Unplanned Marriage - Bab 341 Dimana Ketulusanmu?

Dia sering menghindar akhir-akhir ini. Dia juga merasa tidak tenang berada di tempat yang sama dengan Fernand Meng.

Ibunya sangat memperhatikan Fernand Meng. Dia sendiri tidak tahu apakah Fernand Meng menyukainya atau tidak.

Lavenia Tsi merasa tidak bahagia. Namun, dia tidak cukup berani untuk mengutarakan perasaannya.

Wenny Gu merasa ada yang aneh dengan suasana ruangan itu. Dia langsung tahu ini semua karena Fernand Meng. Dia langsung memikirkan cara untuk menyingkirkan pria itu.

Namun, dia lebih memilih untuk pergi sebelum suasananya tambah aneh lagi.

Ketika Dennis Zhou datang menjemputnya, diluar mulai turun hujan.

Veronica Gu mengemas barang untuk Wenny Gu lalu memberikannya pada Dennis Zhou, “Apa kamu merasa tidak nyaman dirumah?” tanyanya Dennis Zhou lirih.

“Ya.” Wenny Gu tersenyum sambil mengangguk, “Kamu lihat adikku telah memberi orang tuaku seorang menantu. Aku juga harus melakukan hal yang sama.”

“Sudahlah. Adikmu memang begitu.” ujar Veronica Gu, “Kamu sudah cukup umur. Kami tidak akan membebanimu dengan hal ini, asal kamu tidak main-main.”

Veronica Gu sekilas menatap Dennis Zhou ketika mengucapkan kata-katanya barusan. Dia berharap firasatnya salah. Dia merasa aneh ketika tahu Dennis Zhou datang menjemput puterinya. Wenny Gu sudah cukup umur, namun dia cenderung tidak memikirkan hal yang dia lakukan. Tapi, Veronica Gu mempercayai Dennis Zhou. Jadi, tidak mungkin terjadi apa-apa pada puterinya.

“Hati-hati dijalan. Jangan lupa pulang sekali seminggu.”

Wenny Gu lalu berjalan perlahan menuju mobil Dennis Zhou.

“Tunjukkan ketulusanmu.” ujar Wenny Gu setibanya di dalam mobil.

Dennis Zhou tertawa mendengarnya, “Kamu ingin makan apa mala mini? Apa kamu ingin aku memasak untukmu?”

“Sebatas itu saja ketulusanmu?” tanya Wenny Gu sambil mengerutkan dahinya.

Dennis Zhou menggenggam tangan Wenny Gu, “Ketulusan macam apa yang kamu inginkan? Bukannya itu sudah cukup? Aku belum pernah memasak orang lain.”

Wenny Gu merasa Dennis Zhou belum rela melepaskan wanita bernama Hanny Ruan itu. Apa Dennis Zhou sengaja memperlakukannya seperti ini?

Wenny Gu tidak senang, namun dia tidak bisa mengatakan apa-apa. dia hanya bisa menahan dirinya. Setidaknya, dia setuju dengan Dennis Zhou. Jika Dennis Zhou memang tulus, dia bisa melanjutkan hubungannya dengannya. Jika Dennis Zhou tidak tulus, dia tidak akan kembali.

Dennis Zhou mulai menunjukan ketulusannya. Jadi, mengapa dia pusing memikirkan kebenarannya? Wenny Gu merasa dia sudah memenangkan pria ini, tapi disisi lain dia juga merasa depresi.

Wenny Gu tiba-tiba bersikap dingin. Dennis Zhou mengetahuinya. Dennis Zhou mengemudikan mobilnya menuju sebuah gedung sambil berkata, “Paman tidak bisa menemanimu siang ini. Hanny baru saja pergi. Aku harus menyerahkan pekerjaannya pada orang lain. Aku bisa sangat sibuk siang ini.”

Hanny Ruan sudah pergi?

Ini bukan ide Wenny Gu. Jika Hanny Ruan adalah wanita baik-baik yang bekerja untuk Dennis Zhou, wanita itu akan merasa malu setelah kejadian ini. Namun, wanita itu tidak tahu malu. Dia suka mencari perhatian Dennis Zhou. Jadi, untuk apa dia tinggal? Apa dia ingin menghalangi hubungan mereka?

Wenny Gu tersenyum lalu mengambil ponselnya dan mengetik pesan.

Dennis Zhou bertanya apa yang sedang dia lakukan.

“Aku sedang mengunggah status baru di media sosialku. Tapi, hanya teman dekatku yang bisa melihatnya.”

Dennis Zhou mengerutkan dahinya, “Aku tidak menyukai hal seperti itu.”

“Kalau begitu aku tidak perlu memberitahumu.” Wenny Gu tidak ingin Dennis Zhou memiliki media sosial. Jika Dennis Zhou memilikinya, pasti banyak wanita yang ingin berteman dengannya.

Wenny Gu mengunggah status barunya.

‘Akhirnya dia menyingkirkan si wanita hama itu. Senangnya!’

“Kamu harus mencari orang baru untuk mengisi posisinya.” ujar Wenny Gu.

“Hm.”

“Cari pria saja.” ujar Wenny Gu lirih, “Ayahku selalu merekrut pria untuk posisi asisten pribadinya.”

Dennis Zhou melihat Wenny Gu yang tampak khawatir.

Sebenarnya, Wenny Gu juga tidak ingin mengatakan hal ini. dia takut Dennis Zhou akan menganggapnya terlalu ikut campur. Jika Dennis Zhou bisa melakukannya tanpa harus disuruhnya, mungkin dia bisa merasa lebih tenang. Dia juga khawatir Dennis Zhou akan merekrut orang yang sama bodohnya dengan yang sebelumnya. Dia takut Dennis Zhou akan merekrut Hanny Ruan 2.0.

Dennis Zhou memarkir mobilnya, “Aku akan mengantarmu keatas. Jangan khawatir. Itu tidak akan terjadi lagi.”

Wenny Gu terkejut mendengarnya. Jantungnya serasa berhenti.

Dennis Zhou mengambil koper Wenny Gu dari bagasi belakang lalu menggandeng tangannya, “Aku berjanji kali ini semuanya akan baik-baik saja. Aku tahu apa yang kamu suka dan apa yang kamu benci. Kamu tidak perlu khawatir.”

Wenny Gu tersenyum senang. Dia berjalan mendekati Dennis Zhou, “Aku belum terbiasa kamu begini.”

Dennis Zhou melihat rasa senang juga khawatir di wajah Wenny Gu. Dia menyadari betapa bodohnya dirinya sudah menolak wanita ini sebelumnya.

Dennis Zhou jauh lebih tua dari Wenny Gu. Dia tidak ingin meyuruhnya untuk bekerja terlalu keras. Dennis Zhou merasa tugas Wenny Gu adalah untuk menemaninya.

“Tidak terbiasa barulah benar.” ujar Dennis Zhou, “Kamu sendiri yang bilang kamu ingin aku membuktikan ketulusanku. Jadi, untuk memenangkanmu kembali, aku harus menunjukkan 100% lebih tinggi dari ketulusanku biasanya.”

Wenny Gu mengakui usaha Dennis Zhou. Namun, Dennis Zhou juga mengingatkannya untuk menjaga diri dan menunggu Dennis Zhou untuk mengejarnya.

Wenny Gu mengikuti Dennis Zhou ke lantai atas. Dia tiba-tiba berkata, “Paman, aku akan ikut ke perusahaan untuk mambantumu. Bukannya kamu bilang kamu akan sibuk siang ini? lagipula, aku juga tidak ada kesibukan apa-apa saat ini.”

Mereka yang sedang jatuh cinta tidak akan rela berpisah satu menit saja. Dennis Zhou menyetujui permintaannya.

Daripada meninggalkannya sendirian, lebih baik membawanya ke kantor bersamanya.

Dennis Zhou menyuruhnya menunggu di mobil. Dia harus meletakkan koper Wenny Gu dikamar terlebih dahulu.

Wenny Gu duduk di kursi depan. Dia tersenyum bahagia. Dia lalu menyalakan ponselnya dan melihat beberapa orang meninggalkan komentar di statusnya.

‘Pasti sangat menyenangkan.’ ujar Clarissa Lin.

‘Apa wanita menyebalkan itu sudah pergi?!’ tanya Lavenia Tsi.

‘Apa maksudmu? Apa kamu tidak suka seseorang mengejarmu?’ ujar Corinne Lin dan Carlos Shu.

‘…’ Gerson Lu kehilangan kata-kata.

Wenny Gu membalas komentar itu satu per satu. Tidak lama kemudian, Dennis Zhou kembali ke dalam mobil. Wenny Gu yang sedang gembira tersenyum padanya.

“Apa kamu menyukaiku?” tanya Dennis Zhou. Senyum Wenny Gu barusan memikat hatinya. Dia hampir salah tingkah.

“Tentu.” Wenny Gu mengangguk.

Dennis Zhou menggenggam tangan Wenny Gu yang ramping. Jemarinya menyentuh alis dan kelopak matanya. Wenny Gu tersipu, “Aku sudah menunjukkan ketulusanku. Bagaimana denganmu?” tanya Dennis Zhou.

Dennis Zhou tiba-tiba mencium bibirnya. Wenny Gu melingkarkan tangannya di leher pria itu sambil mendekatkan badannya.

Dennis Zhou meletakkan satu tangannya di pinggang Wenny Gu dan meletakkan tangan satunya lagi ke kursi gadis itu. Dia menarik Wenny Gu keatasnya.

Wenny Gu menunduk, menatap Dennis Zhou. Dia menyadari betapa tampannya pria ini. Dia menyesal berpisah terlalu lama dengannya.

“Aku ingin menciummu lebih dulu.” ujar Wenny Gu.

Dia menundukkan kepalanya sambil memautkan bibirnya ke bibir Dennis Zhou.

Sentuhan bibir itu merangsang Wenny Gu. Dia merasakan sayup-sayup getaran dalam tubuhnya.

Dennis Zhou merasakan hal yang sama karena Wenny Gu duduk tepat dipangkuannya.

“Wenny, kalau kamu tidak melakukannya lagi, aku tidak akan berangkat ke kantor hari ini.”

Wenny Gu tersipu malu, “Apa maksudmu? Aku hanya ingin menciummu. Aku masih belum memaafkanmu.”

Wenny Gu lalu kembali duduk di kursinya. Lekuk badan gadis itu tampak jelas dari rok mini yang dikenakannya. Dennis Zhou mengalihkan pandangannya.

Gadis ini benar-benar luar biasa. Dia bisa memainkan hasratnya lalu mengabaikannya begitu saja.

Wenny Gu membuang muka. Dia malu. Dia merasa beruntung menjadi seorang wanita. Sekali terangsang pun dia masih bisa menyembunyikannya.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu