Istri Yang Sombong - Bab 299 Adegan Keributan 6

Sedangkan raut wajah Ling Xiaoyun seharian ini terlihat tidak begitu baik.

Terkadang ada hal yang berusaha kamu dapatkan dengan menggunakan berbagai macam cara, tetapi bagi orang lain hal itu hanyalah semudah membalikkan telapak tangan, perasaan seperti ini benar-benar sangat menyedihkan.

Tetapi, tidak peduli bagaimanapun juga, Mu Shaotian adalah miliknya!

Ini adalah hal yang tidak bisa diubah!!!

Tidak peduli nenek tua itu atau siapapun, tidak ada yang bisa menghentikannya untuk bersama dengan Mu Shaotian!!!

Pada siang hari, Xia Zixi dan Keke makan bersama, Xia Zixi terlihat sangat santai, tetapi Departemen Humas malah sangat sibuk, banyak wartawan yang menelepon, tetapi semuanya ditolak.

Saat ini Mu Shaotian dan Xia Zixi, juga termasuk keluarga dari kedua belah pihak, tidak ada yang mengatakan apapun.

Saat ini wartawan sangat penasaran, apa yang terjadi sebenarnya!

Keke menatap Xia Zixi, "Kenapa hari ini kamu mau membantu kedua orang itu? kamu harus tahu kalau mereka berdua adalah orang-orang Ling Xiaoyun, mereka sering menyakitimu dari belakang!" Keke berkata.

Xia Zixi tertawa saat mendengarnya, "Ada pepatah yang mengatakan, semua orang bisa berbuat salah, maka maafkan saja jika memang bisa dimaafkan, kita bisa mengendalikan segala sesuatunya, tetapi apakah kita bisa mengendalikan mulut mereka dan apa yang mereka katakan!?" Xia Zixi berkata.

"Haiss, hatimu terlalu lembut!" Keke berkata sambil meminum minumannya, "Jika itu aku, aku pasti akan membuat mereka pergi!"

Mendengar dia berkata seperti itu, Xia Zixi tertawa, "Aku rasa itu tidak perlu, terlebih lagi jika mereka benar-benar pergi, mereka pasti akan membenciku, kita jangan sampai mencari musuh di dunia ini, karena kamu tidak tahu apa yang dia pikirkan, juga tidak tahu suatu hari nanti dia bisa berubah menjadi seperti apa!" Xia Zixi menatapnya dan menceritakan pengalamannya sendiri.

Setelah mendengar perkataannya, wajah Keke yang kecil itu terlihat sedikit bingung, dia menatap Xia Zixi, "Tetapi mereka mungkin tidak merasa berterima kasih kepadamu!"

"Aku melakukan hal ini bukan karena ingin mereka berterima kasih kepadaku, aku hanya bisa melakukan hal ini saja, mereka berterima kasih atau tidak, itu adalah urusan mereka sendiri!" Xia Zixi berkata.

Dia dapat melihat hal ini dengan sangat jelas.

Asalkan dia melakukan hal yang benar, maka itu sudah cukup.

Ada beberapa hal yang memang tidak bisa dipaksakan.

"Baiklah, setelah mendengar alasanmu yang luas dan dalam itu, ayo kita bersulang satu gelas!" Keke tertawa serta berkata.

Xia Zixi juga ikut tertawa, dia mengangkat gelasnya dan bersulang dengannya.

Setelah selesai makan, Xia Zixi dan Keke mengobrol sambil naik keatas, saat mereka baru sampai diatas, dua orang yang memiliki konflik dengan Xia Zixi pagi hari ini berjalan kearah mereka.

Saat melihat mereka berdua, Keke mengerutkan alisnya, dia mengira kalau mereka ingin ribut dengan Xia Zixi lagi, karena itu dia tidak dapat menahan dirinya untuk berkata, "Apa lagi yang kalian inginkan? kalian jangan lupa kalau hari ini Xia Zixi yang sudah membantu kalian, jika tidak, kalian sudah dipecat dari tadi!"

Xia Zixi malah berdiri di belakang dengan tenang, dia tidak mengatakan apapun, hanya memandang mereka dengan kedua matanya yang tenang.

Mereka berdua saling lihat-lihatan lalu berkata, "Kami datang bukan untuk mencari masalah......"

"Kalau begitu kalian.....?" Keke menatap mereka.

Saat ini, mereka berdua menatap Xia Zixi, ekspresinya terlihat sedikit tegang, terlihat bagaikan benar-benar malu, "Nona Xia, maaf soal kejadian hari ini, juga terima kasih, kami yang salah!" mereka berdua berkata.

Dapat terlihat kalau mereka meminta maaf dengan tulus.

Sudut bibir Xia Zixi terangkat, dia menatap mereka, "Hari ini kalian sudah meminta maaf, jadi tidak perlu meminta maaf lagi, mengenai terima kasih, kalian juga tidak perlu berterima kasih kepadaku, sebenarnya nyonya tua Mu tidak berniat untuk memecat kalian!"

Yang penting biar bagaimanapun, sikap Xia Zixi membuat orang merasa sangat nyaman.

Keke terpana di tempatnya.

Apakah ini yang tadi dia maksud dengan daripada menambah satu musuh, lebih baik kita menambah satu teman?

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu