Unplanned Marriage - Bab 350 Istri Teman Tidak Boleh Diambil

Dennis Zhou melihat sebentar ke arah Wenny Gu, lalu tersenyum dan mencubit hidung wanita itu, "Kedepannya jangan terlalu sering berinteraksi dengan Arnold Koo. Dia bukanlah orang yang tidak akan merebut meskipun itu istri temannya."

Wenny Gu mendecak, "Kalau begitu kenapa kamu masih berteman dengannya."

"Dia memang orang aneh yang ada di dunia ini. Banyak hal tidak dia lakukan sesuai biasanya." Dennis Zhou menjelaskan pada Wenny Gu, "Dulu , di beberapa bagian akan sangat hebat. Sedangkan orang-orang seperti itu, susah diajak berteman tapi setelah menjadi teman, akan sangat menarik."

Ini adalah alasan kenapa Dennis Zhou sebelumnya saat bertemu masalah, akan berkonsultasi dengan Arnold Koo.

Arnold Koo bagaimana pun juga sudah sering berpacaran, dan sangat berpengalaman dalam bidang itu.

Tapi hari ini dia melihat ketertarikan dalam mata Arnold Koo, dan itu membuat dia menjadi waspada pada pria itu.

Wenny Gu mencium pipi Dennis Zhou dan berkata, "Paman kecilku yang baik. Kamu tidak percaya teman baikmu, tapi apa kamu juga tidak percaya padaku? Asalkan kamu baik padaku, aku tidak akan berselingkuh untuk selamanya."

Saat bicara, Wenny Gu juga tidak henti menggoda Dennis Zhou.

Kertas di atas meja Dennis Zhou tiba-tiba terjatuh dan Wenny Gu diletakkan di atas meja.

Wenny Gu awalnya dicium memang sudah tidak sabar, ditambah dengan dinginnya meja Dennis Zhou membuat reaksinya semakin besar. Wenny Gu menggigit bibir lalu berkata pada Dennis Zhou, "Paman kecil ... aku mau ..."

Meskipun sebelumnya menangis tersedu-sedu, tapi itu bukan karena sakit. Wenny Gu sangat mengerti dirinya sendiri.

Dia menangis karena Dennis Zhou yang tidak kasihan pada dirinya.

Hari ini dicium oleh Dennis Zhou selama beberapa kali, dia jadi terangsang.

"Bukankah kata kamu, kamu tidak suka?" Dennis Zhou tentu ingat beberapa hari yang lalu Wenny Gu menangis dengan begitu sedih.

Wenny Gu tidak berani berkata itu palsu dan berkata dengan suara kecil, "Demi paman kecil yang paling aku suka, rasa sakit kecil itu bukanlah apa-apa. Meski tidak suka, aku juga tetap akan suka."

Perkataan itu tidak sesuai dengan keinginannya, tapi wajahnya tetap menunjukkan ekspresi ingin, dan tindakan itu membuatnya terlihat sangat imut ....

Setelah selesai, dia berendam di dalam bak mandi untuk meregangkan otot yang lelah.

Wenny Gu memeluk pinggang Dennis Zhou lalu bertanya dengan aneh, "Paman kecil, kapan kamu kenal dengan Arnold?"

Tangan Dennis Zhou yang sedang menyisir rambut Wenny Gu tiba-tiba berhenti lalu dia menunduk dan bertanya, "Kamu sangat tertarik pada dia?"

"Tentu saja bukan." Wenny Gu menolak, "Aku ini tertarik padamu, ok? Aku tertarik semua hal mengenai dirimu. Contohnya teman baikmu. Sedangkan teman baikmu memang sudah sedikit, apa aku tidak boleh mengertinya?"

Tatapan Dennis Zhou melembut. Kali ini menjadi lebih menarik dari yang tadi, "Kalau begitu kamu inisiatid sedikit untuk mengganti informasi itu ya?"

Wenny Gu mengerucutkan bibir, "Tidak mau. Aku sudah lelah."

"Kamu ini begitu nyaman langsung mulai berpura-pura." Dennis Zhou paling suka saat Wenny Gu bertindak seenaknya seperti ini. Dia menarik wanita itu untuk masuk ke pelukannya.

"Arnold ..."

"Gila, kamu mau berbicara denganku seperti ini?" dalam hati Wenny Gu berpikir dia tidak bisa mendengar apapun dengan cara seperti ini.

Dennis Zhou terdiam, wajahnya juga berubah tidak senang, "Kamu tadi mengucap kata kasar?"

"Gila bukan kata kasar!" Wenny Gu mengelak, "Aku hanya mengutarakan keterkejutan di hatiku. Seperti oh my god dalam bahasa inggris!"

Dennis Zhou tertawa, "Masih mau mendengar cerita bagaimana aku dan Arnold ketemu tidak?"

Wenny Gu menggeleng keras, "Tidak mau lagi. Harga yang dibayar terlalu mahal. Kedepannya kamu akan terbiasa. Aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak sama harganya seperti itu."

"Kenapa?" Dennis Zhou ingin tahu apa yang Wenny Gu pikirkan.

"Masalah seperti itu dilakukan karena kerelaan dua belah pihak. Hal yang menyenangkan bukan. Kalau dijadikan sebagai syarat, rasanya tidak seru lagi. "Iya ... enak sekali ... ya, begini ... aaaaa!"

Setelah satu ronde, Wenny Gu bersandar tidak bertenaga di bahu Dennis Zhou. Dennis Zhou yang membantunya membersihkan diri. Pria itu mengelus rambut Wenny Gu, lalu berkata, "Hari ini kamu makan obat sekali dulu ya. Besok-besok paman akan lebih memperhatikannya."

"Iya ... baik." Wenny Gu digendong oleh Dennis Zhou dan setelah diletakkan ke atas ranjang, hal pertama yang dia lakukan adalah masuk ke dalam pelukan Dennis Zhou.

"Paman kecil ..."

"Ya?"

"Apa kita selamanya akan seperti ini?"

Dennis Zhou terhenti, lalu menurunkan buku yang ada di tangannya dan berkata dengan suara lembut, "Kuusahakan."

Kuusahakan agar kamu dapat hidup dengan senang, tidak ada kekesalan dan kesedihan di dunia ini.

Wenny Gu awalnya ingin tidur, tapi Dennis Zhou masih berkata dengannya mengenai masalah Arnold Koo.

Arnold Koo adalah kerabat jauh Dimas Koo. Hubungan Dimas Koo dan ayah Wenny Gu, Charles Tsi sangat baik. Jadi pertemuan Dennis Zhou dan Arnold Koo, sebenarnya terjadi di acara Keluarga Tsi.

Hanya saja saat itu Wenny Gu masih kecil, tidak mengerti banyak hal, jadi tidak tahu hubungan seperti itu.

Tapi perkembangan pertemanan Dennis Zhou dan Arnold Koo selanjutnya, karena Arnold Koo yang inisiatif mengajak berteman. Tapi sifat Dennis Zhou, bagaimana pun sangat tidak suka berteman dengan orang lain. Di sisinya juga tidak ada teman, karena Arnold Koo pandai dalam berteman, pria itu banyak mendekatkan diri dengannya. Arnold Koo pernah mengajak Dennis Zhou untuk bertemu dengan afli Fengshui ternama. Dan hal itu sangat menarik perhatian Dennis Zhou.

Selanjutnya mereka terus berhubungan, dan hubungan keduanya menjadi baik.

Selain itu Arnold Koo berteman dengannya, sebenarnya tidak ada tujuan khusus, membuat Dennis Zhou lebih senang.

Arnold Koo juga terkadang berpikiran aneh, hal itu sangat cocok dengan Dennis Zhou. Dengan begitu, mereka menjadi teman dekat selama bertahun-tahun.

Tapi mungkin dia yang sudah berpikir terlalu banyak, Arnold Koo tidak mungkin tertarik pada Wenny Gu.

Sikapnya terhadap Arnold Koo kemarin, sepertinya sedikit kelewatan.

——————————

Dennis Zhou tentu bukan setiap hari sibuk, hanya akhir-akhir ini saja.

Karena pertukaran posisi Hanny Ruan, pekerjaannya menjadi menumpuk. Bukan karena Christian Yu yang bekerja tidak baik. Anak muda itu sangat pintar, mengerjakan tugas juga cepat, sementara hanya karena tidak familiar saja.

Setelah Wenny Gu bangun, dia mulai membereskan rumah Dennis Zhou. Sebenarnya kalau dia boleh tidak melakukan, dia pasti tidak akan melakukan. Karena kamarnya saja benar-benar sangat berantakan.

Wenny Gu merasa dirinya sekarang sedang semangat-semangatnya. Karena sedang panas-panasnya bukan.

Wenny Gu memasukkan baju Dennis Zhou lalu meletakkannya ke ujung ruangan. Setelah itu dia mengelompokkan baju-baju yang baru dia beli. Celana dalam dicuci tangan, baju-baju lain dimasukkan ke dalam mesin cuci. Sedangkan untuk baju luaran, dia menelpon laundry untuk membawanya pergi cuci.

Setelah membereskan baju-baju yang dibeli Hanny Ruan, Wenny Gu merasa dirinya menjadi lebih tenang!

***

Baru saja dia mau membalikkan badan dan lanjut beres-beres, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Wenny Gu kira itu dari Dennis Zhou, jadi berlari dengan senang untuk mengangkat panggilan itu.

Tapi malah menemukan bahwa yang menelpon adalah ibunya, Veronica Gu. Veronica Gu bertanya di dalam telepon, dimana posisinya sekarang, ingin datang melihatnya.

Mendengar itu, Wenny Gu mendadak panik.

Gila, dia tidak boleh membiarkan masalah ini pada ibunya!!!

Meskipun tinggal di sebelah, juga tidak boleh!!!!

Kalau ibunya sampai tahu dia tinggal sebelahan dengan Dennis Zhou, ibunya pasti akan berpikiran yang tidak-tidak!

Wenny Gu menjadi sangat panik dan berkata dengan gagap pada Veronica Gu, "Ibu, sekarang aku ada di luar. Ada wawancara di Via Blue Dance Company. Malam nanti aku baru kirim alamatnya sama ibu ya, nanti ibu baru ke sini."

Veronica Gu menjawab "baik", juga mengatakan jangan terburu-buru interview. Tunggu sampai kakinya sembuh dulu saja.

Veronica Gu berkata panjang lebar di ujung sana, sementara otak Wenny Gu sekarang dipenuhi benang hitam. Benar-benar tidak tahu harus bagaimana.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu