Istri Yang Sombong - Bab 710 Semua Sudah Berakhir 1

Setelah An Ruoman selesai makan, juga setelah selesai mengobrol dengan An Motian Yun Yi, hari sudah larut, setelah mandi ia berbaring di ranjang, sebelum tidur ia terbiasa mengeluarkan ponsel dan melihat-lihat instagram.

Begitu membuka instagram ia langsung melihat pesan yang dikirim oleh Xia Zixi, ia membuka dengan rasa penasaran.

Dan ketika membaca pesan didalamnya, membuatnya langsung terbangun dari ranjang.

Dia menggenggam ponsel, setelah melihatnya dengan teliti dan memastikan dia tidak salah baca.

Ia duduk diranjang dengan wajah kaget, detik berikutnya dia langsung turun dari ranjang dan berganti pakaian, bahkan berdandan pun tidak, ia mengambil kunci dan keluar dengan terburu-buru.

An Motian dan Yun Yi masih menonton TV di ruang tamu, melihatnya turun dengan terburu-buru langsung berkata, “Ruoman, kamu mau kemana?”

“Ma, aku keluar sebentar, aku akan segera kembali!” setelah mengatakannya, tanpa banyak bicara langsung membawa mobil dan pergi.

Yun Yi melihat hal ini langsung mengalihkan pandangannya pada An Motian, “Jangan-jangan terjadi sesuatu?”

“Haih, dia sudah akan pergi, biarkan saja dia pergi!”

Yun Yi juga mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke TV.

An Ruoman mengendarai mobil langsung menuju ke rumah sakit.

Karena sekarang sudah larut malam, tidak banyak orang, setelah mengetahui dirinya ada diruang rawat yang mana, An Ruoman berjalan perlahan kearah ruang rawatnya.

Untungnya tidak ada yang menjaganya disini, An Ruoman mengetuk pelan pintunya, tidak mendengar balasan, ia lalu mendorong pintunya dan masuk perlahan.

Langkahnya begitu ringan, setiap langkahnya membuat jantungnya berdegub, seolah takut Xia Ziyu menyadarinya.

Setelah berjalan masuk, ia melihat bayangan tubuh yang berbaring dengan lurus diatas ranjang, detik itu tatapan matanya begitu lembut.

Jantungnya yang berdebar langsung menjadi tenang.

Dia mendekat perlahan dan duduk disamping Xia Ziyu, mengulurkan tangan ingin menyentuh wajahnya, namun tangannya terhenti diudara………..

Kedua matanya menunduk, terlihat begitu tidak berdaya, akhirnya tangannya mengepal dan ia simpan kembali.

An Ruoman hanya memandangnya tanpa tahu harus melakukan apapun, hanya menatapnya sambil termenung.

Menemaninya dengan tenang.

Tanpa terasa matanya menjadi basah.

Dia tidak tahu apa yang ia lakukan benar atau salah, namun ia tahu, kalau terus begini keduanya akan semakin menderita.

Jadi ia rela melepaskannya……

Ia rela menanggung rasa cinta yang dalam ini seorang diri.

Entah sudah berapa lama berlalu, melihat selimutnya yang agak turun, dia bangun dan mambenarkan posisi selimutnya, namun siapa yang menyangka Xia Ziyu malah bergerak dan membuka mata.

Ketika mata mereka bertemu, keduanya agak tercengang.

“Ruoman……” Xia Ziyu menyebut namanya dengan suara pelan, tidak menyangka dia bisa berada disini.

Ketika melihatnya, An Ruoman mengkerutkan alis, air matanya menetes diwajah Xia Ziyu, detik berikutnya tanpa mengatakan apapun ia langsung berlari keluar, bayangan tubuhnya terlihat begitu sedih dan rapuh.

“Ruoman…” Xia Ziyu meneriakinya namun gagal menahannya.

An Ruoman seolah tidak mendengar apapun, dan langsung berlari keluar.

Tanpa berpikir panjang Xia Ziyu juga langsung mengejarnya, karena bekas lukanya belum kering, membuatnya berdesis karena menahan rasa sakit, namun ia tetap berlari keluar sambil menekan bagian perutnya.

Namun di koridor sama sekali tidak melihat bayangan An Ruoman dimanapun.

Dia berjalan di koridor, mencari ke sekeliling sambil berteriak : “Ruoman….”

Dan apa yang dilakukannya membuat perawat yang piket dirumah sakit memperhatikannya, begitu melihatnya, perawat langsung menahannya, “Tuan, anda kenapa?”

Xia Ziyu tidak menghiraukan, tetap melihat ke segala penjuru untuk mencarinya.

“Ruoman……” dia lanjut berteriak, mencari sambil menggunakan satu tangannya memegangi perutnya.

“Tuan, sekarang sudah larut malam, anda seperti ini hanya akan mengganggu pasien yang lainnya!”

“Tuan, mohon kerjasamanya” perawat terus menahannya.

Akhirnya, dibawah bujukan perawat Xia Ziyu berjalan kembali ke ruangannya.

Namun matanya tetap tidak hentinya melihat ke sekeliling, terus mencari bayangan An Ruoman, namun ia seperti menghilang begitu saja.

Koridor kembali tenang.

Dan An Ruoman yang bersembunyi di sudut tangga, punggungnya menempal di dinding dengan begitu erat, air mata tertahan di matanya, panik, khawatir, seolah takut Xia Ziyu menemukannya, bahkan nafaspun tidak berani terlalu kencang, sungguh membuat orang yang melihatnya merasa iba.

Hingga tidak ada suara sedikitpun di koridor, An Ruoman baru perlahan merasa rileks, lalu berlari turun dari atas tangga.

Ia terus berlari sampai mobil baru benar-benar merasa rileks, namun air matanya setetes demi setetes terus mengalir, dia juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, ia hanya tidak sanggup mengendalikannya.

Teringat apa yang terjadi barusan, teringat mata mereka yang saling bertemu, teringat dirinya yang berteriak begitu keras di koridor …. Air matanya semakin tidak terkontrol.

Akhirnya ia hanya bisa menangis dengan keras sambil memeluk stir mobil.

……

Ketika tiba dirumah sudah jam 1 subuh.

An Ruoman langsung naik ke lantai atas, bahkan baju saja tidak ia ganti, ia langsung ambruk di atas ranjang, menggunakan bantal untuk menutupi wajahnya, air mata lanjut mengalir dengan derasnya……..

Malam ini dia pasti tidak bisa tidur.

Dan Xia Ziyu yang berada disana, setelah kembali ke kamar pasien, duduk diatas ranjang, memikirkan apa yang terjadi barusan, ketika itu ia ragu ini semua hanya mimpi.

Namun ia bisa merasakannya dengan pasti kalau itu bukan mimpi.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu