Istri Yang Sombong - BAB 743 Sudah Pudar Sejak Awal

Kedua orang itu sangat gugup, mereka saling menatap satu sama lain, “Kami sudah membantumu mengerjakan yang kau inginkan, sisanya kau harus mengerjakannya sendiri!” Setelah berkata, dia bergegas mengambil uang di kantong, kemudian buru-buru membaginya.

“Apa yang kalian inginkan?”

“Tentu saja jatah uang, bagian kami adalah 20 miliar, dan 20 miliar adalah bagianmu!” Sambil berkata, orang itu dengan cepat membagi uang tersebut.

Orang yang satunya lagi bertugas menjaga Direksi Li.

“Sudah selesai, kalau begitu kami pergi dulu!” Orang yang satu lagi bersuara.

Orang itu mengangguk, kemudian mereka berdua pergi.

“Tunggu, kalian telah membantuku membunuh mereka, jadi 20 miliar yang ini juga milik kalian!”

Kedua orang itu malah balik menatap mereka, “Dasar gila!” setelah mengucapkan kata itu, mereka berdua pun pergi.

Saat ini, yang tersisa hanyalah Direksi Li seorang diri, ketika melihat Mu Shaotian yang terbaring di atas lantai, dia pun memutuskan untuk melakukannya sendiri.

“Mu Shaotian, hari ini kau juga akan…” Dia berjalan menghampiri dan tertawa dingin.

Dan saat ini, ketika dua orang tersebut baru saja melarikan diri, Xia Ziyu langsung menghadang dan menjatuhkan mereka.

“Ada berapa orang didalam!?” Xia Ziyu bertanya pada mereka.

Begitu melihat Xia Ziyu, kedua orang itu tidak ingin mencari masalah, mereka hanya menginginkan uang tersebut, “ada seorang gadis yang diborgol…

“Berapa orang yang disekap di dalam!”

“Hanya…. Satu orang!”

Satu orang…

Ketika Xia Ziyu sedang berpikir, salah satu orang tersebut balik melawan Xia Ziyu, “Cepat kabur!”

Sambil berkata, kedua orang itupun melarikan diri.

Xia Ziyu hanya berdiri saja, dia tidak mau mengejar mereka.

Jadi hanya satu orang yang disekap….

Kalau begitu akan lebih mudah.

Dia mengintip ke dalam, kemudian menerobos masuk.

Saat ini, Direksi Li sedang menyiksa dan memukul Mu Shaotian.

Xia Zixi menatap Mu Shaotian dengan khawatir, “Kau tidak apa-apa?”

Mu Shaotian berusaha menahan sakit, “aku tidak apa-apa!”

Akan tetapi ekspresinya berkata lain, luka di dadanya terus berdarah dan tidak bisa berhenti.

Xia Zixi merasa kasihan hingga air matanya menetes jatuh, “Seharusnya kau tidak usah datang kesini, tidak usah…..”

“Bagaimana mungkin aku tidak datang, padahal kau sendiri berada disini!?”

“Mu Shaotian, bisakah kau bersikap bodoh sedikit saja? Kembali seperti Mu Shaotian yang dulu, Mu Shaotian yang tidak peduli akan apapun dan hanya mementingkan diri sendiri…..”

Tapi Mu Shaotian malah memandang dia sambil tertawa, “Aku tidak bisa, sejak bertemu dengan Xia Zixi maka segala sesuatunya berubah, namun aku lebih suka diriku yang sekarang…”

Xia Zixi hanya bisa menangis menatapnya, dia tidak tahu harus berkata apa lalu mengulurkan tangan untuk memeluknya.

Melihat mereka berdua berpelukan, sudut bibi Direksi Li terangkat membentuk senyuman, “kematian sudah di depan mata tapi kalian masih bisa seperti ini, baiklah akan kubantu kalian…..”

Di tangannya ada korek api.

Dan di sekelilingnya semuanya adalah barang-barang yang mudah terbakar, ada tabung gas, bensin, dan lain-lain….

Xia Zixi menatap orang itu, dan ketika dia mau mengatakan sesuatu dia malah tertegun karena melihat orang yang berada di belakang Direksi Li.

Sedangkan Xia Ziyu yang berada di belakang malah memberikan isyarat supaya dia diam, lalu pelan-pelan melangkah mendekati Direksi Li.

Xia Zixi menyadarinya, kemudian dia menatap Direksi Li dan berkata, “Direksi Li, jangan mengira kalau kau berbuat seperti ini maka kau bisa lari, kuberitahu kau pasti akan mendapat hukuman!”

“Meskipun nanti aku akan dihukum, ada kalian yang akan menemaniku!”

Tadinya Xia Ziyu berniat mencari sesuatu untuk menyerang dia, tapi karena tidak hati-hati dia menimbulkan suara gaduh.

Sepertinya Direksi Li menyadari sesuatu, dia menoleh ke belakang dan tepat pada saat itu Xia Ziyu tahu kalau dia tidak punya waktu lagi, jadi dia langsung menyerang Direksi Li.

Tapi serangan itu menyebabkan korek api yang berada di tangan Direksi Li terpental jatuh.

Terdengar suara letupan.

Dan api mulai menyala.

Xia Ziyu berada di atas badan Direksi Li, dia terus memukul.

Setelah Direksi Li mendapat sebuah tinju, lalu dia mengambil sejumput tanah dan melemparkannya ke arah Xia Ziyu.

Dalam sekejap, tangan Xia Ziyu otomatis bereaksi untuk melindungi matanya, dan Direksi Li memanfaatkan kesempatan ini untuk lari.

Apinya sudah mulai menjalar.

Sekeliling mereka adalah barang-barang yang mudah terbakar, mereka juga tidak tahu tempat ini digunakan untuk apa, yang jelas api menjalar dengan sangat cepat dan asap hitam mulai membumbung serta mulai melalap habis barang-barang itu.

Xia Zixi mulai terbatuk, sedangkan Mu Shaotian sudah sekarat.

Xia Ziyu tidak mengejar Direksi Li yang pergi melarikan diri, dia memandang Xia Zixi kemudian bergegas menghampirinya.

“Xiao Xi….”

“Kak, cepat tolong Shaotian, dia terluka dan lukanya banyak mengeluarkan darah!” Xia Zixi berkata pada Xia Ziyu.

Saat ini, tatapan Xia Ziyu jatuh pada Mu Shaotian yang berada di samping, dia tertegun sejenak.

Dulu mereka adalah musuh, kebenciannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tapi sekarang ini…melihat Mu Shaotian seperti ini, Xia Ziyu tidak tahu harus berkata apa.

“Tidak, selamatkan dia dulu, sebentar lagi tempat ini akan meledak, cepat bawa dia pergi!” Mu Shaotian berkata sambil menahan sakit.

Xia Ziyu tidak banyak omong, dia menoleh menatap Xia Zixi, “Kau juga terluka, aku akan membawamu pergi lebih dulu!”

Selesai berkata, dia menatap borgol di pergelangan tangannya, lalu mencari alat yang sekiranya bisa dipakai.

“Tidak, kak, kau harus menolong Mu Shaotian lebih dulu, tolong dia….” Xia Zixi berteriak.

Saat ini, Xia Ziyu menemukan sebuah batu kemudian memukul borgol di tangan Xia Zixi dengan batu itu.

“Kak, tidak usah pedulikan diriku, cepat tolong Shaotian duluan, aku mohon….” Xia Zixi berkata sambil menangis.

Xia Ziyu tidak berkata apa-apa, dia hanya menatap borgol di tangan Xia Zixi, dalam pandangannya dia hanya ingin menolong orang yang paling penting untuk dirinya.

Xia Zixi semakin panik dia malah mengulurkan tangannya dan hampir saja batu itu mengenai tangannya, untung saja Xia Ziyu masih bisa menahan, “Kamu….”

Rambut Xia Zixi berantakan, dan sudut bibirnya berdarah, dia menatap Xia Ziyu sambil memohon, “Kak, aku belum pernah memohon padamu, tapi sekali ini, aku mohon selamatkan Shaotian dari tempat ini….”

Melihat Xia Zixi yang seperti itu, kening Xia Ziyu semakin berkerut.

“Aku mohon padamu….” Xia Zixi menatap Xia Ziyu dengan tatapan memohon.

Akhirnya, dia tidak bisa menolak permohonan Xia Zixi, kalau dia benar-benar ingin menyelamatkan mereka, maka dia harus menyelamatkan satu orang dulu dalam waktu singkat.

Dia tidak berkata apa-apa, hanya memandang Mu Shaotian, lalu langsung mengarahkan batu itu ke borgolnya Mu Shaotian.

Mu Shaotian hanya bisa terduduk di atas lantai, karena dia sudah kehilangan banyak darah jadi dia tidak bertenaga.

Dia hanya menatap Xia Ziyu, lalu berkata dengan lemah, “Tolong dia dulu…”

Xia Zixi yang berada di samping menatapnya, dia bisa mendengar perkatannya, kalau memang hari ini dia tidak bisa selamat, dia tidak akan menyesal.

Saat ini, meskipun sekelilingnya api sudah menjalar dan membakar yang ada, namun hatinya malah terasa sangat tenang.

Dia mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Mu Shaotian, mereka berdua berpegangan dengan erat, “Mu Shaotian, meninggalkanmu adalah keputusan yang aku ambil dengan sangat terpaksa, dan aku menyesal selama setahun lamanya, aku bersumpah tidak akan meninggalkanmu lagi….”

Mu Shaotian berusaha terlihat kuat, dia menatapnya lalu dengan sekuat tenaga berteriak, “Xia Ziyu, tolong dia dulu!”

Xia Ziyu tidak memperdulikan mereka, dia terus menghantam borgol itu.

Saat ini, Mu Shaotian segera menahan tangan Xia Ziyu.

Xia Ziyu menatap mereka dan berteriak dengan marah, “Kalian berdua ini sudah gila ya? Kalau seperti ini kalian berdua bisa mati!”

“Mu Shaotian, aku berhutang terlalu banyak padamu seumur hidupku, aku mohon, pergilah….”

“Kalau mau pergi maka kita pergi bersama, mati pun kita mati bersama!” Mu shaotian berkata.

Melihat mereka berdua seperti itu, rasanya sudah cukup!

“Baiklah, kalau mau pergi maka pergi bersama, mati pun kita bersama-sama!” Sambil berkata, dia terus memukulkan batunya.

Dia tidak peduli borgol milik siapa, yang jelas dia terus memukulkan batunya.

Entah sudah memukul berapa kali, baru terdengar suara ceklikan, borgolnya baru terbuka satu.

Borgol itu milik Xia Zixi.

“Xiao Xi, pergilah dulu!” Xia Ziyu berteriak.

“Tidak, aku tidak akan pergi!” Sambil berkata dia memandang ke sekeliling mencari benda yang keras.

Lalu setelah dia menemukan sebuah batu, dia dan Xia Ziyu berusaha membuka borgol Mu Shaotian.

Kobaran api di sekeliling sudah mulai mengurung mereka.

Mu Shaotian menatapnya, “Xia Zixi, dengarkan perkataanku, cepat pergi dari sini, cepat pergi…”

“Tidak, aku tidak akan pergi, kalau kau tidak pergi, maka aku juga tidak akan pergi!”

“Tempat ini akan segera meledak, kalau kau tidak pergi maka kita semua akan mati, Xia Ziyu, cepat bawa dia pergi!”

Xia Zixi menggelengkan kepala, dia terus memukulkan batunya, “Aku tidak akan pergi, aku tidak akan pergi, Mu Shaotian, kalau kau benar-benar ingin mati, maka biarkan kita mati bersama!”

“Apakah kau tidak memikirkan masa-masa itu?”

“Tidak usah membujukku, jangan pernah berpikir kau bisa mengusirku, yang aku tahu hanyalah sekarang ini aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri….” Dia terus memukulkan batu sambil menangis, wajahnya penuh dengan debu, sudut bibirnya berdarah, dan wajahnya bercucuran air mata.

Mu Shaotian hanya bisa menatap dari samping, tidak tahu apa yang harus dikatakan, hanya saja sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman….

Xia Zixi dan Xia Ziyu terus memukulkan batu.

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi ceklik, borgolnya sudah rusak dan sudah terbuka.

Terlihat senyuman gembira di wajah Xia Zixi.

“Ayo, cepat pergi!” Xia Ziyu berteriak, dia memapah Mu Shaotian berjalan keluar.

Dan Xia Zixi juga membantu memapah.

Mereka bertiga berjalan keluar.

Baru saja berjalan beberapa langkah, tiba-tiba barang yang berada di samping mereka jatuh menimpa mereka.

Dan menimpa Xia Ziyu….

“Kakak!” Xia Zixi kaget dan berteriak, tapi responnya malah memapah Mu Shaotian.

“Cepat pergi!” Xia Ziyu berteriak.

“Kita harus pergi bersama!”

Xia Ziyu mendorong tiang itu dengan sekuat tenaga, tapi dia malah jatuh ke samping tabung gas.

Mereka tidak tahu apakah di dalamnya ada gas, tapi mereka bertiga saling menguatkan pegangan.

“Cepat, cepat pergi” Xia Zi berteriak sambil memapah Mu Shaotian, mereka bertiga berusaha keluar dari tempat itu.

Begitu mereka bertiga sampai diluar, mereka pun terjatuh ke atas tanah….

Di dalam mereka sudah tersedak hingga susah bernapas, setelah keluar, mereka bertiga menjatuhkan diri ke atas tanah, sedangkan di dalam api semakin berkobar…

……

Dia tersadar.

Xia Zixi menatap plafon, sekelilingnya terasa asing tapi juga tidak asing.

Pergelangan tangannya terasa sakit, menyadarkan dirinya kalau itu bukanlah mimpi.

Dia bergegas bangun dan duduk di ranjang, “Shaotian, kakak….”

Xia Zixi duduk, dan menyadari kalau Xu Weiyin dan Nyonya Mu berada disana, “Xiao Xi, kau sudah sadar?”

“Ma? Dimana Shaotian? Lalu kakak?” Xia Zixi bertanya dengan panik.

“Tenang saja, kakakmu tidak apa-apa, sedangkan Shaotian…. Dia terluka tapi tidak membahayakan nyawanya, sekarang dia berada di kamar sebelah!” Xu Weiyin berkata padanya.

Mendengar hal ini, barulah Xia Zixi merasa lega.

Syukurlah.

Yang penting semuanya baik-baik saja.

Ketika teringat luka Mu Shaotian, dia pun menyibakkan selimut dan mau turun dari ranjang.

“Xiao Xi, mau pergi kemana?”

“Aku mau pergi menengok Mu Shaotian!”

“Tapi tubuhmu….”

“Aku tidak apa-apa!”

Selesai bicara, dia langsung pergi ke kamar sebelah.

Dia membuka pintu, Mu Shaotian sedang minum obat, ketika melihat Mu Shaotian yang terbaring dengan tenang dan selamat, tak terasa mata Xia Zixi memerah, dia langsung menghampiri dan memeluknya.

Mu Shaotian tidak menyangka kalau Xia Zixi datang sekarang, dan dia juga tidak menyangka kalau Xia Zixi akan langsung memeluknya, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman, “Kenapa?”

Xia Zixi tidak bisa menahan air matanya, dia menyembunyikan kepalanya ke dalam lengan Mu Shaotian, “Tidak apa-apa!”

Saat ini, Mu Shaotian mengulurkan tangannya dan mengangkat dagu Xia Zixi, “Kalau tidak ada apa-apa kenapa kau menangis?”

“Aku tidak menangis kok, aku gembira karena kau tidak apa-apa!” Xia Zixi memegang erat tangannya, air matanya bercucuran tapi mulutnya tersenyum.

“Dasar bodoh, kalau kau senang harusnya tertawa, bukannya menangis!”

“Kau tahu tidak, waktu pisau itu terhujam di tubuhmu, rasanya hatiku seperti ditusuk juga…”

“Bagaimana aku bisa meninggalkanmu dan Shikuang, waktu itu pisaunya tidak dalam, aku hanya sengaja membohonginya!”

Mendengar penjelasannya, barulah Xia Zixi merasa tenang, dia memegang erat tangannya, kemudian memejamkan mata dengan damai.

Mu Shaotian tertawa, “Dasar bodoh, apa kau lihat sekarang aku sedang sakit? Ibarat kata sekarang aku pun masih bisa memukul seekor sapi hingga mati!” Sambil berkata, Mu Shaotian mengangkat lengan dan memamerkan ototnya.

Xia Zixi pun tersenyum….

Di dalam kamar, Mu Shaotian mengulurkan tangan, lalu memeluk Xia Zixi, mereka berdua sedang berbahagia karena telah diberikan kesempatan kedua….

……

Sedangkan di sisi lain.

Di dalam kantor.

Xia Ziyu berdiri di depan jendela kaca, dia minum anggur merah segelas demi segelas.

Ketika teringat hal-hal yang terjadi sebelumnya, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman mengejek.

Bukankah dia sangat membenci Mu Shaotian?

Tapi kenapa ketika dia sedang berusaha menyelamatkannya, dia malah tidak merasakan benci sedikit pun?

Lantas, apakah seiring dengan kepergian Xia Zixi, kebenciannya terhadap Mu Shaotian pelan-pelan juga mulai pudar….

Kalau tidak, kebencian itu pasti akan menghalangi dia ketika mau menyelamatkannya.

Begitu memikirkan hal ini, dia pun menengguk segelas lagi.

Xia Ziyu, oh Xia Ziyu.

Bahkan sedikit rasa benci pun sudah tidak ada, lalu apa lagi yang kau pertahankan?

Tiba-tiba dia merasa, hari-harinya menjadi kosong…

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu