Unplanned Marriage - Bab 371 Menanam Bibit

Dia memang biasanya sangat malas. Terutama di masalah seperti ini. Ingin sekali menyerahkan semuanya kepada Dennis Zhou. Namun hari ini, tanpa perlu Dennis Zhou ingatkan lagi, dia sudah langsung melakukan hal yang biasa tidak dia lakukan.

Satu kamar menjadi kosong, dan tidak dapat dibedakan dengan dulu.

Wenny Gu benar-benar gelisah, gelisah hingga tahap panik.

Dia takut besok setelah masalah ini diketahui, bahkan Dennis Zhou juga tidak bisa menerimanya.

Saat sudah mau mencapai puncak, Wenny Gu memeluk punggung Dennis Zhou, dan tiba-tiba berteriak, "Aku lahirkan seorang anak untukmu ya."

Otak Dennis Zhou tiba-tiba terpacu dan seketika membuangnya di dalam tubuh Wenny Gu.

Wenny Gu bernapas terengah-engah. Dennis Zhou juga terdiam cukup lama, "Kenapa tiba-tiba ada pemikirkan seperti itu."

Wenny Gu menjawab, "Bukankah ada perkataan nasi sudah menjadi bubur? Setelah aku hamil, bukankah ayah dan ibu tidak dapat berkata apa-apa lagi?"

Tapi sangat cepat Wenny Gu kembali menghela napas, "Tapi aku masih ingin menari ... kalau hamil setidaknya tidak boleh hamil untuk waktu yang lama ..."

Dennis Zhou juga sebelumnya pernah berkata pada Wenny Gu. Kalau boleh, dia ingin cepat menikah. Selain itu dalam waktu dua tahun sudah harus punya anak. Kalau tidak, setelah dua tahun lagi, dia sudah berumur 40 tahun.

Dennis Zhou tidak ingin seperti Ricky Shen dan Adeline Shen. Setelah tua baru punya anak.

Dennis Zhou mencium kening Wenny Gu. Rambutnya masih basah, pertanda belum istirahat dari tadi. Wajah Wenny Gu juga merah. Lalu Dennis Zhou berkata, "Iya. Sekarang adalah saat-saat dimana kamu masih mengejar mimpi ..."

"Pret." Wenny Gu tertawa sambil menjawab, "Paman kecilku baru adalah mimpi utamaku. Menari hanyalah cara aku memicu mimpi itu. Kalau dibandingkan dengan paman kecil, tentu saja aku lebih bersedia melahirkan anak untukmu."

"Berkata kata kasar lagi." Dennis Zhou memukul pantat Wenny Gu.

Wenny Gu mengaduh dan wajahnya mulai berubah merah lagi. Dia itu tiba-tiba ingin melahirkan anak bagi Dennis Zhou. Meskipun dia juga benar-benar ingin menari, tapi menari baginya adalah hobi.

Hobi dan cinta, tidak dapat dibandingkan.

Misalnya karena anak dapat menyelesaikan masalah hubungan dengan Dennis Zhou, dia bersedia mencobanya.

Keberanian seperti itu bahkan membuatnya merona ketika memikirkannya.

Selain itu meskipun dia sudah memiliki anak, kembali bekerja juga baru berumur 26 tahun. Baru mengejar mimpi juga masih sempat. Tidak harus langsung mencapai kesuksesan besar sekarang.

Karena terpikir, maka Wenny Gu melakukannya. Tatapan Wenny Gu mengarah pada Dennis Zhou dengan menyala-nyala, "Beneran, bagaimana ide ini. Menurutku, ayah dan ibu akan setuju kita bersama. Asalkan aku mengandung anakmu."

Dennis Zhou baru saja menjawab, Wenny Gu memegang itunya, lalu bertanya sambil mengerutkan dahi, "Kalau begitu aku perlu diam seperti ini, atau mengangkat kedua kaki agar dia menyisapnya balik!! Bisa jadi kali ini bisa hamil."

Dennis Zhou menurunkan kaki Wenny Gu, lalu berkata dengan suara lembut, "Wenny bodoh, ini sebenarnya paling tepat melihat jadwal ovulasi."

"Aku tidak pernah melihatnya!" Wenny Gu tiba-tiba semangat, lalu kembali memeluk Dennis Zhou, duduk di atas pahanya, dan berkata dengan semangat, "Jadi paman kecil, kamu cepat tutup mulut si Harley itu. Pikir cara untuk undur waktu lagi. Meskipun menyuapnya juga tidak apa-apa! Yang penting sebelum aku hamil, hubungan kita tidak boleh diketahui oleh orang-orang."

Dennis Zhou awalnya mengira Wenny Gu tidak percaya padanya. Tapi saat Wenny Gu berkata seperti ini, dulu tidak peduli Wenny Gu melakukan kesalahan apa, dia akan melupakannya. Hatinya sekarang selain terharu, tidak ada kata-kata lain lagi.

Kalau tidak mencintai, tidak ada wanita yang bersedia melahirkan anak bagi seorang pria.

Ini adalah cara Wenny Gu mengungkap rasa cintanya yang dalam.

Melihat Dennis Zhou tidak menjawab, Wenny Gu menarik leher Dennis Zhou dengan pelan, "Paman kecil, ayo cepat ngomong, boleh ya?"

"Wenny ... apa kamu sudah yakin?" Dennis Zhou kali ini menghela napas dengan sedikit pasrah, "Tapi paman kecil tidak rela kamu ..."

"Apanya yang tidak rela." Wenny Gu mengerucutkan bibir, "Sebelumnya bukankah ada yang bilang, katanya ingin punya anak sebelum umur 40 tahun? Atau sudah tidak mau lagi? Atau ... kamu sebenarnya tidak pernah berencana membuat aku hamil?"

"Bukan itu maksudku." Dennis Zhou mengelus rambut Wenny Gu yang panjang, juga sekalian turun ke punggung Wenny Gu yang halus, "Melahirkan anak akan sangat lelah, selain itu juga sakit. Bukankah kamu selalu takut sakit."

"Aku saja sudah melewati seks pertama!" Wenny Gu memeluk leher Dennis Zhou, lalu masuk dalam pelukan pria itu, dua titik di dadanya sudah mengeras, "Masa mau kabur dari proses ini?"

Wenny Gu merasa dirinya adalah orang rendahan, sangat rendah. Hatinya sudah jatuh ke dalam debu, baru bisa mencintai Dennis Zhou hingga tidak ada batasan seperti ini.

Jadi saat Arnold Koo berkata dia seharusnya fokus pada menari, dia baru punya pemikiran ke arah sini.

Ada orang yang tiba-tiba mendapat ide, ada orang yang mendapat ide dari percintaan. Sedangkan dia, murni mendapat ide dari hubungannya dengan Dennis Zhou.

Dia tidak bisa seumur hidup ini tidak memiliki tujuan, tidak menikah dan melahirkan anak.

Dia mencintai Dennis Zhou, jadi dia bersedia melahirkan anak bagi Dennis Zhou.

"Cepat tanamkan seorang bayi di perutku." Wenny Gu menunjuk perutnya sendiri, dan gerakan itu sangatlah lucu.

Dennis Zhou akhirnya tidak tahan lagi. Dia mengakui dia sudah bernafsu. Jadi dia menggendong Wenny Gu dan masuk ke toilet.

Hari ini Wenny Gu sangat berkerja sama. Jadi dia harus memanfaatkan kesempatan untuk melakukan di banyak tempat.

Biasanya anak ini kalau bukan sakit di sini, pasti sakit disana. Atau tidak sebentar saja sudah lelah. Jelas-jelas orang yang belajar menari, tubuh yang begitu lentur di tempatnya jadi malas, semuanya harus dia yang lakukan.

Wenny Gu benar-benar seperti yang Dennis Zhou harapkan. Hari ini jauh lebih lembut. Juga meminta padanya agar membuangnya di dalam. Dengan begitu Wenny Gu baru mempunyai peluang untuk hamil.

Tang

Wenny Gu juga berkata, mulai hari ini, harus berusaha menanam bibit.

Itu seperti tiba-tiba ada tujuan yang membuat Wenny Gu menjadi semangat.

Wenny Gu bekerja semalaman.

Dia benar-benar merasakan, menanam bibit memang suatu hal yang sangat melelahkan. Untung saja dia biasanya menari dan latihan, jadi tidak ada pengaruh yang terlalu besar baginya.

Malah Dennis Zhou, pagi-pagi sudah merasa sangat kelelahan. Biasanya tidak pernah segila itu. Kemarin malam benar-benar sudah sedikit kelewatan.

Saat bangun, Dennis Zhou melihat Wenny Gu mengangkat tangan yang ada berlian emasnya itu. Melihat wajah Dennis Zhou yang kelelahan, Wenny Gu masuk ke dalam pelukan Dennis Zhou lalu berkata dengan sangat senang, "Menurutmu ... wanita-wanita yang ada di sisimu, kalau melihat ini, bisa dibuat kesal tidak?"

"Kamu ini benar-benar mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan." Dennis Zhou mencubit hidung Wenny Gu, suaranya juga melembut, "Aku kapan pernah mempunyai wanita-wanita seperti itu."

"Siapa yang tahu." Wenny Gu berkata, "Musuh yang disembunyikan jangan terlalu banyak."

Dennis Zhou tertawa, "Dibandingkan dengan punyaku, penggemar Wenny lebih banyak tahu?"

"Aiya, sudahlah." Wenny Gu mendorong Dennis Zhou dan segera membicarakan masalah mengenai Harley Zhou. Kalau tidak karena kondisi darurat, dan Harley Zhou sudah membeberkan hubungan mereka kepada dunia luar, maka dia tidak ada waktu lagi untuk membuat anak.

Wenny Gu sekarang semakin merasa, hamil adalah cara yang paling dapat membuat orang tua-nya setuju.

Apalagi orang tua-nya masih sangat tradisional. Kawin tembak adalah alasan yang paling baik!

Wenny Gu membuat sarapan bagi Dennis Zhou dengan senang. Dia mau membuat Dennis Zhou makan dengan kenyang, lalu baru mengantarnya pergi negosiasi dengan orang lain.

Melihat wajah Wenny Gu yang khawatir, Dennis Zhou menghiburnya, "Jangan takut, Harley tidak begitu sulit diatasi."

"Siapa tahu 'kan." Wenny Gu mengantarnya hingga ke depan pintu, "Bukankah ada orang yang pernah bertengkar dengannya karena Hanny Ruan? Siapa yang tahu paman ketiga tidak dendam akan hal itu."

Dennis Zhou tahu Wenny Gu takut Harley Zhou akan mengumbar ke sana sini dan dengan cepat menampilkan hal ini kepada dunia luar. Sedangkan dia dan Wenny Gu tidak ada persiapan apapun. Jadi berharap dia cepat membicarakan hal ini dengan Harley Zhou.

Tapi sebenarnya Dennis Zhou tidak begitu khawatir.

Harley Zhou takutnya sudah menunggu dia untuk pergi bernegosiasi.

Perlu diketahui, kalau sudah mendapat sebuah kelemahan, memegang di tangan lebih baiik daripada langsung mengumbarnya keluar.

Harley Zhou bukanlah orang yang mudah diajak bekerja sama. Sedangkan Dennis Zhou juga bukanlah orang yang mudah. Jadi masalah ini tidak akan terungkap begitu cepat. Harley Zhou pasti mau menukar itu dengan keuntungan yang lebih besar.

Dennis Zhou di keluarga Zhou, meskipun bukanlah penerus, tapi selalu adalah orang yang disuka oleh para tua-tua.

Uang yang ada pada Dennis Zhou, juga semakin membuat orang menginginkannya.

Sebenarnya Hanny Ruan telah membuat kesalahan yang paling besar dulu. Meskipun Dennis Zhou paling kecil, tapi saham yang Dennis Zhou miliki di Keluarga Zhou, adalah yang paling besar.

Kalau dulu Hanny Ruan tidak menolak Dennis Zhou, mungkin hari ini, wanita itulah yang menjadi istri Dennis Zhou. Menikmati kehidupan kaya yang selalu wanitu itu impikan.

Setelah Dennis Zhou pergi, Wenny Gu baru pergi dance company untuk latihan menari.

Suasana di Via Belle Dance Company hari ini sedikit berbeda. Sejak Cindy Yun mendapat kesempatan dengan Dennis Zhou dan mendaftar pada lomba menari internasional tahun ini, banyak perempuan dalam perusahaan yang iri padanya.

Jadi meskipun tidak suka dengan sikap Cindy Yun biasanya, hari ini juga akan mengelilingi wanita itu untuk bertanya ini itu, berharap bisa mendapat lebih banyak informasi.

Wenny Gu memarkirkan mobil di parkiran perusahaan. Baru saja turun mobil, tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang enak didengar dari belakang.

Dia membalikkan badan. Ternyata adalah Arnold Koo.

Pria itu sedang duduk dalam mobilnya. Berpakaian jas dan terlihat tampan.

Wenny Gu langsung ke sana. Setelah jendela mobil terbuka, Arnold Koo bertanya, "Kemarin tidak apa-apa 'kan?"

"Tidak apa-apa." Wenny Gu tertawa, "Terima kasih untuk perhatiannya."

Arnold Koo mengangguk. Baru saja mau berkata sesuatu, Wenny Gu tiba-tiba berkata dulu setelah menghela napas, "Paman Koo, aku masih perlu menjelaskan sesuatu padamu. Seumur hidup ini, aku tidak ada harapan lain. Juga bukan seperti yang kamu pikirkan adalah wanita mulia. Aku mencintai Dennis, sangat mencintainya hingga bisa mati untuknya. Mau kamu bilang aku jelek atau tidak tahu malu juga tidak apa-apa. Aku tidak peduli sedikitpun."

Kalau bukan Dennis Zhou yang menggunakan tindakan nyata membuat Wenny Gu sadar akan kesalahannya, mungkin dia tidak akan seperti ini, menolak Arnold Koo dengan tegas.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu