Unplanned Marriage - Bab 245 Kamu sudah berjanji dengan aku

Sakura semakin hari semakin keterlaluan, bahkan bisa dikatakan tidak berlogika, sembarangan, dia sebagai anaknya, sudah cukup memaklumi, tapi kalau seperti ini terus, Charles harus membuat dia mengerti akan satu hal, yaitu siapa pun yang punya hak bicara di dalam keluarga Tsi, itu adalah karena Charles memberinya hak, bukan dia yang memberi Charles ini semua.

Kalau Sakura cukup pintar, harusnya bisa memikirkan ini dengan jelas, yang sekarang ia tinggal, ia pakai, ia makan, bahkan uang yang ia habiskan, diperoleh dari Charles.

Dia boleh memberikan pendapat tentang istri yang harus Charles nikahi, tapi tidak boleh sampai kelewatan.

Selesai mengatakan ini semua, Charles pun membalikkan badan dan turun ke bawah.

Mata Sakura memerah, dia sedang mengendalikan dirinya untuk tidak mengeluarkan air mata. Dengan tidak gampang akhirnya dia bisa mengakui anaknya kembali, tapi tak disangka, dia bisa mengucapkan perkataan seperti ini gara-gara masalah menikahi istri.

Charles turun ke bawah dengan pelan, lalu berdiri di tangga mengamati lantai bawah : Untuk merayakan hari ulang tahunnya, keluarga Tsi awalnya mau mengundang sanak famili untuk hadir, tapi mengingat masalah rumit Sakura dan James, sama saja dengan mempermalukan diri sendiri jika mengundang orang luar, jadi akhirnya hanya beberapa orang saja yang diajak.

James dan Tina sedang duduk di sofa dekat ruang tamu, keduanya tidak tahu lagi membicarakan hal apa ; Jayden dan Wenny sedang main di ruangan main, tak hentinya terdengar suara ketawa bahagia dan polos dari anak-anak, sedangkan Veronica dan Eva sedang mempersiapkan makan di dapur, sambil ngobrol serta tertawa.

Sedangkan Sakura, sedang menangis di belakangnya.

Hati Charles jadi gelisah tanpa sebab, dia langsung lurus menuruni tangga, masuk ke dapur dan bertanya ke Veronica, “Ada yang perlu aku bantu?”

Veronica dan Eva sedang mengobrol, melihat dia masuk, pandangan mereka masih penuh keceriaan, “Hari ini kamu yang ulang tahun, tentu saja tidak perlu kamu yang masak sendiri, biar aku dan Eva saja.”

Charles mulai menggulung lengan bajunya, “Tidak perlu, aku tidak pernah merayakan ulang tahun, jadi itu tidak penting.”

Veronica mendorongnya keluar lagi, “Justru karena tidak pernah dirayain, jadi hari ini bantu kamu merayakan, cepat kamu keluar.”

Akhirnya baru juga sampai di tepi pintu, Charles menggenggam tangan Veronica dan berkata dengan suara kecil, “Maaf.”

Veronica termangu, lalul tertawa, “Tidak apa-apa. Masalah seperti ini tidak akan aku masukkan ke hati.”

Charles tetap diusir keluar.

Veronica kembali ke samping Eva, Eva berkata dengan sedikit kagum, “Tak disangka kak Charles bisa masak, biasanya dia yang lebih sering masak buat kamu?”

“Iya, dia yang lebih sering masak.” Veronica tertawa tersipu, “Dulu aku jarang masak di rumah, lalu setelah menikah dengannya, baru sadar dia punya keahlian dalam bidang ini, sekali belajar sudah langsung bisa, juga enak, akhirnya aku pikir biar yang pandai saja yang bekerja lebih banyak, jadi dalam soal makan aku jarang khawatir.”

“Aduh, pasti kamu bahagia sekali.” Eva menghela napas dengan kagum sekali, “Kalau Marco, malas sekali, dulu juga dimanjain dari kecil, sungguh malas sekali, tidak ada satu pun pekerjaan rumah yang dia bersedia kerjakan, dan aku juga tidak rela mengundang pembantu, akhirnya di rumah hanya aku sendiri yang sibuk sana-sini.”

Veronica memandangi wajah Eva yang berseri-seri, mendadak teringat apa alasan dia dulu mendekati Marco, Veronica meletakkan sayur yang sedang dia kupas dari tangannya, dan berkata dengan lembut, “Tapi setidaknya, sekarang kamu bahagian bukan?”

“Iya, aku bahagia sekali.” Eva tertawa lebar ke Veronica, “Sangat bahagia.”

Ulang tahun Charles bisa dikatakan dilewati dengan tidak seperti biasanya, Marco dan Charles sudah akur, bisa dikatakan jadi minyak pelumas dalam keluarga ini, namun setiap orang tua keluarga Tsi dan Sakura bertemu, pasti tidak akan berair muka bagus, terutama ditambah lagi sekarang Sakura tidak suka dengan Veronica, wajah Sakura muram dan dingin sepanjang makan malam, sampai membiarkan Veronica mengucapkan selamat ulang tahun saja ia tampak terpaksa.

Untungnya ada Wenny dan Jayden yang menjernihkan suasana, tapi meskipun begitu, untuk keseluruhan, makan bersama kali ini tidak termasuk menyenangkan sekali.

Dalam perjalanan pulang , Veronica menghela napas dengan rasa menyesal, “Kalau dari awal tahu akan begini, lebih baik aku tidak perlu datang, jadi buat kalian tidak senang.”

“Tidak ada hubungannya dengan kamu.” Charles menghibur dengan suara rendah, “Aku tidak suka suasana yang terlalu ramai, apalagi aku juga kurang suka dengan keluarga seperti ini.

Tentunya Veronica mengerti maksud Charles, awalnya dia sebagai anak angkat tidak mendapat arti keberadaaannya dalam keluarga itu, setelah Sakura muncul, hubungannya dengan James dan Tina juga membuat keberadaan dirinya canggung.

Tiba-tiba Charles menoleh lalu berkata kepada Veronica, “Kamu masih belum kasih aku hadiah.”

Veronica termangu, dengan wajah memerah, “Kamu ingin apa?”

Belum sempat Charles berbicara, tiba-tiba mendengar suara handphone Veronica berbunyi, Veronica menundukkan kepala melihat sekilas, ternyata nomor asing, sehingga tidak begitu diperhatikan.

Namun telepon itu berbunyi lagi, Charles berkata : “Kamu jawab telepon dulu saja.”

“Oke.” Veronica menjawab panggilan itu, terdengar suara yang sangat lembut, “Nona Gu, jangan-jangan kamu sudah lupa dengan saya?”

Veronica termangu, dia berusaha mengingat nama orang ini di otaknya, dan kenyataan mengatakan, dia sungguh sudah lupa!”

Veronica agak kebingungan, ia bertanya dengan terbata-bata: “Anda……Anda……Maaf, aku tidak menyimpan nomor ini.”

Mungkin karena memang suaranya terdengar kebingungan sekali, sampai Charles melihatinya beberapa kali.

Terdengara tawa kecil dari balilk telepon, “Ternyata memang nona Gu banyak kenalan hingga lupa, kalau begitu aku perkenalkan diri lagi, aku bermarga Cheng, bernama Nicholas Cheng, nona Gu masih ingat?”

Aaa!!!

Kali itu ketika acara perjodohan, dia duduk seorang diri di sana, apakah Nicholas ini yang mengobrol dengannya?”

Veronica baru ingat dirinya hampir membuang orang ini ke pelosok, jadi lebih tidak enak hati lagi, “tu, tuan Cheng maaf sekali, apakah saya sebelumnya tidak hubungi anda?”

“Tidak apa-apa, aku yang saat itu bilang akan menghubungi kamu, ini aku telepon karena urusanku di sini sudah hampir selesai.”

Veronica kebingungan lagi, “Anda di sana urusan apa?”

Dia benar-benar tidak ingat apa yang ia bicarakan dengan Nicholas, jadi satu otak dia penuh dengan keheranan, sedangkan Nicholas benar-benar sabar sekali, dengan lembut ia berkata kepada Veronica, “Aku kehabisan kata-kata dengan daya ingat nona Gu.”

“Maaf sekali…….”

Tidah tahu sudah maaf yang ke berapa kali, membuat pandangan Charles jadi suram.”

Nicholas merasa suara di balik telepon terdengar sangat halus dan lembut, sungguh enak didengar, seolah minta maaf dia yang biasa-biasa saja bisa membuat orang lupa dengan kerisauannya.

Nicholas tahu dirinya dari dulu adalah orang yang serius dan membuat orang lain segan, jadi dia ngomong dengan pelan kepada Veronica, “Nona Gu, kamu pernah berjanji dengan aku, aku ada satu posisi kosong untuk bintang iklan putri konglomerat, aku harap kamu bisa ikut bergabung.”

“putri konglomerat??” Kali ini Veronica semakin bingung lagi, “Aku tidak, tidak bukan?”

Ekspresi Charles semakin dingin, karena kelihatannya Veronica sedang telepon dengan pria.

Dan kedua adalah, Veronica dengan pria ini ada satu janji, pemikiran seperti ini membuat Charles semakin mengerutkan dahi.

Veronica jadi agak sakit kepala, karena Nicholas malah bilang dia sudah berjanji, tidak berharap dia menjadi orang yang mengingkari janji.

Sampai Nicholas menjelaskan kejadian kemarin, barulah Veronica ingat dalam sekejap, ternyata hari itu dia minum begitu banyak, jadi langsung janji saja, tanpa memikirkan akibatnya.”

Karena alasan seperti itu, Veronica tidak enak hati untuk langsung menolak, dia menghela napas dan membasahi bibir baru kemudian berkata, “Kalau tuan Cheng tidak keberatan, apakah bisa jelaskan soal bintang iklan ini dengan detail?”

Tuan Cheng? Bintang iklan? Mendengar itu, Charles semakin tidak senang.

Charles menjawab dari balik telepon, “Nama produknya Voleur de Roses, termasuk series barang fashion, dalam series ini kami mengundang beberapa putri konglomerat di kota Shanghai untuk jadi bintang iklan.”

“Aku……” Veronica ingin mengatakan, dirinya sungguh tidak termasuk putri konglomerat, keluarga Gu sudah hancur seperti sekarang ini.

Nicholas lanjut berkata lagi, “Dalam hatiku, nona Gu selalu adalah putri konglomerat. Bagaimana pun juga aku sudah ketemu banyak putri konglomerat, tidak peduli dari sisi pembawaan atau penampilan, aku rasa harus sebanding. Atau nona Gu tidak percaya dengan saya?”

Nicholas sampai sudah ngomong seperti ini, kalau Veronica masih menolak, rasanya sangat tidak baik. Dia pun tertawa, “Oke, begini saja, bagaimana kalau besok saya datang ke perusahaan anda untuk ngomong lebih detail lagi?”

“Tidak masalah.”

Baru saja Veronica mau menutup telepon, Nicholas memanggilnya lagi, “Nona Gu, kartu nama saya tidak dianggap jadi sampah dan dibuang bukan?”

Wajah Veronica memanas, dia mengingat kembali ke mana dia membuang kartu nama itu.

Melihat Veronica tidak menjawab, Nicholas tertawa lepas, “Tidak apa-apa, besok pagi saya kirimkan alamat lagi.”

Akhirnya kali ini benar-benar menutup telepon, Veronica mengangkat kepala setelah menghela napas lega, melihat ekspresi Charles sangat tidak enak dilihat, dengan serba salah dia berkata, “Ini hal yang sebelumnya sudah aku janji, besok aku harus coba pergi melihat.”

Di saat yang bersamaan mobil sudah sampai di rumah, namun Charles langsung membawa mobil ke rumah Ricky dan Adeline, sampai kedua orang ini membuka pintu, Charles hanya membawa Wenny ke pelukan Adeline, dan berkata ingin dia membantu menjaga putrinya dulu, karena malam ini ada yang harus ia kerjakan.

Semua ini berlangsung dengan cepat sekali, Veronica sama sekali belum sadar, dan dirinya sudah dibawa pulang ke rumah oleh Charles.

Kalau memang pulang ke rumah, kenapa masih membawa anak ke rumah keluarga Shen? Bukankah Charles selalu sangat menjaga putri mereka?”

Baru saja Veronica mau bertanya kenapa, Charles sudah membawanya masuk ke dalam rumah, lalu menekan dia di atas ranjang, dengan pelan dia mulai membuka kancing kemejanya, dada yang bidang dan sehat nampak di depan mata Veronica, kelihatan begitu menggoda dan seksi.

“Kamu berjanji mau beri aku hadiah bukan?” Charles bertanya dengan suara rendah.

Veronica mengangakan mulut, lalu berkata dengan muka memerah, “Kamu tidak takut kotor? Kita baru saja habis makan, mandi saja belum.”

Charles langsung memeluk Veronica masuk ke dalam toilet, sikap dia yang seolah mengatakan tidak akan membiarkan kamu melewati hari ini dengan aman kalau kamu tidak melakukan yang terbaik, membuat Veronica tidak bisa menolak walaupun dia ingin.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu