Istri Yang Sombong - Bab 217 Diarahkan Seseorang

Duduk di mobil untuk waktu yang lama, dia masih saja belum bergerak, jika bukan karena tatapannya yang berubah, dia terlihat seperti sebuah patung.

Sampai telepon berbunyi, barulah pikirannya itu ditarik kembali.

Ketika melihat nomor panggilan, Mu Shaotian langsung mengangkatnya.

“Halo… …”

“Aku sudah suruh orang untuk mengecek plat nomor yang kamu katakan, itu adalah plat nomor palsu!” Jason berkata melalui telepon.

“Palsu!?” Mendengar ini, Mu Shaotian tampaknya semakin yakin dengan suatu fakta.

Yaitu kabar buruk pada Xia Zixi!

Tidak ada orang yang akan menggunakan plat nomor palsu tanpa alasan.

“Baik, aku sudah tahu!” Mu Shaotian merespons, nada suaranya kedengaran tidak bersuasana hati baik.

“Apakah terjadi sesuatu?” Tanya Jason di sisi lain telepon.

“Iya!” Mu Shaotian menjawabnya, tapi tidak menjelaskan secara detail.

“Walaupun plat nomor itu adalah palsu, tapi aku menemukan suatu masalah!” Kata Jason.

“Apa?!” Mendengar perkataan Jason, Mu Shaotian segera bertanya dengan gelisah.

“Plat nomor itu palsu, tapi mobilnya tidak paslu!”

“Apa maksudmu?” Tanya Mu Shaotian dengan mengerutkan kening.

“Apakah kamu masih ingat mobil apa yang dikemudikannya?” Tanya Jason.

Mendengar kata-kata Jason, Mu Shaotian mengingat kembali, “Audi A6!”

“Jika aku tidak mengingat salah, mobil itu dibeli dengan nomor seri. Cukup periksa dan gunakan metode pengecualian untuk menemukan orang yang kamu cari!"

"Meskipun metode ini kedengaran agak bodoh, tapi itu mestinya adalah satu-satunya cara yang ada sekarang!"

Perkataan Jason menyadarkannya.

Mu Shaotian mendengar itu, memang harus diakui bahwa itu adalah satu-satunya cara yang dimilikinya sekarang.

“Baik, aku sudah tahu, terima kasih, Jason!”

“Ayo minum bersama lain hari!”

“Tidak masalah!”

Setelah beberapa patah kata, Mu Shaotian mematikan telepon.

Segera melakukan panggilan ke salah satu nomor lain. Setelah selesai, dia menutup telepon dan duduk di sana, barulah dia agak lega, setidaknya, ada sedikit harapan.

Sedangkan di pihak Song Qi.

Demikian pula, setelah keluar dari hotel, dia langsung mengemudikan mobilnya dan meninggalkan tempat, sambil mengemudi, sambil bertelepon.

“Mike, bantu aku periksa semua orang yang berhubungan dengan Xia Zixi, terutama yang pernah berselisih dengannya, lakukan dengan cepat!” Song Qi berbicara melalui telepon sekata demi sekata, dapat terlihat bahwa dia sangat gelisah.

Tidak beda banyak dengan suasana hati Mu Shaotian.

Setelah selesai bertelepon, Song Qi melajukan mobilnya.

Malam ini, ditakdirkan untuk tidak tidur… …

Bukan karena hal lain, hanya karena wanita yang bernama Xia Zixi.

Sedangkan sisi lain.

Bulu mata panjang Xia Zi bergerak dan perlahan mata terbuka.

Kepalanya terasa berat.

Dia perlahan-lahan bangun.

Mata terbuka, yang ditangkap oleh matanya adalah langit-langit yang asing.

Xia Zixi mengerutkan kening, di mana ini?

Ini bukan rumahnya!

Bukankah dia sedang berada di pesta perayaan pembukaan perusahaan Song Qi?

Kenapa bisa di sini?

Memikirkan ini, kepalanya masih terasa pusing, dia ingin menjulurkan tangan untuk memijat kening, tapi tiba-tiba menyadari bahwa tangannya tidak bisa digerakkan.

Alis berkerut, menoleh dan terlihat tangan dan kakinya diikat.

Momen itu, Xia Zixi menjadi terbengong.

Fakta memberi tahunya bahwa dia yang sedang sial, diculik!

Diculik!

Memikirkan hal ini, dia ingat ketika sedang berada di pesta perayaan, dia awalnya hendak pergi ke toilet, tetapi siapa sangka ketika dia berbalik, seseorang muncul dari belakang dan langsung menggunakan sesuatu untuk menutupi mulut dan hidungnya. Dia masih ingin berjuang. Namun, ketika dia mencium suatu bau, dia langsung pingsan.

Mengingatnya sekarang, dia dipingsankan dengan etanol.

Dia mulai menoleh-noleh ke sekitar, ruang keluarga besar dengan dekorasi gaya China, terlihat sangat mengesankan.

Jika dia diculik, kenapa tidak ada orang yang mengawasinya?

Xia Zixi memikirkannya, tetapi melihat tidak ada siapa pun di ruangan, dia mulai mencari cara untuk melarikan diri. Dia berusaha duduk dari ranjang dan mencoba menemukan sesuatu untuk memotong benda yang mengikat kaki dan tangannya. Tapi setelah melihat sekeliling ruangan, tidak ada barang apapun selain satu-satunya ukiran porselen.

Xia Zixi mulai memikirkannya, jika dia membanting porselen itu, apakah akan menyebabkan kedatangan orang?

Saat dia sedang berpikir, terdengar suara dari luar pintu.

Xia Zixi terbengong sejenak, kemudian segera berbaring di ranjang dan berpura-pura masih dalam kondisi pingsan.

Dia ingin melihat siapa pihak mereka.

Baru saja berbaring, pintu terbuka.

Suara injakan langkah kaki menunjukkan tidak hanya satu orang yang masuk.

“Bagaimana? Dia sudah bangun belum!?” Tanya seorang pria.

“Kami terus berjaga di luar, tidak terdengar suara apa pun, seharusnya belum bangun!” Orang itu melihat Xia Zixi yang berbaring di ranjang, berkata dengan yakin.

Mendengar perkataannya, orang itu perlahan berjalan mendekati ranjang.

Xia Zixi berbaring di atas ranjang, mendengar perkataan mereka, dia merasa untung karena tidak melaksanakan idenya tadi, jika dia benar mambanting porselen, tampaknya dia tidak hanya tidak bisa melarikan diri, tapi juga akan diawasi lebih ketat.

Saat ini, Xia Zixi ingin membuka mata dan melihat siapa orang itu, kenapa mau menculiknya, tapi dia tidak berani, jika ketahuan mereka bahwa dia sudah bangun…

Xia Zixi terlihat seolah-olah masih tidur.

Kedua orang itu mendekatinya, saat melihat Xia Zixi masih berbaring, sudut mulut terangkat membentuk senyuman dingin.

“Direktur He, kita melakukan ini, apakah tidak bermasalah?” Salah satu dari mereka bertanya.

Direktur He?

Saat mendengar ini, yang pertama kaget adalah Xia Zixi.

Dia teringat Direktur He yang dia temui saat berada di pesta, apakah pria ini adalah dia?

Xia Zixi benar-benar sangat ingin membuka mata dan melihat, tapi itu malah tidak memungkinkan!

Dia berusaha menahan.

“Apa yang kamu takuti? Kita tidak membunuhnya, hanya memberinya sedikit pelajaran!” Kemudian bibir Direktur He melengkung membentuk senyuman yang dingin.

“Tapi, apakah aksi kita sekarang ini… …termasuk penculikan?” Orang itu bertanya dengan cemas.

“Penculikan? Siapa yang mengetahui masalah ini?” Tanya Direktur He dengan nada dingin.

“Tapi… …”

Dia berani menggodaku, maka aku tidak akan membiarkannya begitu saja! " Dia mengucapkan sekata demi sekata, lalu ujung mulutnya menyunggingkan senyuman, “ Kamu tenang saja, setelah aku memberikan pelajaran padanya, dia tidak akan berani mengatakannya, dan bahkan juga tidak berani melapor ke polisi!” Direktur He berkata dengan penuh yakin.

Mendengar perkataan Direktur He, bawahannya pun mengangguk dengan tenang, “ya, ya, ya… …”

“Walaupun terjadi sesuatu, juga akan ada orang yang mengurusnya, dia yang menyuruhku melakukan ini, tenang, jika kita menyelesaikan ini dengan baik, maka semuanya pun akan baik-baik saja!”

“Aku sudah tahu!”

Mendengar pembicaraan mereka, Xia Zixi merasa tubuhnya menggigil. Apa yang ingin mereka lakukan?

“Sudah, awasi dia dengan baik, hubungi aku kalau dia sudah bangun!” Kata Direktur He.

“Iya, aku tahu!”

Selesai bicara, mereka kembali memandang Xia Zixi, tersenyum dingin, berbalik badan dan pergi.

Bawahannya juga ikut keluar.

Mendengar langkah kaki yang semakin jauh, barulah Xia Zixi perlahan membuka matanya, agak menoleh dan melihat ke arah pintu.

Ketika melihat wajah samping Direktur He, Xia Zixi terkejut.

Benar-benar dia!

Dia awalnya mengira bahwa pria itu tidak melihatnya ketika sedang berpesta, tidak sangka… …

Mendengar perkataannya tadi, tampaknya ada orang yang mengarahkan mereka untuk berbuat demikian, siapa itu?

Xia Zixi berpikir, saat pintu sudah tertutup, barulah dia berani membuka matanya lebih lebar.

Memandang langit-langit, mengingat perkataan Direktur He barusan, tampaknya, dia bukan ingin membunuhnya, dia hanya ingin mempermalukannya!

Memikirkan ini, hati Xia Zixi mulai panik, dia melihat sekeliling dan memikirkan cara untuk melarikan diri.

Tidak diragukan lagi, ruangan ini tidak memiliki alat komunikasi apa pun, apalagi telepon.

Sekarang dia tidak boleh panik, dia hanya bisa menenangkan diri.

Dia masih memiliki waktu untuk berpikir.

Masih mendingan diikat tangan, yang terpenting adalah kaki, dia sama sekali tidak bisa berjalan.

Saat ini, Xia Zixi bergerak, duduk di atas ranjang, dia ingin turun dari ranjang dan mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk melindungi diri.

Dia bergerak sedikit demi sedikit, kecepatan yang lebih lambat dari siput, mencari barang di dalam ruangan.

Namun, belum bergerak jauh, pintu terbuka.

Mendengar suara itu, Xia Zixi sama sekali tidak memiliki waktu untuk kembali ke ranjang, memutar kepala, orang itu sudah sedang melihatnya.

“Apa yang kamu lakukan? Ingin melarikan diri?” Orang itu langsung berlari ke arahnya, menangkap Xia Zixi, “apa yang kamu lakukan?”

Xia Zixi bertatapan dengan orang itu, didengar dari suaranya, sepertinya dia adalah orang yang tadinya masuk dengan Direktur He.

“Siapa kamu? Kenapa aku bisa di sini? Kalian mengikatku, ini adalah penculikan, melanggar hukum!” Xia Zixi berkata pada orang itu.

Raut muka orang itu berubah.

“Jangan banyak omong, kamu lebih baik patuh!” Dia menangkap Xia Zixi, dan mendorongnya ke ranjang.

Xia Zixi tidak marah, malah menatap orang itu, “tampaknya kamu tidak takut untuk melanggar hukum!”

Orang itu menatap Xia Zixi, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan, akhirnya hanya memperingatkan, “kamu sebaiknya diam di sini, kalau tidak, kamu akan tahu hukumannya nanti!”

Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan berjalan ke sudut.

Xia Zixi duduk di atas ranjang, melihat dia menelpon, mata agak menyipit.

“Halo, dia sudah bangun… …”

“Baik!”

“Iya, aku sudah tahu!”

Terdengar dia berkata dengan tersenyum, lalu mematikan telepon.

Membalikkam kepala, Xia Zixi duduk di ranjang, “jika kamu tidak ingin terjadi sesuatu, maka jangan aneh-aneh, jangan berpikir untuk melarikan diri, karena kamu sama sekali tidak bisa keluar dari sini!”

“Diculik, melarikan diri adalah normal, kamu menyuruhku duduk di sini dan menantikan kematian!?” Xia Zixi bertanya padanya, nada suaranya santai, diapit sedikit rasa menentang.

Orang itu melihat sosok Xia Zixi yang tidak gelisah maupun ketakutan, dirinya malah menjadi cemas.

“Kamu tidak akan bisa keluar dari sini, jangan menyia-nyiakan tenagamu!”

“Kenapa kalian menculikku?” Xia Zixi tiba-tiba bertanya padanya, meskipun tahu alasannya, tapi dia masih ingin menanyakannya.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu