Unplanned Marriage - Bab 19 Tidak bisa menikah dengan wanita yang disukai diri sendiri

Berpikir tentang ini, Charles menelepon seketaris Marco.

Charles sudah bertanya dengan jelas tentang waktu yang direncanakan Marco untuk mengunjungi tuan muda kedua Xie.

Yaitu besok pagi jam 9, mereka akan pergi ke ruang teh milik Andri xie.

Veronica cukup terkejut, Charles datang ke Nanjing juga memiliki persiapan.

Charles mengeluarkan sebuah lukisan, lukisan ini merupakan pemandangan tokoh sejarah China Shen Zhou dari dinasti Ming.

Perwakilan dari sekolah seni Wumen, ini adalah salah satu dari 4 dinasti Ming, dan lelang lukisan ini dimulai dengan harga 100.000RMB (sekitaran Rp.200juta). Dapat dibayangkan bahwa Charles sangat berpikir keras agar mencapai tujuannya untuk bekerjasama dengan tuan muda kedua Xie.

Makan malam ia biarkan hotel yang mengaturnya, Charles melanjutkan pekerjaanya.

Veronica merasa bosen, ia hanya bisa mandi dan duluan berbaring di tempat tidur. Ia memegang buku yang dibawanya kesini. Membolak-balik buku itu sejenak dan diam-diam memperhatikan pundak Charles.

Tidak tahu kenapa, Veronica menghela napas dan merasa sedikit menyesal.

Meskipun pada hari itu ia merasa terluka karena perjanjian awal dengan Charles.

Karena itu, tidak ada pilihan lain selain menyetujui kalimatnya kau bukan tipe yang kusuka.

Faktanya, Veronica sendiri juga tidak tahu tipe apa yang ia sukai.

Dari kecil ia diajari agar menjaga jarak dengan laki-laki.

Masuk akal jika ingin mengatakan kalau penampilan Charles tampan, tubuhnya bagus dan tinggi, bentuk tubuh pria itu termasuk kategori yang ia sukai.

Charles termasuk yang terbaik dari semua aspek.

Adapun Elvian, walaupun semua orang hanya bercanda.

Tapi Veronica tahu jelas, bahwa ia dan Elvian hanya sebatas cinta antar keluarga.

Kalau tidak, kenapa Elvian tidak pernah menyatakannya dalam beberapa tahun ini, sebenarnya ia juga tahu.

Dia menolak perilaku mesra dengan pria, meskipun begitu dia tetap telah dicium Charles beberapa kali.

Dalam pandangannya, Charles menempati banyak hal pertama kali dalam hidupnya, bisa disebut itu adalah hal yang sangat penting baginya.

Dan hal yang paling memalukan adalah, ia tidak menolak sentuhan dari Charles.

Tidak tahu kenapa, Veronica tiba-tiba menjerit.

Ini benar-benar tidak bagus, karena Charles tidak tertarik sama sekali dengannya.

Saat ia berbaring di tempat tidur, ia merasa ada gerakan dibelakangnya.

Veronica penasaran dan berbalik, ia melihat Charles sudah berada disisi lain sedang membuka kancing bajunya.

“Kamu, apa yang mau kamu lakukan?” Veronica tanpa sadar menarik selimutnya dan menatap Charles waspada.

Charles mengerutkan kening “Tidur?”

“disini?”

Meskipun semalam berada di satu ranjang yang sama, untungnya ranjang ini cukup besar.

Ditambah lagi ia minum sedikit lebih banyak dan sama sekali tidak memiliki kesan apa-apa.

Tapi sekarang ia jelas-jelas akan berbaring bersama dengannya, wajahnya sedikit menurun tidak bisa menerimanya.

Charles menghentikan tangannya yang sedang membuka kancing, dan memandangnya cukup lama, “kenapa? Kalau kamu merasa tidak nyaman , tidurlah di sofa ruang tamu.”

“oh oke” Veronica mengangguk kepala dan bangkit dari kasur.

Ketika sampai setengah jalan, tiba-tiba ia merasa ada yang salah, Veronica berbalik dan berkata “kenapa aku yang tidur di sofa?”

“aku tidak merasa tidak nyaman.” Charles membuka selimut dan berbaring di atas ranjang. Dia mengambil buku yang tadinya dibaca Veronica, buku itu adalah buku tentang kedokteran china kuno.

Setelah membukanya , semuanya berisi teks china kuno.

Charles memandangi Veronica “kamu membaca buku macam ini?”

“kenapa dengan buku ini? Pikiran orang-orang dulu luas dan mendalam!” Veronica merampas bukunya dan memeluknya.

Dia berdiri dan wajahnya memerah, sangat jelas,Charles sengaja bersikap seperti ini sekarang.

Jika kamu ingin tidur diranjang, maka datanglah kesini.

Jika tidak mau, jangan harap dia bersikap gentleman dan tidur di sofa.

Dia menggigit bibirnya dan berbisik “kenapa… kenapa aku harus tidur disofa?”

Setelah selesai bicara, ia kembali ke posisinya dan membelakangi pria itu.

Veronica membelakangi pria itu dan tidak menghiraukannya.

Malam mulai larut, Veronica yang tadinya gugup sekarang mulai tenang dan damai. Dia bisa mendengar suara napas yang tidak jauh darinya, panjang dan penuh irama. Dia membuka matanya dan diam-diam menatap ambang jendela kamar, tirai tebal yang menggantung.

Veronica mengulurkan tangan dan menyalakan lampu yang ada disisinya.

Tiba-tiba ruangan gelap itu menjadi terang saat lampu di sisi Charles menyala.

Mengetahui bahwa ia tidak tidur, ia dengan lembut mengusap-usap sisi selimutnya, dan bertanya dengan lembut “bagaimana rasanya tidak bisa menikahi wanita yang kau sukai?”

Semalam, Elvian bilang kalau Ines dan Charles memiliki skandal beberapa tahun terakhir.

Tidak tahu, apakah Charles menyukai wanita itu.

Memikirkan kembali penampilan Ines, ia sangat indah dan membuat orang terpukau.

Untuk beberapa waktu yang lama tanpa menunggu jawaban Charles, ia berbalik dengan rasa heran.

Charles menutup telepon dan berkata dengan lemah “jika lain kali kau menanyakan pertanyaan ini lagi, lebih baik kita segera bercerai.”

Veronica sedikit tertekan dan cemberut.

Bagaimana bisa orang ini begitu pelit, begitu sulit untuk berbagi?

Namun, untungnya malam ini, tidur begitu tenang.

Tidak tahu apakah terdengar suara pernapasan yang begitu damai disampingnya, sehingga hatinya menjadi lebih tenang.

Sebaliknya, malam ini Veronica bermimpi aneh.

Ines menarik Charles dan berdiri didepannya sambal tersenyum.

Ines berkata dengan lembut “nona Gu, karena kau sudah berjanji kepada Charles, ia memiliki wanita yang ia sukai maka lepaskanlah dia ,segeralah kalian mengatur waktu untuk melakukan perceraian?”