?

Veronica masih ragu, tapi ...

Sampai akhirnya seberkas cahaya melintas di depan matanya, dan pandangan Veronica berhenti di cincin pernikahan di tangannya.

Dari ungkapan "Aku bersedia " pada saat upacara pernikahan, hingga awal permulaan mereka, semua perlahan-lahan terlintas di benak Veronica, termasuk cintanya, perasaannya.

Ya! Dia mungkin tidak lagi memiliki kesempatan baik seperti ini di masa depan, lagipula mereka adalah suami dan istri!

Veronica tidak lagi bergetar, dengan sergap dia mengambil pakaiannya dan mengenakannya.

Bagaimanapun juga, dia telah sampai ke titik ini. Tidak ada jalan mundur.

Dia benar-benar menyukai Charles, dia telah bersedia menjadi istrinya.

Dia ingin memiliki… Charles.

Tapi ... bagaimana cara memakainya?

Veronica kebingungan, dan itu menjadi canggung baginya.

"Ah!"

Sepuluh menit kemudian, jeritan Veronica membuat Charles yang sedang duduk di sofa di aula luar membaca koran, berlari ke kamar tidur.

Ketika melihat tidak ada seorang pun di kamar tidur, Charles segera ke kamar mandi dan membuka pintu kamar mandi. Raut wajahnya cemas, tetapi ketika dia mendongak dan melihat pemandangan di kamar mandi...

"..." Pintu tiba-tiba terbuka, Veronica mendongak dan melihat Charles bergegas masuk.

Di kamar mandi, dikelilingi oleh kabut putih yang samar, Veronica duduk di lantai, dan hanya mengenakan pakaian dalam, tangannya tidak dapat bergerak, dan seuntai pakaian dalam terbelit di tubuhnya.

Kakinya yang ramping terbuka, perutnya yang rata, dan lekukan pinggangnya, semuanya tercermin di mata Charles.

Meski dalam posisi canggung, tetapi dia penuh godaan yang mematikan, belum lagi tubuhnya yang ramping, yang cukup membuat setiap pria tak bisa tak membuka matanya lebar-lebar.

Veronica perlahan menyadari bahwa mata Charles tertuju padanya, pipinya menjadi sangat merah seolah-olah dia berdarah.

"Kamu ... aku ... aku, aku ..." Dia tidak tahu harus berkata apa.

Charles yang masih terkejut, perlahan-lahan menjadi sadar kembali.

Kakinya bergerak, satu langkah, dua langkah, dan perlahan-lahan berjalan menuju Veronica, dan matanya begitu panas sehingga Veronica bergetar.

Ingin melarikan diri, tetapi tidak bisa bergerak.

Charles terlihat seperti binatang buas.

Pendekatannya yang selangkah demi selangkah membuat Veronica merasa sesak napas.