Istri Yang Sombong - Bab 712 Persaingan Sehat (1)

Hari berikutnya.

Di pagi hari, setelah makan, mobil menuju ke bandara.

Di dalam mobil, Yun Yi dan An Motian terus mengingatkannya beberapa hal, dan menyuruhnya menjaga baik dirinya sendiri.

An Ruoman juga menjawab dengan sangat sabar.

Orang yang mengantarnya ke bandara hanyalah An Motian dan Yun Yi.

Menunggu beberapa saat kemudian, supir selesai melakukan semua pendaftaran, ketika dia akan naik pesawat, mata Yun Yi tiba-tiba memerah, “Ruoman, kalau tidak biasa di sana, kamu harus segera kembali, ok? Bagaimanapun Ibu akan menafkahimu seumur hidup!”

Awalnya baik-baik saja, tetapi karena kata-kata Yun Yi, mata An Ruoman juga memerah, “Bu!” An Ruoman mengulurkan tangan dan memeluk Yun Yi.

Benar saja, di dunia ini orang yang paling mencintai dirinya adalah ibunya.

An Ruoman memeluk Yun Yi dengan enggan, dan air matanya tidak tertahan mengalir keluar.

“Jangan menangis, jangan menangis, kamu harus ingat, tidak peduli bagaimanapun, kalau kamu ingin kembali, ibu akan selalu menunggumu!” Yun Yi berkata.

“Ya!” An Ruoman mengangguk.

An Motian juga memandangnya, sejak kecil, An Ruoman selalu berada di sampingnya, meskipun pergi, itu juga tidak lebih dari sepuluh hari, dan sekarang pergi begitu lama, bagaimana mungkin dia tidak merasa sedih.

“Tiba di sana, kalau ada apa-apa harus memberitahu orang rumah!” An Motian berkata.

An Ruoman mengangguk, memandang An Motian, dan memeluknya, “Ayah, kamu harus menjaga ibu dengan baik ketika aku pergi!”

“Tenanglah, aku akan menjaga baik ibumu, kamu juga harus menjaga dirimu!”

An Ruoman mengangguk.

“Penumpang yang terbang ke London, dipersilakan naik.....” Pada saat ini, terdengar suara pengumuman.

Mendengar ini, An Ruoman kembali menatap mereka.

“Oke, pergilah!” An Motian berkata, meskipun hatinya merasa enggan.

An Ruoman mengangguk, “Ayah, ibu, aku akan pergi.....”

“Ya!”

An Ruoman menarik koper, dengan enggan berjalan menuju arah pemeriksaan keamanan.

Pada saat ini, dia melihat ke sekeliling, dia juga tidak tahu apa yang dia lihat, tetapi hatinya merasa kesepian yang tak terkatakan.

Akhirnya, dia tetap tidak terlihat apa yang ingin dia lihat, lalu perlahan-lahan dia berbalik dan berjalan menuju ke pemeriksaan keamanan......

Setengah jam kemudian, pesawat lepas landas.

Pada saat yang sama, Xia Ziyu yang berdiri di depan jendela perusahaan, melihat pesawat di langit, tangannya yang di dalam saku celana, mengepal dengan erat......

Ruoman, semoga kamu bahagia.......

Diam-diam dia berdiri di depan jendela, setengah jam berlalu, pesawat telah tiada di depan matanya, namun pandangannya terus menatap ke langit....... dengan tenang.

Tepat pada saat ini, asisten mengetuk pintu dan mendorong masuk, “Tuan Xia, tiba waktunya rapat!”

Xia Ziyu memutar kepala menatapnya, mengangguk dan berkata, “Aku tahu!”

Asisten mengangguk, berbalik dan pergi.

Xia Ziyu menenangkan suasana hatinya, mengambil dokumen di atas meja dan pergi.

Dalam ruang konferensi.

Semua direktur sedang berdiskusi, Xia Ziyu duduk di paling depan, menatap mereka dengan tatapan dingin.

“Awalnya Perusahaan Hairun telah berjanji akan bekerja sama dengan kita, tetapi akhirnya tidak terduga bekerja sama lagi dengan Yunrui!” Salah seorang direktur berkata dengan tidak puas.

“Ya, selama bertahun-tahun, Yunrui telah merebut banyak mitra kita!”

Terdengar berbagai komentar.

Xia Ziyu duduk di depan, mendengar kata-kata mereka, wajahnya terlihat buruk.

“Direktur Xia, bagaimana menurutmu sekarang?” Para direktur mengarahkan pandangan mereka pada Xia Ziyu.

Mendengar ini, Xia Ziyu mengerutkan kening, matanya yang mendalam sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

“Direktur Xia, haruskah kamu memberikan penjelasan?”

Para direktur mengajukan pertanyaan pada Xia Ziyu.

Pada saat ini, dia menatap pada mereka dengan tatapan yang tajam.

“Berikan penjelasan? Haruskah aku menjelaskannya?”

“Proyek tidak selesai dan tugasnya tidak berhasil, ini masalah aku atau kalian, apa yang kalian lakukan selalu gagal, jadi untuk apa aku mempekerjakan kalian?” Xia Ziyu tiba-tiba menjadi geram.

Dalam ruangan tiba-tiba menjadi sunyi.

Xia Ziyu terkenal sabar, tetapi sekarang tiba-tiba marah membuat mereka agak terkejut.

Melihat mereka semua diam, Xia Ziyu berkata, “Kalau kerja sama dengan perusahaan CS pada akhir bulan masih juga tidak berhasil, maka kalian dapat berhenti kerja, cukup kirimkan surat pengunduran diri!”

Selesai berkata, Xia Ziyu melirik mereka, berbalik dan berjalan keluar dari ruang konferensi.

Begitu dia keluar, orang-orang di dalam ruangan rapat saling memandang, suara diskusi menghilang, digantikan dengan saling memandang satu sama lain, kemudian semuanya bubar.

Xia Ziyu duduk di kantor dengan tangan di atas meja dan tangannya bersilang, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu