Istri Yang Sombong - Bab Terakhir 747 Kebahagiaan Yang Tiada Akhirnya

Mereka sudah menunggu di luar pintu selama hampir tiga jam.

Setelah lampu di ruang operasi dimatikan, dokter melangkah keluar dari ruangan, Xia Zixi, A Hua, dan Mu Shaotian tiga orang langsung berkumpul.

"Dokter, bagaimana?"

"Dokter, bagaimana kondisinya?"

A Hua dan Xia Zixi bertanya dengan serentak.

Dokter kemudian melepas masker mulutnya dan memandang mereka, "Operasi berjalan dengan lancar!"

Kabar ini membuat Xia Zixi dan A Hua merasa sangat tenang, "Terima kasih ya dokter, terima kasih!"

"Sama-sama, ini adalah kewajiban kami, operasi memang berhasil, tetapi ada satu hal yang perlu diperhatikan, kedepannya mungkin saja akan ada kondisi penolakan. Jika tidak ada penolakan, ini baru benar-benar bisa dikatakan operasinya berhasil!

“Lalu, bagaimana kalau terjadi penolakan!?” A Hua bertanya dengan cemas.

"Setelah pengujian kami, tingkat kecocokkan antara hati dan anastomosisnya adalah 80%, dan dalam keadaan ini bisa saja terjadi penolakan ..... jika terjadi penolakan, harap kalian siap secara mental. 48 jam ke depan adalah masa kritisnya. JIka tidak muncul kondisi penolakan, itu berarti kondisinya sudah bagus! "

Dengan kata lain, meskipun operasinya berhasil, tidak berarti bahwa Rong Jin dapat bertahan hidup, itu masih tergantung pada kondisi selanjutnya.

Xia Zixi memandang A Hua, "Semuanya akan baik-baik saja!"

A Hua mengangguk.

"Dokter akan memindahkannya ke kamar pasien. Setelah itu kalian bisa masuk untuk melihat!"

"Terima kasih, dokter!"

Setelah dokter pergi, mereka terengah-engah.

Mu Shaotian yang sedang berada di belakang Xia Zixi, "Karena Tuhan telah mengatur agar kita sampai pada langkah ini, aku percaya tidak ada lagi hal yang kejam dan semuanya akan baik-baik saja!"

Xia Zixi mengangguk dan menatap Mu Shaotian.

Ketiganya berjalan menuju kamar pasien Rong Jin berbaring di sana dengan mata tertutup, seolah-olah sedang tidur.

"Kondisinya kelihatan sangat bagus!" Mu Shaotian berkata.

Xia Zixi mengangguk dan baru teringat kemudian menatap Mu Shaotian, "Sekarang operasi sudah selesai tidak ada masalah, kamu pulanglah untuk mandi dan berganti pakaian, kalau tidak, kamu akan sakit!"

"Tapi kamu sendirian disini, aku tidak tenang ..."

"Nona Xia, bagaimana kalau kalian pulang terlebih dahulu, ini sudah malam, biarkan aku disini berjaga-jaga. Jika ada sesuatu, aku akan menelepon Anda lagi!" A Hua berkata sambil menatap mereka.

Barusan melihat Mu Shaotian kembali pulang, sejujurnya, A Hua juga sangat tersentuh.

Tindakan Mu Shaotian selalu sesuai dengan ekspetasi. Sangat beruntung, Xia Zixi menemukan orang yang tepat.

Xia Zixi berpikir sejenak dan mengangguk, "Oke, aku akan segera kembali, jika ada sesuatu, hubungi aku ya!"

A Hua mengangguk.

Xia Zixi dan Mu Shaotian kemudian pergi.

Meskipun Xia Zixi khawatir tentang Rong Jin, tetapi dia juga sangat khawatir Mu Shaotian, dia menerjang hujan deras dari jantung Kota B dan terus menyelesaikan tugas yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Bagaimana mungkin dia tidak tersentuh dan khawatir.

Setelah keduanya pulang, Mu Shaotian langsung pergi ke kamar mandi, dan Xia Zixi sedang berkemas barang di sana.

Saat itu, ponselnya berdering dan itu adalah telepon dari A Hua.

Xia Zixi segera mengeluarkan ponselnya dan menjawab, "Halo, A Hua, apa yang terjadi?"

"Oh, tidak apa-apa, Nona Xia, aku menelepon untuk memberi tahu Anda bahwa ini sudah larut malam, abang Rong baik-baik saja disini. Kalian datang besok pagi saja!"

“Apakah benar-benar tidak apa-apa?” ​ Xia Zixi bertanya.

“Iya!” A Hua berkata.

Xia Zixi mengangguk, "Oke!"

Setelah berbicara beberapa kata, langsung menutup telepon.

Pada saat ini, Mu Shaotian baru saja keluar dari kamar mandi, "Bagaimana? Tidak ada apa-apa kan?" Mu Shaotian bertanya.

Xia Zixi mengangguk dan mengambil secangkir teh jahe dari meja, "Minumlah ini!"

"Apa ini?"

"Teh jahe, Li Zhi membuatnya untukmu, jadi kamu tidak akan masuk angin!"

aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir!"

"Minumlah!"

Xia Zixi bersikeras, sepertinya jika Mu Shaotian tidak mau minum, dia tidak akan menyerah.

Mu Shaotian mengangguk dan meminumnya.

Melihat Mu Shaotian menurutinya dan minum , Xia Zixi merasa lega dan beranjak ingin membereskan barang, saat ini juga, Mu Shaotian tiba-tiba mengeluarkan tangannya dan menangkap Xia Zixi.

"Besok saja baru dikemas, aku sudah ngantuk, temani aku tidur!"

Melihatnya, Xia Zixi mengangguk. Keduanya berbaring di tempat tidur. Xia Zixi bersandar ditubuh Mu Shaotian. Keduanya tidak berbicara kemudian menutup mata dan beristirahat.

“Kamu jangan khawatir, tidak akan terjadi apa-apa!” Mu Shaotian bergumam, Xia Zixi menatap kearahnya, dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi Mu Shaotian sudah tertidur.

Malam yang harmonnis, sinar bulan yang terang, bersinar melalui jendela masuk ke dalam ruangan, sedikit kabut dan lembut. Mu Shaotian berbaring telentang diatas tempat tidur dan memeluk Xia Zixi. Pendingin ruangan itu agak sejuk, tapi dia tidur dengan sangat nyaman.

Selama beberapa hari terakhir, karena urusan Xia Zixi, dia hampir tidak bisa tidur di malam hari, dan sekarang dia akhirnya bisa tidur nyenyak.

Hati Xia Zixi merasa sedih.

Jadi, dia secara diam-diam melepaskan lengannya dari Mu Shaotian dan bangun dari tempat tidur kemudian menaikkan sedikit suhu ruangan, dan suhu sedang ini membuat Xia Zixi merasa senang dan sedikit tersenyum, lalu kembali ke tempat tidur dan memeluk Mu Shaotian, dia juga bermaksud untuk beristirahat dengan baik sepanjang malam.

...

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali, Xia Zixi pergi ke rumah sakit. Pada saat dia tiba, Rong Jin sudah bangun, dan kondisinya tampak jauh lebih baik.

Saat masuk dan melihat Rong Jin, Xia Zixi sedikit terpana, "Ayah?"

“Xiao Xi, kamu sudah datang?” Rong Jin yang baru saja menyelesaikan operasi masih kesulitan untuk berbicara.

"Kamu, kamu sudah bangun? Apakah kamu baik-baik saja?" Xia Zixi berkata sambil menatap Rong Jin.

“Apakah kondisi aku terlihat seperti tidak baik menurutmu?” Rong Jin berkata dengan menyebutkan kata demi kata, meskipun butuh usaha yang keras, tetapi dia masih ingin mengatakan beberapa patah kata kepada Xia Zixi.

"Oke, kamu jangan bicara lagi, banyak istirahat!" Xia Zixi berkata lalu menatap A Hua, "Apakah dokter sudah datang untuk pemeriksaan?"

A Hua mengangguk, "Dokter baru saja pergi, mengatakan bahwa situasi Abang Rong yang sangat optimis dan tidak ada penolakan, jadi sekarang dia hanya perlu menjaga kesehatannya, tidak ada masalah!"

Xia Zixi tertawa.

Ini baru kabar yang baik!

Mu Shaotian juga tertawa di belakangnya, "Ini adalah kabar yang sangat bagus!"

"aku ingin berterima kasih kepada Presiden Mu untuk masalah ini. Jika tidak ada kamu, mungkin abang Rong tidak ada di hari ini!" A Hua berkata, "Kamu sudah menyelamatkan abang Rong, juga menyelamatkan aku. Jika kamu membutuhkan sesuatu, aku akan selalu ada dan melakukannya untukmu walapun harus mati! "

Mu Shaotian sedikit tersenyum dan berkata, "Ayah baru saja membaik, kamu sudah akan mati untuk aku? aku tidak ingin kamu mati, hanya ingin kamu merawat ayah dengan baik!"

A Hua mengangguk dengan semangat.

Rong Jin memandangi mereka, dan matanya penuh kenyamanan dan sangat bersyukur, aku tidak menyangka begini rasanya saat ditemani oleh orang-orang.

Bibirnya tersenyum sedikit.

"aku sudah mendengar semuanya dari A Hua. Bagaimanapun, Shaotian, aku ingin mengucapkan terima kasih padamu!"

“Ayah, jangan begitu, ini adalah kewajiban aku!” Sambil berkata kemudian dia melirik Xia Zixi dengan mata dalam.

Melihat mereka saling menyayangi, Rong Jin merasa lega.

Namun, Xia Zixi juga tampaknya terbiasa kasih sayang dari Mu Shaotian dan cinta yang terus diberikan dari waktu ke waktu. Dia mengabaikan Mu Shaotian dan memandang Rong Jin. "Ayah, mulai hari ini, kamu harus beristirahat dengan baik dan mendengar semua kata dokter, mengerti? "

Rong Jin mengangguk, "Baik, aku mendengarkanmu!"

Begitu kalimat ini keluar, Xia Zixi tidak terbiasa, kemudian tertawa dan mengangguk.

Saat bahagia selalu berlalu dengan cepat.

Hati Rong Jin belum mengalami penolakan apapun. Setelah menjalani masa perawatan, tkesehatannya telah banyak membaik.

Setidaknya, dia sudah bisa meninggalkan rumah sakit, tetapi dia tidak bisa lagi melakukan olahraga berat kedepannya, meskipun begitu bagi Rong Jin, itu sudah lebih dari cukup.

Pada hari ini, Xia Zixi dan Mu Shaotian pergi menjenguknya.

Melihat ayahnya duduk di taman, Xia Zixi berjalan bersama Mu Shaotian, "Ayah, bagaimana kesehatanmu hari ini?" Xia Zixi berjalan mendekat dan bertanya.

"Kalian sudah datang? aku jauh lebih baik sekarang. Kenapa hanya kalian yang datang, dimana Shi Guang!?" Rong Jin memandang mereka dan bertanya.

"Shi Guang ada di rumah, aku akan membawanya padamu besok!"

"Oke, oke, biarkan saja dia tinggal di sini, dan jadi tidak perlu bolak-balik!"

Xia Zixi terdiam.

Xiao Shiguang dirumah adalah Xiang Momo, dia bahkan tidak bisa mengambilnya.

"akuakan selalu membawanya kepadamu!"

Rong Jin mengangguk.

Xia Zixi dan Mu Shaotian menatap satu sama lain dan akhirnya Xia Zixi berkata, "Ayah, hari ini, ada sesuatu yang ingin kami katakan padamu!"

"Apa itu?"

Xia Zixi dengan Mu Shaotian duduk dikursi sebelah dan dia mengeluarkan dokumen, "Ini ..."

Melihat dokumen itu, Rong Jin masih tersenyum, “Ini adalah?” Rong Jin berkata lalu membukanya.

Sekarang Mu Shaotian dan Xia Zixi sering datang menjenguknya. Suasana hatinya terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya, dan sifatnya menjadi lebih optimis, tidak seketat dan sekeras dulu.

“Ini informasi Ibu!” Rong Jin baru saja mengeluarkan setengahnya, Xia Zixi langsung mengatakannya.

Tangan Rong Jin langsung berhenti, bahkan bergetar.

"Apa yang kamu katakan?"

"Ini adalah informasi dan data yang Shaotian dapatkan. aku ingin memberikannya kepadamu sebelumnya. Tidak menyangka kamu malah masuk ke rumah sakit, jadi aku menunggu hingga kesehatanmu membaik lalu memberikannya padamu!" Xia Zixi berkata,padahal dia tidak ingin mengatakannya, tetapi Rong Jin tidak pernah menyerah dan terus mencari kabar tentang Xiao Le, Xia Zixi tidak ingin dia kelihatan putus asa, karena itu benar-benar kejam.

Pada akhirnya, dia membuka dokumen itu perlahan-lahan, dan ketika dia melihat kata-kata di dalamnya, dia menunjukkan reaksi yang sama dengan Xia Zixi.

Xia Zixi melihatnya dan tidak tahu bagaimana menghiburnya, "Ayah, hal ini telah berlalu selama bertahun-tahun ..."

"aku tahu!"

Sebelum kata-kata Xia Zixi selesai, Rong Jin menyeka air matanya dan menatap Xia Zixi. "Sebenarnya,selama bertahun-tahun tidak ada kabar tentang dia. aku sudah lama berpikir hasilnya akan seperti ini, hanya saja selama aku belum melihatnya, aku tidak ingin menerima kenyataan... "

"Sebenarnya, masalah ini sudah ada kesimpulannya, jangan terlalu banyak berpikir!" Mu Shaotian memulai.

Rong Jin memandang Xia Zixi, "Xiao Xi, apakah kamu akan menyalahkan aku?"

"aku percaya kamu lebih tertekan daripada aku saat ini. Siapapun pasti melakukan kesalahan.Lagi pula kamu melakukannya demi ibu. aku percaya dia juga tidak akan menyalahkanmu!"

"Kamu serius dengan kata-katamu?"

“Dia melahirkanku, bukankah ini bukti terbaik?” Xia Zixi bertanya,satu kata darinya membuat Rong Jin berhenti.

aku harus mengakui bahwa kata-katanya sangat persuasif, kesalahan dan rasa bersalah selama bertahun-tahun juga telah terasa lega karena kata-katanya.

Hanya saja Xiao Le ...

aku tidak bisa menahan rasa sedih ketika aku memikirkan namanya.

Dalam benak, dia masih terlihat seperti saat dia pergi ...

"Ayah, aku katakan ini kepadamu, aku tidak ingin kamu pergi mencari tanpa arah, tujuannya bukan untuk memancing emosi kamu!" Xia Zixi berkata.

Rong Jin mengangguk, "aku mengerti!"

"Beri aku waktu untuk menenangkan diri, semua akan baik-baik saja!"

"Tapi ..."

“Beri Ayah waktu!” Mu Shaotian juga menatap Xia Zixi dan berkata.

Setelah mendengar kata-kata Mu Shaotian, Xia Zixi mengangguk, "Baiklah, sampai jumpa besok!"

Rong Jin mengangguk, dan kemudian Xia Zixi dan Mu Shaotian pulang.

Di halaman, Rong Jin yang sedang duduk di kursi roda, melihat sertifikat kematian yang ada di tangannya, dan ada kristal di matanya ...

Xiao Le ...

Setiap kali memikirkan namanya, hati merasa terluka.

Bahkan bernafas pun bisa terasa sakit.

Tapi terima kasih telah melahirkan putri kita, terima kasih ...

Xia Zixi dan Mu Shaotian keluar, dan keduanya berjalan di jalan sambil bergandengan tangan.

“Apa yang ingin kamu katakan?” Mu Shaotian memandangnya dan bertanya.

"Hmm ..." Xia Zixi berpikir sejenak, "aku yakin ayah akan berpikir jauh dan mengerti!"

"aku merasakan hal yang sama!" Mu Shaotian mengangguk, "Dan juga, aku pikir kamu sepertinya ingin mengatakan sesuatu!"

Xia Zixi tersenyum, memegang lengan Mu Shaotian, "aku pikir aku lebih beruntung dan lebih berani daripada ibu aku!"

"aku bisa melihatnyat!"

Karena aku punya kamu yang tidak akan pernah menyerah padaku, dan juga...... tidak peduli kapan saja, aku percaya padamu, di masa yang akan datang, bahkan jika aku pergi seperti ayah mengusir ibu untuk pergi, aku tidak akan meninggalkanmu! "

"Benarkah?" Mu Shaotian mengangkat alisnya dan tersenyum jahat. Dia tahu wanita kecil di depannya lebih baik daripada orang lain. Mungkin memahami dan membaca isi hatinya adalah hal yang paling sukses dan menyenangkan yang telah ia lakukan sejauh ini.

“Tentu saja!” Xia Zixi menjawab dengan tegas.

“Kamu benar, kamu memang beruntung!” Mu Shaotian berkata lalu menyentuh wajahnya dan mencium bibirnya ...

Di jalan berbariskan pohon, di bawah deretan pohon Indus, sepasang pria dan wanita dengan bahagia berciuman di sana ...

Setelah seharian, Rong Jin tidak akan membiarkan dirinya berpikir terlalu banyak. Di masa depan, dia harus melipatgandakan kompensasinya pada Xia Zixi dan Xiao Shiguang.

Keesokan harinya.

Matahari bersinar di halaman keluarga Rong.

Keluarga Mu dan keluarga Xia semuanya ada di sini. Beberapa pengasuh sedang memasak, sedangkan mereka sedang makan buah dan mengobrol di luar.

Lantai tertutup karpet, membuat Xiao Shiguang bermain-main diatasnya, dan banyak mainan diletakkan di sebelahnyadan Xiao Shiguang bermain dengan senang.

"Tidak bisa, Xiao Shiguang tidak bisa tinggal di sini. aku tidak bisa tidur tanpa melihatnya!" Kata wanita tua itu.

"Kamu sudah menghabiskan waktu bersamanya berhari-hari, sudah saatnya untuk memberikannya padaku beberapa hari!"

“Tidak, tidak, sudah waktunya untuk pergi ke rumah kami, Rong Jin, melihatmu sakit, aku baru mengizinkan Xiao Shiguang tinggal bersamamu beberapa hari, kamu jangan terus menginginkannya dan tidak mau melepaskannya!” Xia Tian berkata.

"Dia adalah cucu dari keluarga Mu!"

"Ini cucu aku!"

"Cucu aku!"

"Cucu kita!"

“Ya benar, cucu kami!” Xia Tian dan Rong Jin membentuk front persatuan dengan slogan langit besar bumi besar, kakek paling besar.

...

Xia Zixi dan Mu Shaotian saling memandang, dan mereka tidak bisa berkata apa-apa.

Pada saat ini, Rong Jin, Xia Tian, Mu Wei, yang sudah berusia 50 tahun, seperti anak kecil yang sedang berebutan "mainan".

Kasian, Shiguang menjadi objek pertarungan mereka.

Namun, pertarungan berebut seperti ini adalah sesuatu yang harus mereka lakukan setiap kali bertemu.Padahal itu adalah putra mereka, tetapi mereka selalu tidak mendapatkan bagian.

Hanya melihat manisnya Xiao Shiguang, Xia Zixi dan Mu Shaotian merasa sangat senang.

Pertengkaran berlanjut, dan wanita tua itu berdiri dan berkata dengan adil, "Sebenarnya, cara terbaik adalah membiarkan Xiaoxi melahirkan 2 anak lagi, dengan begitu, kita tidak akan bertengkarlagi, satu anak per satu rumah!"

"Ide yang bagus!"

"Benar, itu ide yang bagus!"

Xu Weiyin dan Nyonya Mu langsung memandang kemari.

Xia Zixi dan Mu Shaotian sedang makan buah. Setelah mendengar ini, mereka tertegun dan menatap mereka.

“Nenek, apa yang sedang nenek bicarakan !?” Xia Zixi memulai.

“Nenek, aku tidak ada pendapat!” Mu Shaotian segera mengangkat tangannya.

Dalam hal ini, mata Xia Zixi langsung kesal, "Jika tidak ada pendapat, kamu saja yang melahirkan!"

"Itu juga membutuhkan kerja samamu!"

“Dasar!” Xia Zixi menepuknya, tetapi Mu Shaotian tertawa dengan sangat bahagia.

“Tapi istri, maukah kamu lahirkan lagi anak perempuan untukku?” Mu Shaotian menatapnya.

“Melahirkan perempuan atau laki-laki bukan aku yang mengatur!” Xia Zixi mengesampingkan hubungan itu.

Mu Shaotian tersenyum acuh tak acuh, "Tidak masalah. aku akan bekerja keras sampai aku punya anak perempuan. Tidak peduli berapa banyak anak yang aku miliki., yang penting aku sanggup membesarkan mereka!"

Xia Zixi terdiam.

Kamu ini anggap dia ini apa, tapi tidak bisa dipungkiri, aku sangat senang ...

Halaman Keluarga Rong, keluarga itu senang dan tertawa bersama, berdiskusi bersama, bahkan Xiao Shiguang yang digendong oleh Mu Wei juga ikut tertawa. Meskipun dia tidak mengerti, tapi suasana yang harmonis itu bisa dirasakannya, sambil menggigit tangan kecilnya dan berkata yi ya ya ya sepertinya dia menantikan kehadiran adik perempuannya ...

Kebahagiaan, harmonis, dan kedamaian,semua orang hidup dalam kondisi seperti ini terus-menerus...

Penulis Merekomendasikan Buku : Mencintai Istri Yang Barbar

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu