Unplanned Marriage - Bab 91 Bisa-bisanya dia mau membawa perempuan itu pergi bulan madu? (1)

Begitu membicarakan ini, Elena langsung memasang muka galak, duduk di tepi kasur Veronica, "Kamu belum tahu betapa keterlaluannya ayahmu, dia bisa-bisanya mau membawa selingkuhannya itu pergi bulan madu, katanya untuk membalas kesusahannya selama ini, kemudian langsung melemparkan perusahaan ke kakakku, kakakku saja sudah sibuk setengah mati. Yang lebih pentingnya lagi, Leonard Gu itu, benar-benar menganggap dirinya sebagai tuan muda besar, di perusahaan sembarangan memerintah, sebelumnya aku memarahinya 'anak kecil, masih tidak cepat pergi ke sekolah', akhirnya dimarahi panjang lebar oleh ayahmu. Ayahmu, benar-benar sudah dihipnotis oleh perempuan itu."

Veronica mendengarkan deskripsi Elena, di dalam hatinya hanya bisa merasa sedih, dia ingat Sharlene pernah menceritakan, dulu demi bisnis ini, Sharlene dan Billy hanya mengadakan acara pernikahan yang sederhana, tidak ada foto pernikahan, juga tidak ada bulan madu, dulu terus berkata mau dibahas, akhirnya juga tidak jadi.

Hasilnya sekarang, bisa-bisanya dia mau membawa perempuan itu pergi berbulan madu?

Veronica merasa semakin emosi, tapi apa yang bisa dia lakukan? Ayah yang dulu sangat penuh kasih sayang, semenjak terjadi hal itu, sudah tidak menghubunginya lagi, apalagi menelepon dan menjelaskan semuanya kepadanya, ayahnya sudah tenggelam dalam kehidupan barunya, mana mungkin mencari orang di masa lalunya lagi?

Ayahnya, sejak kapan menjadi orang seperti ini?

"Bagaimana dengan orang keluarga Gu lainnya?" Veronica tahu beberapa hari ini Sharlene ada berhubungan dengan paman Edward, paman juga sangat tidak menyukai kelakuan ayah.

"Orang keluarga Gu lainnya?" Elena menaikkan alisnya, "Veronica, menurutmu? Mereka semua bermarga Gu, Leonard mereka juga bermarga Gu, kalaupun ayahmu melakukan hal yang keterlaluan seperti ini, tapi sampai akhirnya hal ini juga adalah hal pribadi keluarga mereka, mereka bisa melakukan apa? Beberapa tahun ini, perusahaan keluarga Gu memberikan keberhasilan yang besar untuk seluruh keluarga Gu, kalau tidak para tetua itu mana mungkin pura-pura tidak melihat seperti ini."

Orang sekelompok pasti saling memihak.

Kesedihan dan kedinginan yang dirasakan Veronica menembus ke hatinya yang paling dalam, namun dia mengabaikan perkataan Elena,"Jangan sedih lagi, pokoknya kalian sudah tidak ada hubungannya dengan mereka, lebih baik menjauh dengan hal kotor seperti itu."

"Veronica, Veronica."

"Hmm?" Veronica memandang ke arah Elena, mengingat dirinya masih belum memberikan minuman untuk Elena, dia segera berdiri, berjalan mengelilingi ke arah dapur, kemudian mengeluarkan sekaleng soda dan menyerahkannya kepada Elena, sudut bibirnya terangkat, "Favoritmu."

"Wah! Memang hanya kamu yang paling baik terhadapku, kakakku tidak memperbolehkanku minum ini, dia bilang kalau aku minum terus aku akan menjadi babi gendut." Elena bersorak sejenak, kemudian memeluk minuman sodanya.

Veronica melihat Elena meneguk minuman soda itu dengan tegukan besar, "Babi gendut juga lumayan, kamu sangat imut, gendut sedikit tidak apa-apa."

Menarik nafas dalam, Elena bersendawa, kemudian menarik Veronica naik ke lantai atas, "Charles benar-benar tidak pulang lagi? Kalau begitu dia memberikan rumah ini untuk kalian, dia tinggal dimana? Aku lihat di rumahmu masih ada barang-barangnya, apakah masih akan pulang?"

"Mana mungkin." Veronica baru sadar Charles sepertinya memang tidak membawa barang-barangnya pergi, membuat Veronica merasa Charles akan pulang setiap dia duduk di kamar, sebenarnya Charles memang tidak pergi, hanya saja harus menunggu selama 3 bulan.

"Kalau begitu, kelihatannya kakakku ada kesempatan?" Elena menyiku lengan Veronica, kemudian berbisik, "Tahu dari dulu kalian akan menjadi seperti ini, seharusnya aku tidak mengeluarkan ide ini....Sekarang jadi seperti ini, tidak mendapat keduanya.... Oh iya, coba lihat surat perceraian kalian, aku harus mengecek apakah kalian benar sudah berpisah, kalau benar maka kakakku sudah harus mulai dari sekarang."

Veronica mendengar perkataan Elena, tidak tahu harus berkata apa, jelas tahu Elena suka sembarangan bicara, dia pun hanya menjawab tidak berdaya, "Elena! Aku sudah pernah memberitahu kakakmu, aku dan dia tidak mungkin bersama."

"Mengapa?" Elena mengedipkan matanya, "Meskipun kakakku memang tidak setampan Charles mu ini, tapi dia lebih menyukaimu dibandingkan Charles? Menyukaimu selama ini."

"Elena, pertama, kita dari kecil tumbuh besar bersama, aku benar-benar tidak ada perasaan cinta terhadap kakakmu." Veronica berkata dengan serius dan jelas kepada Elena, "Kedua, sekarang dia di perusahaan Gu, menanggung pekerjaan penting, kamu merasa aku dan dia ada kemungkinan?"

"Kenapa tidak mungkin, kalau perlu tidak usah bekerja untuk perusahaan Gu lagi." Elena berseru, namun dia sendiri juga merasa tidak begitu mungkin, dia pun mengganti topik pembicaraan, "Veronica, aku malam ini tidur denganmu, aku tidak ingin pulang."

Veronica menerima ide Elena, karena bagaimanapun dia dan Elena sudah sangat lama tidak mengobrol bersama.

Meskipun Elena selalu membicarakan hal mengenai Charles, namun Veronica tahu, kalaupun ini adalah Elena, dia tetap tidak boleh memberitahunya.

Tidak boleh!

Waktu 3 bulan tidak termasuk panjang, namun juga tidak termasuk pendek, tapi hal ini bersangkutan dengan bisnis Charles, bersangkutan dengan perasaannya sendiri, Veronica bahkan sudah tidak bisa mempercayai ayahnya sendiri, terlebih lagi Elena yang mulutnya tidak bisa dipercaya ini.

Kalau Elena tahu hal dibalik semua ini, dia pasti akan memberitahu Elvian.

Elvian Lu begitu membenci Charles, Veronica tidak mungkin mengambil resiko ini.

Jam 1 subuh, ketika Veronica tertidur dan tidak begitu sadar, dia seperti mendengar suara pintu lantai bawah terbuka.

Elena belum tertidur lelap, dia langsung terbangun, "Siapa....siapa....pencuri?"

Veronica merasa ketakutan, dia segera membuka selimut dan berlari turun dari kasur.

Berdiri di lantai atas, dia bisa melihat punggung orang yang sedang menutup pintu, Charles Tsi!