Unplanned Marriage - Bab 373 Masalah Mantan Pacar

Mata Hanny Ruan berkaca-kaca. Benar-benar wanita yang cantik. Kalau Hanny Ruan tidak begitu jahat, Wenny Gu sebenarnya lumayan suka pada wajah seperti ini.

Mendengar Wenny Gu berkata seperti itu, wajah Hanny Ruan langsung suram, "Masalah yang tidak ada bukti. Apa yang kamu katakan."

"Iya. Masalah yang tidak ada bukti. Apa yang kamu katakan?" Wenny Gu balik bertanya, "Hubunganku dan Dennis, kamu punya bukti? Atau Harley ada bukti?"

Wajah Hanny Ruan menjadi tambah suram mendengar perkataan Wenny Gu.

Di saat yang bersamaan, Dennis Zhou sedang duduk di hadapan Harley Zhou, dan suaranya ringan, "Kakak ketiga, masalahku dan Wenny, kamu hanya lihat sekali, tapi jangan disebar kemana-mana. Mendapat bukti baru bisa mendapat hal yang lebih banyak. Benar bukan?"

Wenny Gu tidak tahu saat ini dia dan Dennis Zhou melakukan hal yang sama.

Wenny Gu pulang dengan senang. Teringat mata Hanny Ruan yang sangat benci tapi tidak dapat berbuat apa-apa itu, terpikir saja membuat dia sangat senang.

Wenny Gu sekalian mengirimkan pesan pada Dennis Zhou. Pria itu tidak pernah menggunakan Wechat, katanya tidak enak dipakai: Sayang~ Bagaimana kondisimu di sana?

Dennis Zhou sangat cepat membalas: OK. Aku bersiap pulang.

Wenny Gu tersenyum lalu membalas lagi: Kalau begitu aku pergi ke pasar beli sayur dulu. Malam nanti aku buatkan makanan ya.

Dennis Zhou: Setelah aku pikir-pikir lagi. Demi keamanan tubuhku, lebih baik aku saja yang masak ....

Wenny Gu: Hehehe, memang benar paman kecil yang paling mengerti aku, suami yang paling aku cintai~~~

Malam yang dipenuhi bintang. Tidak tahu bintang yang terlalu terang, atau lampu-lampu di daratan yang terlalu terang. Dalam daftar musik Mandarin, semuanya adalah artis besar. Lavenia Tsi yang berada di tempat gladi bersih bahkan dibuat kagum olehnya.

Setelah Micky membantu mendapatkan tanda tangan Chris, Lavenia Tsi menerimanya dengan hati-hati. Dia tidak boleh membiarkan Fernand Meng sampai melihatnya, kalau tidak pasti pria itu akan cemburu.

Sebenarnya belum sampai saat Fernand Meng naik ke panggung untuk gladi bersih. Tapi tidak tahu apa yang pria itu lakukan di atas panggung. Juga tidak mengizinkan dia naik ke panggung. Jadi dia hanya bisa dengan Micky di samping panggung. Kadang-kadang memandang ke sana beberapa kali.

Setelah panggung memanggil Fernand Meng untuk naik ke panggung, Lavenia Tsi baru tiba-tiba senang.

Dia benar-benar suka pria yang seperti ini.

Sedangkan lagu yang Fernand Meng nyanyikan pertama, adalah lagu yang Lavenia Tsi pernah mimpikan, sedangkan tokoh yang dituju adalah dirinya.

Tema lagunya sangat romantis, romantis seperti sedang bernyanyi di samping telinganya.

Jadi setelah Fernand Meng naik ke panggung, semua lampu di panggung berubah menjadi biru tua, merah tua. Di bawah terang lampu, seorang penari seksi naik ke panggung.

Lavenia Tsi melihatnya hingga sangat terpukau. Melihat Fernand Meng yang sangat memukau di atas panggung.

Dulu dia merasa Fernand Meng yang di pagi hari baru merupakan penyanyi hebat di hatinya. Tapi sekarang dia tidak berpikir seperti itu lagi. Kharisma keduanya sangat berbeda, tapi di lagu ini malah bersatu menjadi satu.

Mereka memang adalah Fernand Meng. Tidak pernah berpisah.

Suara sama, gerakan sama, bahkan tatapan mata saja sama.

Sedangkan malam itu, sepertinya menjadi lebih memikat hati

Lebih menggoda, membuat wajah bersemu, membuat jantung berdegup lebih kencang,

Wajah Lavenia Tsi tiba-tiba bersemu. Dia menyadari dia menjadi lebih menyukai Fernand Meng. Karena bersama Fernand Meng, dia bahkan hampir lupa kalau pria itu adalah penyanyi yang paling dia suka.

Dia ternyata menemukan kembali cintanya!!!

Saat kembali ke hotel bersama Fernand Meng, wajah Lavenia Tsi selalu berwarna merah. Bahkan saat duduk jauh dari Fernand Meng, dia tidak berani memandang wajah pria itu.

Fernand Meng sedang duduk bersandar istirahat, dan merasa kondisi Lavenia Tsi hari ini agak berbeda. Fernand Meng mengangkat alis dengan bingung, "Apa yang kamu pikirkan?"

Lavenia Tsi beerkacak pinggang, "Tidak apa-apa, aku hanya ingin melihatmu lebih lama."

"Ada apa, terbuai olehku?" Fernand Meng tersenyum, "Kelihatannya dulu kamu tidak pernah melihat aku live."

"Dulu ayah dan ibu mengaturku terlalu ketat. Aku tidak punya banyak kesempatan untuk melihat live." Lavenia Tsi menjawab dengan jujur, "Tapi aku sangat ingin pergi."

Lavenia Tsi tidak tahu Anna menyebar masalah dia dengan Fernand Meng. Lebih tidak tahu lagi Michael Tsu dan Fernand Meng sudah berurutan memposting di Weibo, tapi sikap Lavenia Tsi yang patuh inilah yang membuatnya cocok menjadi pacar artis.

Perlu diketahui, semakin dia rendah hati, semakin Fernand Meng suka.

Malam ini, Fernand Meng juga sangat gila.

Sebelumnya saat di rumah Lavenia Tsi, harus selalu diam-diam. Mau bagaimanapun tetap tidak bisa senang, Atau sangat sulit bertemu di malam hari.

Jadi bisa tinggal dalam hotel, tidak ada orang yang mengganggu, bagi Fernand Meng, ini adalah taman kesenangan.

Fernand Meng akhirnya bisa bersenang-senang.

Lavenia Tsi memohon begitu lama, juga tidak dapat terhindar dari serangan Fernand Meng.

Pagi hari jam 8.

Lavenia Tsi merasa tidurnya sedikit panas. Dia membalikkan badan di atas ranjang. Kebetulan berbalik kepada tubuh seseorang yang dingin.

Omong-omong tubuh Fernand Meng selalu dingin. Suhu ini bukanlah suhu tubuh orang normal.

Tapi Lavenia Tsi tidak pernah berpikir.

Dia seperti sudah menerima Fernand Meng yang gila. Apa lagi yang tidak bisa dia terima??

Namun gerakan Lavenia Tsi itu, malah membuat Fernand Meng bangun.

Saat Lavenia Tsi terkena tubuh Fernand Meng, dia baru sadar.

Wajah Lavenia Tsi langsung merona, mencoba pergi, tapi pria itu tidak melepasnya.

Fernand Meng meski sudah dari awal tahu tubuh Lavenia Tsi sangat baik, adalah jenis yang berisi tapi bukan gendut. Selain itu, kulit Wenny Gu juga putih seperti salju. Dan sekarang di kulit putih itu tercetak jejak merah kecil.

Melihat itu, dia tahu kemarin malam apa yang 'dia' lakukan.

Ini benar-benar seperti serigala yang tidak makan beberapa hari, dan memakan ganas domba putih di hadapannya.

Yang lebih parah, tubuhnya ternyata masih bereaksi.

Selain itu bukanlah reaksi alami pagi hari, melainkan ada rasa terhadap tubuh Wenny Gu.

Wenny Gu mana tahu apa yang ada di pikiran Fernand Meng. Dia hanya bisa memberontak, tapi setelah tahu tidak bisa, dia hanya bisa pasrah lalu berkata dengan suara kecil, "Kakak Bai, apa aku boleh bertanya sesuatu? Kalau kamu tidak mau menjawab, tidak usah pedulikan aku saja."

"Iya. Coba katakan." Fernand Meng meskipun tidak begitu ingin menjawab. Tapi di saat seperti ini, kalau dia berperilaku sangat dingin juga aneh, jadi dia pun menyetujui.

Wenny Gu tahu Fernand Meng sudah berganti kepribadian. Inilah yang paling tidak terbiasa, apalagi masih berada dalam pelukannya.

Sebelumnya saat bangun, selalu dia yang inisiatif pergi duluan.

Ini adalah pertama kalinya dia masih berada dalam pelukan pria itu, apalagi dengan tubuh telanjang.

Lavenia Tsi bertanya dengan suara kecil, "Aku ingin bertanya ... pacar sebelumnya, mereka itu bagaimana ..."

Fernand Meng merasa pertanyaan itu sangatlah canggung. Tapi melihat tatapan Lavenia Tsi yang penasaran, dia merasa kalau dia tidak memberitahu, maka akan melihat tatapan kecewa dari wanita itu.

"Tapi kamu harus tahu, topik ini, sebenarnya tidak ada pria yang bersedia menjawabnya."

Pertanyaan tentang pacar, adalah suatu pembunuh dalam suatu hubungan.

Lavenia Tsi juga mengerti, jadi dia menjawab, "Makanya aku tanya kamu ... tidak berani nanya dia."

"Kenapa tidak berani nanya dia?" tapi baru menanyakan pertanyaan ini, Fernand Meng langsung menyesal.

Kalau dikatakan dengan lebih jelas, artinya Lavenia Tsi menganggap sifat yang satu lagi sebagai pacarnya. Sedangkan menganggapnya sebagai orang lain lagi. Perbedaan seperti itu membuat dia tiba-tiba tidak senang.

Justru karena Lavenia Tsi tidak ragu membahas pertanyaan ini dengannya, malah membuat dia sedikit sedih.

Lavenia Tsi tidak menyadari hal itu, bahkan mendorong bahu Fernand Meng pelan, "Kakak Bai, kamu tidak tahu?"

"Apanya yang aku tidak tahu?" Fernand Meng tiba-tiba mengerutkan dahi, menunjukkan ketidaksukaan terhadap kalimat itu. Tapi ketidaksukaan itu hanya bisa dia rasakan sendiri. Lavenia Tsi, perempuan polos itu mana mungkin menyadarinya.

Lavenia Tsi mengangguk, "Aku kira, sifat sepertimu ini tidak mungkin mencari pacar ..."

Apalagi Lavenia Tsi merasakan, Fernand Meng ini lumayan suka dengan Wenny Gu. Seharusnya yang lebih banyak punya pacar yang di malam hari itu.

Fernand Meng malah berkata dengan dingin, "Aku pernah punya satu. Dia juga punya satu. Tapi kita malah sangat aneh tidak membuat masing-masing susah, selain itu waktu pacaran juga sangat singkat."

Lavenia Tsi tidak menyangka, orang ini ternyata juga pernah mempunyai orang yang disuka? Lavenia Tsi memiringkan kepala menatap mata Fernand Meng. Kira-kira wanita seperti apa yang bisa membuat pria ini mengakui sebagai pacarnya ....

Dengan begitu, jadi orang ini ... sebenarnya pernah pacaran dengan dua orang?

"Tapi aku dan dia berbeda." Fernand Meng menghela napas lalu berkata, "Dia mungkin ... kebanyakan waktu lebih kepada senang-senang. Kalau dirasa seru, dia akan mencoba."

Lavenia Tsi mengangguk. Dia kira-kira dapat merasakannya. Yang malam itu meskipun baik padanya. Tapi sebenarnya terhadap dirinya, mengandung sedikit mengayomi. Sebenarnya seberapa dalam cinta pria itu padanya, dia tidak tahu.

Tapi satu hal yang selalu tidak dia mengerti adalah, karena dulu mereka tidak pernah saling mengganggu, tapi kenapa tubuhnya mengalami perubahan. Terutama yang di hadapannya ini. Sangat jelas tidak sama dengan yang tadi malam. Alasannya pasti karena perasaan.

"Kamu suka sama kakakku 'kan?" Lavenia Tsi tiba-tiba bertanya.

Fernand Meng terdiam, lalu menggeleng.

Mungkin karena suasana mengobrol sekarang lumayan baik, Lavenia Tsi diam di dalam pelukan Fernand Meng. Sebentar-sebentar mendongak melihat wajah yang indah itu. Saat wajah mereka bertemu, wajahnya pelan-pelan merona.

Lavenia Tsi sedikit mengerti ... apa ini karena dia adalah adik Wenny Gu?

Jadi Fernand Meng sudah memperkirakan orang ini akan menerimanya?

Lavenia Tsi meskipun lemot, tapi tidaklah bodoh. Ada beberapa hal yang tertutup kabut di depannya, tapi setidaknya dia akan memperhatikan beberapa keanehan.

Terpikir akan itu, Lavenia Tsi tidak ingin berpikir lebih banyak lagi, Dia merapatkan kepala ke bahu Fernand Meng lalu mendengar pria itu menjawabnya, "Tidak terhitung suka. Apalagi tidak ada kesempatan untuk suka."

Jawaban Fernand Meng sangat profesional. Setidaknya Lavenia Tsi tidak mengerti. Tapi Lavenia Tsi tiba-tiba menggengam tangan Fernand Meng dan berkata, "Kalau begitu kamu pasti sangat suka yang sebelumnya itu 'kan? Apa kamu benar-benar sangat membenciku? Maaf, aku tidak pernah bermaksud untuk menghancurkan hubunganmu ..."

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu