Istri Yang Sombong - Bab 628 Pangeran Kue (1)

“Aku ingin kakak ganteng ini yang bantu aku membuatnya!” tunjuk gadis itu pada A Shu.

Pelanggan itu tertegun sejenak, lalu memandangi A Shu. A Shu berkata dengan tersenyum kecil, "Oke!"

Saat sedang memulai membuat kue, dibantu oleh pelayan, dengan cepat kue selesai dibuat,"terimakasih!" Wanita itu mengatakan terimakasih, kedua matanya memandang A Shu dengan dalam, kemudian berjalan ke sampingnya.

"sama-sama!" A Shu tersenyum.

Saat ini, mulai banyak orang yang masuk ke toko, juga semuanya berdiri di belakang wanita itu, "Aku mau ini, ini, dan ini..."

"Oke!"

Pada saat Wanita ini memesan, lama-kelamaan banyak orang masuk ke toko, semuanya berkumpul di sekitar A Shu, tetapi, semuanya wanita, lalu pelayan toko yang asli malah jadi tidak ada kerjaan.

Setelah Dudu selesai berdiskusi dengan chef pastri (pembuat kue) di dapur, dia terkejut melihat keributan di luar.

Ada apa ini?

Ruang toko penuh dengan orang dan antrian sangat panjang.

Dia telah berada di took begitu lama, kecuali hari pertama ketika Mu Shaotian ada di sini, tidak pernah ada kejadian seperti ini lagi.

Sekarang…

“Kakak tampan, aku mau yang ini…”

“Aku juga mau yang ini…”

Semua orang memandang ke A Shu dan tertawa dengan bahagia. Yang mereka ingin beli sebenarnya bukan kue tetapi A Shu.

Tiba-tiba Dudu berpikir, ada pria tampan di dalam took, betapa pentingnya!

Toko benar-benar penuh dengan orang.

Dudu sedang berpikir untuk mencari lagi wanita cantik dan pria tampan, saat ini, A Shu menoleh ke belakang, melihat Dudu,”Sedang mikir apa? Sini cepat bantu!”

Kata-kata A Shu menyadarkan Dudu, dia kembali ke kenyataan dan mengangguk, “Oh!”

Hasilnya, bos menjadi pelayan dan mulai sibuk di kerumunan orang.

Saat mengantarkan kopi untuk pelanggan, seorang pelanggan mengatakan pada Dudu,”Pelayan pria took kalian ini, tampan sekali ya !”

Mendengar ini, Dudu tersenyum, “Oh ya?”

“Ya, sebelumnya belum pernah melihat dia!”

“Oh…barusan masuk!” Dudu tersenyum berkata, untuk menjaga kepuasan pelanggan, kadang berbohong pun harus dilakukan.

“Siapa namanya?”

“A Shu!”

Wanita itu mengangguk berkali-kali, dan Dudu tidak lupa menambahkan, “Jomblo!”

Satu kata, membuat semua mata orang berbinar.

Dudu tersenyum, dan sibuk dengan meja-meja lain.

Akhirnya, sampai jam 10 malam tidak berhenti bekerja.

Dudu berbaring di sana, sangat lelah dan tidak ingin bergerak.

A Shu melihat sudah tidak ada pelanggan, berjalan menuju Dudu, “Bagaimana, capek sekali?”

Dudu mengangguk dan bahkan tidak bisa bicara.

"Sudah larut. Kembalilah. Makan dan istirahatlah lebih awal!" Kata A Shu.

Dudu berbaring di atas meja, menganggukkan kepalanya dengan lelah, “Oke!” Jadi, dia menguatkan dirinya dan pergi dengan A Shu.

A Shu mengendarai mobil, Dudu duduk di satu sisi, terasa pegal dan tidak bisa menggerakan badan.

Ini tidak seperti istrirahat yang dia bayangkan.

A Shu, menatap wajahnya yang lelah, tidak mengatakan apa-apa lagi. Sepanjang perjalanan pulang, A Shu pergi untuk memasak, dan Dudu sedang berbaring di sofa menunggu makanan, sambil menunggu, memikirkan rencana kecilnya. .

A Shu membuat makanan yang enak, dan Dudu juga istirahat dengan baik, ia menenangkan pikirannya dan makan dengan A Shu.

Melihat Dudu, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia bertanya dengan santai, "apa yang kamu pikirkan?"

Mendengar kata A Shu, Dudu menoleh ke belakang, menatapnya, berpikir untuk waktu yang lama, orangnya bukannya ada di depan matanya!

Siapa yang lebih cocok daripada orang di depan?

Segera matanya berbinar, dia memandang A Shu, dan langsung menawarinya makanan.

“Makan yang banyak, kamu sudah kerja keras hari ini!” Dudu berkata dengan tersenyum.

Melihat makanan yang disodorkan Dudu padanya, A Shu tertegun sejenak, kemudian mengangguk, “Ehn!”

“terimakasih banyak untuk hari ini!”

“terimakasih untuk apa?”

"Terima kasih atas bantuanmu di toko. Bisa dilihat bahwa gadis-gadis itu tertarik kepadamu. Ketika pelanggan penuh terakhir kali, itu mu shaotian yang ada di sana. Hari ini adalah kamu!" Dudu mengatakan bahwa ketika dia berbicara tentang ini, dia tidak dapat menahan perasaan bahwa orang-orang sekarang semuanya melihat penampilan.

Berbicara tentang ini, wajah A Shu tanpa ekspresi. Dia terus makan. Dudu menemukan bahwa postur makannya sangat elegan, dan dia tidak terlihat seperti gangster jalanan.

"Mungkin memang kebetulan banyak orang hari ini!" A Shu tidak mau menerima pujian itu.

"Aku bisa melihat itu benar terjadi!" Dudu berkata dengan pasti.

A Shu, "..."

Dia memilih diam.

Melihat A Shu, dia tidak berbicara. Dudu mengerutkan bibir dan membungkuk. "Es batu, apa yang kamu lakukan baru-baru ini?"

Suara Dudu tiba-tiba menjadi lembut, yang membuat orang tidak terbiasa. A Shu menatapnya dari atas kepalanya. "Ada apa? Ada masalah?"

Dudu tersenyum.

Meskipun senyum itu manis, tetapi juga mengungkapkan bahwa dia memiliki tujuan.

"Bilang saja!" A Shu berkata.

Dudu tidak lagi basa-basi, memandangnya, tersenyum dan berkata, "Aku punya ide!"

"Apa?"

"Aku akan mempekerjakanmu!"

"Hah?" A Shu mengerutkan kening padanya

Dudu meletakkan sumpitnya dan menatapnya dengan serius. "Katakan, berapa banyak yang kamu inginkan !? Aku membelimu!"

A Shu, "..."

A Shu memandangnya, tidak berbicara, tetapi melihat ekspresi Dudu, tidak berdaya.

“Bilang saja, aku cek, bisa tidak aku gaji kamu!” Dudu melihat A Shu dan sudah bersiap dengan jawabannya.

Berpikir untuk waktu yang lama, A Shu berkata, "ingin mempekerjakan aku?"

Dudu mengangguk berulang kali, "kamu bisa menjadi manajer toko, aku janji gaji tidak akan pernah lebih rendah dari toko lain!" Dudu berkata dengan tegas.

A Shu, "..."

A Shu melihat pada Dudu, tidak tahan untuk tersenyum, “Oke!”

OK?

Jadi, A Shu setuju?

Dudu mengedipkan matanya, “Kamu setuju?”

A Shu mengangguk, “setuju!”

“Tapi...tapi...”, Kenapa Dudu masih tidak percaya ini, terlalu mudah, tidak ada nego sama sekali.

Melihat ke A Shu,”jadi, berapa harganya?” saat bicara tentang uang, Dudu sangat tidak sungkan.

Walaupun berkata blak-blakan seperti ini, Dudu merasa setelah mengatakannya, hatinya merasa hilang dan merasa dia sangat bodoh.

Kelihatannya, Dudu berpikir terlalu rumit. Wajah A Shu muncul ekspresi yang sangat sulit ditebak,”Terserah kamu.”

Terserah kamu??

Dudu ragu, apakah dia salah dengar?

“Kamu, kamu serius?” Dudu bertanya, mengedipkan matanya.

A Shu mengangguk.

Dudu, “….” Dia tidak tahu apa yang ingin dikatakan.

Mengapa dia merasa dia seperti bos yang kejam dan memperbudak?

“kamu bantu aku sewa rumah, aku akan mengembalikannya untukmu. Sekarang, aku makan dan tinggal di rumahmu, jadi kerjaku untuk membayar ini!” A Shu berkata.

Di dunia ada juga orang yang tahu diri sampai seperti ini.

Sangat yakin, dia tidak memilih orang yang salah. Es batu ini, orang yang tahu balas budi.

“Ok, deal!“ Dudu berkata.

A Shu membuka mulutnya, “Oke, kamu bisa makan!”

Setelah menyelesaikan rencananya, Dudu dengan senang mengambil sumpit untuk makan.

Melihat wajah Dudu yang senang, sudut mulut A Shu terangkat.

“Setelah makan, aku akan membantumu bersih-bersih di lantai bawah!” Dudu berkata dengan senang, berpikir, lanjut berkata, “Anggap saja aku sebagai bos memberimu karyawanku bonus!”

“Tapi kamu sudah sangat lelah hari ini!”

“Aku sudah istrirahat, sekarang juga sudah selesai makan, sudah penuh energy!” berkata, Dudu juga segera bangun dan bergerak.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu