Unplanned Marriage - Bab 44 Aku kepikiran (1)

Mukanya yang kesal itu terlihat oleh Charles, membuat dia menyunggingkan senyum, kakinya melangkah mau keluar dari lift, tapi kemudian malah mendekat ke Veroncia. “Hati-hati, kalau ada apa-apa telepon ke aku.” Selesai ngomong begitu dia langsung berjalan lurus keluar dari lift.

Dalam waktu dua detik, tidak ada yang menyadari kedekatan dan bisikan itu, sedangkan Veronica malah termangu sejenak, lalu menunjukkan wajah berbunga-bunga.

Keluar dari gedung perusahaan, cahaya matahari yang hangat silau berkilauan.

Wajah Veronica masih berseri-seri, kalau dilihat sama orang yang kenal, pasti akan terkaget-kaget sampai membelalakkan mata.

Siapa yang bakal percaya Veronica yang berseri-seri saat ini, adalah nona kaya yang kalem itu.

Veronica pulang ke rumah orang tuanya dengan taksi, sampai di rumah mendapat kabar dari bibi pembantu kalau di rumah tidak ada orang, setelah berpikir sejenak, akhirnya Veronica memutuskan untuk pergi melihat ke pabrik pembuatan parfum, karena memang niat awal dia pulang itu demi mendapat inspirasi.

Kalau buat main, lain kali ajak Charles pulang bersama lagi saja.

Pabrik pembuatan parfum keluarga Gu agak jauh, jauh dari keramaian kota, dan bertempat di bangunan segi empat yang ada di pinggiran kota.

Pintu kayu berwarna merah terang, simpul khas China yang tergantung di kedua sisi pintu, dinding yang dipenuhi rotan tua, bukan hanya tampak dari luar saja, di dalam bangunan tersebut juga penuh dengan nuansa kuno, dengar-dengar bangunan segi empat ini merupakan tempat tinggal seorang pejabat di masa dinasti Ming pas tua, dan istri pejabat ini suka membuat parfum, jadi di dalam bangunan segi empat tersebut penuh dengan bunga segar.

Bahkan tak jauh sana juga ada taman bunga, dan segalanya harus berdasarkan wangi asli dan serbuk asli, ini jugalah alasan waktu itu keluarga Gu membayar mahal untuk membeli tempat ini, bukan hanya karena lingkungan sekitar yang cocok, tapi juga karena syarat pembuatan parfum yang mendukung sekali ada di sini.

Sepanjangan perjalanan dari Veronica masuk, hampir tidak ketemu siapa-siapa, di sekitaran sini juga hanya ada beberapa tempat tinggal, termasuk tempat yang agak pelosok.

Veronica mengamati keadaaan sekitar, hatinya langsung terasa lega, pas kecil dulu dia suka datang ke tempat ini, bukan hanya karena wangi yang ada di sini, tapi juga karena lingkungan di sini, meskipun banyak yang merasa sini terlalu pelosok, tapi dia suka dengan tempat yang tenang begini.

“Vero?!” Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang penuh kaget dan senang, serta familiar sekali.

Mata Veronica langsung berbinar senang, segera dia membalikkan badan, dan seketika juga diai tertawa ceria melihat orang di depannya ini, “Kak Elvian!! Kenapa kamu bisa ada disini!”

Di wajah ganteng Elvian, selain rasa senang, juga ada rasa cinta yang tampak jelas sekali dari ekspresinya, langsung dia maju dengan langkah besar, mungkin karena saking senangnya dia mengulurkan tangan ingin memeluk.

Veronica nampak agak termangu lalu menggeser sedikit ke samping, gerakan ini dilihat sama Elvian, dalam sekejap tangannya terasa membeku dan sakit.

Kedua mata Veronica menjadi suram, secara refleks dia menghela napas di dalam hati, kelihatannya kak Elvian masih belum move on, pikir Veronica dalam hati, dan sebaliknya Veronica memang senang bisa ketemu sama Elvian.

Karena sejak menikah, mereka sudah jarang sekali ketemu.

“Kerjaan kak Elvian gimana? Kenapa kesini lagi? Dari dulu kamu selalu aja suka main ke sini.” Veronica tertawa kecil, dengan ini untuk memecah kecanggungan.

Walaupun dia tidak ada perasaan cinta dengan kak Elvian, tapi dia benar-benar menganggap Elvian sebagai teman, sebagai kakaknya sendiri.

Tentu saja Elvian tahu maksud Veronica, dengan cepat dia menyembunyikan semua perasaanya, lalu kembali bersikap seperti biasanya, “Kamu juga tahu aku selalu suka ke sini, kalau soal kerjaan aku .....Masih berani lagi kamu mengungkit masalah ini, kamu sendiri bukannya harusnya lagi kerja juga? Kenapa kabur pas jam kerja!”

“Tempat pembuatan parfum ini juga tempat kerja aku?” Elvian hanya tertawa lembut, hitung-hitung ini termasuk alasan kenapa mereka bisa kebetulan ketemu di sini.

Keluarga Gu dan Lu sebenarnya punya cerita, Elvian dan Elena termasuk anak yang dijaga ayah Veronica dari kecil.

Keluarga Lu sudah pisah sejak lama, meninggalkan dua kakak beradik ini, satunya cakap dan tangkas, dan satunya lagi pintar dan cerdik, barulah Samuel bisa begitu menjaga mereka.

Keluarga Gu termasuk keluarga yang lumayan dikenal, meskipun perdagangannya kurang baik, tapi pabrik pembuatan parfumnya terkenal dimana-mana.

Karena tahu cara pembuatan parfum yang diwariskan di keluarga Gu secara turun-temurun, jadi Elvian biasanya akan datang membantu saat ada luang, jadi sebenarnya ketemu dia di sini tidak terlalu mengejutkan juga.

Bagaimana mungkin Veronica tidak menyadari sikap Elvian yang menyembunyikan perasaanya, hanya saja masalah cinta itu tak bisa dipaksa, bagaimana mungkin dia bisa memaksa Elvian untuk menghilangkan perasaanya Elvian ke dirinya, dan selain itu, mereka berdua juga teman baik.

Berpikir sampai sini, Veronica pun menghadapinya dengan sikap seperti dulu, sambil tertawa, “Aku tidak seperti mu setiap hari malas-malasan, aku ada pekerjaan sehingga aku datang kesini."

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu