Unplanned Marriage - Bab 113 Malam ini Raja Masih Ingin Bersama Permaisuri (1)

Pasti tidak segampang yang dibayangkannya.

Tapi Elvian memanfaatkan Eliana, menyuruh Eliana yang sudah hamil mendekati Marco, dia mempunyai cerita yang sama dengan Charles, pantas saja Charles tidak melanjutkannya, dia pasti malu menjelaskan perbuatannya yang sudah keterlaluan itu.

"Elvian menyuruh Eliana membuat kekacauan, mungkin memang ingin membuat pernikahanmu bermasalah, dan mencapai tujuannya tanpa ketahuan." Charles berhenti, dan memutar badannya melihat Veronica, "Hanya saja tidak kusangka sifatmu begitu keras, langsung membuang cincin itu kesana."

Karena kejadian ini datang terlalu tiba-tiba, walaupun Elvian ingin menyambut Veronica, tapi dia harus meminta persetujuan dari keluarga Gu, apalagi tujuan Veronica saat itu juga sangat jelas, dia ingin Charles berdiri menggantikan adiknya.

Kalau mengingat kembali acara pernikahan itu, maka akan terlihat kalau sejak awal sudah banyak jebakan, hampir di setiap detil, terjadi banyak keanehan, mungkin bukan seperti sekarang.

Charles menggenggam erat tangan Veronica, "Kamu mencurigai mereka berdua, kakak beradik itu?"

"Benar, aku curiga." Veronica tidak ragu mengatakan pemikirannya, lalu mengatakan kalau dia juga sudah bertemu dengan Elena, tingkah laku Elena, dulu dia merasa Elena sangat jujur dan polos, tapi hari ini, dia melihatnya dan merasa kelakuannya itu sangat palsu.

Tapi dia merasa, setelah mengalami banyak hal, sepertinya hatinya semakin kuat, dia bisa menerima kenyataan ini dengan tenang.

Charles pun mengatakan apa yang yang dipikirkannya, "Apakah kamu pernah berpikir, email yang diterima ibumu itu, kemungkinan besar Elvianlah yang mengirimnya. Karena, ada banyak hal, kita harus melihat dasarnya, kekacauan yang terjadi di keluarga Gu, siapa yang mendapatkan manfaatnya, sebenarnya tidak susah ditebak.

Veronica merasa tersadar, benar juga, semua kejadian ini, siapa yang mendapatkan manfaatnya.

Bukannya Elvian Lu?

Ayahnya terpikat pada selingkuhannya, menyerahkan kedua anaknya untuk diajari Elvian Lu, bagaimana mengajari mereka tentu sudah menjadi urusan Elvian Lu.

Dan perusahaan Gu sekarang sudah dibagi dua, setengahnya diambil Sharlene, tapi unta yang mati lebih besar dari kuda, sekarang ini Elvian, hampir sudah sepenuhnya menjadi pemimpin perusahaan Gu.

Semakin dipikir dia semakin sedih, mengingat hancurnya keluarga Gu, ternyata gara-gara kakak yang sudah dipercayainya sejak kecil.

Charles menenangkannya, "Aku hanya menebak saja, belum tentu dia. Kamu boleh cari ibumu dan memastikan asal email itu, kita bisa menyelidikinya."

"Baik."

Mungkin karena berada di samping Charles, Veronica merasa lebih tenang, menghadapi masalah dengan cara yang tepat, dia tidak percaya kali ini dia masih akan terkalahkan.

Di bawah ada supermarket yang sangat besar, Veronica dan Charles berjalan ke dalam, kedatangan mereka mengundang perhatian banyak orang. Pasangan pria tampan dan wanita cantik pada dasarnya memang bisa membuat orang lain yang melihatnya merasa senang, apalagi mereka berdua termasuk yang terbaik di antara pria-pria tampan dan wanita-wanita cantik.

Charles bertanya apa yang akan dilakukannya malam ini.

Veronica tidak mempedulikannya, berjalan sendiri mendorong trolley belanja dan mulai berkeliling. Sebelumnya Sharlene sudah memenuhi kulkasnya, dan menyisakan beberapa makanan yang sudah dimasak, seharusnya malam ini dia tidak perlu masak banyak.

Mengingat mereka berdua akan sering berada di rumah, Veronica menyiapkan sedikit makanan dan berbagai keperluan hidup.

Setelah selesai dan ingin mengangkat kantong belanjaan dari trolley, Charles menghalanginya dan berkata pelan: "Sini aku yang angkat."

Veronica mengangguk, berjalan di belakang Charles, mereka berdua pun berjalan naik ke atas.

Setelah sampai di rumah, Veronica menyuruhnya mandi, menambahkan makanan Cathy.

Charles mengangguk.

Veronica pun berdiri di dapur dan mulai memasak.

Dia berpikir, kali ini sepertinya baru pertama kali mereka melewati hidup di rumah ini, banyak yang terjadi setelah rumah baru ini selesai, lalu perceraian, sekarang perasaan ini, membuat Veronica merasa sedikit senang.

Dia mengocok telur di mangkok, di saat hening seperti inilah, dia bisa menjernihkan pikirannya, merilekskan suasana hatinya yang terlalu kacau akhir-akhir ini.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di belakangnya, Charles berjalan masuk.

Veronica menghentikan tangannya, mengerutkan alisnya dan bertanya: "Bukannya aku suruh kamu mandi?"

"Aku ingin coba, tadi aku lihat tutorial."

Yang Charles maksud adalah pengalaman memasaknya dulu di rumah keluarga Gu, jelas-jelas itu sangat merendahkannya, bagaimanapun dia adalah orang yang mampu melakukan apapun di mata Ricky, mana mungkin akan kewalahan.

Veronica tersenyum, "Kamu yakin bisa?"

Charles menjawabnya serius: "Kali ini pasti bisa, aku masak kari saja, setahuku ini lebih gampang."

Pantas saja saat di supermarket, dia sengaja mengambil kari dan dada ayam, ternyata dia sudah berencana memasak.

Veronica pun melangkah mundur, "Kalau begitu kamu yang masak."