Unplanned Marriage - Bab 419 Aku Mau Kamu Memberikan Dirimu Yang Seutuhnya Kepada Lavenia Tsi

Terakhir kali Fernand Meng tampaknya menolak untuk bekerja sama melakukan perawatan untuk penyembuhan, tetapi kali ini Renaldi Shen mengubah cara bicaranya, ia percaya bahwa kali ini akan mendapatkan hasilnya, karena Fernand Meng tidak punya pilihan sama sekali.

Bibir Renaldi Shen tersenyum, dan dia turun ke bawah dengan senang. Lavenia Tsi yang gelisah menunggu di bawah, dengan bergegas mendekatinya, "Bagaimana, bagaimana? Apakah bisa disembuhkan?"

“Mengapa kamu lebih cemas daripada dia?” Renaldi Shen mengangkat alis, dan dia berjalan perlahan ke depan.

Lavenia Tsi mengikutinya dari belakang dengan sangat tegang, tiba-tiba Renaldi Shen berbalik dan menatapnya dengan serius, "Jika kamu ingin tahu kebenarannya, naiklah ke atas dan temuilah dia."

Lavenia Tsi seketika tercengang, "Ada apa?"

“Karena aku pandai membujuknya, jadi dia pun setuju menerima perawatan demi penyembuhan.” Renaldi Shen tertawa ringan, “Mungkin setelah berlalu beberapa waktu, kamu tidak akan pernah bertemu dengannya lagi.”

"Bagaimana ... bagaimana mungkin ..." Lidah Lavenia Tsi mulai sedikit kaku, otaknya seketika tidak dapat berpikir, bagaimana mungkin Fernand Meng tiba-tiba setuju melakukan perawatan untuk penyembuhan itu?

Jika pagi atau siang hari, Lavenia Tsi masih bisa mengerti, tapi yang ini pada malam hari ...

Dia tidak bisa mengerti apa-apa.

Renaldi Shen tiba-tiba mengangkat bahu, seperti yang dilakukan banyak orang Inggris, wajahnya tampak jauh lebih baik daripada sebelumnya, "Kamu tidak tahu, ada banyak cara untuk membujuk orang melakukan perawatan untuk penyembuhan, seperti aku yang mengatakan kepadanya, jika dia bisa memberimu dirinya seutuhnya, tergantung dia yang bersedia atau tidak."

Jadi Fernand Meng setuju.

Lavenia Tsi pun bergegas berlari ke atas, sebenarnya dia enggan bertemu dengannya dan menolak untuk berbicara dengannya, dia telah disakiti tapi mengapa dia masih mencintainya. Jika bukan karena mencintainya, bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak perasaan padanya?

Untungnya, dia memiliki kesempatan untuk menyelamatkan dirinya, dan setidaknya dia dapat berbicara dengannya hari ini.

Lavenia Tsi berlari langsung ke pintu masuk lantai lima belas, saat berrdiri di sana, dia bisa melihat sosok yang sangat tinggi, sosok di bawah lampu itu tampak sangat sunyi. Pada saat itu, Lavenia Tsi menghentikan langkahnya, kemudian dia perlahan berjalan ke arahnya.

Saat kata "Bai ..." keluar, dia seketika tidak dapat melanjutkan kata-katanya, karena dia tidak tahu harus berkata apa atau bahkan bagaimana mengekspresikan perasaan hatinya saat ini.

Fernand Meng mengangkat matanya, dan Lavenia Tsi menggigit bibirnya dan menyapanya dengan lembut, "Kakak Bai."

“Kamu masih memanggilku Kakak Bai?" Fernand Meng tersenyum pahit. "Bukankah kamu sudah membenciku?"

"Tidak ..." Lavenia Tsi dengan cepat menjelaskan, kemudian dia menunduk dengan malu-malu dan dengan lembut memelintir sudut bajunya, "Aku, aku tidak tahu harus berkata apa ..."

“Apakah kamu tiba-tiba mengubah sikapmu padaku karena aku akan mati?” Fernand Meng berdiri dan berjalan menghampiri Lavenia Tsi selangkah demi selangkah. “Karena aku menjatuhkan hukuman mati pada diriku sendiri, meskipun hanya ditunda, tetapi cepat atau lambat aku akan menghilang di dunia ini, dan kamu akan bersamanya selamanya, jadi kamu tiba-tiba bersikap baik padaku, benarkan? "

Pertanyaan memaksa seperti ini membuat Lavenia Tsi sedikit tidak berdaya, dia langsung mengangkat kepalanya dan menjawab, "Bukan! Awalnya orang yang aku pilih adalah kamu, dan dia sama sekali tidak baik bagiku, akibatnya semuanya terbalik sekarang, dan kamu sedikit pun tidak mencintaiku, tapi aku masih tidak bisa merelakan kepergianmu. Aku bahkan ingin memberitahumu pada saat ini, selama kamu berpikir kita masih bisa melanjutkan hubungan ini, aku tidak keberatan hidup dengan dua kepribadianmu ... "

Suara Lavenia Tsi berubah menjadi serak saat mengatakan kalimat akhir tersebut, dia benar-benar tidak bisa melihatnya menghilang, pada akhirnya dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri, dia benar-benar sangat mencintainya, dan bahkan rela menderita demi dirinya dengan mundur satu langkah.

Meksipun banyak orang mengatakan kepadanya bahwa ini sebenarnya adalah penyakit kejiwaan, yang bahkan mungkin akan mempengaruhi hidupnya, karena hidup dengan seseorang yang memiliki penyakit kejiwaan, kamu bahkan tidak yakin kapan suasana hati yang buruk itu akan muncul kembali.

Tapi Lavenia Tsi benar-benar tidak bisa mampu melawan tekad ini, dia bahkan sering berilusi bahwa orang ini lebih berarti baginya daripada seseorang pada hari itu.

Dia mencintainya.

Tak perlu diragukan lagi.

Ketika Lavenia Tsi berkata dengan linangan air mata, Fernand Meng tiba-tiba melembutkan ekspresi wajahnya, "Tapi aku bersedia. Aku bersedia menghilang demi dirimu, karena keberadaanku tidak diperlukan lagi."

Lavenia Tsi mengangkat matanya dan tercengang, Fernand Meng dengan lembut merapikan rambutnya yang panjang, dan ia pun merendahkan suaranya, "Fernand Meng menjalani hidup ini dengan sulit, kamu bisa menemani hidupnya dengan baik, kan?"

Hidung Lavenia Tsi sudah sedikit tersedu, dan bahkan tenggorokannya mulai menegang, "Kakak Bai ..."

"Dengarkan kata-kataku." Fernand Meng mengulurkan tangan dan memeluknya, "Meskipun aku tidak di sini, kamu harus bersamanya dengan baik. Jangan memanjat dinding atau berselingkuh atau mencari pria lain."

Lavenia Tsi benar-benar ingin mengatakan bahwa jika dia tidak ada, dia dan orang itu sebenarnya juga saling menghormati, hubungan kedua orang itu begitu manis sehingga akan sulit untuk menunjukkan keinginan sesungguhnya.

Jadi dia tidak percaya diri dengannya dan akhirnya kembali ke hari-hari semula.

Mendengarkan kata-katanya, itu adalah penyakitnya, dia adalah bagian gelap yang dihilangkan oleh Fernand Meng, jika dia tidak menghilang, itulah yang mungkin menjadi penyebab kegelisahannya terhadap siapa pun.

Begitu mendengar kata-katanya, Lavenia Tsi, jangan mencoba membujuknya untuk bertahan.

Dia memang orang yang harus menyerah.

Tapi tidak tahu mengapa, air mata Lavenia Tsi tidak bisa berhenti, dia benar-benar sedih, dia benar-benar mencintainya, dan itu sungguh.

Lavenia Tsi menarik pakaian Fernand Meng dengan erat, dia tidak mau melepaskannya, dia masuk ke pelukannya dan terus menangis.

Air mata telah mengaburkan matanya, dan bibirnya yang bergetar karena menangis berubah pucat, sebenarnya dia dilahirkan untuk menangis, dibandingkan dengan kakaknya, sepertinya dia sangat tidak berguna.

Dia berkata datang untuk belajar dan juga memilih untuk belajar kedokteran, sepertinya dari lubuk hatinya paling dalam, dia memilih belajar kedokteran ini demi penyakit Fernand Meng, namun ketika hal ini benar-benar muncul di matanya, dia tiba-tiba tidak dapat menerimanya.

Dia tidak bisa melihat dirinya menghilang dari matanya.

Dia juga tidak bisa membuat dirinya benar-benar berpisah darinya.

Dia sangat tidak rela, mengapa di dunia ini tidak ada pertimbangan dua dunia yang berbeda dapat hidup berdampingan, sehingga dia dapat mempertahankan cintanya.

Tiba-tiba, terdengar Ines terbatuk pelan yang berasal dari dalam kamar, dan Lavenia Tsi dengan cepat menutup mulutnya, dia takut tangisannya akan membangunkan Ibunya.

Fernand Meng diam-diam melihat Lavenia Tsi menundukkan kepalanya yang sedang menekan suara tangisannya, tiba-tiba dia menarik lengannya dan menciumnya dengan sangat keras. Gadis yang begitu bersih ini, mengapa dia dulu mau menyakitinya? Mengapa dia membiarkannya jatuh dalam kehinaan, bahkan dia juga tidak bisa pulang ke rumah?

Pada awalnya, Lavenia Tsi tidak menanggapi ciumannya, tetapi hanya bisa menahannya secara pasif. Namun, ketika dia merasa bahwa nafas yang menyelimuti itu datang dari pria yang paling dikenalnya, dia tidak bisa menahan diri untuk melunakkan tubuhnya, ia membiarkan dia mencium dengan mata yang berkaca-kaca, ia membiarkannya memperdalam ciuman yang tampaknya masih melekat ini secara terus menerus.

Setelah berlalu sangat lama, setelah Fernand Meng mencium air mata di wajahnya, dia berkata dengan serak, "Sayang, aku menginginkanmu ..."

Mata Lavenia Tsi sedikit malu-malu, dia tidak menolak, tetapi dia melirik ke ruangan, "Tapi bukankah kamu harus menjaga Ibu malam ini?"

Fernand Meng menghela nafas, "Ya. Tapi malam ini ada penjaga yang menjaga Ibu."

“Kenapa?” Lavenia Tsi merasa sedikit aneh, tetapi suasana hatinya sedang buruk, meskipun dia bertanya seperti itu, matanya juga berlinang air mata, dan Fernand Meng pun sedikit mengernyit alisnya.

Dia mengulurkan tangan dan menyapu air mata Lavenia Tsi, dan tiba-tiba senyum yang menyenangkan melayang di hatinya, sekarang dia bisa mengerti bahwa dia harus berada pada posisi yang lebih tinggi di dalam hati Lavenia Tsi.

Dia jelas-jelas telah menyakitinya, tetapi tidak pernah berpikir bahwa dia akan memiliki keberadaan yang tak terhapuskan di hatinya, tetapi jika dia melakukannya, dia akan lebih lebih bermakna di dalam dunia ini.

Lavenia Tsi tidak tahu apa yang dia pikirkan, dirinya masih bingung menunggu dia menjawab pertanyaannya.

Fernand Meng membungkuk, dia memulihkan keadaan tawa dan murka sebelumnya, ia pun tersenyum dan bertanya, "Gadis bodoh, ketika kamu bertanya padaku mengapa, bukankah kamu harus menuruti beberapa hal?"

Wajah Lavenia Tsi pun memerah, dia masih agak malu, "Tapi, tapi ... tapi apakah kamu benar-benar masih ingat hal seperti itu pada saat seperti ini?"

“Bukankah sekarang waktu yang baik untuk bersenang-senang?” Fernand Meng mengangkat rahang Lavenia Tsi, dan ekspresinya juga menjadi sedikit malas. “Bisakah aku memilih untuk tidak bunuh diri dan melarikan diri? Tapi bagaimana jika aku melarikan diri, hanya ada satu tubuh, tetapi memiliki dua kepribadian, dia akan selalu menjadi pemililknya, dan aku adalah orang yang tidak akan pernah bisa melintasi gunung itu, apakah kamu mengerti? "

Saat mengatakan kalimat terakhir, suara Fernand Meng juga terdengar sedikit suram, hingga membuat hati Lavenia Tsi hancur, dia sepertinya menusuk rasa sakitnya tanpa terlihat.

Sekarang dia telah memutuskan untuk menerima melakukan perawatan untuk penyembuhan penyakit itu, bagaimana dia bisa memiliki hak untuk memilih yang lain, apa yang ingin dia lakukan, maka dia akan mengikuti apa yang dia pilih, dan masih bertanya mengapa!

Fernand Meng pun ingin menjawab pertanyaan yang baru saja dia katakan, "Aku telah menjaga Ibu semalaman kemarin malam, jika malam ini aku menjaga Ibu lagi, maka kesehatanku akan menurun, jadi giliran aku untuk beristirahat malam ini, dan meminta perawat untuk menjaga Ibuku."

"Oh ..." Lavenia Tsi mengulurkan tangan dan dengan lembut menyapu poninya, lalu mendengar Fernand Meng berbisik di telinganya: "Jadi sayangku, apakah kamu ingin menemaniku pergi ke hotel?"

Wajah Lavenia Tsi berubah merah seketika, setelah sekian lama, dia akhirnya dengan lembut menjawab "Ya".

Fernand Meng masuk untuk melihat Ines sejenak, dia menundukkan kepalanya dan menghamparkan selimut untuk Ines saat dia tertidur, Lavenia Tsi berdiri menonton adegan itu diam-diam. Bagaimana bisa orang seperti dia menjadi orang jahat seperti itu?

Meskipun dia seperti ini seumur hidup ... akankah dia baik-baik saja?

Lavenia Tsi malah tidak dapat mengeluarkan kata-kata itu untuk bertanya padanya, karena itu terlalu tidak bertanggung jawab.

Dia dengan patuh mengikuti Fernand Meng turun ke lantai bawah, baru saja tiba di luar rumah sakit, Lavenia Tsi pun bersin ringan, cuaca terasa sedikit dingin, kebetulan tadi turun hujan, hingga membuat tanah juga basah.

Fernand Meng menggenggam tangan kecilnya, ia menggandengnya berjalan di sepanjang jalan.

Lavenia Tsi mengikutinya dari belakang selangkah demi selangkah, tetapi tiba-tiba dia mendengar teriakan Matthew Fang yang tampak terkejut, "Lavenia?"

Lavenia Tsi mengangkat kepalanya, ia melihat mata Matthew Fang menatapnya dan tangannya yang digenggam erat oleh Fernand Meng.

Ada perasaan tidak berdaya di dalam hatinya, karena dia melupakan Matthew Fang, dia pergi dengan Renaldi Shen pada malam ini, lalu Matthew Fang bertanya kepadanya kemana ia ingin pergi, dia belum berbaikan dengan Fernand Meng saat itu dan telah mengatakan kepadanya di mana tempat itu.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu