Unplanned Marriage - Bab 162 Veronica, Kita Kapan Akan kembali........
“Kakak Lu, aku telat masuk, kamu tidak akan menyalahkan aku kan!” Veronica Lu terlihat sangat sopan, saat Elvian Lu hendak ingin mendekatinya, Veronica Lu berdiri dengan tegap dan membungkuk dengan perlahan.
“Veronica, kamu ini kenapa?” Elvian Lu tiba-tiba menjadi kaku, dia memang merupakan CEO Pengganti Perusahaan Besar Gu, tapi kemewahan yang dia dapatkan ini juga karena pemberian dari Ayahnya Veronica Gu. Veronica Gu membungkuk kepadanya, bukannya sama saja dengan memberikan tamparan keras diwajahnya?
“Kedepannya aku harus memanggil kamu dengan sebutan CEO Gu, walaupun secara pribadi kita ini seperti Kakak beradik, tapi di kantor aku adalah Asisten kamu, ini adalah sopan santun yang memang seharusnya aku tunjukkan.” Ucapan Veronica Gu yang masuk akal, namun ucapannya ini membuat wajah Elvian Lu menjadi merah.
Dia mengulurkan tangan dan menopang bahu Veronica Gu, sambil mendorong ia ke sofa yang tidak jauh dari mereka, “Veronica, kamu begini membuat aku merasa asing.”
Veronica Gu hanya tersenyum dengan perlahan dan tidak mengatakan apa-apa.
Elvian Lu terus berkata: “Kamu sekarang sudah hamil, sebenarnya di kantor juga tidak banyak urusan, kamu datang sebagai tanda formalitas saja, jangan khawatir aku tidak akan memberikan banyak pekerjaan kepada mu.”
“CEO Lu, kamu tidak mempercayai aku?” Veronica Gu malah merasa kurang senang, dan terus berkata: “Walaupun ini adalah perusahaan keluarga aku, tapi kalau aku tidak melakukan apa-apa, walaupun kamu tidak menyalahkan aku, bagaimana dengan pasangan anak dan Ibu Isabella Qiao mereka? Kamu sebenarnya ingin membantu akua tau mencelakai aku.”
Elvian Lu tertegun lagi, walaupun yang sedang Veronica Gu bicarakan adalah masalah Isabella Qiau mereka, tapi terdengar ke telinga Elvian Lu seperti sedang menceritakan kepada dirinya.
Elvian Lu tadinya bermaksud mengijinkan dia kerja di kantor, namun tidak ingin membiarkan Veronica Gu mempertanyakan masalah kantor, tapi pemikiran ia yang satu ini langsung dibalik dengan mudah oleh Veronica Gu, akhirnya dia hanya bisa menyetujuinya dengan tidak berdaya, “Baik, disini ada beberapa proyek yang sederhana, kalau kamu tidak takut lelah, kamu boleh mencobanya.”
“Kalau begitu terima kasih Kakak Lu.” Veronica Gu mendekati telinga Elvian Lu dan berkata dengan lembut.
Ucapan yang ini, membuat bagian leher Elvian Lu pun menjadi merah dengan perlahan.
Akhir-akhir ini Veronica Gu ini kenapa, berbeda dengan sikap dingin ia biasanya, bisa tiba-tiba bersikap seperti demikian kepada dirinya.
Elvian Lu membayangkan interaksi mereka akhir-akhir ini, hatinya pun menimbulkan harapan-harapan kecil, mungkin karena beberapa hari yang lalu Charles Tsi mengumumkan perceraian mereka ke media?
Kalau begitu sudah benar. Elvian Lu merasa usaha keras dia kemarin tidak sia-sia, dia berhasil menantikan sebuah harapan.
Mereka berdua sedang ngobrol tentang sesuatu, tiba-tiba pintu ruangan dibuka, bahkan ketuk pintu pun tidak ada. Kemudian terdengar suara sepatu hak tinggi, Veronica Gu menolehkan kepalanya, terlihat wajah Elena Lu yang tidak senang itu.
“Waduh, datangnya cepat juga ya, sudah tidak sabar ingin pulang melihat rumah?” Elena Lu sambil berkata, sambil melototi Veronica Gu dengan kejam.
Veronica Gu tidak memberi respon apa-apa, hanya saja Elvian Lu yang ada disampingnya langsung menunjukkan wajah yang kurang senang, “ Elena, perhatikan sikap mu. Ini memang perusahaan Keluarga Gu, identitas kamu itu apa kamu tidak tahu?”
Ini satu nyanyi satu menyambung, Veronica Gu malah lebih mengagumi sikap terus terangnya Elena Lu, Elvian Lu terlihat jauh lebih munafik.
Tentu, sikap terus terang Elena Lu hari ini, juga diperoleh dari hasil Veronica Gu bermusuhan secara terang-terangan.
“Kenapa, ucapan ku ada yang salah? Dulu orang peduli aja tidak dengan sini, hasil kerja keras Kakak kamu selama 10 tahun, masa muda kamu semua ada disini, tidak pernah melihat dia pulang untuk membantu juga. Ini Keluarga Gu baru angkat kamu sebagai CEO, dia langsung pulang, bukan hanya aku saja, semua orang dikantor ini juga berpikir demikian!”
“Keluar! Kamu tidak perlu kerja lagi kah?” Elvian Lu berkata dengan wajah yang tegas, tapi tatapannya membawa emosi yang lain sambil melototi Elena Lu. “Sekarang dia ini merupakan Asisten aku, kedepannya jangan suka bergosip tentang hal-hal seperti ini dikantor, kalau tidak aku akan memecat mu juga!”
“Kakak……..”Elena Lu berkata dengan kesal, kemudian ia membalikkan badan dan berjalan keluar, sebelum pergi ia tidak lupa memberikan sebuah tatapan dengan melototkan matanya ke atas kepada Veronica Gu.
Dan Veronica Gu terus menunjukkan senyumannya, karena ia tidak perlu berebutan dengan Elena Lu, Veronica Lu juga tidak pernah menganggapnya dengan serius.
Namun ucapan Elena Lu tidak semuanya tidak benar, walaupun itu adalah ucapan kesal, tapi membuat orang tidak bisa menemukan kesalahan dalam ucapan tersebut. Memang kembali ke kantor dalam kondisi seperti ini akan membuat para karyawan merasa Keluarga Gu ini sangat pelit. Tapi Veronica Gu juga tidak punya cara lain lagi, kalau di saat-saat seperti ini jika dia tidak kembali, ia khawatir kedepannya perusahaan ini mungkin saja bisa berganti marga.
Sampai disini, Veronica Gu berkata, “Kakak Lu, apakah kamu juga berpikir seperti Elena? Kalau kepulangan aku ini untuk merebut kekuasaan dengan kamu?”
Hal yang mudah diketahui, namun benar-benar ditanya seperti demikian juga Elvian Lu tidak mungkin menjawab dengan jujur, hanya bisa dengan senyum sambil berkata: “Kamu jangan mendengarkan ucapan Elena, aku sangat menantikan kepulangan mu, masa kamu tidak mengerti?”
Nada Elvian Lu dengan perlahan menjadi lembut, bahkan dengan perlahan ia mengulurkan tangan ingin menggenggam lengan Veronica Gu. Dengan satu gerakan maju ke depan, Veronica Gu dengan sopan dan tidak sengaja menghindari gerakan tersebut. Sambil mengambil tas yang ada di meja, dan menggenggamnya di tangan.
“Baik kalau begitu, Kakak Lu, aku pergi kerja dulu ya, kalau ada apa-apa, jangan lupa memanggil aku.” Sambil berdiri, wajah Veronica Lu tetap menunjukkan senyum.
Dengan sedikit kaku Elvian Lu menggembalikan tangannya, mungkin dia terlalu terburu-buru? Ia sambil berpikir, lalu Elvian Lu seperti terpikir sesuatu dan menoleh melihat bayangan punggung Veronica Lu, “Veronica, Oh iya, minggu ini ada perjamuan keluarga Gu, kamu akan hadirkan.”
Veronica Gu membalikkan badan, ia tertegun. Dia lupa terhadap masalah ini, sebenarnya dia tidak ingin hadir dalam acara tersebut, namun dia juga sudah kembali ke kantor, berarti bertanda ia telah dengan inisiatif mendekati diri dengan orang-orang tersebut, tentu saja Veronica Gu tidak akan menolaknya.
“Tentu saja, aku pasti akan hadir.”
Tidak lama setelah Veronica Gu kembali ke meja kerjanya, sudah ada orang yang mengantarkan setumpuk dokumen.
“Nona Gu, ini adalah dokumen-dokumen yang CEO Lu menyuruh aku untuk memberikannya kepada mu, tidak perlu buru-buru, Anda pelan-pelan melihatnya saja.” Seorang wanita cantik sambil mengedipkan mata muncul di depan Veronica Gu.
Kalau bukan karena disekitarnya ada orang, Veronica Gu sudah ingin berteriak dengan keras.
“Corinne Lin………”
Ini terlalu sulit dipercaya, Veronica Gu berdiri kemudian langsung menarik lengannya, dengan suara bisikan ia bertanya: “Kamu……..kenapa tiba-tiba bisa muncul disini?”
Corinne Lin tersenyum dengan misterius, sambil melihat-lihat sekitarnya apakah ada orang yang sedang memperhatikan mereka, kemudian ia mendekati telinga dan menutup dengan tangan, sambil berkata, “Kak Vero, aku juga baru masuk ke kantor loh, kamu tebak demi siapa aku kemari?”
Veronica Gu tiba-tiba terbengong, bagaimana ia bisa tahu, Corinne Lin di kantor sebelumnya sudah dipromosikan sampai ke posisi ketua tim, semuanya berjalan dengan baik disana, kenapa tiba-tiba bisa muncul disini diwaktu yang bersamaan seperti dirinya, hal ini terlalu aneh.
Semakin misterius, Veronica Gu semakin ingin tahu, sambil menarik Corinne Lin kemari, sambil berkata: “Kamu jangan bilang kalau kamu berhenti kerja demi aku.”
“Tebakkan mu benar setengah.” Corinne Lin sambil tersenyum, tampak puas.
Hanya melihat ekspresi wajah Veronica Gu yang pernuh dengan rasa terkejut itu, Corinne Lin pun tertawa, kemudian ia tidak membiarkan ia penasaran lagi, “Semua ini juga karena CEO Besar Tsi kami yang bijak itu, tahu Kak Vero sekarang lagi hamil membutuhkan bantuan, jadi menyuruh aku kesini? Tapi bagus juga! Aku bisa bersama Kakak lagi, aku sangat kangen dengan Kakak~”
Sambil berkata Corinne Lin langsung merangkul leher Veronica Gu dan memberikan ciuman di wajahnya, munculah rasa hangat didalam hatinya.
Ia tidak mengira kalau Charles Tsi akan begitu peduli dengan anak mereka, sampai hal seperti ini pun dilakukannya, harus diketahui bahwa dalam waktu yang begitu singkat membuat Corinne Lin masuk ke dalam Perusahaan Besar Gu itu, bukanlah hal yang mudah.
Senyuman yang ada di wajah Veronica Gu tidak menghilang, sepertinya tempat ia berjuang dengan diri sendiri, akan memiliki keseruan tersendiri.
Terpikir sampai disini, Veronica Gu melepaskan tangan Corinne Lin, menggenggam ditangannya dengan erat, dengan wajah yang serius ia berkata: “Corinne Lin, kamu harus ingat, apapun yang kamu lakukan disini harus sangat berhati-hati, hanya kamu dan aku saja yang berada dalam satu tim, paham?”
Setelah memperingatkan Corinne Lin dengan sepatah dua patah kata, kemudian mereka kembali ke pekerjaan masing-masing. Veronica Gu adalah Asisten Elvian Lu, dan Corinne Lin adalah Sekretaris kecil yang baru masuk ke dalam kantor, mereka adalah karyawan baru, terutama Corinne Lin sekarang adalah karyawan biasa, jadi pekerjaan dia hanya sekedar mengantarkan minuman dan dokumen, akan lebih mudah memberikan informasi dan bantuan kepada Veronica Gu.
Veronica Gu sama sekali tidak tahu bagaimana Charles Tsi berhasil memasukkan Corinne Lin ke dalam perusahaan, tapi hasil dari semua ini adalah hasil yang baik, dia juga tidak terlalu memperhatikan bagaimana proses Corinne Lin bisa masuk ke sini lagi.
Dia mendorong dokumen yang ada ditangannya, hanya melihatnya dengan sekilas. Posisi dia di dalam proyek ini terlalu mudah, hanya berfungsi untuk berkomunikasi dengan klien saja, hanya sekedar menyampaikan maksud dari kedua perusahaan saja.
Elvian Lu sama sekali tidak memberikan kesempatan ia untuk menunjukkan kompetensinya.
Veronica Gu hanya tersenyum, kemudian ia menaruh dokumen tersebut ke samping. Semua orang ingin dia bersantai saja, namun apakah ia akan melakukan apa yang diinginkan orang lain?
Berpikir sampai disini, Veronica Gu mengeluarkan sebuah scanner yang kecil dari tasnya dan menggenggamnya ditangan, sambil melambaikan tangannya kepada Corinne Lin, gadis itu pun langsung melihat ke arah Veronica Gu, melihat adanya panggilan dari Kak Vero, ia langsung meninggalkan pekerjaannya dan berlari ke tempat Veronica Gu.
Veronica Gu memberikan sebuah gelas ke tangan Corinne Lin, dan dalam waktu yang sama ia memberikan scanner kecil itu kedalam tangannya juga, dengan senyum manis, ia berkata : “Tolong ambilkan segelas susu untuk ku, yang hangat dan tidak pakai gula, makasih.”
Corinne Lin tertegun, kemudian ia langsung menganggukkan kepalanya dengan paham.
Veronica Gu memajukan badannya, dengan suara bisikan ia berkata: “Beberapa dokumen yang difotokopi pindaikan untuk aku, ingat jangan sampai orang lain tahu.”
Corinne Lin menganggukkan kepala, sambil mengulang kata-kata yang disampaikan Veronica Gu, “Segelas susu hangat, tidak memakai gula, baik!”
Lalu ia membalikkan badan seperti tidak terjadi apa-apa, dan Corinne Lin pun pergi dari mejanya.
Memang harus diakui, kalau Charles Tsi memikirkannya semuanya dengan sangat baik, Veronica Gu memang membutuhkan seorang penolang di sini.
Untuk pertama kalinya dia merasa sangat hangat dalam hati, walaupun Charles Tsi sangat tidak menyetujui ia kembali ke Perusahaan Besar Gu, tapi pada akhirnya ia tetap membantunya dengan cara dia sendiri, dan ini membuat Veronica Gu merasa sangat tenang.
Dengan bibir yang sambil monyong, Veronica Gu mengelus perutnya dengan lembut, “Aku lihat sih, ini semua karena kamu. Tidak adah hubungannya dengan Ibu.”
一
Setengah hari ini, Veronica Gu menunjukkan sikap yang bermalas-malasan di kantor, dokumen yang tertumpuk disamping juga tidak ia lihat, kalau tidak ada apa-apa ia pun sambil berjalan kesana-kemari, kalau tidak ia sambil berkenalan dengan kolega-kolega dikantor.
Sangat berbeda dengan sikap kerja dia di Perusahaan Besar Tsi, malah menjadi sedikit mirip dengan Eliana Jiang yang tidak memiliki motivasi kerja itu.
Saat siang hari, Elvian Lu keluar dari ruangannya dengan lebih awal, ia datang ke samping Veronica Gu, saat ini Veronica Gu sedang terduduk di meja salah satu sekretaris, berdua sedang bercerita dengan seru.
Situasi seperti ini membuat Elvian Lu merasa sedikit diluar dugaannya, tapi sesuai dengan harapan dia.
Veronica Gu membelakangi Elvian Lu, sambil mendengar sekretaris tersebut bercerita dengan seru, ia pun tertawa sampai bergemetaran.
Hanya saja sekretaris tersebut tadinya bercerita dengan seru, namun melihat Elvian Lu yang berjalan ke arah mereka, ia langsung menundukkan kepalanya.
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiAwesome Guy
RobinPergilah Suamiku
DanisPengantin Baruku
FebiSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiUnplanned Marriage×
- Bab 1 Siapa Yang Menikahiku Disini
- Bab 2 Terima Kasih
- Bab 3 Baru Menikah
- Bab 4 Taktik
- Bab 5 Aku pikir kamu adalah Cathy
- Bab 6 Kau Berhutang Maaf Padaku
- Bab 7 Aku Akan Mempersatukan Mereka
- Bab 8 Sandiwara Sempurna
- Bab 9 Membuat Tiga Kesepakatan Denganmu
- Bab 10 Kalian Harus Pergi Berbulan Madu
- Bab 11 Pernikahan adalah sebuah pertaruhan
- Bab 12 Bulan Madu di Kota NanJing
- Bab 13 Badanmu bagus
- Bab 14 Social Butterfly Kota Nanjing
- Bab 15 Kamu tidak bisa lari kemana-mana
- Bab 16 Melakukannya dengan sempurna
- Bab 17 Terimakasih sudah membiarkanku bahagia
- Bab 18 Masih saja berpura-pura
- Bab 19 Tidak bisa menikah dengan wanita yang disukai diri sendiri
- Bab 20 Hanya permintaanku
- Bab 21 Membereskan Kekacauan (1)
- Bab 21 Membereskan Kekacauan (2)
- Bab 22 Nona Veronica tidak boleh pergi (1)
- Bab 22 Nona Veronica Tidak boleh pergi (2)
- Bab 23 Mengapa aku harus mengakui kesalahan (1)
- Bab 23 Mengapa aku harus mengakui kesalahan (2)
- Bab 24 Mari kita berpisah (1)
- Bab 24 Mari kita berpisah (2)
- Bab 25 Bisakah tidak merendahkanku (1)
- Bab 25 Bisakah tidak merendahkanku (2)
- Bab 26 Pengakuan Yang Tersembunyi (1)
- Bab 26 Persetujuan Yang Tersembunyi (2)
- Bab 27 Dia tidak mau berakting lagi (1)
- Bab 27 Dia tidak ingin berakting lagi (2)
- Bab 28 Malam ini kita tinggal dimana (1)
- Bab 28 Malam ini kita tinggal dimana (2)
- Bab 29 Apakah sudah menderita (1)
- Bab 29 Apakah merasa menderita (2)
- Bab 30 Semakin menjadi dekat (1)
- Bab 30 Semakin menjadi dekat (2)
- Bab 31 Apakah wanita ini normal? (1)
- Bab 31 Apakah wanita ini normal? (2)
- Bab 32 Selama kamu merasa berharga (1)
- Bab 32 Selama kamu merasa berharga (2)
- Bab 33 Dia ingin menikmatinya (1)
- Bab 33 Dia ingin menikmatinya (2)
- Bab 34 – Angkatlah telepon dulu (1)
- Bab 34 Angkatlah telepon dulu (2)
- Bab 35 Apakah dia tidak mempercayai kita?
- Bab 36 Keromantisan Charles
- Bab 37 Charles, Dengar-Dengar Kamu Sedang Mencari Rumah (1)
- Bab 37 Charles, Dengar-Dengar Kamu Sedang Mencari Rumah (2)
- Bab 38 Kamu Berada Di Wilayahku (1)
- Bab 38 Kamu Berada Di Wilayahku (2)
- Bab 39 Dia Tidak Berencana Untuk Menikah (1)
- Bab 39 Dia Tidak Berencana Untuk Menikah (2)
- Bab 40 Ternyata Kamu Datang Untuk Membuat Masalah (1)
- Bab 40 Ternyata Kamu Datang Untuk Membuat Masalah (2)
- Bab 41 Lagi Haid (1)
- Bab 41 Lagi Haid (2)
- Bab 42 Ini adalah hukuman (1)
- Bab 42 ini adalah hukuman (2)
- Bab 43 Terserah kamu mau kasih sanksi apa (1)
- Bab 43 Terserah kamu mau kasih sanksi apa (2)
- Bab 44 Aku kepikiran (1)
- Bab 44 Aku kepikiran (2)
- Bab 45 Aku antar kamu saja (1)
- Bab 45 Aku antar kamu saja (2)
- Bab 46 Tertinggal (1)
- bab 46 Tertinggal (2)
- Bab 47 Kamu harusnya memanggil dia kakak ipar (1)
- Bab 47 Kamu harusnya memanggil dia kakak ipar (2)
- Bab 48 Pojok bicara (1)
- Bab 48 Pojok bicara (2)
- Bab 49 Aneh jika benaran teman (1)
- Bab 49 Aneh jika beneran teman (2)
- Bab 50 Andri Xie adalah bantuan dari Tuhan (1)
- Bab 50 Andri Xie adalah bantuan dari Tuhan (2)
- Bab 51 Veronica, Sampai Besok. (1)
- Bab 51 Veronica, Sampai Besok. (2)
- Bab 52 Kami Memang Suami Istri (1)
- Bab 52 Kami Memang Suami Istri (2)
- Bab 53 Apa Kamu Benar-benar Tidak Ingin Berdiri Sendiri (1)
- Bab 53 Apa Kau Benar-benar Tidak Ingin Berdiri Sendiri (2)
- Bab 54 Pria Lembut berubah menjadi Pria Liar (1)
- Bab 54 Gunung Es Berubah Menjadi Binatang Liar(2)
- Bab 55 Ada Hal Penting Yang Ingin Dibicarakan (1)
- Bab 55 Ada Hal Penting Yang Ingin Dibicarakan (2)
- Bab 56 Kenapa tidak langsung bertanya padanya? (1)
- Bab 56 Kenapa tidak langsung bertanya padanya? (2)
- Bab 57 Ini mengartikan apa? (1)
- Bab 57 Ini mengartikan apa? (2)
- Bab 58 Aku tidak akan takut (1)
- Bab 58 Aku tidak akan takut (2)
- Bab 59 Tampaknya benar-benar sudah terjebak (1)
- Bab 59 Tampaknya benar-benar sudah terjebak (2)
- Bab 60 Memasak tidak semudah itu (1)
- Bab 60 Memasak tidak semudah itu (2)
- Bab 61 Dia Memperlakukanku dengan Baik (1)
- Bab 61 Dia Memperlakukanku dengan Baik (2)
- Bab 62 Aku akan menemanimu pergi (1)
- Bab 62 Aku akan menemanimu pergi (2)
- Bab 63 Apakah Ini Hadiah Untukku? (1)
- Bab 63 Apakah Ini Hadiah Untukku? (2)
- Bab 64 Charles Tsi tidak pernah bermain-main dengan bawahannya,(1)
- Bab 64 Charles Tsi tidak pernah bermain-main dengan bawahannya,(2)
- Bab 65 Perperangan (1)
- Bab 65 Perperangan (2)
- Bab 66 Siapa yang ingin dia provokasi? (1)
- Bab 66 Siapa yang ingin dia provokasi? (2)
- Bab 67 Ada yang harus kita lakukan (1)
- Bab 67 Ada yang harus kita lakukan (2)
- Bab 68 Veronica, Jangan Genit (1)
- Bab 68 Veronica, Jangan Genit (2)
- Bab 69 Terlalu Mengundang Dendam (1)
- Bab 69 Terlalu Mengundang Dendam (2)
- Bab 70 Lalat Tidak Mengigit Telur Yang Tidak Bercelah! (1)
- Bab 70 Lalat Tidak Akan mengigit Telur Yang Tak Bercelah! (2)
- Bab 71 Dia Marah Denganmu? (1)
- Bab 71 Dia Marah Denganmu? (2)
- Bab 72 Kamu Bukan Orang yang Bisa Menemaninya... (1)
- Bab 72 Kamu Bukan Orang yang Bisa Menemaninya... (2)
- Bab 73 Hampir Patah (1)
- Bab 73 Hampir Patah (2)
- Bab 74 Gerakan Pinggulmu Kurang, Harus Banyak Latihan (1)
- Bab 74 Gerakan Pinggulmu Kurang, Harus Banyak Latihan (2)
- Bab 75 Hatinya Terbuat dari Baja (1)
- Bab 75 Hatinya Terbuat dari Baja (2)
- Bab 76 Terjatuh Duluan (1)
- Bab 76 Terjatuh Duluan (2)
- Bab 77 Mungkin Hanya Kebetulan (1)
- Bab 77 Mungkin Hanya Kebetulan (2)
- Bab 78 Charles, Kamu dan Veronica Harus Mempertimbangkan Untuk Memiliki Anak... (1)
- Bab 78 Charles, Kamu dan Veronica Harus Mempertimbangkan Untuk Memiliki Anak... (2)
- Bab 79 Setiap Keluarga Pasti Punya Masalah (1)
- Bab 79 Setiap Keluarga Pasti Punya Masalah (2)
- Bab 80 Suami, Kamu Suamiku... (1)
- Bab 80 Suami, Kamu Suamiku... (2)
- Bab 81 Sungguh Ingin Minum? (1)
- Bab 81 Sungguh Ingin Minum? (2)
- Bab 82 Charles Tsi, Kamu Milikku! (1)
- Bab 82 Charles Tsi, Kamu Milikku! (2)
- Bab 83: Aku sudah bilang, kamu salah lihat (1)
- Bab 83 Aku sudah bilang, kamu salah lihat (2)
- Bab 84 Veronica Gu, apakah begitu sulit untukmu mengandalkanku... (1)
- Bab 84 Veronica Gu, apakah begitu sulit untukmu mengandalkanku … (2)
- Bab 85 Semua Kekasih Simpanan Menaikkan Panji Cinta Sejati ... (1)
- Bab 85 Semua Kekasih Simpanan Menaikkan Panji Cinta Sejati ... (2)
- Bab 86 Kita keluarga Tsi benar tidak berani menerima (1)
- Bab 86 Kita keluarga Tsi benar tidak berani menerima (2)
- Bab 87 Charles, kamu juga setuju bercerai denganku?... (1)
- Bab 87 Charles, kamu juga setuju bercerai denganku?... (2)
- Bab 88 Dia sudah hampir tidak ada tempat pulang (1)
- Bab 88 Dia sudah hampir tidak ada tempat pulang (2)
- Bab 89 Benar, kita sudah bercerai (1)
- Bab 89 Benar, kita sudah bercerai (2)
- Bab 90 Mungkin latar belakangku tidak begitu bagus (1)
- Bab 90 Mungkin latar belakangku tidak begitu bagus (2)
- Bab 91 Bisa-bisanya dia mau membawa perempuan itu pergi bulan madu? (1)
- Bab 91 Bisa-bisanya dia mau membawa perempuan itu pergi bulan madu? (2)
- Bab 92 Aku lihat-lihat kamu dulu (1)
- Bab 92 Aku lihat-lihat kamu dulu (2)
- Bab 93 Dia sedang membantunya (1)
- Bab 93 Dia sedang membantunya (2)
- Bab 94 Tiga bulan lagi, aku akan mengembalikan statusmu sebagain Nyonya Tsi...(1)
- Bab 94 Tiga bulan lagi, aku kan mengembalikan statusmu sebagai Nyonya Tsi...(2)
- Bab 95 Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit (1)
- Bab 95 Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit (2)
- Bab 96 Sebentar lagi akan ada tontonan seru! (1)
- Bab 96 Sebentar lagi akan ada tontonan seru (2)
- Bab 97 Aku tidak menyukainya (1)
- Bab 97 Aku tidak menyukainya (2)
- Bab 98 Apakah kamu menyukaiku? Kali ini, apakah bisa memberikan... (1)
- Bab 98 Apakah kamu menyukaiku? Kali ini, bisakah memberikan... (2)
- Bab 99 Ternyata, kamu sudah tidak dapat membuat keputusan (1)
- Bab 99 Ternyata, kamu sudah tidak dapat membuat keputusan lagi (2)
- Bab 100 Malam ini hanya kita berdua (1)
- Bab 11 Malam ini hanya kita berdua (2)
- Bab 101 Nyonya Tsi tidak mungkin kamu (1)
- Bab 101 Nyonya Tsi bukan kamu (2)
- Bab 102 Dia sudah pasti menang (1)
- Bab 102 Kemenangan mereka sudah di pastikan (2)
- Bab 103 Dia siapa...(1)
- Bab 103 Siapa dia... (2)
- Bab 104 Charles Charles, Jangan Berbuat Jahat (1)
- Bab 104 Charles Charles, Jangan Berbuat Jahat (2)
- Bab 105 Kalau Begitu, Kamu Terus Terang saja Kepadanya (1)
- Bab 105 Kalau Begitu, Kamu Terus Terang saja Kepadanya (2)
- Bab 106 Pria ini Gila! (1)
- Bab 106 Pria ini Gila! (2)
- Bab 107 Sama Sekali Tidak Berjalan Sesuai Rencana! (1)
- Bab 107 Sama Sekali Tidak Berjalan Sesuai Rencana! (2)
- Bab 108 Aku Ingin Bercerai Denganmu, Lalu Menikah Dengannya! (1)
- Bab 108 Aku Ingin Bercerai Denganmu, Lalu Menikah Dengannya! (2)
- Bab 109 Pohon Sagu Tua ini Akhirnya Berbunga Juga (1)
- Bab 109 Pohon Sagu Tua ini Akhirnya Berbunga Juga (2)
- Bab 110 Ingin Cari Pria Lain? (1)
- Bab 110 Ingin Cari Pria Lain? (2)
- Bab 111 Tandanya Apa? Tandanya Aku Tua Tapi Kuat
- Bab 112 Orang Tuamu, Setuju Kamu Menikahinya... (1)
- Bab 112 Orang Tuamu, Setuju Kamu Menikahinya... (2)
- Bab 113 Malam ini Raja Masih Ingin Bersama Permaisuri (1)
- Bab 113 Malam ini Raja Masih Ingin Bersama Permaisuri (2)
- Bab 114 Suami yang Baik (1)
- Bab 114 Suami yang Baik (2)
- Bab 115 Perlakuan Nakal (1)
- Bab 115 Perlakuan Nakal (2)
- Bab 116 Percayalah Kepadaku (1)
- Bab 116 Percayalah Kepadaku (2)
- Bab 117 Veronica, apakah kamu bersedia menjadi istriku?
- Bab 117 Veronica, apakah kamu bersedia menjadi istriku?
- Bab 118 Tidak usah hiraukan, Tersenyumlah. (1)
- Bab 118 Tidak usah hiraukan, Tersenyumlah. (2)
- Bab 119 Halo Nona Gu, aku adalah ... nya Veronica (1)
- Bab 119 Halo Nona Gu, aku adalah ... nya Caroline (2)
- Bab 120 Aku dengan dia tak sama, di hatiku, ada dirimu... (1)
- Bab 120 Aku dengan dia tak sama, di hatiku, ada dirimu... (2)
- Bab 121 Benar-benar dipermainkan takdir (1)
- Bab 121 Benar-benar Dipermainkan Takdir (2)
- Bab 122 Kali Ini Kamu Yang Tidak Menginginkanku (1)
- Bab 122 Kali Ini Kamu Yang Tidak Menginginkanku (2)
- Bab 123 Apapun Yang Terjadi, Tolong Tenang (1)
- Bab 123 Apapun Yang Terjadi, Tolong Tenang (2)
- Bab 124 Tuan Albert (1)
- Bab 124 Tuan Albert (2)
- Bab 125 Kamu Hanya Boleh Membawa Satu Orang Pergi (1)
- Bab 125 Kamu Hanya Boleh Membawa Satu Orang Pergi (2)
- Bab 126 Charles Kamu Jangan Mengatakan Apapun, Aku Tidak Ingin Mendengarnya! ... (1)
- Bab 126 Charles Kamu Jangan Mengatakan Apapun, Aku Tidak Ingin Mendengarnya! ... (2)
- Bab 127 Dia Harus Belajar Menjadi Kuat (1)
- Bab 127 Dia Harus Belajar Menjadi Kuat (2)
- Bab 128 Selamat Nona, Kamu Memang Benar Telah Hamil ... (1)
- Bab 128 Selamat Nona, Kamu Memang Benar Telah Hamil ... (2)
- Bab 129 Masalah Perasaan Harus Lihat Orang Juga (1)
- Bab 129 Masalah Perasaan Harus Lihat Orang Juga (2)
- Bab 130 Kebahagiaan Yang Ingin Aku Berikan, Selalu Adalah Untukmu (1)
- Bab 130 Kebahagiaan Yang Ingin Aku Berikan, Selalu Adalah Untukmu (2)
- Bab 131 Apakah ingin turun menjemputnya?
- Bab 132 Kamu sudah mabuk , jauhlah dariku
- Bab 133 Kenapa Veronica Gu masih belum pulang?
- Bab 134 Siapa lagi yang bisa menerima pria ini sekarang? (1)
- Bab 134 Siapa lagi yang bisa menerima pria ini sekarang? (2)
- Bab 135 Siapakah kamu, mengapa kamu mengurusi diriku? (1)
- Bab 135 Siapakah kamu, mengapa kamu mengurusi diriku? (2)
- Bab 136 Tak Ada yang Bisa Dibicarakan Lagi di Antara Kita (1)
- Bab 136 Tak Ada yang Bisa Dibicarakan Lagi di Antara Kita (2)
- Bab 137 Dia Menciumnya? (1)
- Bab 137 Dia Menciumnya? (2)
- Bab 138 Caroline Ren dia celakakan hingga seperti sekarang ini...(1)
- Bab 138 Caroline Ren dia celakakan hingga menjadi seperti sekarang ini... (2)
- Bab 139 Apakah ini caramu mempelakukan tamu? (1)
- Bab 139 Apakah ini caramu mempelakukan tamu? (2)
- Bab 140 Aku dengar mempertahankan kehamilan sangat menderita (1)
- Bab 140 Aku dengar mempertahankan kehamilan sangat menderita (2)
- Bab 141 Terkadang, Aku Menjadi Orang jahat (1)
- Bab 141 Terkadang, Aku Menjadi Orang jahat (2)
- Bab 142 Berkata Gawat,Maka Hal Tersebut Akan Menjadi Gawat (1)
- Bab 142 Berkata Gawat,Maka Hal Tersebut Akan Menjadi Gawat (2)
- Bab 143 Apa ini kamu? Apa ini kamu Charles Tsi? (1)
- Bab 143 Apa ini kamu? Apa ini kamu Charles Tsi? (1)
- Bab 144 Kamu Pasti Sangat Sayang Pada Direktur Tsi (1)
- Bab 144 Kamu Pasti Sangat Sayang Pada Direktur Tsi (2)
- Bab 145 Di Antara Kami, Benar-Benar Ada Pengkhianat (1)
- Bab 145 Di Antara Kami, Benar-Benar Ada Pengkhianat (2)
- Bab 146 Hal itu tidak ada hubungannya dengan aku
- Bab 147 Apa karena Charles?
- Bab 148 Direktur Tsi, apakah kamu mau pergi menyapanya
- Bab 149 Kapan pernah mengatakan kata-kata ini?
- Bab 150 Nona, cepatlah hubungi Charles
- Bab 151 mengapa dia menjadikan mereka target?
- Bab 152 Itu pasti hanya perasaan yang salah
- Bab 153 SIngkatnya Adalah Mencari Topik Pembicaraan
- Bab 154 kamu bandit, apanya yang aku bantu?
- Bab 155 Aku akan bersamamu membuar tiga buah peraturan
- Bab 156 Dia Dianggap Barang Oleh Suaminya
- Bab 157 Aku Tidak Akan Menyembunyikannya
- Bab 158 Kalau Benar, Mengapa Dia Tidak Bilang
- Bab 159 Darah Lebih Kental Daripada Air
- Bab 160 Kapan Dia Bereaksi
- Bab 161 Pohon Besi Tua Beribu Tahun Akhirnya Berbunga
- Bab 162 Veronica, Kita Kapan Akan kembali........
- Bab 163 Pria Polos Jaman Dahulu
- Bab 164 Bagaimana Mungkin Dia Tidak Marah
- Bab 165 Akulah Orang Yang Di Tinggal Oleh Dirinya
- Bab 166 Terima kasih atas perhatiannya, aku sangat baik.
- Bab 167 Apa tujuan kedatangan Albert Du?
- Bab 168 Kalau tidak lari namanya orang bodoh
- Bab 169 Tuan Tsi, aku tidak tega menjadikanmu sebagai pion...
- Bab 170 Apakah kamu juga hamil?
- Bab 171 Dokter, apakah ada yang salah dengan tubuhku...
- Bab 172 Sebenarnya kita berdua memiliki takdir menjadi wanita simpanan
- Bab 173 Dia tidak bisa kembali lagi...
- Bab 174 Menyia-nyiakan tenagaku pada dirimu
- Bab 175 Dia ingin lamaran?
- Bab 176 Dimarah SBab 176 Dimarah Seolah Anjing Oleh Gadis sendiri eolah Anjing Oleh Gadis sendiri
- Bab 177 Jika kamu tidak naik sekarang, tapi kamu juga tetap harus naik
- Bab 178 Tuan Keempat, Kamu datang ke Shanghai?
- Bab 179 Tuan Keempat, Semua Sudah Diatasi
- Bab 180 Aku Tidak Pergi Bersama Kalian, Lepaskanlah Aku
- Bab 181 Baik, Cari Waktu Untuk Memperkenalkannya Ke Kakak
- Bab 182 Inilah Pernikahan Yang Kamu Berikan Kepadaku
- Bab 183 Mantan Pacar Bertemu Dengan Pacar Saat ini
- Bab 184 Anda Salah Paham, Aku Tidak Bermaksud Begitu
- Bab 185 Aku Berharap Dia Bisa Melahirkan Anak Secepatnya
- Bab 186 Aku ingin menikah dengan siapa, itu adalaah urusan ku
- Bab 187 Tidak mungkin bersama dengannya
- Bab 188 Ibu, Ayah Muncul!
- Bab 189 Kebersamaan Kali Ini, Apakah Ada Kontribusi Mantan Istrimu
- Bab 190 Masih Belum Menemukan Yang Cocok
- Bab 191 Wenny Merindukan Ayah
- Bab 192 Bawa Aku Mencari Ayah, ya?
- Bab 193 Ayah, Bisakah Membantu Wenny Mandi?
- Bab 194 Apakah Ia Benar Putriku?
- Bab 195 Aku Rindu Ibu
- Bab 196 Wenny Menangis Terus
- Bab 197 Malam Ini, Kamu Tinggal Di Sini
- Bab 198 Dia Masih Membutuhkan Ibunya
- Bab 199 Apa Di Sini Ada Baju Ganti?
- Bab 200 Ayah Sedang Membantu Ibu Mandi?
- Bab 201: Mengapa bisa tertinggal beberapa bekas ciuman
- Bab 202 Mantan suami dan mantan istri?
- Bab 203 Aku berjanji pada Wenny akan kesini pada malam hari
- Bab 204 Siap. Aku mencintaimu
- Bab 205: Jika suatu hari nanti, dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi
- Bab 206 Kamu Lihat, Ibu Kamu Cemburu Lagi
- Bab 207 Gadis Yang Pengkhianat!
- Bab 208 Sini, Berikan Aku, Dasar Tidak Tahu Malu
- Bab 209 Charles Tsi Adalah Orang Yang Sangat Suka Cemburu
- Bab 210 Kamu Hari Ini Kemari, Tidak Ada Lapor Dengan Charles Bukan?
- Bab 211 kamu ingin berkencan bukan, Maukah kamu berkencan denganku?
- Bab 212 Atau Jangan-Jangan kamu ingin membantunya?
- Bab 213 Vero, Kamu Tidak Harus Pergi!
- Bab 214 Ada Keluarga Baru Ada Kekerasan, Aku dan Kamu Termasuk Keluarga yang Mana?
- Bab 215 Selamam Salahku? Bukannya Kamu bersikeras mau?
- Bab 216 Kemarin semalaman masih tidak cukup?
- Bab 217. Dia hanya orang yang tidak penting
- Bab 218. Charles! Tsi! Kamu sudah cukup belum!
- Bab 219 Orang tuamu benar-benar sangat pemberani
- Bab 220 Selamat, keinginanmu akhirnya tercapai!
- Bab 221 Pesaing Cinta Paling Kecil Dalam Sejarah
- Bab 222 Paman Kecil (1)
- Bab 222 Aku Tidak Menyesal (2)
- Bab 223 Perkataan Tajam
- Bab 224 Apa Kamu Suka Dia?
- Bab 225 Aku Membantu Kalian Melihat Feng Shui
- Bab 226 Penipu Seperti Itupun Kamu Percaya
- Bab 227 Dia yang Tidak Mau Lepas Dariku
- Bab 228 Legenda Veronica Charles? Legenda Permaisuri?
- Bab 229 Kamu Menikah Dengannya Saja!
- Bab 230 Ayah Mau Mencarikanku Ibu Tiri
- Bab 231 Suara Hati Ayah
- Bab 232 Sama sekali tidak terpikirkan
- Bab 233 Kamu sangat berani
- Bab 234 Aku tidak bisa tanpamu
- Bab 235 Reaksi yang paling Lantang
- Bab 236 Menyadari keheranan
- Bab 237 Karena Kamu , lebih baik berbenahlah
- Bab 238 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 239 Tidak Dapat Membayangkan Dari Paling Disayang Menjadi Paling Dibenci
- Bab 240 Sebutkan Alasan Berutang Budi Padamu
- BAB 241 Kamu Yakin?
- BAB 242 Satu Ruangan Sangat Sepi
- BAB 243 Bagaimana Melamar Ibu?
- Bab 244 Selamat ulang tahun ayah, sini angpaonya
- Bab 245 Kamu sudah berjanji dengan aku
- Bab 246 Pemotretan putri konglomerat
- Bab 247 Bagaimana Takdir
- Bab 248 Aku Memilih Menunggu
- Bab 249 Ia Menyukaimu
- Bab 250 Dia Bukan Tanggung Jawab Kita
- Bab 251 Memberi Wenny Adik Laki-Laki
- Bab 252 Jangan Dipegang, Tambah Sakit
- Bab 253 Hal Ini Bukannya Tak Bisa Dibicarakan Lagi
- Bab 254 Pertemuan Para Nona Besar
- Bab 255 Ibu Tiri Yang Diperbincangkan
- Bab 256 Kali Ini, Aku Tak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 257 Tak Akan Membiarkanmu Berhutang Padanya
- Bab 258 Membalas Budi
- Bab 259 Coba Saja Terus Bersombong
- Bab 260 Aku Akan Coba Bicara Dengannya
- Bab 261 Kembalikan Rumah Kepadaku
- Bab 262 Dia Tidak Mungkin Sekejam Ini
- Bab 263 Gerson dan Cornelius, Elvian dan Charles Pada Masa Depan?
- Bab 264 Apakah Kamu Mempertimbangkan Untuk Mengadopsi Anak Bersama Ricky
- Bab 265 Siapakah Lelaki itu? Sungguh tampan sekali
- Bab 266 Nanti Dia Akan Menangis
- Bab 267 Kalian Pasangan Serasi Ini
- Bab 268 Salahkan Dia Terlalu Berpura-pura!
- Bab 269 Tidak Ingin Kamu Kecewa
- Bab 270 Melahirkan Adik Laki-Laki Atau Adik Perempuan Dulu
- Bab 271 Isteri Kesayanganku
- Bab 272 Rencana yang Licik
- Bab 273 Harus Berhati-Hati
- Bab 274 Aku Memohon Padamu Biarkan Dia Pergi
- Bab 275 Rasa Simpati
- Bab 276 Berubah demi dia
- Bab 277 Melewati hari-hari yang bahagia dengan bodoh
- Bab 278 Aku tidak rela meninggalkanmu
- Bab 279 Apakah kamu perlu khawatir tentangnya?
- Bab 280 Akan ada saatnya kamu memohon padaku
- Bab 281 Ini Adalah Penyakit Yang Tidak Bisa Disembuhkan
- Bab 282 Apakah Kamu Adalah Putra Dari Veronica?
- Bab 283 Istrimu Hamil
- Bab 284 Orang Dewasa Bisa Takut
- Bab 285 Hari Ini Aku Harus Membawa Satu Orang
- Bab 286 Aku Ingin Dia Menjadi Putramu
- Bab 287 Kamu Ingin Bayi Laki-Laki Atau Perempuan?
- Bab 288 Paman, Aku Pulang
- Bab 289 Ayahku Baru Dewa Sejati
- Bab 290 Aku Harus Mengawasimu!
- Bab 291 Orang yang Spesial
- Bab 292 Kamu Antar Aku Pulang
- Bab 293 Bak Mandi Yang Besar
- Bab 294 Ada Goresan Luka Di Kaki
- Bab 295 Menangis
- Bab 296 Kenyataan yang Tidak Sempurna
- Bab 297 Kakak Adik
- Bab 298 Melewati Batas
- Bab 299 Apa Kalian Sedang Kencan Buta?
- Bab 300 Kekuatan Seorang Bintang
- Bab 301 Ego
- Bab 302 Sebuah Rahasia Besar
- Bab 303 Tidak Rela
- Bab 304 Apa Kamu Akan Mati Jika Menciumku?
- Bab 305 Dia minum Terlalu Banyak
- Bab 306 Bagaimana Jika Sudah Ada Perasaan Itu?
- Bab 307 Apakah Kamu Mencintaiku?
- Bab 308 Bukankah Salah?
- Bab 309 Bolehkah Aku Membantu Kamu Berganti Pakaian
- Bab 310 Aku Hari Ini Mau Berkencan
- Bab 311 Menghabiskan waktu dengan pemandangan yang indah
- Bab 312 Benar-benar melupakan adik karena cinta
- Bab 313 Seperti ini tidak baik
- Bab 314 Jangan mengatakan hal seperti ini di siang hari
- Bab 315 Kita tidak terlalu cocok
- Bab 316 Apa Yang Kamu Lakukan Di Sini?
- Bab 317 Itu Namanya Perasaan Suka, Tahu Tidak?
- Bab 318 Harus Pelan-Pelan
- Bab 319 Tadi Kamu Membuat Aku Ketakutan Setengah Mati
- Bab 320 Pergi Minum, Yuk?
- Bab 321 Kemarin Terlalu Banyak Minum
- Bab 322 Skandal Kalian Sudah Tersebar Di Mana-mana
- Bab 323 Rencana Besar Perlahan-lahan Dijalankan
- Bab 324 Aku Bersedia
- Bab 325 Terburu-buru Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 326 Pertanyaan Untuk Perasaan
- Bab 327 Punya Banyak Simpanan?
- Bab 328 Hatinya Mulai Lemah
- Bab 329 Kesakitan Hati Yang lainnya
- Bab 330 Aku menyukaimu
- Bab 331 Masalah ini akan kembali ke masalah ini lagi
- Bab 332 Satu lawan satu berhadapan
- Bab 333 Aku adalah asisten khusus Dennis Zhou
- Bab 334 Aku tidak akan berterima kasih padamu
- Bab 335 Keterusterangan
- Bab 336 Kebocoran
- Bab 337 Bagaimana dengan lamaran ini
- Bab 338 Apakah ini mencari seorang menantu?
- Bab 339 Publikasi
- Bab 340 Sulit untuk berhenti
- Bab 341 Dimana Ketulusanmu?
- Bab 342 Dan Terjadi Lagi
- Bab 343 Jangan Bermain-Main
- Bab 344 Apa Tidak Bisa Melakukannya di Malam Hari?
- Bab 345 Kegiatan Malam
- Bab 346 Kamu Tidak Sayang Aku Lagi
- Bab 347 Melakukan Yang Terbaik Di Saat Ini (1)
- Bab 347 Melakukan Yang Terbaik Di Saat Ini (2)
- Bab 348 Solo Dance
- Bab 349 Kamu Datang Untuk Menjemput Wenny?
- Bab 350 Istri Teman Tidak Boleh Diambil
- Bab 351 Benar-benar Menjijikkan
- Bab 352 Semua Hanya Salah Paham!
- Bab 353 Apakah Masih Belum Cukup Kacau!!
- Bab 354 Dia Adalah Nyawaku
- Bab 355 Mengganggu Warga
- Bab 356 Ternyata Kamu Mengingatnya
- Bab 357 Lihatlah Perubahannya
- Bab 358 Cinta Memiliki Rahasia
- Bab 359 Satu Kamar
- Bab 360 Apakah Kamu Sangat Mencintainya ?
- Bab 361 Tidak sadar siapa dirinya
- Bab 362 Apakah kamu percaya padaku?
- Bab 363 Hanya aku yang dapat mengganggu wanitaku
- Bab 364 Kamu pergi saja
- Bab 365 Ini zaman anak bergantung pada ayah
- Bab 366 Tidak ingin disebar terlalu cepat
- Bab 367 Jangan terlalu bangga
- Bab 368 Seperti Yang Kamu Inginkan
- Bab 369 Aku hanya ingin kamu mencintaiku
- Bab 370 Bagaimana aku tidak bisa mengetahui isi hatimu itu?
- Bab 371 Menanam Bibit
- Bab 372 Jangan Terlalu Berlebihan Membully Orang Lain
- Bab 373 Masalah Mantan Pacar
- Bab 374 Asalkan Kamu Memberikan Aku Kesempatan
- Bab 375 Kenapa Harus Mengotorimu
- Bab 376 Aku Tadinya Seperti Buddha, Bagaimana Mungkin Menjadi Iblis
- Bab 377 Kamu Mengharapkan Siapakah di Antara Kami yang Menghilang?
- Bab 378 Harus Bertemu Langsung dengan Orangnya, Barulah Bisa
- Bab 379 Apakah Kamu Salah Orang?
- Bab 380 Aku Tidak Menemukan Kebahagiaan
- Bab 381 Apakah kamu disakiti?
- Bab 382 Dia belajar kedokteran
- Bab 383 Sangat menyesal
- Bab 384 Kamu dan Paman kecilmu
- Bab 385 Ada apa dengan video tariannya? Apa ada masalah?
- Bab 386 Jangan Pikirkan Itu, Selamat Malam
- Bab 387 Tolong Kebajikan, Apakah Ini Yang Kamu Inginkan?
- Bab 388 Kamu Berutang Padaku Kali Ini
- Bab 389 Tidak Bisakah Mengalahkan Wenny Gu?
- Bab 390 Kamu Memukulku?
- Bab 391 Ayah, Aku Mau Pergi Menemani Paman Kecil
- Bab 392 Masih Tidak Minggir?
- Bab 393 Wenny, Maaf
- Bab 394 Jahe Tetap Lebih Pedas Yang Tua, Sungguh Menakutkan!
- Bab 395 Perjanjian Di Antara Kalian, Selalu Ada Batas Waktu
- Bab 396 Paman Kecil, He He He He He He
- Bab 397 Tunggu Aku Sembuh, Kita Akan Menikah
- Bab 398 Kedepannya Dennis Harus Ganti Memanggilku Ibu?
- Bab 399 Kamu Mencari Persediaan Sudah di Lingkari Yang Kamu Tempati
- Bab 400 Sapi Tua Bajingan Ini Memakan Rumput yang Lembut
- Bab 401 Aku ingin memakan kamu, apakah kamu bisa membuatku kenyang?
- Bab 402 Kamu yang seperti ini sungguh sempurna
- Bab 403 Hal apa yang lebih penting daripada kencan
- Bab 404 Berdasarkan apa kamu merebut priaku?
- Bab 405 Putri mereka sedang dibully orang
- Bab 406 Nyonya Zhou, apakah kamu masih belum memahami isi hatiku?
- Bab 407 Mulai saat ini, bukankah kamu perlu merubah panggilanmu terhadapku
- Bab 408 Dia bukan gadis yang bukan-bukan, dia adalah Wenny
- Bab 409 Mendaftarkan pernikahan?
- Bab 410 Bisakah kamu berhenti ?
- Bab 411 Jangan-jangan dia ini tidak dalam gejala Kehamilan?
- Bab 412 Pacaran Kakak Adik
- Bab 413 Tahukah Kamu, aku melihat siapa?
- Bab 414 Kamu mengikutiku
- Bab 415 Dia adalah mantan kekasihku
- Bab 416 Aku Tidak Akan Membantumu Lagi, Silahkan Cari Wanita Yang Kamu Cintai
- Bab 417 Datang Lagi Ungkapan Perasaan Dari Seseorang
- Bab 418 Kalian Tidak Menghubungi Kami Secara Langsung Maupun Online
- Bab 419 Aku Mau Kamu Memberikan Dirimu Yang Seutuhnya Kepada Lavenia Tsi
- Bab 420 Aku Berharap Dia Menerima Diriku
- Bab 421 Mungkin dia telah benar-benar tidur
- Bab 422 Maaf, sepertinya aku mengecewakanmu
- Bab 423: Senyuman kecemburuan
- Bab 424 Perjalanan Impian
- Bab 425: Dia adalah Ratu
- Bab 426 Tidak ada lagi yang lebih sempurna dari ini
- Bab 427 The End (1)
- Bab 428 The End (2)