Unplanned Marriage - Bab 42 Ini adalah hukuman (1)

Dia tidak tahu apa perbedaan yang pemakaian malam atau siang dan ukuran panjangnya, setelah bingung sejenak akhirnya dia ambil masing-masing satu.

“Wah, yang jadi pacar dia pasti bahagia banget deh? pria yang bisa bantu wanitanya beli pembalut itu benar-benar the best banget.”

“Sudah sudah, dia sudah mendekat, jangan membicarakannya lagi.”

Melihat Charles datang mendekat, kasir itu langsung berdiri tegak dan menunjukkan senyum dan bertanya dengan ramah : “Tuan, anda perlu segitu banyak?”

Charles mengangguk, “Iya.”

Okelah......Dingin sekali orang ini.

Penjaga kasir itu menundukkan kepala dan mulai menghitung belanjaan.

Charles diam berdiri di situ, sambil melihat sekitar, pandangannya jatuh di kondom yang di rak depannya situ.

Diambilnya satu dan digabungin ke setumpuk belanjaannya itu.

wanita kasir itu termangu sebentar lalu menghela napas pelan, pria baik memang selalu punya orang lain......

Selesai membeli, Charles keluar dari supermarket, waktu sudah menunjukkan hampir jam 10 malam.

Angin malam itu agak sejuk ditemani cahaya rembulan yang terang.

Baru saja dia mau naik ke atas, terdengar ada yang suara wanita memanggil dari belakang, “Charles, ternyata kamu beneran lagi lembur, aku sudah tunggu lama.”

Charles menoleh, Ines mendekat selangkat demi selangkah, “Aku mau membicarakan sesuatu sama kamu, tapi selalu saja tidak pas pada waktunya.”

Charles menundukkan kepala melihat jam, memang sudah agak malam, “Besok saja kita bicarakannya, Veronica sedang tidak enak badan."

Mendengar Charles menyebut nama Veronica, air muka Ines langsung berubah.

Hari ini pas di lift, Charles menyuruh Veronica naik ke ruangannya untuk membahas masalah rumah baru, hal ini sudah membuat Ines begitu iri.

Tak disangka Charles masih di sini, hanya karena wanita seperti Veronica ini!

Tapi Ines itu wanita yang pandai menyembunyikan isi hatinya, dengan cepat air mukanya kembali normal dan mengitari Charles lalu berhenti di depannya, “Charles, jelas-jelas kamu pernah mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak akan menikah secepat itu, tapi lihatlah sekarang, kamu bahkan sudah mempunyai istri."

Saat berkata begitu, eskpresinya tampak sedih dan sakit hati, tapi dengan suara lemah lembut, kalau pria lain pasti sudah meleleh karena taktiknya ini.

Tapi Charles tetap tak berekspresi seperti biasanya dan mengernyitkan dahi, meskipun suaranya cuek dan berat, tapi tampak ada sedikit kesabaran, “Aku juga tidak menyangka bakal secepat ini.”

“Kamu jelas-jelas tahu sudah lama aku menunggu kamu......” Air mata perlahan-lahan keluar dari mata Ines, membuat orang semakin tergerak hatinya, dia maju mendekat dan menyentuh lengan Charles, lalu berkata pelan :

“Aku dengar hubungan kamu dan Veronica tidak rukun, Charles, buat apa kamu menyusahkan diri kamu sendiri begini.”

Hubungan kami tidak baik?

Charles memicingkan matanya tanpa langsung menjawab.

Ines mencibir dan tampak semakin menahan sakit hati, setiap kali mengungkit hal ini Charles selalu tidak menjawab, membuat perasaan dia seperti mengenai kapas lembut, dia tetap lanjut melakukan taktik lembutnya itu , “Charles, kamu tahu kenapa aku dan Andri datang ke kota Hangzhou? Karena Andri suka sama Veronica, dia bilang dia tahu antara kalian itu tidak ada perasaan cinta, jadi dia bermaksud untuk mengejar Veronica.”

Tidak disangka sekali mengungkit hal ini, Charles akhirnya merespon, “Ohya......?”

Dengan suara suram, akhirnya dia menambahkan, “Kalau gitu mari kita lihat dia bisa berhasil apa tidak.”

“Kalau ada urusan apa besok aja kita bahasnya, aku akan naik dulu.” Charles teringat dengan Veronica yang masih pucat pasi dan bahkan keringatan dingin di atas ranjang, jadi tanpa banyak ngomong lagi dia mengayun-ngayunkan kantong belanjaan tadi lalu jalan ke arah lift.

Awalnya Ines berniat mengikuti dari belakang, tapi teringat ada Veronica di atas sana, akhirnya dia tetap berdiam di situ.

Dia tahu Charles tidak akan begitu tega kepadanya, jadi masih ada banyak waktu buat dia, dia tidak percaya Charles bakal tertarik sama wanita yang dingin cuek itu.

Siapa pun juga akan menyukai sama wanita yang ramah dan lincah.

Veronica berguling-guling di atas ranjang, dia tidak menyangka haidnya bakal datang di saat ini, dia lagi memikirkan kenapa Charles begitu lama, tidak mungkin dia beneran meminta Steven yang antarin kan?

Itu bakal memalukan sekali!

Menyuruh Steven mengantar kesini, semua ini dipikirkan oleh Charles, apakah dia tidak malu sama sekali?

Berpikir sampai sini, Veronica berguling ke kiri dan ke kanan lagi, sama sekali tidak bisa tidur.

Tentu saja, nyeri perut juga salah satu penyebabnya.

Bel pintu berbunyi, sangat pelan sekali, tampak sosok Charles, segera Veronica bangun terduduk lalu berkata dengan wajah memerah : “Aku tidak sengaja telah mengotori ranjangmu.”

“Hmm.. tidak apa apa.” Charles menyodorkan kantong itu ke Veronica, dia agak terkejut melihat begitu banyak yang dia beli.

Baru saja dia mau turun dari ranjang, malah ditahan oleh Charles, lalu melihat dia mengeluarkan satu kotak kecil yang mirip kotak permen karet dan dimasukin ke sakunya.

Rokok? Permen karet?

Veronica mengayun-ngayunkan kepalanya, rasa nyeri membuat dia tidak bisa berpikir banyak, sehingga dia tidak banyak berpikir lagi, melainkan langsung turun dari ranjang dan berjalan ke toilet.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu