Istri Yang Sombong - Bab 728 Demi Bertemu

Menatap wanita dihadapannya, kulitnya yang seputih salju, giginya yang rapid an putih, auranya juga terlihat begitu memukau.

Mu Shaotian menatapnya, “kenapa bisa berpikir untuk pulang?”

“Kenapa? Tidak suka aku pulang?” berkata dengan senyum penuh tanya, dibandingkan dulu, senyumnya terasa jauh lebih nyata, tidak terlihat seperti minta dikasihani.

“Tidak, senang sekali!” mengatakan ini, Mu Shaotian mengangkat kopinya, hanya menggunakan kopi sebagai penggantinya.

Ning Xi baru tersenyum dengan puas, lalu bersulang dengannya dan menyeruput kopinya sendiri.

“Sebenarnya kali ini aku kembali karena urusan pekerjaan, ayahku berencana membangun brand jewelry miliknya sendiri di Malaysia, kali ini aku datang kemari memiliki tugas, aku harus mencari ahli perhiasan yang memiliki bakat terpendam!”

Mendengar ini, Mu Shaotian mengangguk dengan setuju, “Ada kamu disamping guru, seharusnya bisa meringankan banyak bebannya!”

“Jangan berkata seolah aku ini pembuat masalah, selama dua tahun ini entah berapa banyak hal yang sudah kubantu, ayahku sekarang berencana menyerahkan perusahaannya padaku!”

Mu Shaotian menyeruput kopinya, “Bagus juga kalau begitu, kamu bisa menjadi wanita terkaya didunia dalam satu jentikkan jari!”

Ning Xi tertawa, “Tapi aku tidak menerimanya, aku juga mau membuat brandku sendiri, mengenai urusan perusahaan, untuk sementara biarkan ayah yang mengurusnya!”

Mu Shaotian tertawa, tidak banyak membahas ini.

Tepat disaat ini Ning Xi menatapnya, “Bagaimana kalau aku menyuruh ayahku untuk menyerahkannya padamu?”

“Jangan, urusanku sendiri saja sudah hampir tidak selesai-selesai kuurus!”

Berkata demikian, keduanya langsung tertawa bersama bagaikan teman lama yang sudah lama sekali tidak bertemu.

Namun meskipun demikian, Ning Xi bisa melihat kesedihan dalam senyumnya, “Anu, aku dengar Kak Zixi pergi, masih belum ketemu kah?”

Begitu membicarakan Xia Zixi, seketika muncul ekspresi sedih diwajah Mu Shaotian, “Masih belum!”

“Kak Zixi seorang diri, selama setahun ini bagaimana dia melaluinya!” Ning Xi bergumam.

Ini juga pertanyaan yang terus menerus ia tanyakan pada dirinya selama satu tahun ini.

Lalu Ning Xi menatapnya, seolah menyadari dirinya mengatakan sesuatu, segera berkata, “Tapi, Kak Zixi memiliki kemampuan yang hebat, seharusnya tidak masalah. Jangan khawatir, aku percaya suatu hari pasti akan ketemu!”

Mu Shaotian mengangguk, “Aku tahu!” lalu menutupi kesedihannya dengan senyuman, “Oh iya, bagaimana dengan kesehatanmu?”

Membicarakan ini, Ning Xi menatapnya, lalu memberinya dua kata, “Sekuat kerbau!”

ucapannya membuatnya tersenyum.

“Ini baru benar, banyak senyum, meskipun aku tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian, namun aku percaya, Kak Zixi bukan meninggalkanmu karena tidak mencintaimu, disaat kamu memikirkannnya, dia juga pasti sama sedang memikirkanmu!”

kalimat yang begitu ringan, namun tepat mengenai hati Mu Shaotian.

Dia mengangguk, “Aku tahu, tenang saja, pasti kok!”

Ning Xi mengangguk,tepat disaat ini, ponsel yang diletakkan diatas meja bordering, Ning Xi melirik nomor yang menelfon, langsung mengangkatnya.

“Immediately come pick me up!”

Satu kalimat yang begitu singkat, Ning Xi mematikan telfon, lalu dia menoleh kearah Mu Shaotian, “Sekarang ada yang datang menjemputku, sepertinya ada pekerjaan yang harus kukerjakan, aku akan tinggal disini untuk beberaopa hari, setelah beberapa hari mintalan Tuhan untuk memberkati mereka, baru kita makan bersama lagi!”

Mu Shaotian melihat kearahnya sambil mengangguk, “Baik!”

Ning Xi bangkit berdiri dan mengambil tas hendak pergi.

“Ning Xi…..”

Tepat disaat ini Mu Shaotian tiba-tiba memanggilnya.

Ning Xi menoleh.

Mu Shaotian berjalan menghampiri, lalu mengulurkan tangan memeluknya seperti seorang teman.

Ning Xi menatapnya, “Kamu berjalan dan memelukku seperti ini, apakah tidak takut hatiku tergerak!”

Mu Shaotian tersenyum.

“Sudahlah, tidak menggodamu lagi, kalah pada Kak Zixi aku rela, nanti komunikasi lewat telfon!”

“Hm!”

Baru mau jalan, terdengar suara barang terjatuh dari tas Ning Xi.

Ini merupakan sebuah gantungan tas.

Mu Shaotian melihatnya, merasa begitu familiar, lalu maju lebih dahulu untuk memungutnya, “Apa ini?”

“Bagus kan!” Ning Xi berkata, lalu mengambilnya dari tangan Mu Shaotian, “Ini merupakan barang yang kudapatkan dari sebuah toko di Kota T, aku terus mencari orang yang mendesain ini, namun tidak pernah berhasil mendapatkan informasinya, sehingga aku datang kemari untuk mencari designer!”

mu Shaotian melihat gantungan itu sambil mengangguk dengan heran.

“Baiklah, aku pergi dulu!”

Mu Shaotian mengangguk.

Melihat dirinya yang sudah berjalan menjauh, Mu Shaotian juga mengalihkan pandangannya.

Dalam kantor.

Mu Shaotian sedang memikirkan sesuatu, tepat disaat ini, Jason berjalan masuk, membawakan satu tumpukan dokumen.

“Apa ini?” Mu Shaotian bertanya.

“Pihak SL mengirimkan sketsa, dia mengatakan kecuali perusahaan kita bisa membuat produk yang seperti ini, atau bekerja sama dengan designer ini, dan kontrak untuk 5 tahun kedepan, mereka akan bekerja sama dengan kita!” Jason berkata dengan tegas seperti menyampaikan apa yang mereka katakan.

Setelah Mu Shaotian mendengar ini, ia langsung membuka dokumennya.

Ketika mengeluarkan salah satu sketsanya, alisnya mengkerut.

Jason melangkah maju, “aku dengan presdir Lao mereka begitu menyukai desain barang ini, kebetulan ada barang jadinya sehingga dia membuat sample barangnya untuk dibawa kemari!”

melihat kalung diatasnya terlihat sangat simple namun elegan, namun modelnya sangat unik, ketika melihatnya terasa begitu familiar.

“Siapa designernya?” Mu Shaotian bertanya.

Jason menggeleng, “Aku sudah memeriksanya, seharusnya designer ini seorang freelancer, tidak ada yang tahu namanya, juga tidak tahu dimana keberadaannya, namun aku menemukan suatu hal, dibeberapa barang yang dibuat ada symbol MX diatasnya, aku rasa ini adalah design orang ini!”

MX……

Mu Shaotian berpikir, teringat ketika bertemu dengan Ning Xi, gantungan tas milik Ning Xi juga memiliki symbol MX.

Apakah orang yang sama?

Jason berkata dengan kesal, “Aku mendengar kalau presdir Lao terus mencari barang buatan designer ini, namun barang yang dihasilkan tidak banyak, meskipun ada juga sudah dibeli oleh orang lain, aku merasa kalau dia hanya memanfaatkan kita untuk mencari orang, divisi design kita memiliki group design yang paling besar, dia malah tidak memandang kita, sengaja mencari designer ini!”

Mu Shaotian berpikir sejenak, “Tidak perduli kita dimanfaatkan untuk mencariorang atau bukan, yang berada didepan kita ini pastilah seorang designer yang benar-benar memiliki bakat terpendam, tidak perduli apapun yang terjadi kita harus menemukan orang ini, aku pasti akan membuatnya menandatangani surat kerja sama dengan perusahaan kita, ada lagi, cari karya-karya orang ini, aku mau lihat!”

Jason mengangguk, berbalik lalu pergi.

Mu Shaotian duduk dikursinya, menlihat design ini sambil mengkerutkan alisnya.

Setengah jam kemudian, Jason berjalan masuk, mengantarkan beberapa lembar sketsa, “Bos, aku sudah berusaha, hanya bisa menemukan ini saja!”

Mu Shaotian mengangguk sambil melihat sketsa itu, “Hm, keluarlah dan lanjutkan pekerjaanmu!”

Jason mengangguk, lalu berbalik keluar.

Mu Shaotian duduk dikursinya sambil melihat sketsa itu, setelah membandingkannya, ia menemukan kalau setiap sketsa yang ada didepannya memiliki inisal huruf MX.

Dan ukuran symbol, posisinya, semua begitu tepat.

Ini merupakan barang design peribadi, mengandung makna yang begitu khusus.

Dan ketika menatap barang ini, dalam lubuk hatinya yang terdalam ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

Keesokan harinya.

Mu Shaotian baru berjalan masuk kantor, Jason sudah masuk dengan wajah yang sumringah memberitakan kabar baik, “Bos, kabar baik!”

“Kabar baik apa?” Mu Shaotian menatapnya dengan santai.

Disaat ini, Jason menyodorkan setumpuk dokumen.

“Apa ini?” Mu Shaotian bertanya.

“Bukankah kamu sedang mencari informasi tentang designer ini? Aku rasa aku memilikinya!”

“Sudah ketemu?”

Jason mengangguk, “Kemarin aku melihat ada seseorang yang memasang foto di Facebook, dan orang ini mengenakan gelang tangan berinisal MX juga, lalu aku bertanya pada orang itu, dia bilang dia membelinya disebuah website luar negri, lalu aku mencari toko online itu untuk melihat-lihat, ini adalah alamat toko online itu!” sambil mengatakan ini Jason menyodorkan selembar kertas catatan.

Mu Shaotian menerima, lalu setelah membacanya, ia memasukkan alamat website ini di komputer dengan cepat.

Dan halaman website terbuka, ia tercengang.

Halaman website yang begitu bersih, juga tidak ada nama MX yang dijadikan logo toko.

Barang didalamnya tidak banyak, hanya ada beberapa, namun setiap barangnya begitu unik dan indak, dan semuanya memiliki symbol MX yang sama.

Dan ketika ia melihat sebuah cincin, Mu Shaotian termenung seketika!

Semua kenangan membanjiri otaknya dalam sekejap.

Kalau dia tidak salah ingat, Xia Zixi pernah memberikan sketsa ini padanya, namun karena banyak hal tidak pernah menjadi karya nyata, ketika ia melamarnya juga menggunakan cincin yang dipesan.

Tiba-tiba dia mulai mengobrak abrik mejanya untuk mencari sesuatu, mejanya menjadi begitu berantakan, bahkan ada yang terlempar di lantai, Jason yang melihat ini langsung bingung dan tercengang, apa yang terjadi sekarang?

Tidak ada diatas meja, Mu Shoatian mencarinya di rak yang ada berada dibelakangnya.

“Bos, kamu, kamu sedang mencari apa?” Jason tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

Ada apa, kenapa bisa sampai begitu emosional?

“Apakah kamu pernah melihat sebuah sketsa, sketsa cincin!”

cincin?

Jason mengingat-ingat, “Yang digambar oleh Nona Xia itu?” dia bertanya.

Mendengar ucapannya, Mu Shaotian langsung mengangkat kepala melihat kearahnya, berusaha keras menahan emosionalnya, “Benar, yang itu!”

“Seharusnya berada berada dilaci mejamu yang berada diurutan ke-3 dari bawah!” Jason berkata.

Mendengar ini, Mu Shaotian langsung membuka laci meja, dan menemukan sketsa yang berada dibawah tumpukan dokumen.

Ketika melihat design dalam sketsa itu, semuanya seolah menjadi begitu tenang.

Dia perlahan mengangkatnya dan menatapnya.

Membandingkannya dengan yang berada di komputer, sebenarnya meskipun tidak dibandingkan, hanya dengan melihatnya tanpa perlu memikirkannya pun dia sudah bisa tahu dan yakin barang ini sama persis seperti yang berada dalam sketsa Xia Zixi.

Bahkan diatasnya juga memiliki symbol MX yang sama.

Hanya saja, kenapa dulu dia tidak pernah memperhatikannya!?

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu