Unplanned Marriage - Bab 195 Aku Rindu Ibu

Dan pada akhirnya, kematian Caroline, semakin menjadi ganjalan yang tak bisa ia lewati, ia berkata pada Veronica dengan begitu yakin, orang yang hidup, selamanya tidak akan bisa mengalahkan orang yang telah meninggal, Veronica mengakui perkataan Caroline benar adanya, sehingga begitu ia melihat huruf di atas batu nisan itu, kepercayaan diri yang telah ia bangun begitu lamanya, akhirnya runtuh.

Dalam masalah perasaan saja sudah serumit ini, apalagi permasalahan di sekitarnya yang begitu suram.

Veronica tak sanggup bertahan, ia hanya bisa memilih untuk pergi, ia tak bisa mempertahankan perasaannya, ia juga hanya bisa menjaga perasaan mereka yang sekeras kristal.

Keadaan tubuh dan hati di masa kehamilan tidak berada di kondisi yang baik, apalagi ia mencegah keguguran selama 2 bulan, membuat Wenny terlahir dengan kesehatan yang kurang baik, untunglah 2 hari kemudian perawatannya lumayan membaik, kalau tidak, Veronica akan menyesal seumur hidup.

"Charles tidak mungkin memaafkanku," ujar Veronica sambil menggeleng, "Aku sekarang hanya bingung, bagaimana aku harus meminta Wenny kembali."

Adeline mengerjap-ngerjapkan matanya, ia dan Ricky selalu mengawasi Veronica dan Charles, sebenarnya ia tahu, selama 4 tahun, Caroline seharusnya sudah tidak menjadi masalah, tetapi masalah baru masih menunggu untuk diselesaikan.

Hah... Kisah percintaan Kak Gu dan CEO Tsi, benar-benar sulit.

Veronica keluar dari kediaman Adeline, dari beberapa pilihan, ia tetap memutuskan untuk langsung menyetir ke Perusahaan Besar 'Daily Life' mencari Charles.

Hari ini, suasana di Perusahaan Besar 'Daily Life'sangat berbeda dari biasanya, karena setelah kemarin Charles membawa seorang anak laki-laki ke perusahaan, hari ini CEO Tsi menggendong anak perempuan ke sana.

Bagaimana bisa berganti hanya dalam sehari? Apakah CEO Tsi mau menjadikan perusahaan ini sebagai taman bermain anak-anak? Ataukah CEO Tsi yang tampaknya belum berkeluarga itu, ternyata sudah mempunyai anak...

Tidak mau! Di perusahaan ini, hati para gadis yang jatuh hati pada CEO Tsi hancur lebur, CEO Tsi merupakan pujaan hati banyak perempuan, ia berhasil dalam pekerjaannya, tampangnya rupawan, juga pandai menjaga diri, siapa yang tidak mau menikahi pria seperti ini?

Alhasil, kemarin CEO Tsi membawa anak laki-laki, hari ini membawa anak perempuan, ritme secepat ini... Tidak benar kan.

Dan lagi melihat keadaan CEO Tsi, ia menggendong anak perempuan itu bagaikan enggan melepaskannya, bisa terlihat betapa ia menyayanginya!

Mungkin karena ada Wenny, Tina sepertinya tidak rela Charles membawa Jayden bersamanya, entah apa maksud Tina, mungkin ia takut Charles benar-benar menculik cucunya, Charles juga tidak keberatan, putri kandungnya ada di sisinya, ia juga tak bisa memperhatikan anak Marco lagi.

Wenny yang baik itu tengkurap di karpet di sebelah Charles dan memainkan mainannya, karpet itu baru dibeli, mainan itu juga, semua itu diurus oleh Steven.

Charles harus mengerjakan sesuatu, kemarin karena kemunculan Wenny yang tiba-tiba, banyak dokumen yang belum sempat ia lihat, sementara Steven terpaksa menemani Wenny bermain di sebelahnya.

Tuk... Tuk...

Seorang wanita cantik nan elok melangkah masuk dengan anggun, ia adalah Imelda Xu.

Imelda Xu adalah seorang yang naik jabatan dari kantor cabang, kemampuan kerjanya sangat baik, beberapa tahun ini ia terus menempati posisi manajer di Departemen Hubungan Sosial, ia masuk membawa dokumen, lalu berkata sambil tersenyum, "CEO Tsi, para dewan direksi memintaku kemari menyerahkan dokumen ini pada Anda."

"Letakkan saja," jawab Charles sambil menoleh melihat Wenny.

Di perusahaan, banyak orang yang diam-diam merasa Imelda Xu adalah seorang wanita yang agresif, paling tidak begitulah ia terhadap Charles, Imelda Xu berusaha keras mendapatkannya.

Tetapi mereka juga diam-diam membicarakan bahwa dengan latar belakang keluarga orang seperti Charles ini, mana mungkin akan melihat Imelda Xu.

Selain paras cantik dan kemampuan kerjanya, dilihat dari latar belakangnya, tidak mungkin ia bisa disandingkan dengan Charles.

Tentu saja, ada beberapa orang yang merasa mungkin saja mereka tidak akan menikah, hanya ingin naik ranjang bersama saja.

Setelah meletakkan dokumen, pandangan Imelda Xu jatuh pada Wenny dan Steven yang sedang asyik bermain, ia berkata dengan nada yang sangat tenang, tetapi mengandung hawa-hawa gosip, "CEO Tsi, anak perempuan ini cantik sekali, anak siapa itu?"

Sambil berkata, Imelda Xu berjongkok, dengan senyuman yang cerah, ia menjabat tangan kecil Wenny.

Melihatnya membicarakan Wenny, Charles dengan suasana hati yang sangat baik menggendong Wenny dan menjawab, "Anakku."

"A... Anakmu?" Ucap Imelda Xu dengan mulut yang ternganga lebar, sedikit tidak bisa percaya, tetapi orang sepintar ia, dengan cepat kembali ke keadaan normal. "Anak perempuan CEO Tsi benar-benar cantik, tetapi sebagai ayahnya, bagaimana bisa Anda membiarkan anak kecil diam di kantor begini. Kan bisa minta ibunya menjaganya?"

Charles memalingkan wajah dan menjawab, "Selesai mengerjakan tugasku, aku akan menemaninya. Kau pergilah bekerja."

Sikap dingin Charles bagaikan tidak mempan pada Imelda Xu, malah membuatnya ingin sepenuhnya mendekatinya, ada kesempatan sebagus ini, tidak sia-sia ia bekerja sebagai manajer Departemen Hubungan Sosial, ia mendekati Wenny dengan senyuman lebar. "CEO Tsi, anak kecil masih membutuhkan wanita untuk menjaganya dengan lebih baik, dan aku lihat pakaian yang dikenakan putri Anda sedikit kotor, apakah karena tidak sempat menggantinya? Aku tahu beberapa toko pakaian anak yang bagus, lebih baik..."

Imelda Xu belum selesai berbicara, ada seorang lagi yang mengetuk pintu kantor Charles, saat Charles memanggilnya masuk, ia berdiri dengan hormat di samping pintu dan berkata, "CEO Tsi, di bawah ada seorang wanita bermarga Gu... yang berkata, berkata bahwa ia ada perlu dan mencari Anda."

Saat telepon disambungkan padanya, biasanya ia akan menolak, bagaimanapun orang dengan jadwal sepadat Charles, mana mungkin bisa menyambut orang yang tidak belum membuat janji.

Tetapi wanita bermarga Gu itu langsung merebut telepon dan meneriakkan namanya, ia baru tahu wanita itu adalah Veronica Gu, mantan istri Charles!

Maka ia tak berani menolaknya langsung, dan meminta Charles memutuskan mau menemuinya atau tidak.

Tangan Charles yang memeluk Wenny semakin dikencangkan, Wenny sedang sibuk bermain sehingga tidak mendengar perkataan asisten itu, ia bahkan masih tertawa sambil meminta ayahnya membantu membukakan tutup mainannya.

Setelah Charles membantunya membuka tutup, dengan nada suara yang berubah tenang, ia berkata, "Tidak bisa, katakan aku sibuk, tidak ada waktu."

"Oh, baiklah," ujar asiten itu, dengan begini ia bisa lega, karena ini adalah keputusan Charles, maka ia pun tenang.

Setelah kepergian asisten itu, Charles terdiam, ia menoleh pada Imelda Xu yang terus di sana, kemudian menunduk melihat lengan baju Wenny yang sedikit kotor, ia menebak bahwa meskipun Dennis membawanya kemari, namun semua peralatan anak tidak ikut dibawa, dengan suara yang melembut, ia bertanya pada Imelda Xu, "Selain tempat jual baju anak, apakah kau tahu tempat jual peralatan anak lainnya?"

Seketika, senyuman Imelda Xu mekar bak bunga. "Tentu saja, barang-barang keponakanku semua adalah aku yang membelikan."

"Baik, kalau begitu tolong antarkan."

Veronica bisa menebak bahwa ia akan ditolak, tetapi ia tak menyangka ia dengan begitu langsung menolak menemuinya, ia menunggu di dalam mobilnya, pikirannya kacau balau.

Kalau ia bahkan tak bisa bertemu Charles, bagaimana ia bisa membicarakan masalah Wenny dengannya?

Di saat ia menundukkan kepalanya dan merenung, mobil yang familiar itu melintas di depan matanya, di saat tidak sadar meliriknya karena kaget, ia melihat Imelda Xu yang duduk di sebelah kursi pengemudi.

Sebelumnya tak pernah sekalipun, ia merasakan ternyata beginilah rasanya jika hati tertusuk oleh pisau.

Yang pertama, Charles bilang Veronica tidak mau melahirkan anak, jadi tentu akan ada orang yang membantunya melahirkan; yang kedua, ia sudah melihat wanita itu...

Kalau memang sudah memiliki anak laki-laki, dan memiliki keluarga sendiri, kenapa harus merebut putrinya juga?

Di kursi pengemudinya sendiri, mata Veronica dipenuhi air mata.

Sakura melihat Charles turun dari mobil sambil menggendong Wenny, dan ditemani oleh Imelda Xu dan Steven yang mengikuti di sisi belakang kanan dan kirinya, Imelda Xu baru pertama kalinya datang ke kediaman keluarga Tsi, matanya mengitari seisi rumah, betapa besarnya rumah ini! Ini adalah rumah tercantik yang pernah ia lihat seumur hidupnya, dan lagi berada di Shanghai!

Steven sepertinya tidak suka terhadapnya, sambil mengernyitkan dahi dan berdehem, ia berkata, "Nyonya Xu, ada beberapa hal yang tidak boleh.... Kelewatan... Di dalam hati CEO sudah ada seseorang."

"Di mana salahku?" Tanya Imelda Xu membelalakkan matanya sambil tertawa, "Karena aku cantik, apakah apapun yang aku lakukan terlihat aneh? Sekarang ini aku dan kamu sedang membantu CEO Tsi."

Steven menyadari bahwa wanita dari Departemen Hubungan Sosial ini benar-benar pandai berbicara, ia yang begitu keras dan teliti itu tak bisa membalas kata-katanya, dengan pasrah, Steven memalingkan wajahnya, tak berbicara lagi.

Sakura yang terus menunggu putranya pulang itu, melihatnya ternyata pulang sambil menggendong anak perempuannya, dan di belakang mereka ada seorang pria dan wanita yang menjinjing begitu banyak perlengkapan anak, seketika ia tertegun.

Tetapi Sakura tidak langsung menanyakannya, hanya diam memandang Charles yang

dengan sabar berbicara pada Wenny, setelah Steven dan Imelda Xu membantu meletakkan barang, pandangan Sakura jatuh pada tubuh Imelda Xu, dan mengamatinya dengan cukup lama.

James dan Tina melihat semua itu dari lantai 2, Tina pun bertanya dengan heran pada James, "Siapa anak perempuan itu? Kenapa Charles memperlakukannya bagaikan sebuah harta?"

"Kalau kulihat parasnya, ia sedikit mirip dengan Charles..." Kata James, ia pernah bertanya pada Jayden, kata Jayden anak perempuan yang menggelayuti leher Charles memanggil Charles ayah, sekarang pamannya sudah tak ada waktu mengurusnya, Jayden pun menunjukkan kesedihannya.

Seketika, James pun bersemangat. "Anak ini, mungkinkah anak ini adalah cucuku?"

Tina menjewer tangan James, hingga ia kesakitan. "Dasar bapak tua, sudah cukup punya seorang cucu laki-laki, masih mengharapkan cucu perempuan? Lihat saja sejak kapan Charles menganggapmu sebagai ayah? Apakah masih ada kedudukanmu di rumah ini? Jangan terlalu meninggikan diri sendiri."

Beberapa hari ini, hubungan James dan Tina memang sedikit tidak bagus, dengan sedikit emosi ia mendengus dan berkata, "Apa? Memangnya bukan kamu yang minta tinggal di sini?"

"Kalau kau punya kemampuan, langsung saja ceraikan aku, nikahi saja Sakura itu, Charles pasti akan menganggapmu sebagai ayah, dan menyokongmu dengan baik," ujar Tina sambil memalingkan wajah, sekarang ia cukup menyesal membanding-bandingkan diri dengan Sakura, tetapi ia tidak memiliki apapun di hidupnya selain gengsi, sehingga bagaimanapun juga ia tak akan menunduk di hadapan Sakura.

Dulu dialah yang salah, tetapi James juga bukan orang yang punya kemampuan, Sakura akhirnya juga jatuh dengan begitu menyedihkan, masa tidak ada hubungannya dengan James?

Jangan kira ia tidak bisa melihat perasaan James, ia masih berusaha merebut kembali hati Sakura, dengan begini, ia bisa mendapatkan kesejahteraan.

Heh, dasar berhati busuk.

Tina berbalik dan masuk ke kamar, dan bermain dengan cucunya, ia malas berurusan dengan James yang tak berguna ini.

Imelda Xu memasuki kamar Charles, ia tak bisa mengendalikan matanya yang melihat ke sana kemari, kamar Charles sebenarnya tak ada perubahan besar sejak 4 tahun yang lalu, toh Charles tidak menganggap ini sebagai rumahnya, Veronica dulunya juga tidak lama berada di sini.

Tidak ada tanda-tanda wanita di kamar ini.

Tampak senyuman tipis di bibir Imelda Xu.

Wenny memanjat ke bahu Charles, ia menoleh melihat Imelda Xu yang tersenyum cerah di belakang, Wenny pun mencibirkan bibirnya, sedikit tidak senang.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu