Unplanned Marriage - Bab 76 Terjatuh Duluan (2)

Setelah selesai berbicara, Ricky sudah melihat Charles berdiri di ujung koridor yang membawa sebuah kotak makanan.

Ricky pun tertawa, "Ok, kamu cepat pulang, kalau tidak aku akan dipukul suamimu nanti."

Veronica pun mengangguk malu, lalu kembali ke kamar di bawah tatapan mata Charles yang tajam, Charles meletakkan kotak makanan itu di atas meja, "Makanlah, kamu tadi ngapain."

Veronica tidak menyangka Charles benar-benar membeli bakpao yang dia inginkan, dia pun merasa terharu dan duduk menjawabnya: "Tadi Ricky memberitahuku tentang proses negosiasi Sunday Life, lalu menyuruhku besok pergi bersama kalian."

Charles mengerutkan alisnya, tapi dia tidak marah, ekspresinya membuat Veronica merasa lega, setidaknya dia tidak berbohong, Charles pun tidak bertanya lagi.

"Kamu mau makan?" Tanya Veronica.

Charles menggeleng, "Tadi aku sudah makan sedikit dengan Ricky di bawah."

Veronica memang sangat suka makan bakpao, mendengar perkataan Charles, dia pun menunduk dan membuka kotak makanan itu, bakpao di dalam masih hangat, mengingat perkataannya itu karena dia, lalu pergi ke tempat jauh untuk membeli bakpao ini, dengan nada sedikit bersalah dia berkata, "Sebenarnya kalau tidak ketemu, tidak perlu pergi jauh-jauh."

Melihat ekspresi Veronica, Charles pun mengelus wajahnya yang sedikit dingin itu, "Kamu ingin makan, tidak apa-apa kalau jauh, sekarang aku beresin masalah kerjaan dulu."

Veronica melihatnya duduk di sampingnya.

Hotel ini memang sangat sederhana, makan dan kerja di meja yang sama, dia pun bengong menatap wajahnya yang tampan itu, dan tiba-tiba kebosanan.

Tiba-tiba dia ingin sekali bertanya, saat berhubungan intim dengannya, apakah dia pernah memikirkan wanita lain.

Saat dia menginginkan tubuhnya, apakah di dalam hatinya memang benar-benar menginginkannya.

Tapi dia tidak berani bertanya.

……………………………………

Malam itu dia tidak seperti biasanya tidur didekatnya.

Walaupun dia bilang dia percaya diri dan tidak ingin menyerah, tapi mengalami kejadian seperti ini, hatinya tetap tidak tenang, tiba-tiba dia merasa dia tidak bisa membiarkannya begitu saja.

Membiarkan sikap Charles yang tadi, ingin mengatakan sesuatu tapi malah tertahan kembali.

Dia membalikkan badan dan melihat Charles yang hampir tertidur, matanya tidak sepenuhnya terpejam, sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

Jangan-jangan... pertanyaan dia hari ini, membuatnya memikirkan masa lalunya? Tapi dia tidak menginginkan Charles memikirkan itu.

Veronica pun merangkul lehernya, "Charles, kita hidup bersama saja sampai seterusnya ya, nanti kita akan punya anak, menghabiskan waktu bersama, mulai saat ini, hingga berpuluh-puluh tahun yang akan datang, aku ingin menemanimu selamanya."

Pelan-pelan Charles membuka matanya, Veronica malah gugup dan tidak berani membuka matanya, bulu matanya yang lentik pun bergetar.

Charles menggenggam tangannya, lalu bertanya: "Veronica, kenapa kamu menyukaiku?"

Di antara dia dan Marco, sebagian besar wanita pasti akan memilih Marco.

Dari luar dia terlihat begitu sempurna, tapi di dalam sebenarnya dia sangat kacau, bahkan Ines sebelumnya pun pernah berubah dalam sekejap.

Veronica kaget, dia pun bertanya: "Menyukai seseorang... Harus ada alasannya?"

Pandangan Charles semakin meredup.

Menyukai seseorang, harus ada alasan?

Sebenarnya, tidak perlu juga.

Tapi dia tidak menyangka, Veronica akan begitu menyukainya.

Awalnya ekspresinya masih serius, sekarang sudah menjadi lebih tenang, dia pun mengelus dahi Veronica, "Kamu terlalu banyak berpikir. Tidak akan terjadi hal seperti itu. Cepat tidur, besok masih mau pergi ke Sunday Life."

"Oke..."

Sebenarnya dia tetap tidak menjawab pertanyaannya, Veronica merasa sedih, tapi walaupun begitu, dia tidak berani menanyakannya lagi.

"Besok, adalah hari yang sangat penting." Charles berbisik di telinganya.

Mengungkit Sunday Life, dia mengingat kembali percakapannya dengan Ricky Shen, dia pun menoleh dan bertanya, "Sudah ketahuan siapa orang di balik topik yang trending itu?"

Tangan Charles sudah terbiasa bergerak ke bawah, masuk ke dalam bajunya dan diletakkan di daerah biasa, lalu memijatnya pelan, "Kamu kenal orangnya."

"Aku kenal?" Kata Veronica sambil melotot, "Siapa? Andri Xie?"

"Andri Xie walaupun kadang-kadang jahat, tapi dia tidak kurang kerjaan seperti itu."

“Lalu..." Veronica benar-benar tidak bisa memikirkan siapa yang bisa melakukan hal seperti ini, mengangkat nama Sunday Life, menyulitkan Charles dan Ricky.

Charles menunduk dan menatap wanita yang ada di pelukannya, dia pun menjawab: "Elvian Lu."

"Kakak Lu?! Tidak mungkin, tidak ada tanda-tanda sedikitpun darinya." Veronica pun tidak percaya dan kaget, tidak mungkin, dinas ke kota B kali ini, Elena Lu juga tahu, tapi Elena Lu tidak bilang kalau kakaknya juga akan ikut campur dalam proyek ini, jangan-jangan ini hanya kebetulan?

Veronica sangat mempercayai Elena dan Elvian, mereka berdua adalah temannya sejak kecil, makanya saat Charles mengatakan ini, responnya adalah tidak percaya.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu