Unplanned Marriage - Bab 123 Apapun Yang Terjadi, Tolong Tenang (2)

Caroline duduk disamping Veronica, wajahnya penuh dengan rasa maaf, "Maaf, benar-benar maaf, aku tidak berpikiran untuk membuatmu terbawa kedalam ini semua."

Veronica mengelengkan kepalanya, dia tidak mengatakan apa-apa.

jika Caroline adalah wanita yang seperti Ines, Veronica mungkin masih akan berdebat, namun disaat seperti ini, selain mengatakan 'tidak apa-apa', dia hanya bisa mengatakan 'maaf'

saat ini dia adalah wanita yang merebut kekasih Caroline, foto itu membuat Caroline terlihat sedih, ini hanya akan membuat Veronica merasa bersalah.

Caroline tersenyum, "Dulu....aku kira Charles tidak mempunyai istri, makanya aku akan minta tolong kepadanya, jika aku tahu keberadaan kamu, aku pasti tidak akan melakukannya.....orang seperti aku, sudah tidak cocok baginya, sudah lapuk dan jelek, badanku juga telah disiksa hingga begini, terkadang aku berpikir, jika bukan karena bertahan untuk bisa bertemu dengannya lagi, aku mungkin sudah mati bersama Andre."

"Dia....." Veronica menelan ludah terakhir juga mengatakan, "Tenang saja, asalkan kalian bisa bersatu lagi, Charles masih adalah Charles kamu, menikahiku hanyalah sebuah trik saja, dia tidak pernah mencintaiku dan tidak pernah menyentuhku, kami tidak ada apa-apa."

mata Caroline bersinar, "Benarkah?"

Veronica menganggukkan kepalanya, "Benar."

"Tenang saja, aku akan memikirkan cara agar dia melepaskan kamu." Suara Caroline terlihat lebih ceria dari pada tadi, dia mengembalikan foto kepada Veronica, "Terima kasih kamu telah memberitahuku ini semua, setidaknya memberikan aku keberanian untuk terus menanti."

Veronica menatapi Caroline yang pergi, seketika air matanya mengalir.

lalu dia hitungannya apa....

masa lalunya hitungannya apa.

Setelah melihat Caroline, dia bisa merasakan penantian dan harapan Caroline yang kuat terhadap Charles, bahkan dia masih bisa merasakan perasaan Caroline terhadap Charles.

Benar juga, jika tidak mencintainnya, mana mungkin dia akan menjaganya disini?

Veronica merasa keberadaan dirinya bagaikan sebuah pisau, jika dia bergerak maka akan menghancurkan harapan Caroline, dan juga akan melukai dirinya sediri.

entah kenapa juga dia merasa sangatlah lelah, dia lalu tertidur.

dia melakukan sebuah mimpi yang panjang.

Didalam mimpi, dirinya dengan Charles adalah sepasang suami-istri yang biasa saja, Charles memegang tangannya, meraka berdua berjalan di jalan raya, dari dua orang.....menjadi tiga orang, didalam adegan itu, dia dan Charles saling tersenyum, dan diantara mereka, ada seorang anak kecil.

Saat ini, Charles menundukkan badannya dan memeluk anak itu dengan satu tangannya, satu tangannya lagi memegang tangan Veronica dengan erat.

Dia berkata kepada Charles, aku ingin mendapatkan hati seseorang, tidak berpisah meskipun tua, Charles, tersenyum dan menjawabnya, Baik.

hanya satu kata saja, sesuai dengan sifatmya, namun juga membuat Veronica tersenyum, saat itu, kebahagiaan memenuhinya.

seketika di ujung jalan muncul seorang wanita yang kurus.

Langkahnya terhenti, dia menatapi Charles.

Charles meletakkan anaknya dengan diam, dan melepaskan tangannya, dia lalu melangkah kearah wanita itu.....

"Tidak, jangan!" Veronica terkejut dan langsung terbangun.

Didalam ruangan sangatlah hening, dia menghapus keringat di keningnya, dia turun untuk mencari air, namun dia tidak menemukan apa-apa.

Ketika dia merasa lapar, pintu diketuk, diluar sana terdengar suara Caroline yang lembut, "Nona Gu, ayo turun makan."

Pintu dibuka, diluar sana masuk dua orang berpakaian hitam, dan membawa Veronica keluar.

Caroline berkata dengan maaf, "Maaf, sementara.....aku masih belum menemukan cara."

Veronica mengelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, apakah Andre ada?"

"Ada." Caroline melanjutkan, "Hati-hatilah berkata, orang ini mudah marah."

Veronica tersenyum, "Aku tahu, tenang saja."

sebuah meja makan bundar, Andre duduk ditempat utama, ditempat yang lumayan jauh terdapat 3 kursi.

Caroline duduk disamping Andre dengan hati-hati, Andre tersenyum dan berkata kepada veronica,"Nona Gu, bagaimana menurutmu Caroline ku?"

"Lumayan bagus." Veronica berpura-pura tersenyum, menghadapi Andre, dia hanya bisa berpura-pura tersenyum, dia tidak bisa mengekspresikan suasana hati yang sebenarnya.

Andre tersenyum, dia lalu mengulurkan tangannya dan memegang tangan Caroline, dia lalu menggosok punggung tangannya, "Tentu saja, jika tidak mengapa Charles akan ingat dengannya begitu lama, bahkan istri yang begitu cantik saja dia juga tidak mau, hanya ingin merebut punya aku saja."

Sekali mendengar perkataannya, Veronica merasa kurang nyaman, dia sengaja tidak melihatnya dan bertanya, "Kalau Tuan Andre mengerti dia tidak menginginkan aku, mengapa kamu mengurungku disini?"

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu