Istri Yang Sombong - BAB 744 Ayah Kandung

Jam 10 malam.

Kantor Group Xia, lampu di ruangan CEO masih menyala.

Tepat pada saat ini, pintu kantornya tiba-tiba dibuka, Xia Ziyu yang sedang duduk di seberang ruangan langsung menoleh mendengar suara pintu, dan dia tertegun melihat orang yang membuka pintu itu.

“Kakak!”

Xia Zixi muncul di depan pintu.

Xia Ziyu terdiam sejenak, baru dia membuka mulut, “Kenapa kamu datang kemari?”

Xia Zixi berjalan masuk dan menatap dia, “Aku sengaja datang mencarimu!”

“Duduklah!”

Xia Zixi menatapnya, lalu berjalan menuju ke arahnya dan menggenggam lengan Xia Ziyu, dia berniat menghindar tapi tidak bisa.

Xia Zixi terkejut melihat ada sebuah luka bakar di lengan Xia Ziyu.

“Kenapa tidak pergi berobat ke rumah sakit?”

Xia Ziyu menarik lengannya, “Tidak apa-apa, hanya luka kecil!”

“Luka kecil?” Xia Zixi tidak tahu harus berkata apa, hari ini ketika mereka melarikan diri dia melihat dengan jelas tiang kayu yang jatuh menimpa Xia Ziyu.

Dia berjalan ke dalam dan bergegas mencari sesuatu, kemudian dari bagian bawah rak buku mengeluarkan kotak P3K.

Meskipun dia jarang datang tapi karena kotak tersebut ditaruh disana dia pun tahu, karena selama setahun ini kotak tersebut tidak dipindahkan.

Dia berjalan kembali dan meletakkan kotak P3K di atas meja, Xia Ziyu hanya memandangi dirinya tapi tidak berkata apa-apa.

Xia Zixi menahan lengannya, kemudian dia mengambil kapas lalu mengoleskan obat ke lukanya.

Xia Ziyu hanya mengerutkan kening, sakit pun dia tidak mengeluh, dia membiarkan Xia Zixi mengoleskan obat.

“Sejak kapan kamu belajar semua ini?”

“Kalau tinggal sendirian, maka semuanya harus dipelajari!” Xia Zixi berkata.

Xia Ziyu pun tidak bertanya lebih lanjut, setelah lukanya diobati Xia Zixi berujar, “Aku hanya membantu membersihkan luka, kamu tetap harus pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan!”

Xia Ziyu mengangguk.

Kemudian Xia Zixi membereskan kotak obat lalu menatap Xia Ziyu, “Bagaimanapun juga, hari ini aku berterima kasih padamu kak!”

“Terima kasih telah menyelamatku dan Shaotian, aku akan mengingat budi baikmu!”

“Kalau kamu hanya datang kemari untuk mengucapkan terima kasih, lebih baik tidak usah!”

Xia Zixi menatapnya, “Kak, aku tidak tahu kenapa kamu begitu membenci Shaotian, dan aku juga tidak ingin tahu, tapi satu tahun sudah berlalu aku hanya berharap kalau kita bisa melepaskannya!”

Xia Ziyu menggigit bibirnya, tidak berkata apapun, dia menatap ke luar jendela.

“Kita adalah satu keluarga, aku hanya berharap kita bisa hidup berdampingan dengan baik!” Ujar Xia Zixi.

Xia Ziyu mengambil anggur yang berada di depannya, tepat ketika dia mau minum, Xia Zixi langsung merebut gelas anggur dari tangannya.

Xia Ziyu menatapnya dengan kening berkerut.

“kamu ini terluka, tidak boleh minum anggur!”

Xia Ziyu pun tidak tahu harus berkata apa, jadi dia hanya merengut dan tidak berbicara.

“Sebenarnya, aku telah melihat kalau hari ini dirimu bersedia menyelamatkan Shaotian, maka berarti kamu telah melepaskan dendam masa lalumu, benarkan?” Xia Zixi bertanya padanya, tatapan matanya bukan bertanya, tapi menegaskan.

Semenjak pulang, dia tidak berani bertemu dengan Xia Ziyu, dia takut kalau dia menemui kakaknya maka tidak adil bagi Mu Shaotian.

Kalau bukan karena peristiwa hari ini, bisa jadi sampai sekarang Xia Zixi tidak berani bertemu dengan Xia Xiyu.

Tapi karena ada kesempatan ini maka dia pun tidak bisa mengabaikannya.

Xia Ziyu terus tidak berkata sepatah katapun, terus berdiam diri.

Karena dia melihat kakaknya tidak berkata, maka Xia Zixi pun tidak berkata lebih banyak lagi, “Karena kakak tidak ingin bicara, maka aku pulang saja!” Selesai bicara, dia pun berdiri dan bersiap pergi.

Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan ketika Xia Ziyu melihat bayangan punggungnya, akhirnya dia pun membuka mulut, “tunggu dulu!”

Xia Zixi berdiri disana, menoleh ke belakang.

Xia Ziyu berdiri dan menatap dia, “Sampaikan pada Mu shaotian, diantara aku dan dia sudah tidak ada apa-apa lagi, dan mulai sekarang ini tidak ada yang berhutang apapun!”

Xia Zixi tersenyum, senyumnya tulus, “Baiklah, aku sudah tahu!”

“Ada lagi.,…” Xia Ziyu sudah mau mengatakannya tapi tiba-tiba terdiam, sepertinya dia merasa sungkan.

Xia Zixi memandang dengan penuh harap, bola matanya yang hitam dan jernih bagaikan bintang bersinar di langit gelap,

“Xiao Xi, maaf….” Xia Ziyu akhirnya berkata.

Kali ini, gantian Xia Zixi yang terdiam, dia hanya menatap kakaknya, menunggu kelanjutan ucapannya.

“Aku sudah terlalu banyak bersalah padamu, satu tahun yang lalu aku tidak menyangka kalau kamu akan pergi karena masalah itu, dan… masih banyak lagi, aku bersalah padamu, tapi tenang saja, mulai dari sekarang aku akan memperlakukanmu sebagai adikku, tidak peduli siapapun yang menindasmu maka aku sebagai kakak tertuamu akan memberikan pelajaran untuk orang itu!” Xia Ziyu berkata.

“Satu lagi, sampaikan pada Mu Shaotian, kalau dia masih berani menindasmu maka aku tidak akan melepaskannya!”

“Kakak….” Mata Xia Zixi mulai memerah.

“Jadi, Xiao Xi, maafkan aku, maafkan aku yang dulu!”

Xia Zixi menggelengkan kepala, “Aku tidak pernah menyalahkan dirimu, aku selalu ingat ketika aku masih kecil dan ditindas oleh orang lain, kamulah yang membelaku, dan ketika aku terkena masalah siapa yang menggantikanku menanggung masalah itu, aku pun masih ingat ketika aku demam, dirimu selalu menjagaku…. Kakak, aku tidak akan melupakan ini semua….” Xia Zixi menatapnya, matanya memerah, ingatan masa kecil itu tiba-tiba memenuhi benaknya.

Xia Ziyu masih tetap seorang kakak yang rela membela adiknya.

Mendengar ucapannya, Xia Ziyu tersenyum, “Tak disangka kamu masih mengingatnya!”

“Tentu saja aku ingat, dan aku tidak akan melupakannya seumur hidup!”

Xia Ziyu tersenyum lega, dia menatap anggur di atas meja, “Maukah kamu temani aku minum segelas?”

“Tapi kan kamu terluka, tidak boleh minum anggur!”

“Hanya sedikit saja!”

“Oh, kalau sedikit boleh!”

Mereka berdua saling berpandangan, lalu tertawa.

Ada kalanya, bukan soal melepaskan atau tidak, melainkan belum waktunya, dan Xia Ziyu tahu sekaranglah saatnya.

……

Baru saja Xia Ziyu berjalan masuk, lampur di ruang tamu masih menyala.

“Ma? Kenapa masih belum tidur?” Xia Ziyu bertanya karena Xu Weiyin jarang sekali masih terjaga sampai jam segini.

Melihat dia pulang, Xu Weiyun berdiri, “Aku sedang menunggumu.”

“Menungguku!?”

Xu Weiyin mengangguk, “Kemarilah!”

Xia Ziyu menghampiri ibunya.

“Sini perlihatkan pada Mama, apakah kamu terluka!” Xu Weiyin bertanya sambil menatap dirinya.

Selama setahun ini, Xia Ziyu selalu menghindari pertemuan langsung dengan orang tuanya, dia sengaja pergi pagi-pagi dan pulang larut malam, makan bersama pun hanya jarang-jarang dan itupun dia diam tanpa bicara, Xu Weiyin tahu, ada sesuatu yang mengganjal di hati Xia Ziyu.

Akan tetapi hari ini Xu Weiyin sudah tidak tahan lagi.

“Ma, aku tidak apa-apa, tidak usah khawatir!” Xia Ziyu berkata padanya.

“Benarkah kamu tidak apa-apa?” Xu Weiyin mencengkeram tangannya, dia masih saja khawatir.

“Benar kok!” Xia Ziyu menggenggam tangan Xu Weiyin, kemudian tersenyum menenangkan, “Ma, tenanglah, aku akan mengurus diriku sendiri, kalau ada apa-apa aku pasti akan pergi ke rumah sakit untuk berobat!”

Mendengar perkataan Xia Ziyu, Xu Weiyin akhirnya bisa lega, tapi dia merasa ada yang berbeda, apakah tadi Xia Ziyu tersenyum padanya?

Xu Weiyin merasa bingung, apakah dia salah lihat, “Ziyu, kamu….”

“Ma, sudah malam, pergilah tidur!”

“Tapi kamu….”

Dia sudah merasakan kalau Xia Ziyu berbeda, tapi tidak bisa mengutarakannya.

“Ma, aku sudah membuatmu khawatir selama setahun ini, tapi tenanglah, selanjutnya aku tidak akan lagi berbuat sesuatu yang membuat dirimu khawatir!”

“Kamu….” Xu Weiyin terperanjat hingga tidak bisa berkata apa-apa, selama setahun ini Xia Ziyu tidak pernah mengobrol dengannya, tidak seperti sekarang yang berbicara dengan lembut, “Apakah yang kamu katakan itu benar?”

Xia Ziyu mengangguk, “Sudahlah, cepat pergi tidur, besok pagi aku ingin makan sarapan buatan Mama!”

Ucapan ini benar-benar membuat hatinya gembira, Xu Weiyin pun buru-buru menganggukkan kepala, “Baik, baiklah!”

Xia Ziyu tersenyum, “sudahlah, sudah malam, cepat tidur Ma, selamat malam!” Xia Ziyu memeluk ibunya.

“Malam!”

Barulah Xu Weiyin masuk ke kamarnya.

Setelah dia masuk ke kamar, dia merasa tidak percaya.

Begitu melihat dia berjalan masuk, Xia Tian melirik dari sela-sela bukunya, “Ziyu sudah pulang ya?”

“Ya….” Xu Weiyin mengangguk.

Karena gerak-geriknya terlihat aneh, Xia Tian pun bertanya padanya, “Kamu kenapa?”

Barulah Xu Weiyin tersadar, dia memandang Xia Tian kemudian buru-buru naik ke atas ranjang dan menceritakan kejadian barusan padanya.

“Xia Tian, Ziyu sepertinya sudah berubah, menurutmu bagaimana?” tanya Xu Weiyin.

Mendengar ini, Xia Tian pun menghela napas lega, “Memang sudah berubah, pikirannya sudah terbuka!”

“Maksudnya?”

“Dia selalu membenci Mu Shaotian, tapi siapa yang menyangka kalau dia sudah tahu sejak awal hubungan antara Nuo Man dengan dirinya adalah hasil perbuatan kita, hanya saja karena dia sudah terbenam jauh dalam kebencian, atau bisa dibilang dia tidak ingin mengakuinya, namun karena peristiwa hari ini… akhirnya pikirannya pun terbuka!”

“Benarkah?” Xu Weiyin bertanya dengan nada tidak percaya, alangkah baiknya kalau memang benar seperti itu.

Xia Tian mengangguk, “Aku berharap setelah peristiwa ini pikirannya benar-benar terbuka, bukan hanya untuk sementara!”

“Tidak, tidak, tadi dia berkata padaku, besok ingin makan sarapan pagi buatanku, sudah lama dia tidak sarapan pagi bersama kita lho!”

Xia Tian menatapnya, “Sudahlah, putra kita sudah baik, kamu malah menangis!”

“Aku kan bahagia!” Xu Weiyin melanjutkan perkataannya, “Syukurlah, Xiao Xi sudah puolang dan Ziyu pun sudah berpikiran terbuka, akhirnya keluarga kita bisa kembali seperti dulu lagi!”

Xia Tian tersenyum, “Sudahlah, cepat tidur, besok aku juga ingin makan sarapan pagi buatanmu, kamu sudah lama tidak masak!”

Mendengar ucapannya, Xu Weiyin pun menepuk suaminya sambil tertawa, “Iya, iya, ayo kita cepat tidur!”

“Ehm!”

Baru saja berbaring, tiba-tiba Xu Weiyin teringat sesuatu, “Ohya, Xia Tian, masih ada satu hal lagi!”

“Apa!”

“Apakah menurutmu Rong Jin benar-benar adalah ayah kandung Xiao Xi?” Tanya Xu Weiyin.

Xia Tian pun menoleh, “maksudmu, Rong Jin dari Group Rong Le?”

Xu Weiyin mengangguk, “beberapa kali aku mendengar, kalau dia juga turut serta membantu Xiao Xi, dan peristiwa donor darah waktu itu, sikapnya kepada Xiao Xi sangat berbeda…. Apakah dia benar-benar ayahnya?”

Mengungkit masalah ini membuat Xia Tian menggali kembali ingatan masa lampaunya, semakin dipikir rasanya semakin mungkin.

“Aku juga merasa, sangat mirip!”

“Apakah hal ini perlu kita beritahukan pada Xiao Xi?” Xu Weiyin bertanya lagi.

Sebelumnya mereka takut kalau Xia Zixi akan direbut kembali, tapi sekarang mereka malah tidak merasa seperti itu, dalam kurun waktu setahun ini banyak hal yang berubah, dan mereka juga tahu kalau Xia Zixi bukan orang yang seperti itu, apalagi kalau hal ini semakin disembunyikan tidaklah baik.

Xia Tian berpikir, “Kita lihat saja dulu, kalau memang dia adalah anaknya Rong Jin tapi dia tidak bersuara sampai sekarang pasti ada sebabnya, Shaotian juga tahu tentang hal ini, aku akan mencarinya untuk berdiskusi, jadi kita lihat nanti saja!”

Xu Weiyin mengangguk-angguk.

“Tidurlah!”

“Ya!”

……

Seminggu kemudian luka Mu Shaotian sudah hampir sembuh.

Nyonya tua itu menatap mereka, “Kalian berdua ini benar-benar menemui banyak masalah, dan tidak mudah menemukan hal-hal yang baik!”

Xia Zixi memandangi mereka, “kami sudah membuat kalian khawatir!”

“Sudah khawatir berkali-kali, yang penting kalian berdua tidak apa-apa, aku dengar Direktur Li sudah ditangkap, tidak disangka dia bisa begitu gila!” Nyonya tua itu berkata, dia merasa ngeri membayangkan kondisi perusahaan yang penuh dengan tipu daya.

“Ya, aku sudah dengar!”

“Katanya orang yang Rong Jin yang lapor!” Nyonya tua melanjutkan ucapannya.

Begitu mengungkit soal Rong Jin, Mu Shaotian merasa sepertinya ada yang kurang, tapi dia juga tidak menyangkal, “Benar!”

“Ah, tidak disangka Rong Jin orangnya lumayan baik, padahal kelihatannya begitu tegas!” Nyonya tua berkata lagi, “Kalau aku tidak salah ingat, ini bukan pertama kalinya mereka membantumu, aku masih ingat ketika waktu itu Xiao Xi mengalami kecelakaan, dia yang mendonorkan darahnya untuk Xiao Xi bukan!?” tanya Nyonya tua.

Mendengar hal ini, Xia Zixi dibuat terkejut, “Donor darah? Donor darah apaan?” Dia melayangkan tatapan bertanya pada Mu Shaotian.

Mu Shaotian malah tersenyum pada Xiao Xi tanpa banyak penjelasan, dia malah menganggukkan kepala ke Nyonya tua, “Baik!”

“Kalian luangkan waktu untuk pergi silaturahmi dan mengucapkan terima kasih!”

“Pasti!” Mu shaotian mengangguk.

Sepertinya hanya Xia Zixi seorang yang tidak mengerti duduk permasalahannya.

Nyonya Mu menggendong Xiao Shiguang, dan berkata, “kalian tahu tidak ketika kalian mendapat musibah waktu itu, Xiao Shiguang menangis dan rewel hingga tidak bisa ditenangkan, aku belum pernah melihat dia seperti itu sebelumnya, kalau dipikir lagi, itu karena hatinya terhubung dengan orang tuanya!”

Mendengar perkataan Nyonya Mu, Xia Zixi menggendong Xiao Shiguang dan menciumnya, waktu itu dia tidak berpikir panjang, meskipun Mu shaotian mengungkit soal Xiao Shiguang dia tetap saja tidak rela, dia tidak bisa meninggalkan Mu shaotian begitu saja, dan sekarang, muncul sebentuk rasa bersalah di dalam hatinya.

Mu Shaotian sepertiny bisa membaca pikiran Xia Zixi, lalu dia berkata, "Baiklah Ma, Nenek, tolong jaga anak ini dulu, aku akan mengajak Xiao Xi mengurus sesuatu!"

"Pergi? Kemana? Lukamu kan belum sembuh total!" Nyonya Mu bertanya.

"Lukaku sudah tidak apa-apa, aku bawa Xiao Xi pergi urus dulu, sebentar saja!"

Nyonya Mu mengangguk, "kalau begitu baiklah, cepat pulang ya!"

"Ya!"

Mu Shaotian mengangguk lalu menggandeng tangan Xia Zixi pergi keluar.

"Hy, kamu mau bawa aku kemana?" Tanya Xia Zixi.

"Sudah pasti ada urusan!"

Ketika naik ke mobil, Xia Zixi pun menatap Mu Shaotian, "Sepertinya ada sesuatu yang harus kamu ceritakan padaku!"

Mendengar pertanyaan Xiao Xi, Mu Shaotian pun berpikir sejenak, "Xiao Xi, sebenarnya bukan cuma ada satu hal yang harus kusampaikan, melainkan ada dua hal!"

"Aku berharap kamu bisa menguasai diri setelah mendengarnya!"

Mu Shaotian menatap dia dengan serius, dan Xia Zixi mengangguk, "Ok!"

"Sebenarnya kejadian waktu itu ketika kamu butuh darah karena golongan darahmu yang sangat khusus dan tidak ada yang sama, jadi Rong Jin mendonorkan darahnya untukmu!" Mu Shaotian berkata.

"Dia...mendonorkan darahnya untukku!?" Xia Zixi bertanya.

Mu Shaotian mengangguk.

Xia Zixi mengatupkan bibirnya erat-erat sambil menatap Mu Shaotian, meskipun dia tidak berbicara tapi pandangan matanya tidak bisa dibohongi.

Dia sedang mempertimbangkan hal itu.

Belakangan ini, sudah terlalu banyak hal yang kebetulan terjadi.

"Lalu apa lagi? Masih ada satu hal lagi!" Xia Zixi bertanya lebih lanjut.

"Satu hal lagi,...." Mu Shaotian menatap Xia Zixi, dia teringat beberapa hari yang lalu Xia Tian datang mencarinya dan membicarakan hal ini, mungkin sekaranglah saatnya memberitahukan hal ini.

"Katakanlah, aku siap menanggungnya!" Xia Zixi berkata.

Mu Shaotian menatap dia, lalu menghela napas dalam-dalam dan berkata, "Rong Jin....adalah ayah kandungmu!"

Ketika mendengar hal ini Xia Zixi malah tidak bereaksi, dia hanya menatap MU Shaotian lurus-lurus.

"Xiao Le adalah ibumu, ayahku pernah mengurusnya, Ayahku adalah satu-satunya orang yang tahu kalau dirimu diasuh oleh keluarga Xia, dan ini adalah alasan kenapa dia merestui aku menikahimu!"

"Sebelumnya aku tidak tahu akan hal ini, hanya saja banyak kebetulan yang terjadi dan membuatku curiga, sampai ketika setahun yang lalu aku pergi mencari ayahku, barulah dia mengakuinya...."

Xia Zixi hanya duduk disana, wajahnya tidak ada ekspresi apapun.

Sebenarnya, kalau dibilang tidak tahu rasanya bohong, apalagi dia begitu cerdas, bagaimana tidak bisa menyadarinya, perasaan-perasaan yang timbul ketika dia melihat foto Xiao Le, ketika dia melihat tato di tubuh Rong Jin, dan ketika dia berinteraksi dengannya....

Kebetulan, sangat ajaib.

Perasaan aneh itu, orang bilang mungkin karena hubungan darah.

Xia Zixi selalu merasa ada yang aneh tapi dia tidak pernah mempermasalahkannya, karena dia tidak berani.

Namun sekarang, ini adalah kenyataan yang harus diterima oleh dirinya.

"Xiao Xi, aku tidak memberitahumu sebelumnya karena aku takut kamu tidak bisa menerimanya, akan tetapi sekarang ini sudah waktunya memberitahu dirimu!" Mu Shaotian berkata.

Xia Zixi hanya duduk disana, dari awal tidak berkata apa-apa.

Mu Shaotian memandanginya sambil bertanya karena melihat dia yang tidak berkata-kata, "Kenapa?"

"Tidak apa-apa!" Xia Zixi menggeleng.

Mu Shaotian mengulurkan tangannya dan mengenggam tangan Xiao Xi lalu berkata, "Mungkin dulu dia pernah berbuat salah, namun setelah bertahun-tahun dia sudah membayarnya, dia juga tidak menikah lagi, sampai akhir pun dia masih mencari keberadaan ibumu....Bagaimanapun juga, semua kesalahan itu sudah menjadi masa lalu!"

Xia Zixi hanya menatap Mu Shaotian, tatapannya sedikit kosong, dia tidak tahu harus berkata apa.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu