Unplanned Marriage - bab 46 Tertinggal (2)

Selain Eliana, Veronica juga sedikit kaget ada yang berdiri di sampingnya membelanya, tapi setelah di pikirkan, mereka sekarang sama derajatnya, kalau akhirnya tim mereka tidak digunakan, mungkin mereka akan di PHK atau menjadi bawahan Eliana.

Kalau begini, membela Ketua tim Veronica, di waktu yang sibuk begini, tak ada yang berani ada kesalahan sedikitpun.

Eliana menatap anggota tim satu yang membela Veronica, dan saat itu dengan sinis dan dingin bicara, " Oh begitu? aku tak tahu."

Kalimat Eliana, tidak di ragukan lagi, siapapun melihat Veronica masuk ke kantor direktur , tapi anggota tim satu juga tahu, kalau pendapat mereka berbeda, dan Eliana akan semakin menindas mereka, setelah dipikir-pikir mereka akhirnya membela diri.

" Direktur, masalah ini kesalahan kami, Ketua Veronica saat pergi awalnya ingin meminta ijin dengan mu, tapi melihat anda sangat sibuk, jadi Ketua Veronica menyuruh kami meminta ijin saat anda sudah sedikit renggang, tapi kami malah lupa karena sibuk, direktur, semua ini salah kamu.

Saat kalimat itu dikatakan wajah Eliana menjadi kaku, sesaat ia diam, Veronica menyamping setelah membereskan berkas dan berdiri, Eliana hanya tersenyum sinis, diam.

Sebenarnya Veronica tahu jelas kenapa temannya membelanya, tapi melihat sikap Eliana, ia tak akan berdebat tentang alasan dan tujuannya.

Hanya saja Eliana harusnya tahu jelas, tim proyek mengetahui apa yang ia lakukan, sangat sibuk, melakukan hal di luar pekerjaan.

Eliana diam, tak harus berkata apa, hanya bisa menatap sinis Veronica, dan berkata dengan kejam, " Jangan ada yang kedua kali!"

Selesai bicara ia melewati Veronica dan keluar, semua orang menghela nafas lega.

Tapi tidak dengan Ines, ia menyindir datar, wajahnya lembut dan berjalan ke depan Veronica, " Vero, jangan pedulikan perkataan Direktur."

Perkataan dari Ines, tidak lebih dari pembelaan nya tadi, da juga tersenyum kecil dan menjawab, " Aku tak peduli, Direktur selalu begitu, aku sudah biasa."

Veronica sambil bicara, lalu berbalik tak melihat Ines, malah bicara dengan anggotanya, " Kita lembur setengah jam, ada yang harus di bicarakan, dan pastinya uang lembur akan ditambahkan."

Anggota nya mengangguk, tatapan mereka pada Veronica dan Ines, bagaimana sepertinya Veronica dan Ines sedikit aneh?

Veronica membawa berkas ditangan nya, sambil berkomunikasi dengan anggotanya, Ines melihat bayagan Veronica, teringat sikap Charles semalam dan barang yang ada di tangan nya, dan sekejap tatapannya penuh benci, tapi tak ada yang menyadari nya.

Di tim proyek, Veronica dan yang lain sedang berdiskusi, dan di dalam sebuah mobil yang melaju cepat, Marco menyimpan amarah dari keluar kantor sampai akhirnya tak bisa menahan lagi.

Lampu di malam hari, membuat kota ini seperti mutiara di malam hari, setiap cahaya sangat bersinar.

" kak, apakah Veronica tak kesusahan, lembur sampai begini malam!" Marco duduk di samping kemudi, Andri Xie yang mengemudi, Charles duduk di bangku bagian belakang.

Saat kalimat Marco di utarakan, mata Andri Xie dan Charles bersinar, dan saat itu menjadi hening.

"Itu pekerjaannya." Charles berkata datar, dan melirik bayangan Marco lalu menunduk melihat berkas di tangannya.

Hanya di waktu dimana ia tak bisa melihat berkas, selain itu tangan Charles selalu penuh dengan berkas.

"Tapi dia adalah wanita terhormat di keluarga, dia bekerja di 'Daily life', tapi tak membuka identitasnya, dan malah selama ini bekerja sangat keras, kak, sepertinya kamu tak tahu bagaimana membuat Veronica bahagia." nada kalimat Marco, seperti menyindir dan cemburu.

Sedari kecil, dia selalu takut akan sikap Charles, dia selalu merasa Charles bisa membaca pikirannya, jadi selalu bersembunyi darinya, tapi sekarang di semakin penasaran, dia tak menyangka Veronica akan menyukai Charles.

Tangan Andri xie di setir bergerak karena kata-kata Marco, dan sudut bibirnya naik seperti senyum, dan hanya ada ejekan di tatapan matanya.

Gaya kepemimpinan Tuan besar Charles sudah lama terdengar, dan tahu perusahaan besar 'Daily life' mengandalkan Charles, tapi malah tak punya hak, Marco yang tak memiliki jabatan malah bisa melakukan apapun, biarpun tak mengerti alasannya, tapi bisa melihat James ingin menyerahkan perusahaan ke Marco, tapi....

Tatapan dingin Andri Xie, dan saat pertama bertemu sudah bisa melihat, Marco seperti tak punya otak, apalagi kalimatnya tadi, seperti memperlihatkan kebodohannya, bila perusahaan di serahkan ke orang seperti ini, dia Andri Xie berani menjamin, hanya ada satu akhir, Perusahaan 'daily life' akan bangkrut.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu