Unplanned Marriage - Bab 169 Tuan Tsi, aku tidak tega menjadikanmu sebagai pion...

”Hmm, jika dilihat dokumen ini tidak bermasalah, dengan penglihatan beberapa anggota Keluarga Gu itu mereka pasti tidak dapat menyadari perbuatan Elvian Lu. Tapi sepertinya aku sudah menemukan beberapa petunjuk.” tatapan mata Veronica Gu sedikit terbagi, sambil mengingat dokumen yang terekam di dalam otaknya, sambil berbicara dengan serius.

Charles Tsi membalikkan tubuhnya melihat wajah Veronica Gu dengan serius, terlihat mulai tertarik.

“Hanya dengan melihat satu dokumen memang tidak dapat menemukan kesalahan, tapi jika beberapa dokumen di dilihat bersamaan, aku menyadari beberapa dokumen ini memiliki keterkaitan.” setelah mengatakan hal ini Veronica Gu, kembali memiringkan badan mengambil scanner yang terletak diatas nakas, di atas scanner ada sebuah layar yang sangat sempit, Veronica Gu membalikknya dokumen yang ada didalamnya beberapa kali, lalu meletakkannya ke hadapan Charles Tsi.

“Kamu lihat nama perusahaan ini.”

Charles Tsi melihat nama sebuah perusahaan kecil tidak terkenal yang terletak di sudut dokumen, perusahaan itu menjual beberapa produk yang sangat ketinggalan zaman, Charles Tsi menggeleng, mengisyaratkan tidak memiliki ingatan terhadap perusahaan yang sangat kecil ini.

Veronica Gu kembali membalikkan dokumen yang ada ditangannya dengan cepat, lalu nama perusahaan yang sama, muncul lagi di sebuah sudut yang mudah terabaikan oleh orang.

Perlahan dahi Charles Tsi mengerut, “Kamu curiga Elvian Lu menggunakan perusahaan bodong untuk melakukan pencucian uang?”

Veronica Gu tidak langsung menjawab, dia hanya mengatakan, “Setidaknya, sebuah perusahaan kecil yang tidak terkenal memiliki skala bisnis yang sangat luas, seharusnya patut ducurigai kan.”

Tatapan mata Charles Tsi kembali mengarah ke Veronica, lalu dia mengangguk dengan setuju. Setelah beberapa saat Charles Tsi menjulurkan tangan mengambil scanner yang ada di tangan Veronica Gu, dengan sedikit mengantuk berkata: ”Sudah. Hari ini sampai disini dulu.”

Charles Tsi meletakkan scanner di nakas yang berada di sisi ranjangnya.

Betapa pun masalah ini mendesak dan penting, dibandingkan dengan anaknya, semuanya harus dikesampingkan.

Lampu dipadamkan, Charles Tsi juga sudah berbaring dengan tenang dan tidak mengeluarkan suara.

Tidak dapat menahan diri Veronica Gu mengambil nafas dalam, juga dalam keheningan ini, rasa sakit di dalam dada perlahan dimulai muncul.

Charles Tsi memiliki hutang yang tidak terbayarkan pada Caroline Ren, biarpun pada suatu hari dia akan benar-benar mendapatkan kebebasan, Veronica Gu tidak tahu apakah rasa bersalah yang tersimpan sangat dalam di dalam hati Charles Tsi selama belasan tahun dapat menghilang? Dan dirinya sendiri juga memiliki kekhawatiran yang sama. Apakah rasa bersalahnya terhadap Caroline akan hilang setelah Caroline Ren sudah tidak apa-apa?

Veronica Gu tidak tahu, juga tidak ingin memikirkannya, karena saat dia memikirkannya hatinya akan sakit, saat memikirkannya dia akan membuatnya semakin tidak tahu harus bagaimana menghadapi Charles Tsi.

Intinya semua ini terjadi dikarenakan Charles Tsi, dulu Charles yang membawa Veronica Gu dalam rencana ini, membuat Veronica berada di posisi yang sulit. Jika bukan Charles Tsi yang memulai semua rencana jahat ini, seharusnya saat ini Veronica Gu dapat hidup lebih santai dan lebih bebas.

Cinta diberikan oleh Charles, benci juga diberikan oleh Charles.

Oleh karena itu Veronica Gu baru bisa berpikir untuk membalasnya. Dulu saat mengetahui bahwa dirinya hanyalah sebuah pion, dia sudah mulai memiliki pemikiran ini, sampai akhirnya terwujud, dia ingin pria ini merasakan perasaan ini. Jika tidak semua yang pernah dirinya alami selama ini sungguh tidak layak.

Di dalam kegelapan matanya terbuka, Veronica Gu berbalik, sebelah tangannya mengenggam lengan Charles Tsi.

Charles Tsi benar-benar masih belum tidur, dia hanya memejamkan mata memikirkan rencana selanjutnya.

Charles Tsi membalikkan tubuhnya dengan sedikit kaget, “Ada apa, apakah kamu merasa tidak enak badan?

“Tiba-tiba aku merasa tidak enak badan, dan mulai mual.” wajah mungil Veronica Gu memberengut, dia terlihat benar-benar kesakitan.

Charles Tsi segera bangun, dia menjulurkan tangan dan kembali menyalakan lampu, kamar langsung berubah menjadi terang, Charles Tsi melihat Veronica Gu dengan cemas, lalu berkata: “Aku harus melakukan apa, memapahmu pergi memuntahkannya?”

Veronica Gu semakin panik dan semakin menghayati aktingnya, sebelah tangannya dia letakkan di dadanya sambil menggosok dadanya, kedua pipinya terus bergerak, tapi dia malah menggeleng.

“Ingin muntah tapi tidak bisa muntah, hanya perlu makan sedikit untuk menahannya.”

“Baik.” Charles Tsi segera berdiri, dan memutuskan pergi ke dapur.

Hanya saja tiba-tiba, dari belakang tubuhnya terdengar suara Veronica Gu.

“Tapi sekarang aku hanya ingin memakan makanan asam, dan juga ingin minum yoghurt terkenal yang ada di bagian utara kota, bagaimana.”

Charles Tsi berbalik, melihat kedua pipi Veronica Gu yang terangkat, ekspresi wajahnya terlihat kesulitan tapi sedikit bersemangat.

Charles Tsi melihat kearah jam dinding, sudah subuh. Biarpun dia bersedia pergi kesana, tapi seharusnya toko itu sudah tutup.

Veronica Gu kembali berkata, “Charles……”

Kedua tangan Veronica Gu perlahan bergerak kebawah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya, tatapan matanya berbinar, lalu dia berkata dengan ragu: “Aku rasa, anak kita ingin makan yoghurt itu.”

“Baik. Kamu tunggu aku, aku akan segera kembali.” kedua mata Charles Tsi sedikit bercahaya, tanpa ragu dia mengambil baju dan berjalan keluar.

Mendengar suara dari luar pintu, Veronica Gu membenamkan tubuhnya kebelakang, kepalanya berbaring di atas bantal bulu yang lembut, sudut bibirnya menyunggingkan senyuman puas, ”Tuan Tsi, aku tidak tega menjadikanmu sebagai pion, tapi menjadi pesuruh tidak keterlaluan kan.”

Setelah Charles Tsi keluar, Veronica Gu berbaring dan kemudian tertidur.

Mendengar suara pintu, dia segera memakai luaran lalu turun dari ranjang, dia berjalan ke ruang tamu melihat Charles Tsi sudah membelikan setumpuk makanan ringan di atas meja, dari dalam kantungan dia mengeluarkan beberapa yoghurt dan meletakkannya di atas meja, “Apakah ini yoghurt yang ingin kamu makan.”

Veronica Gu tidak menyangka Charles Tsi benar-benar memikirkan cara membeli yoghurt ini, dia duduk dengan puas, dia membuka satu kotak lalu mengambil satu sendok dan menyuapkannya ke dalam mulutnya, rasa asam dan manis yang meleleh di dalam mulutnya membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.

Veronica Gu menoleh, dia melihat mata Charles Tsi terlihat sedikit kelelahan, dia sangat sulit bisa melihat ekspresi wajah seperti ini pada diri Charles.

Pagi hari sibuk seharian, malam hari juga harus menyempatkan diri ke acara perjamuan keluarga, saat pulang malah bertemu dengan Albert Du dan Caroline Ren, setelah membahas sesuatu dengan Ricky Shen dia baru pulang, tengah malam malah disuruh keluar olehnya, takutnya tubuh yang terbuat dari baja pun akan sedikit kelelahan.

Veronica Gu memadamkan sedikit rasa bersalah yang muncul di dalam lubuk hatinya, dia menoleh dan melihat kearah jendela, “Sebenarnya aku sedikit tidak bisa tidur.”

“Tidak bisa tidur juga harus tidur.” Charles Tsi melepaskan jaketnya.

Mengelilingi seluruh kota mencari yoghurt, akhirnya dengan bantuan kenalan, dia menemukan seorang pemilik toko, tengah malam memohon kepada pemilik toko untuk mengeluarkan stok barang dan menjualnya kepada dirinya, saat mendengar hanya dikarenakan istrinya ingin makan, pemilik toko itu dibuat kesal hingga ingin tertawa.

Veronica Gu jelas-jelas tahu dirinya memaksa orang, tapi melihat tengah malam Charles Tsi mengelilingi seluruh kota, dirinya merasa sedikit sedih, tapi juga merasa hangat, akhirnya merasa sedikit puas, suasana hatinya berkecamuk, sesaat Veronica Gu tidak dapat menjelaskannya.

Charles Tsi menariknya pergi istirahat, Veronica Gu bertanya dengan berterus terang: ”Kamu menyuruhku tidur, sangat baik terhadapku, apakah dikarenakan aku hamil? Kalau aku tidak hamil, apakah kamu akan perhatian seperti ini terhadapku?

Pertanyaan yang ditanyakan Veronica Gu membuat Charles Tsi berhenti, Charles mambalikkan tubuh melihatnya.

Tiba-tiba dia mengingat Ricky Shen pernah menepuk pundaknya dan berkata kepadanya: Charles, aku dengar dari mereka, saat wanita sedang hamil, suasana hati mereka sering berubah-ubah, kamu harus lebih memperhatikannya, dan juga gadis yang biasanya tidak seperti itu, saat hamil akan lebih rapuh, dan akan menanyakan banyak pertanyaan aneh.

Dulu Veronica Gu mana mungkin menanyakan pertanyaan kekanak-kanakan seperti ini.

Charles Tsi sedikit tidak dapat menahan diri untuk tertawa, lalu dia mengenggam tangan Veronica Gu dengan erat, “Tentu saja bukan dikarenakan kamu hamil baru seperti ini. Karena kamu juga seorang ibu, kamu harus memikirkan anakmu, benarkan?”

Sebuah ucapan memiliki dua makna.

Sebenarnya Veronica Gu tahu Charles Tsi tidak ingin dirinya mengurusi semua masalah Keluarga Gu, Charles mengingatkan bahwa dirinya sudah menjadi seorang ibu, dia tidak boleh mengabaikan masalah ini.

Veronica Gu mengangguk, “Aku tahu. Kamu tidak perlu khawatir.”

Bermata yang terang dan gigi putih, senyumannya membuat orang takjub, Veronica sepertinya tidak memiliki perubahan yang terlalu banyak, tapi Charles Tsi juga tahu, Veronica masih menjaga beberapa jarak terhadapnya.

Beberapa jarak ini adalah hal yang harus berusaha dia hilangkan untuk saat ini.

Daripada banyak bicara lebih baik lebih banyak bertindak, selalu menjadi prinsip Charles Tsi, jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

————————————————

Dalam perjalanan ke kantor, Veronica Gu mendapatkan telepon dari Chandra Gu. Mengetahui saat ini Chandra sedang berada di aula bandara, Veronica Gu kembali merasa sedih, “Kak, kenapa dengan tidak mudah baru dapat pulang sekali kamu tidak tinggal lebih lama beberapa hari? Semalam saat acara perjamuan keluarga juga tidak banyak bicara, hari ini aku baru berencana pergi ke toko barang antik bersamamu untuk melihat-lihat.”

Veronica Gu merasa sedikit kecewa, bagaimanapun sejak kecil, dia sudah terbiasa bergantung kepada Chandra Gu, mengetahui dia akan pergi dalam waktu yang lama, Veronica Gu memiliki semacam perasaan kehilangan yang sangat kuat.

“Veronica, kakak juga tidak ingin begini.” saat membahas hal ini sesaat Chandra Gu juga tidak mengelurakan suara, setelah menenangkan diri dia lanjut berkata: “Pergi lebih awal satu hari, artinya bisa kembali ke sisimu lebih awal satu hari. Aku lebih menantikan pertemuan kita di kemudian hari.”

Veronica Gu tahu kakaknya sudah berubah, tekanan dari keluarga membuat dia yang dulunya santai dan bebas harus menanggung beban berat. Biarpun itu artinya Chandra Gu harus mengalami penderitaan untuk beberapa saat, tapi Veronica Gu sangat menantikannnya, kakaknya pasti dapat berhasil melakukan perubahan yang indah pada kehidupnya, sampai jumpa, biarpun memerlukan waktu yang sangat lama entah sampai kapan, tapi malah penuh dengan harapan.

“Baik, kakak, aku juga menantikannya.” kesedihan Veronica Gu banyak berkurang, nada bicaranya terhadap pria itu penuh dengan keyakinan.

Chandra Gu sedikit merasa sedih, setelah berpikir sebentar dia mulai berkata: ”Veronica, jaga diri baik-baik, semua yang dilakukan Charles Tsi beberapa saat ini kakak sudah melihatnya, kakak juga mendoakanmu dengan tulus, kamu adalah wanita yang baik hati, kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan yang pantas kamu dapatkan.”

Hati Veronica Gu kembali terasa sedikit dingin, apakah bisa? Semoga saja, “Kakak tidak perlu mengkhawatirkan aku. Kamu tahu aku tidak selemah itu.”

Mereka dua terdiam.

Setelah beberapa saat, Chandra Gu menghela nafas yang sangat panjang, berusaha berkata sambil menaikkan sebelah alisnya: ”Oh ya, toko barang antik aku sudah memikirkannya, lebih baik tidak diteruskan lagi. Karena kali ini aku akan pergi dalam waktu yang sangat lama, kamu lihat kalau lumayan kamu jual saja, beli rumah untuk dirimu, atau beli barang yang kamu suka, itu adalah satu-satunya peninggalanku untukmu.”

“Baik, aku akan mengurusnya. Aku juga ada memeprtimbangkan pindah ke tempat lain, bagaimanapun ibu tidak mungkin terus berlibur di luar negeri, juga sudah saatnya mencari tempat tinggal untuknya.”

Saat membahas hal ini, dari telepon terdengar pemberitahuan penerbangan pesawat, Veronica Gu menutup telepon dengan tidak rela. Menghela nafas panjang. Sekarang benar-benar hanya tinggal dia sendiri. Veronica Gu memberitahu dirinya semakin begini maka dia harus lebih berani menjalaninya.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu