Istri Yang Sombong - Bab 528 Kamu Berhutang Padaku 1

Keesokan harinya.

Xia Zixi masih belum bangun namun handphonenya tak berhenti berdering.

Tangannya meraba-raba meja mencari handphone, lalu menekan tombol angkat telepon dan menaruhnya di samping telinga.

“Halo……” suaranya masih terdengar malas-malasan.

Lalu ketika mendengar suara di seberang telepon, mata Xia Zixi seketika terbuka lebar dan langsung terduduk di atas ranjang, “Baiklah, aku sudah tahu, aku akan segera kesana!”

Setelah mematikan telepon, dia duduk sebentar di ranjang lalu menggerakkan tubuhnya, kemudian turun dan ganti baju serta gosok gigi.

Beberapa hari ini dia selalu pergi ke banyak tempat, alhasil dia merasa sangat lelah jadi tidurnya sangat nyenyak.

Selesai mencuci muka dan gosok gigi, dia langsung berangkat.

Setelah dia naik mobil barulah dia teringat untuk menelepon kantor dan minta izin.

Sebenarnya sejak hubungan antara Mu Shaotian dengan Xia Zixi terungkap, orang-orang di kantor sudah menganggap dan memperlakukan dia sebagai istri Presdir, jadi izin atau tidak, tidak berpengaruh.

Namun Xia Zixi masih tetap seperti biasa dan tidak merasa ada yang khusus, jadi dia tetap menelepon ke kantor untuk minta izin.

Baru saja mematikan telepon, handphone Xia Zixi sudah berdering lagi.

Begitu melihat nomor telepon Mu Shaotian, Xia Zixi pun tersenyum dan mengangkat teleponnya.

“Nona Xia, manager HRD memberitahuku kalau hari ini anda izin tidak masuk kerja, bolehkah saya tahu ada urusan apa?” Baru saja dia mengangkat telepon terdengar suara Mu Shaotian yang berpura-pura bertanya dengan nada yang resmi.

Xia Zixi pun tertawa, “Maaf, Direktur Mu, karena belakangan ini saya ada urusan pribadi yang harus dikerjakan, jadi izin 1 hari!”

“Jadi, satu hari saja?”

“Kalau begitu boleh saya minta 2 hari?!”

“Tidak boleh!”

Xia Zixi pun tertawa mendengar jawabannya.

Di seberang telepon Mu Shaotian mengubah suaranya ke suaranya yang biasa, “Ada apa? Kenapa tiba-tiba izin?”

“Tadi aku menerima telepon, A Shu bilang dia bersedia kerja sama, jadi aku mau kesana!” jawab Xia Zixi.

Mendengar hal ini, Mu Shaotian mengerutkan alisnya, “Aku temani kamu kesana!”

“Tidak usah, lagipula belakangan ini di kantor juga banyak urusan tapi aku malah izin sebenarnya tidak enak juga, kalau kamu sekarang pergi pasti di kantor bisa berantakan!” Xia Zixi berkata.

“Tapi aku khawatir kalau dirimu sendirian kesana!”

“Tenang saja, aku tidak apa-apa, kalau di penjara saja masih bisa ada masalah, maka tempat manapun tak akan bisa melindungiku!” Xia Zixi memberikan alasan.

Mendengar ucapannya, Mu Shaotian akhirnya setuju, “Kalau begitu baiklah, kamu harus hati-hati, kalau ada masalah kamu harus segera meneleponku!”

“Ya!” Xia Zixi pun menyanggupinya.

“Kalau begitu aku pergi meeting ya!”

“OK!”

Setelah berbicara beberapa patah kata teleponnya dimatikan.

Xia Zixi yang sedang naik taksi, menghela napas lega, dia berharap segala sesuatunya berjalan dengan lancar.

Tak lama dia sudah sampai di rumah tahanan (rutan/penjara)

“Bagaimana?” Begitu bertemu dengan pengacara Li dia langsung bertanya.

“AKu juga merasa sangat aneh, hari ini tiba-tiba mendapat telepon yang bilang kalau dia sudah bersedia di investigasi!” Pengacara Li berkata.

Xia Zixi berpikir sejenak, lalu berkata , “Aku masuk dan lihat sebentar!” Baru saja dia mau jalan, pengacara Li dari belakang memanggilnya, “Tunggu sebentar!”

Xia Zixi menoleh ke belakang.

“Meskipun dia sudah bersedia diinvestigasi namun dia tidak mau mengatakan siapa yang bersalah!” Pengacara Li berkata.

Mendengar hal ini, Xia Zixi tertegun sejenak, “Kalau begitu, apakah peluang dia untuk bebas dari masalah ini cukup besar?” Tanya Xia Zixi.

“Harus menunggu hasil tes lab apakah jejak darah itu milik dia atau bukan, kalau bukan, maka ada kesempatan untuk bebas!” jawab pengacara Li.

Mendengar hal ini, Xia Zixi mengangguk, “Baiklah, aku sudah tahu, pengacara Li, hal ini aku serahkan padamu!”

“Anda tenang saja, Nona Xia, saya akan berusaha!” jawab pengacara Li.