Istri Yang Sombong - Bab 665 Memilikinya Sudah Cukup 3

Zaman sekarang, tidak mudah untuk menemukan teman yang begitu perhatian.

Xia Zixi tersenyum, mengangguk tanda setuju, "Iya, aku tumbuh dengan Dudu sejak kecil. Meskipun kami bukan saudara perempuan kandung, tapi tampaknya juga tidak berbeda dengan saudara perempuan kandung lainnya!"

“Bagaimana kalau setelah investasi, aku serahkan pengelolaannya ke kamu?” Wajah sempurna Mu Shaotian yang begitu tampan membuat orang ingin berteriak untuknya.

“Aku!?” Xia Zixi menunjuk dirinya sendiri.

Mu Shaotian mengangguk, "Dengan begitu, kalian dapat lebih mudah untuk berkomunikasi!"

"Lupakan saja, aku tidak banyak tahu tentang ini!" Kata Xia Zixi.

"Kamu tidak perlu banyak tahu, hanya perlu duduk dan menunggu untuk mendapatkan dividen!"

“Bukankah ini akan tidak adil bagi Dudu?” Xia Zixi bertanya dengan alis terangkat disertai senyuman.

"Sebagai direktur toko bercabang, dia akan memiliki rasa kepuasan yang luar biasa!"

Xia Zixi tersenyum, "Kita bicarakan nanti saja!"

“Iya!” Mu Shaotian tidak melanjutkan topik itu lagi. Sebenarnya, di dalam hati, alasan paling penting bagi Mu Shaotian untuk berinvestasi di toko Dudu adalah karena Xia Zixi, kemudian baru peluang bisnis.

Toko Dudu memang bagus, tetapi bagi orang-orang seperti Mu Shaotian yang lebih menyukai jumlah kas masuk yang besar, dia akan lebih suka perhiasan, saham, tanah dan sebagainya.

Jadi, dia melakukan investasi ini atas nama Xia Zixi.

Juga secara tidak langsung membantunya membangun banyak aset.

“Bagaimana, ngantuk tidak, maukah istirahat sebentar?!” Tanya Mu Shaotian.

Siapa tahu, Xia Zixi langsung mencari posisi yang nyaman, bersandar di dalam pelukan Mu Shaotian, "Sedikit!"

“Kalau begitu, kamu istirahat sebentar!”

“Kamu?”

“Melihat kamu istirahat!”

Xia Zixi, “… …Kalau begitu, bagaimana aku bisa istirahat dengan baik!?” Tanya Xia Zixi.

Mu Shaotian ketawa, “Sudah, kamu istirahat, aku masih perlu melihat beberapa dokumen!”

Siapa sangka, Xia Zixi langsung mengulurkan tangan dan memeluk pinggangnya, "Nanti saja lihatnya, temani aku sebentar!"

Xia Zixi jarang bermanja-manja. Pada momen ini, Mu Shaotian memandangnya, hati tergerak.

Sekian lama baru menjawab, “Baiklah!”

Xia Zixi tersenyum, mencari posisi yang lebih nyaman untuk berbaring. Dia juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Pada saat ini, dia tidak ingin menjauhi Mu Shaotian, ingin Mu Shaotian menemaninya.

Perasaan memiliki dia, sungguh sangat baik!”

Mu Shaotian membelai rambutnya, menatapnya, "Xia Zixi ..."

“Iya?”

"Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan sekarang?"

“Apa yang aku lakukan?”

“Kamu sedang merayu aku!” Jawab Mu Shaotian.

Pipi Xia Zixi sedikit memerah, "Mana ada, ini hanya ketergantungan yang normal!"

Kata ketergantungan semakin menggoncangkan hati Mu Shaotian.

Mu Shaotian tiba-tiba membungkuk dan mencium bibirnya.

Posisi Xia Zixi sangat nyaman bagi Mu Shaotian untuk melakukan apa saja.

Xia Zixi tidak menolak, sebaliknya malah mengulurkan tangan dan merangkul lehernya. Tidak peduli apa yang akan terjadi di masa depan, dia hanya tahu bahwa waktu tidak henti berjalan, yang terpenting adalah hidup yang damai dan tenang.

Mu Shaotian menyadari bahwa setiap kali dia menyentuh Xia Zixi, itu adalah siksaan baginya.

Apalagi, Xia Zixi masih tidak boleh disentuh, tidak boleh melakukan itu. Perasaan ini benar-benar amat menyiksanya.

Kulit yang berwarna kuning tembaga memerah, tatapannya penuh dengan hasrat keinginan, meskipun demikian, dia tetap berpenampilan tenang.

“Sudah, kamu istirahat sebentar, aku lihat dokumen dulu!” Kata Mu Shaotian.

Pipi Xia Zixi juga agak merah, karena dia juga secara jelas merasakan reaksi Mu Shaotian, dia mengangguk.

Mu Shaotian membelai rambutnya, lalu memosisikan Xia Zixi dengan bernar, bangkit dan berjalan menuju meja kerja.

Begitu dia pergi, bibir Xia Zixi tidak tahan untuk senyum… …

Diam-diam menoleh ke sana, Mu Shaotian duduk di sana, kepala tertunduk, melihat dokumen, terlihat sangat serius. Dalam hatinya, bagai ada sesuatu yang perlahan melembut.

Xia Zixi lihat sampai tertidur.

Karena hamil, waktu tidurnya sama sekali tidak dapat dikontrol, tetapi kualitas tidurnya sangat baik, dulu dia gampang terbangunkan, sekarang begitu tertidur, sekeliling bagai kosong baginya. Tidak ada hal yang lebih penting dari pada tidur.

Mu Shaotian mengadakan rapat di tengah Xia Zixi tidur, menyuruh orang membeli susu, menunggu dia bangun untuk minum.

Ketika Xia Zixi bangun, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore.

Xia Zixi salut pada dirinya sendiri, jika tidur lagi, mungkin hari sudah gelap.

Melihat kantor kosong, tidak ada seorang pun, tapi ada segelas susu yang diletakkan di atas meja. Tak perlu dikatakan, pasti Mu Shaotian yang menyediakan itu. Sudut mulut terangkat, harus diakui bahwa Mu Shaotian jauh lebih perhatian dari sebelumnya.

Mengambil susu, Xia Zixi meminum beberapa teguk, seketika merasa tubuh penuh energi.

Di luar

Mu Shaotian memegang ponsel, mendengarkan teguran yang disampaikan melalui telepon itu, raut muka tegang, "Aku sudah tahu, dia akan baik-baik saja, aku pasti akan memikirkan cara untuk menyelamatkannya… ...

Setelah telepon dimatikan, Mu Shaotian menatap layar ponsel, memutar balik kepala, Xia Zixi berdiri di belakangnya.

Senyuman lembut terpasang di sudut mulut, Mu Shaotian berjalan mendekat, "Sudah bangun?"

Xia Zixi mengangguk, menatapnya, "Telepon dari ayah Ning Xi?"

Dia begitu pintar, bagaimana mungkin tidak ketebak. Mereka sudah berjanji untuk jujur satu sama lain, jadi Mu Shaotian pun tidak merahasiakan darinya, mengangguk.

Xia Zixi berpikir sejenak, “Ayo kita pergi menjenguk Ningxi sore nanti!”

Mu Shaotian terbengong, kemudian berkata, “Tidak usah, aku saja yang pergi!”

"Shaotian, aku bukan orang yang tidak berbudi. Yang aku inginkan hanyalah kejujuran, aku tidak meminta kamu untuk bersikap kejam dan tidak berperasaan. Ning Xi menyelamatkan kamu, dia menjadi seperti sekarang ini karena kamu, dan dia sekarang ada di rumah sakit, wajar bagimu untuk mengkhawatirkannya, wajar juga untuk pergi menjenguknya! "Kata Xia Zixi.

Pada hari ini, dia bersama Mu Shaotian seharian, dia memang melupakan masalah Ning Xi, tidak mempertimbangkan perasaan Mu Shaotian, normal baginya untuk mengkhawatirkan Ning Xi.

Jika digantikan dirinya, jika ada seseorang yang menjadi seperti ini karena menyelamatkan dirinya, dia pasti akan sangat khawatir.

Pada saat seperti ini, tidak ada kaitannya dengan cinta.

Mendengar perkataannya, Mu Shaotian menatapnya, menatapnya, dan menatapnya.

Akhirnya mengangguk, “Iya!”

Bisa memiliki Xia Zixi pada kehidupan ini, dia sudah merasa cukup!

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu