Istri Yang Sombong - Bab 729 Mencari Ke Prancis

Melihat Mu Shaotian duduk disana, Jason merasa agak khawatir, apa yang sebenarnya terjadi?

“Bos!”

mu Shaotian baru tersadar dari lamunannya, lalu melihat kearah Jason, “Segera cari pemilik alamat IP ini sekarang, cepat!”

“Ha? Oh, baik.” Melihat ekspresinya yang begitu serius dan tegas, Jason juga tidak berani bertanya lagi dan segera menjalankan perintah.

Dan Mu Shaotian tetap duduk didalam, menatap halaman web di dalam komputer, menatap cincin itu, harga diatasnya, malah tidak ada harganya.

Tidak dijual!

Mu Shaotian tidak menyadari kalau tangannya mulai gemetar, sudah sekian tahun lamanya, akhirnya ada sedikit informasi tentang dirinya!

Melihat admin web sedang online, dia mencoba untuk membuka forum chat, langsung menerima pesan dari admin, Hallo, Xiao Shiguang disini, adakah yang anda butuhkan?

Seketika Mu Shaotian tidak tahu harus mengatakan apa.

Tangannya diletakkan disamping, namun tidak tahu harus melakukan apa.

Setelah sekian lama, dia baru mengetik, “Aku menginginkan cincin itu!”

Setelah pesannya terkirim, ia menunggu pesan balasan yang datang, namun penantian yang hanya beberapadetik malah terasa begitu panjang.

Akhirnya, ketika melihat logo kepala yang bergerak menunjukkan admin sedang mengetik, hatinya terasa seperti terangkat.

“Maaf, cincin tidak dijual!”

“Kenapa?” kali ini Mu Shaotian mengetik dengan sangat cepat.

Namun pihak seberang tidak mengatakan dengan jelas, hanya berkata, “Karena tidak ternilai harganya!”

“Berapapun harganya saya akan bayar!”

“Maaf……”

Meskipun tidak bisa membayangkan bagaimana wajah wanita dibalik komputer ini, namun dia bisa yakin karena ini adalah nada bicara Xia Zixi!

Sekarang, dia bisa yakin 100%, pasti dia!

memikirkan ini, dia tidak ingin mengakhiri obrolan ini secepat itu, sehingga berkata, “Cincin ini buatan sendiri?”

Setelah sekian lama, ia mendapat balasan, “Benar!”

ketika Mu Shaotian baru ingin mengatakan sesautu, pihak sana mengirimkan pesan lagi, “Maaf, aku masih ada sedikiti urusan, kalau membutuhkan sesuatu silahkan memesan langsung!”setelah mengirimkannya lambang admin langsung menghilang.

Hati Mu Shaotian langsung menjadi remuk.

Namun dia bisa 100% yakin sekarang, ini adalah Xia Zixi!

Sekarang, yang paling penting adalah mencari alamatnya dimana, dengan begitu ia bisa menemukannya!

Memikirkan ini, hatinya langsung berdebar tidak berhenti, namun diwaktu yang bersamaan, dia juga tidak tahu harus melakukan apa.

Dalam satu tahun, beberapa kali ada yang mengatakan kalau ada kabar tentangnya, dia pergi kesana tanpa memperdulikan apapun, namun setiap kalinya hanya mendapatkan kekecewaan………

Dan kali ini!

Dia yakin sekali, namun juga merasa sedikit heran, ada semacam rasa ragu yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.

Dia sungguh khawatir, kalau bukan dia, kalau begitu kekecewaan dia akan menjadi sebesar apa…..

Tidak lama kemudian, Jason membawa sebuah alamat, “Bos, sudah ketemu!”

“Dimana?” Mu Shaotian bertanya dengan tergesa-gesa.

“Berdasarkan alamat IP, lokasinya berada disebuah kota kecil di Provence tepatnya di Prancis Selatan!”

Prancis?

Selama setahun ini apakah dia terus berada disini?

Tanpa berpikir panjang, Mu Shaotian langsung berkata, “Segera pesankan tiket pesawat untukku, aku mau kesana!”

“Sekarang?”

“Benar, sekarang!”

Tadi ketika membantu Mu Shaotian memeriksa alamat IP, dia sempat melihat halaman wen, dan cincin itu sama persis seperti sketsa yang dimiliki Mu Shaotian.

Dan dia tahu kalau cincin itu adalah buatan Xia Zixi untuk Mu Shaotian.

Jadi bisa disimpulkan, toko online diluar negri ini dibuka oleh Xia Zixi?

Sampai sekarang juga tidak bisa dipastikan benar atau tidak!

Namun, ini mungkin penemuan yang paling bisa dipercaya setelah pencarian satu tahun ini, Jason mengangguk, “Baiklah, aku mengerti, hanya saja Bos, kali ini… benarkah Nona Xia?” Jason sedikit heran.

“Benar atau bukan, semua harus aku pastikan dengan datang langsung kesana!” Mu Shaotian berkata dengan yakin.

Akhirnya, ada sedikit emosi yang terlihat diwajah Mu Shaotian, selama satu tahun ini jarang sekali melihat ekspresi lain diwajahnya.

Setelah setengah jam, pintu kantor terbuka.

Ketika Jason melihat Mu Shaotian, hatinya terasa begitu senang, “Bos, semoga kali ini kamu bisa menemukan Nona Xia!” Jason mendoakan dengan tulus.

Mendengar ucapannya, Mu Shaotian mengangguk, tersenyum dengan panuh keyakinan, lalu naik mobil dan melaju…..

Setelah satu setengah jam, check in pesawat dengan lancar, Mu Shaotian duduk diatas pesawat, melihat awan yang berlalu, waktu 20 jam, pertama kalinya dia tidak merasakan kantuk sama sekali, malah sangat bersemangat.

Sebenarnya apa yang berada dihadapannya, dia juga tidak tahu, ia hanya tahu dalam 20 jam ini, hatinya dipastikan tidak akan bisa merasa tenang.

……

20 jam berlalu, Mu Shaotian turun dari pesawat, langsung neik mobil menuju Provence.

Setelah 3 jam ia baru tiba di Provence.

Ketika tiba disana sudah jam 4 subuh, meskipun ia tidak bisa menahan diri untuk tidak gegabah, namun ini sudah larut sekali.

Setelah menemukan hotel, ia menginap semalam.

Namun malam ini ia tetap tidak merasakan kantuk.

Sudah jelas sekali semua sudah berada didekat mata, dia sudah tiba disini, namun ia merasa kalau dia masih begitu jauh bagaikan diujung langin, teramat dan sangat jauh.

Seolah takut semua ini hanyalah mimpi belaka.

Berdiri di balkon hotel yang bernuansa klasik, tangannya memegang anggur merah buatan hotel ini, terasa agak pahit, namun ketika ditelan malah terasa agak manis, sama seperti hidup manusia, terkadang kelihatan pahit, namun asalkan dirasakan dengan teliti, sebenarnya semua terasa indah.

Ia melihat keluar, malam sudah larut, suasana sekeliling terasa begitu tenang.

Mungkin karena terpengaruh suasana, hatinya perlahan menjadi jauh labih tenang.

Dia menarik nafas dalam, memejamkan mata, semoga kali ini dia tidak pulang dengan rasa kecewa lagi………

Jam 7 dia sudah bangun, berjalan kedepan balkon, melihat semua yang ada diluar, cahaya matahari yang hangat, sekeliling yang bersih dan tenang.

Sekarang sudah bulan September, langit begitu biru dan bersih, udara begitu bersih dan segar, begitu terhirup masuk ke dalam paru, terasa seperti bulan Mei yang begitu cerah.

Setelah beriap-siap sejenak, ia langsung keluar dari hotel, bahkan sarapan pun tidak ia makan.

Mengenakan jaket panjang berwarna hitam, postur tubuh yang tinggi dan tegap, juga wajah tampan bak ukiran, membuat pandangan orang-orang tertuju padanya, pria China ini benar-benar tampan.

Dia berjalan perlahan , menggenggam selembar kertas, mencari alamat sambil melihat kesekeliling

Provence merupakan surge bunga.

Kalau ada orang yang mengatakan Provence sangat romantic, maka orang itu sama sekali tidak berlebihan, karena disini bukan hanya ada banyak cerita cinta yang melegenda, juga Marseillaise yang menjadi terkenal karena , juga Pulau Château d’lf yang menjadi begitu terkenal karena < Le Comte de Monte-Cristo>, juga kota universitas yang anggun di Aix-En dan Avignon, menikmati nuansa pegunungan diabad pertengahan, café yang begitu nyaman dipinggir jalan…….. semua ini, sungguh membuat orang terlena.

Kalau Xia Zixi benar-benar berada disini, sepertinya dia bisa memahami mengapa dia bisa memilih untuk datang ke tempat ini.

Gaya hidup yang santai, merupakan sebuah nikmat yang indah, melihat bunga yang mekar dan layu, namun tidak merasa terikat, melihat awan yang berkumpul diatas langit ang luas, disini, tenang dan indah, bagaikan sebuah lukisan yang bisa membuatmu melupakan semuanya.

Hanya saja, Xia Zixi datang kesini untuk melupakan apa?

dia tetap berjalan, cahaya matahari pagi yang menembus pepohonan jatuh ditubuhnya yang tinggi tegap, dirinya yang berjalan disini bagaikan seorang raja yang begitu tegas, juga berwibawa.

Akhirnya setelah berjalan cukup lama, ia tiba disebuah jalan kecil, jalanan yang dilapisi oleh batu terlihat berkelok dan tenang, hanya dengan menjulurkan tangan saja dia sudah bisa menyentuh kedua sisi tembok yang terbuat dari bata. Bangunan bernuansa klasik yang anggun, style arsitektur Gothic, tanaman vine yang menjalar d tembok dimusim gugur terlihat berwarna merah, angina yang sejuk, menghembuskan aroma bunga lavender dari toko kecil di tepi jalan.

Disini hanya ada beberapa pintu, disisi pintu yang terbuat dari kayu dihiasi oleh berbagai macam pot bunga, didepan pintu juga diletakkan rak berbentuk bunga, diatasnya dipenuhi oleh bunga, disampingnya ada sebuah kursi putih, diatasnya ada sebuah karpet yang begitu lembut, terlihat simple namun elegan.

Melihat papan diatas pintu menggunakan papan kayu berwarna hitam, diatasnya terukir tulisan dalam bahasa Prancis, dia mencocokkannya dengan kertas yang ada ditangannya, disinilah tempatnya.

Tiba-tiba dia merasa tegang, namun ia tetap mengulurkan tangan untuk menekan bel.

Menanti ada yang membukakan pintu, namun setelah sekian lama tetap tidak ada yang membukakan pintu.

Tepat disaat ini, ada seorang wanita tua yang berjalan menghampiri Mu Shaotian, setelah melihatnya sesaat, akhirnya ia berkata dengan bahasa Prancis, “Kamu siapa? Mencari nona yang tinggal disinikah?” wanita tua bertanya, bagaimana pun selama satu tahun ini, dia adalah pria yang pertama kali datang untuk mencarinya.

Mu Shaotian mengerti bahasa Prancis, langsung mengangguk dan berkata, “Benar, numpang tanya, apakah orang yang tinggal didalam juga orang yang berasal dari Negara China yang sama denganku?”

Nyonya ini memiliki rambut keemasan, matanya dalam, ketika tersenyum ada lesung pipi, dia mengangguk, “Kamu pasti suaminya!”

begitu mendengar apa yang nyonya ini katakan, hati Mu Shaotian menjadi sangat rumit.

“Disaat seperti ini seharusnya dia tidak ada dirumah, seharusnya dia berada di taman bunga yang berada disana!” nyonya itu berkata sambil menunjuk ke suatu arah.

Mu Shaotian melihat kearah yang ditunjuk, lalu meminta nyonya itu menyebutkan alamat lengkapnya, baru mengangguk, “Terima kasih!” setelah Mu Shaotian berterima kasih, dia langsung berjalan kearah nyonya itu menujuk.

Setelah berputar, ia melihat sebuah lautan berwarna ungu.

Meskipun sudah awal bulan September, namun bunga lavender disini mekar dengan sangat baik.

Sehamparan bunga lavender yang bergerak karena tertiup angin, bagaikan ombak dilaut yang naik turun, dibawah pemandangan klasik dan cahaya matahari yang hangat, membuat hamparan ungu bagaikan mimpi.

Kedua tangan Mu Shaotian ia masukkan kedalam kantung jaketnya, melangkah satu langkah demi satu langkah, melewati lautan bunga, ditengah lautan bunga ini, ia terlihat begitu kecil dan menonjol.

Hatinya terasa begitu tenang.

Ia menembus hamparan lautan bunga, dan tiba-tiba mendengar suara yang begitu ia kenal.

“Shiguang, panggil mama, mama……”

Bahasa mandarin yang begitu ia kenal, suara lembut yang begitu indah melantun, bagaikan sumber mata air, mengalir dengan tenang.

Mendengar suara ini, Mu Shaotian perlahan berjalan mendekat…….

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu