Unplanned Marriage - Bab 307 Apakah Kamu Mencintaiku?

Merasa bahwa ada seseorang yang sedang melihat dirinya, mata Ferdinand Meng perlahan bergerak ke atas, lalu jatuh ke mata Lavenia Tsi yang tampak sedikit khawatir.

“Nona Kedua ... Tsi?” Dampak tidak tidur pada malam hari itu masih sangat kuat, Ferdinand Meng mengalami sakit kepala yang hebat, jadi suaranya juga terdengar serak.

Perasaan konflik seperti ini membuat jantung Lavenia Tsi berdetak kencang, dan otaknya bahkan membayangkan apa yang telah dilakukan pada dirinya sendiri di malam itu.

Tetapi bukan orang ini yang melakukannya.

Sama seperti ekspresinya sekarang, kalau-kalau dia tahu, pasti dia juga sangat bingung dan kesal, jadi dia menganggukkan kepala dengan pelan, lalu menunjukkan ekspresi yang sangat sopan, "Halo, Kakak Bai."

Ferdinand Meng tersenyum lalu melemparkan sampah ke tangannya ke tempat sampah.

Kemudian Ferdinand Meng berbalik, ia menghentikan langkahnya dengan satu tangan di pintu, dia tidak bisa melihat langsung ke ruang tamu yang berantakan, ada botol-botol anggur dan bungkus makanan ringan di mana-mana, untungnya priaini sedang dalam keadaan kacau, dan dia juga tidak melakukan sesuatu yang bebas, jika tidak, hal pertama yang dilakukannya sekarang adalah langsung bunuh diri.

Orang itu jelas tahu di mana batasannya.

Tetapi bahkan dengan cara ini, Ferdinand Meng tidak tahan untuk melihat langsung pemandangan di ruangan itu sampai sebuah pertanyaan bingung terdengar dari belakangnya, "Kakak Bai ... Apakah kamu memerlukan bantuan?"

Ferdinand Meng berbalik dan langsung melihat mata Lavenia Tsi yang jernih.

Gadis ini sebenarnya adalah penggemarnya, biasanya Ferdinand Meng tidak suka terlalu berhubungan dengan penggemarnya, dan dia takut memiliki hubungan yang terlalu jauh, selain itu, dia adalah seorang pria yang memiliki rahasia begitu dalam.

Lavenia Tsi yang melihat Ferdinand Meng ragu-ragu, langsung tersirat ekspresi sedih di wajahnya, ia menahan mulut kecilnya beberapa kali untuk mengatakan sesuatu, sebelum akhirnya berkata, "Tidak apa-apa, aku bertanya terlalu berlebihan, aku benar-benar minta maaf."

Mungkin berpikir bahwa orang itu berkata, “Bagaimana aku bisa melupakan Lavenia kecilku?” Perasaan keterasingan membuat Lavenia Tsi sangat tidak nyaman.

Cukup lama akhirnya dia mendengar pintu berbunyi, dan napas Ferdinand Meng terdengar di telinganya, "Begini, ini benar-benar merepotkan Nona Kedua Tsi."

Lavenia Tsi memandangi Ferdinand Meng dengan sedikit gembira, dia tidak menyangka bahwa dia ternyata akan membiarkan dirinya membantu, lalu ia melihat ponselnya, lagi pula kakaknya belum juga keluar untuk membuka pintu, dan tidak tahu apa yang dia lakukan.

Jadi dia bisa pergi dan membantu Ferdinand Meng membersihkan rumah terlebih dahulu, sambil menunggu Wenny Gu.

Lavenia Tsi mengirim sms ke Wenny Gu, mengatakan bahwa dia sedang membantu tetangga di seberang rumahnya, dia akan menelepon dirinya ketika dia keluar.

Lavenia Tsi mengikuti Ferdinand Meng ke rumahnya.

Tercium aroma yang sangat tidak sedap di ruang tamu, mata Lavenia Tsi melirik ke area tengah, dan tiba-tiba sedikit mengernyikan dahi.

Ferdinand Meng ini ... tidak akan melakukan ... hal-hal itu di dalam ruangan?

Lavenia Tsi mulai berkhayal dengan polos, seperti melakukan hubungan seks dengan wanita, seperti merokok, minum, dan menggunakan narkoba ...

Melihat eskpresi wajah Lavenia Tsi tiba-tiba berubah pucat, Ferdinand Meng mulai menyesal membuat keputusan tadi, sebenarnya dia bisa meminta Michael Tsu mencari pembersih untuk membantu, jika gadis kecil ini akan berbicara sembarangan di luar, maka reputasinya akan ...

Karena itu, Ferdinand Meng harus menggunakan pesonanya, ia menghampiri Lavenia Tsi, dengan sedikit pertimbangan sebelum akhirnya berkata dengan suara yang lembut "Nona Kedua Tsi, mungkin kamu salah paham."

Lavenia Tsi mendongak dan menatap mata Ferdinand Meng, dia tahu bukan dia yang melakukan semua ini, tetapi oleh pria itu di malam hari, Lavenia Tsi ragu sejenak, lalu menjawab, "Aku salah pahama apa?"

"Mungkin dunia hiburan di matamu lebih ... lebih menarik, jadi kamu mau melaporkan ini ke para karyawan perusahan kita, tetapi sebenarnya, apa yang kamu lihat di depan matamu, mungkin bagian dari dunia ini." Ketika Ferdinand Meng menjelaskan, ia juga harus mengingatkannya, Nona Kedua yang imut ini berkata, "Tapi kemarin malam aku tidak berpikir seperti yang kamu pikirkan, aku hanya mencari beberapa teman untuk minum dan makan sesuatu, adapun yang lain, aku pasti tidak melakukannya. Jika demikian, aku juga tidak bisa membiarkanmu masuk, benarkan? "

Lavenia Tsi akhirnya mengerti, dia menundukkan kepalanya dan menjawab, "Aku tahu, Andrew, kamu juga terpaksa melakukannya. Jangan khawatir, aku hanya datang untuk membantu dan tidak akan berpikir terlalu berlebihan."

Lavenia Tsi telah berbalik dan mulai membantu Ferdinand Meng membersihkan rumah. Sebenarnya dia dibesarkan oleh Charles Tsi dan Veronica Gu. Untungnya, kedua orang tersebut memiliki kebijakan dalam mengasuh anak, yaitu, tidak peduli seberapa dimanjakannya, mereka juga tidak ingin anak-anak mereka masuk ke dunia masyarakat di kemudia hari dalam keadaan tidak memiliki keterampilan untuk mendukung diri mereka sendiri.

Anak perempuan, tidak harus mengikuti norma sebagai seorang wanita, tetapi Veronica Gu akan membawa dua putrinya untuk belajar beberapa keterampilan hidup dasar.

Selain itu, apa yang dia pelajari dari tuannya Yohanes Liu yaitu mengembangkan keterampilan diri sendiri juga ia ajarkan kepada dua anak perempuan ini.

Jadi meskipun Lavenia Tsi adalah anak yang sangat disayang, tetapi dia bisa dibilang sangat memiliki kemampuan.

Ketika dia mengemasi barang-barang, bisa dibilang cukup rapi, tidak sampai setengah jam, ruang tamu Ferdinand Meng perlahan kembali ke keadaan semula.

Lavenia Tsi meluruskan pinggangnya, dan melihat Ferdinand Meng berdiri sedikit tak berdaya memandangi dirinya, ia mulai memikirkan apa yang disebut dengan garis keturunan kerajaan yang ada pada diri Ferdinand Meng, ia tersenyum dengan tenang dan berkata, "Boleh membuka jendela? Agar udara bisa masuk."

Ferdinand Meng mendengarkannya dan membuka jendela.

Lavenia Tsi memandangi sosoknya dari belakang, hanya saja sikap pria ini begitu anggun, mengapa dia memiliki sisi yang begitu aneh?

Memikirkan orang ini pada malam hari, dia agak berkecil hati, lalu mengambil sampah satu per satu.

"Nona Kedua Tsi. Kamu datang kesini untuk menemui kakakmu?" Ferdinand Meng mengambil kantong sampah di tangannya dan bertanya.

Lavenia Tsi menganggukkan kepala, "Ya ... kakak ... kakak memintaku untuk datang dan tinggal di sini."

Lavenia Tsi memikirkan alasan Wenny Guitu, dia hanya ingin dia dan Ferdinand Meng lebih dekat, karena dia takut Ferdinand Meng bisa menebak isi pikirannya, dia pun agak sedikit tidak nyaman.

Ferdinand Meng tersenyum, "Kalian berdua memiliki latar belakang keluarga yang baik. Mengapa kalian harus tinggal di sana?"

“Aku dan kakak ingin bisa hidup mandiri.” Lavenia Tsi tersenyum seperti angin di musim semi yang begitu harmoni, tidak peduli sekeras apa pun hatinya, maka hatinya dengan sangat mudah menjadi lembut karena pengaruh tersebut. "Kakak sangat hebat, rumah ini ditemukan olehnya sendirian, dan dia sendiri yang menyewanya, jika aku ... aku pasti tidak bisa menyelesaikannya dalam tiga hari. "

Ferdinand Meng berbalik untuk membuka kulkas, ia menemukan bahwa makanan di kulkas hampir kosong, ia berdiri di sana sejenak, lalu berbalik dan memangdang Lavenia Tsi, "Kakakmu memang sangat baik. Jika kamu ingin minum, aku akan menuangkannya untukmu. "

Lavenia Tsi tercengang.

Apa maksudnya kakakmu memang sangat baik? Ferdinand Meng hanya beberapa kali pernah bertemu dengan kakaknya ...

Dia sepertinya biasa memuji kakaknya, tetapi dia tidak suka Ferdinand Meng memujinya.

“Terima kasih, aku tidak minum.” Lavenia Tsi meluruskan bangkit dari duduknyaa, bersiap untuk mencuci tangannya dan keluar.

Tiba-tiba Ferdinand Meng berkata, "Jangan bergerak, tunggu sebentar."

Lavenia Tsi tercengak, dia benar-benar mendengarkannya dan tidak bergerak.

Ada sedikit debu di hidung putih kecilnya, dan dia tidak tahu bagaimana bisa debu itu ada di hidungnya saat membersihkan rumah, Ferdinand Meng sedikit membungkuk dan ingin membersihkannya.

Akhirnya, dia hanya mempertahankan posisi tubuhnya, Wenny Gu yang berada di luar pintu bergegas masuk dan melihat adik perempuannya dan Ferdinand Meng seakan-akan menunjukkan posisi ciuman, dia tidak pun tidak tahan dan berseru, "Lepaskan adikku!! "

Wenny Gu bergegas mendekat dan mendorong Lavenia Tsi, hatinya pun penuh dengan perasaan ketakutan.

Baru saja, dia dan Dennis Zhou mengatakan bahwa mereka tidak akan memberinya terlalu banyak tekanan, jika dia tidak ingin berurusan dengannya, maka Wenny Gu juga tidak akan memiliki pikiran apapun.

Pada awalnya dia takut jika dua orang ini benar-benar melakukan sesuatu, Paman tidak akan canggung, jadi dia menyarankan untuk tidak melakukan semuanya.

Jika Wenny Gu tidak benar-benar menyukai Dennis Zhou, dia tidak akan peduli padanya seperti itu.

Karena sikap Wenny Gu yang seperti ini, Dennis Zhou malah tidak bersedia, dia telah menganggapnya sebagai seseorang, dia merasa bahwa pada tahap ini, dua orang harus menutupinya. Apakah Dennis Zhou seorang pria yang tidak bertanggung jawab?

Awalnya Wenny Gu dan Dennis Zhou ingin pergi menjemput Lavenia Tsi, namun dia mempertimbangkannya cukup lama, dia tentu saja mengenal paman, bukankah dia takut kalau dia akan terikat oleh penculikan moral?

Kemudian dia hanya memegang pinggang Dennis Zhou dan bertanya dengan sangat serius, "Apakah kamu mencintaiku?"

Dennis Zhou seketika tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Wenny Gu.

Perasaan suka dan sayang, dia bisa sangat terbuka berkata dengan Wenny Gu bahwa dia tulus.

Tetapi dalam hal cinta, Dennis Zhou benar-benar sangat bingung.

Dia pernah memilih Dhea Meng dengan santai, tetapi juga karena dia merasa bahwa dia harus menikah dan memulai karier, tetapi dia masih belum memiliki seorang wanita yang ia cintai, dan dia bahkan satu pun tidak ada di dalam hatinya, dia hanya memilih seseorang yang ia kenal, ia pahami, dan ia cintai, dan ternyata tidak ada.

Hanya karena tidak ada, jadi sama saja menikah dengan siapa pun.

Dennis Zhou adalah seseorang yang memiliki jalan pikiran seperti ini.

Dia tidak mengerti rasa cinta, jadi dia tidak bisa dengan segera memberi tahu Wenny Gu.

Melihat Dennis Zhou agak bingung, Wenny Gu berkata dengan lembut, "Coba kamu lihat, aku bertanya apakah kamu mencintaiku atau tidak, tapi kamu tidak bisa mengatakannya kepadaku. Tapi aku sangat mencintaimu, jangan menertawakanku karena usiaku yang masih muda, bahkan aku bisa mengatakan dengan jelas perbedaan antara kagum, suka dan cinta. Jadi aku memberimu waktu, bisakah kita memiliki hubungan pribadi? Kamu jangan menganggapku sebagai keponakanmu, bisakah kamu menganggapku sebagai seorang pacar?

Akhirnya dia menjelaskan kepada Dennis Zhou, tetapi Wenny Gu melihat sms yang datang dari ponselnya, ternyata Lavenia Tsi mengatakan bahwa dia akan memasuki rumah Ferdinand Meng!!!

Pikiran Wenny Gu muncul banyak adegan di mana adiknya akan diganggu oleh Ferdinand Meng, ia pun panik, lalu mendorong Dennis Zhou dan pergi.

Pintu rumah Ferdinand Meng terbuka, dan masih ada beberapa kantong sampah yang ditumpuk di pintu, Wenny Gu sedikit lega melihat pemandangan itu, namun dia melihat Ferdinand Meng membungkuk, dan seperti adegan akan berciuman dengan adiknya.

Ya Tuhan! Meskipun dia membawa Lavenia Tsi ke sini agar dia bisa lebih dekat dengan dewa laki-laki di dalam hatinya, namun dia tidak menyangka terhadap jalan pikiran Lavenia Tsi untuk mendedikasikan dirinya kepada Ferdinand Meng. Ini jelas dua hal yang berbeda!!

Wenny Gu menarik Lavenia Tsi ke belakangnya, dan berkata seperti menuduh, "Tuan Bai! Bagaimana pun kamu juga merupakan bintang besar! Aku menganggapmu sebagai seorang lelaki terhormat, bagaimana bisa kamu melakukan hal yang keterlaluan seperti ini? Adikku baru berusia 19 tahun! "

Ferdinand Meng tercengang, ia tidak menyangka ternyata Wenny Gu mengatakan hal tersebut kepadanya, dan tertawa dengan suara yang pelan lalu berkata, "Nona Gu, aku pikir, apakah kamu sudah salah paham?"

Lavenia Tsi menarik pakaian Wenny Gu dari belakang, dan berkata dengan hati-hati, "Kakak ... kamu pasti salah paham ... Kakak Bai bukanlah orang yang kamu katakan."

Wenny Gu tercengang, ketika dia melihat Ferdinand Meng lagi, wajahnya sudah memerah.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu