Unplanned Marriage - Bab 36 Keromantisan Charles

“Halo, Nona Veronica, kita akhirnya bertemu lagi, kamu juga semakin cantik.” Ines tersenyum ringan hingga tampak giginya yang putih, menambah sentuhan kecerahan pada wajah yang cantik itu.

Nona Veronica?

Veronica tercengang, ia begitu tak berani mempercayainya, dia ternyata memanggilnya Nona Veronica?

Apakah dia tahu bahwa dia dan Charles sudah menikah? Atau apakah Charles tidak memberitahunya?

Tidak! Dia tidak mungkin tidak tahu, tidak peduli apa hubungannya dengan Charles, tidak peduli apa yang dia pikirkan tentang Charles.

Teman, mantan kekasih, dia akan mengetahui beberapa hal mengenai Charles, belum lagi keributan besar yang terjadi pada hari pernikahannya kala itu, dia tidak mungkin tidak tahu, lalu ... apakah dia sengaja?

Sengaja mendeklarasikan perang dengannya.

Dan, awalnya proyek ini terdapat peran bantuan dari sosok Ines, tidak mengherankan ketika pesta anggur kala itu, Ines bisa muncul di sebelah Charles.

Pupil mata Veronica mengencang, dan ada sedikit rasa sakit di matanya, juga meningkatkan keteguhan hatinya.

Dia mengeluarkan senyum sopan di wajahnya, ia mengangguk pada Ines, "Halo, Nona Ines."

Veronica percaya, dia telah melakukan pekerjaan dengan baik, mungkin setelah pelatihan tahap demi tahap dengan Charles, mungkin dia benar-benar tumbuh dewasa, setidaknya untuk saat ini, dia tidak akan seperti sebelumnya ketika di Kota Nanjing, hanya ingin melarikan diri saat berhadapan dengan Ines.

Panggilan "Nona Veronica" yang diucapkan oleh Ines, membuat setiap orang yang mendengarnya terpukau, tetapi ekspresi wajahnya sama seperti biasanya, tetapi Eliana tahu bahwa itu tidak begitu sederhana, setidaknya ketika di Kota Nanjing, di tahu segala permasalahan antara Veronica dan Ines serta Charles, dia mengetahuinya dengan jelas.

Tatapan matanya tampak bahagia melihat kejadian tak menyenangkan ini, Eliana berjalan ke hadapan Ines, "Halo, Nona Ines, saya adalah direktur yang bertanggung jawab atas proyek ini, Eliana, Marco mengatakan bahwa Anda adalah orang yang akan bergabung ke tim proyek."

Dalam hati Eliana, sudah ada sensasi balas dendam, menurut pemahamannya mengenai Veronica yang sudah dikenalnya selama bertahun-tahun, dia dapat merasakan, bahwa Veronica merasa tidak tenang dengan keberadaan Ines.

"Benar, Direktur Eliana, saya ingin memberikan saran lebih banyak nantinya." Ines tersenyum dan mengangguk, tatapan mata Eliana terlalu jelas sehingga dia hampir melihatnya dalam sekejap, tetapi dia hanya sedikit mengangguk, menolak berkomentar.

Veronica langsung mengepalkan tangannya, dan sudut matanya melirik Charles dengan lembut, tapi dia tidak ingin menatap tatapan matanya yang begitu dalam.

Hei? Apakah dia selalu menatapnya? Veronica sedikit tercengang, dia pikir ...

"Kenapa?" Charles bersuara dan menunjukkan perhatiannya, tiba-tiba terdengar di telinga Veronica, pada waktu yang bersamaan dia terkejut dan juga merasa malu.

“Tidak ada apa-apa, aku tidak ada masalah.” Mungkin dia berpikir terlalu berlebihan, atau dia terlalu berhati-hati, mungkin mereka hanya berteman.

Terlebih lagi identitas Charles, bahkan dengan ketika bersama dengan temannya juga akan berubah menjadi sebuah gosip.

Charles menatapnya tajam, ia mengulurkan tangan dan meletakkan di bahu Veronica, sikap tersebut membuat semua orang yang ada di sekitar memperhatikan mereka, bahkan Veronica sedikit terkejut.

Pertama-tama jangan bicarakan yang lain, bisa dikatakan bahwa sosok Charles memberikan kesan, adalah bahwa ia tidak ingin menjadi orang yang akan melakukannya di depan umum, tetapi sekarang ia telah melakukannya, dan sikapnya menunjukkan bahwa ia adalah miliknya.

“Tuan Muda Kedua, sekarang saatnya untuk istirahat, semua orang sudah hampir pergi, tampaknya mengenai Ines akan diumumkan ketika ketika waktu jam kerja pada sore hari.” Charles memandang Andri Xie, ketika ia sudah mengatakannya ia menggerakkan alisnya dan memandang Veronica yang berada di sebelahnya, tangannya yang memegang bahu Veronica sedikit dipaksakan, dan Veronica seketika mendekati Charles.

"..." Pipi Veronica tiba-tiba memerah, ia terlihat malu-malu, ini adalah pertama kalinya sifat seorang gadis manja muncul di depan semua orang.

“Tentu saja, karena Ines datang ke perusahaanmu untuk bekerja, maka semuanya akan mendengar perintah darimu.” Veronica tampak tertegun dan tersentuh dengan sikap Andri Xie, matanya tampak tersenyum penuh arti, tetapi tidak ada suhu, tetapi ekspresi Ines sedikit berubah, melihat setiap gerakan Charles saat ini, dia tercengang dan disaat bersamaan merasa tak menyangka.

"Karena Tuan Muda Kedua mengatakan ini, maka Ines secara resmi telah masuk menjadi salah satu anggota tim proyek dan menunggu sampai waktu bekerja pada sore hari tiba baru akan diurus oleh Marco, lagipula kerja sama ini adalah tanggung jawab Marco." Charles memandang Andri Xie, wajahnya masih tersenyum sopan penuh arti, tetapi matanya ditutupi dengan lapisan cahaya yang tidak bisa dipahami.

“Tentu saja, aku tidak ada saran, bagaimana denganmu?” Andri Xie mengangkat bahu dan bertanya pada Ines.

“Aku juga tidak ada saran.” Ines segera menundukkan kepalanya dan tidak ingin melihat pemandangan intim Charles dan Veronica.

"Jika seperti ini, maka pergi makan dulu, dan mengenai hal berikutnya akan dibahas pada sore hari."

Setelah kalimat Charles tersebut, semua orang pun pergi ke restoran Barat di seberang perusahaan.

Musim panas dan musim gugur di Kota Shanghai saling bersahutan, hari itu penuh dengan sinar matahari yang begitu cerah, tidak panas dan tidak dingin, sekelompok pria dan wanita yang berjalan menuju restoran tersebut telah menarik banyak perhatian orang.

Di jalan ini, Charles dan Veronica, tidak dapat dipisahkan.

Veronica juga perlahan-lahan terbiasa dengan sikap romantis yang tiba-tiba datang dari Charles, kembali tenang seperti hari-hari biasanya, sementara Charles seperti biasa, dan wajahnya penuh dengan ketidakpedulian.