Istri Yang Sombong - Bab 659 Pesan Permintaan Maaf 2

“Sungguh, sangat mengkhawatirkan, hatiku ini memang tidak bisa berhenti khawatir!” Nyonya Tua berkata pada dirinya sendiri.

Mu Shaotian duduk di sana dan akhirnya bangkit. "Aku akan pergi dulu!" Setelah mengatakan ini, dia langsung pergi.

Meninggalkan Nyonya Tua, Nyonya Mu, dan Mu Wei, mereka bertiga saling menatap.

Mengetahui bahwa suasana hati Mu Shaotian sedang tidak baik, mereka juga khawatir!

Pada malam hari.

Empat tuan sedang minum bersama.

Xiao En memandangnya, "Bagaimana? Masih belum menemukannya?"

Berbicara tentang ini, Mu Shaotian mulai panik.

Dia tidak berbicara, berarti benar, Kuang Tianyou berkata, “Dapat dilihat, dia kali ini memang sengaja ingin bersembunyi dari kamu!”

"Kota A dapat dikatakan sebagai wilayah Shaotian, bagaimana mungkin dia tidak dapat ditemukan oleh orang-orang?" Tanya Mo Shaochen.

Pada saat ini, Mu Shaotian memegang gelas di tangannya dan sudut mulut Mu Shaotian terangkat "Mudah untuk menemukan orang, tetapi jika seseorang sengaja menyembunyikannya, itu sudah sulit!"

Kata ini membangkitkan minat mereka bertiga.

"Tampaknya ada seseorang yang sengaja ingin bersaing denganmu, siapa itu? Kami ingin tahu siapa yang berani berurusan denganmu tanpa rasa takut!" Kuang Tianyou bergurau.

Mu Shaotian memalingkan mukanya, menatap Kuang Tianyou, “Rong Jin!"

Membicarakan nama ini, ketiga orang itu terkejut, "Yang berani bersaing denganmu di kota A ini hanyalah dia seorang, shaotian, musuhmu ini agak rumit!" Kata Xiao En.

“Tetapi bagaimana dia bisa membantu Xia Zixi?” Mo Shaochen bertanya.

"Karena Xia Zixi pernah menyelamatkan nyawanya!" Mu shaotian belum sempat berkata, dan Kuang Tianyou mengambil satu langkah lebih awal.

Awalnya, Mu Shaotian ingin bertanya kepadanya bagaimana dia tahu, tetapi setelah memikirkannya, dia menyerah, sebagai media terbesar di kota A, sangat mudah bagi dia untuk mengetahui beberapa berita.

Mo Shaotian mengerutkan alisnya, “Ternyata!”

“Lalu apa yang akan kamu lakukan?” Xiao En memandang Mu Shaotian dan bertanya.

Mu Shaotian tersenyum sinis, "Tidak peduli siapa yang menyembunyikannya, meskipun sulit ditemukan, tetapi itu bukan berarti tidak dapat ditemukan!" Dia berkata dengan sangat yakin.

Dia berjanji kepada Xia Zixi untuk memberinya beberapa hari untuk bersantai, tetapi sekarang, sudah beberapa hari.

Dia tidak punya begitu banyak kesabaran untuk terus menunggu.

Dia ingin melihat Xia Zixi dan sangat ingin tahu bagaimana kondisi dia sekarang.

Kuang Tianyou berkata, “Manusia tegap yang tidak bisa dikalahkan ini memang cocok buat Shaotian!”

Kata-kata ini, sangat menarik perhatian dua mata putih.

"Bagaimana? Butuh bantuan kami?" ucap Xiao En.

Mu Shaotian mengangkat sudut mulutnya, "Tidak, aku akan menemukannya!" setelah berkata, anggur di dalam gelas, dihabisin dalam sekali minum, energi ganas itu, sepertinya telah kembali.

Beberapa hari ini, Xia Zixi tinggal sendirian di sana, makan, tidur, membaca, merumputi taman dan berjemur di bawah sinar matahari. Hidup ini sangat santai dan nyaman, setidaknya tidak ada banyak hal lain yang berantakan.

Terlebih lagi, jelas, dia terlihat jauh lebih baik, dia terlihat sedikit lebih gemuk dari dia yang dulu.

Hanya saja, ketika teringat nama itu, hatinya tidak bisa menahan dan merasa sakit.

Namun, suasana hatinya jauh lebih baik dari sebelumnya, dan beberapa hal juga sudah dianggap tidak penting.

Baginya, tidak ada yang lebih penting daripada bayi yang ada di dalam perutnya.

Bagi Mu Shaotian, tidak termasuk kekecewaan, dan mungkin terlalu dalam untuk menggunakan perasaan, maka dari itu baru tidak bisa menerima sedikit kekuranganpun, tetapi bukankah kehiduppan memang seperti ini?

Tidak ada yang sempurna.

Juga, tidak ada cinta yang kekal abadi.

Hari ini.

Setelah bangun dari tidur siang, Xia Zixi berbaring di tempat tidur, entah kenapa, dia memimpikan Mu Shaotian di dalam mimpinya.

Apapun yang terjadi didalam mimpi, dia tidak bisa mengingat dengan jelas, tetapi ada sebuah nama yang bergema dengan sangat jelas di hatinya, Mu Shaotian!

Masih ada rasa sakit yang tak bisa dijelaskan di lubuk hatinya.

Xia Zixi tidak bermaksud bersembunyi untuk menakut-nakuti dia, tetapi dia harus menemukan lingkungan yang tenang untuk membebaskan dirinya, untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Berpikir sampai sini, Xia Zixi mengeluarkan ponselnya, dan menyalakannya.

Sudah ada puluhan atau bahkan ratusan pesan teks yang diterima.

Dia ragu-ragu sejenak, tetapi masih membukanya.

Yang dia lihat semua adalah pesan yang dikirim oleh Mu Shaotian:

Xiao Xi, kamu sekarang dimana? Beritahu aku, aku sangat mengkhawatirkan kamu!

Aku tahu kamu marah padaku, tetapi beri aku satu kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

Bahkan jika benar-benar ingin menjatuhkan aku kedalam hukuman mati, apakah masih ada kesempatan untuk naik banding?

Xiao Xi, dimana? Balas aku!

Angkat teleponku!

Xia Zixi, kamu dimana? Dimana??? Balas aku, aku tahu kamu disana!

Xia Zixi, apakah kamu ingin membuat aku gila?

Xia Zixi, aku benar kalah darimu, aku salah, kamu balas pesanku dulu, kita membicarakannya secara berhadapan saja!

Maaf, aku tidak tahu kamu hamil! Kamu benar, aku adalah seorang berengsek!

Xiao Xi, aku mencintaimu, aku hanya mencintaimu seorang ……

Xiao Xi, beri aku sepatah kata, bahkan hanya sapatah kata saja, setidaknya beri tahu aku bahwa kamu aman-aman saja……