Istri Yang Sombong - Bab 674 Masa Depan A Shu 1

A Shu menatapnya dengan lembut dan berkata dengan serius, “Apa yang ku katakan itu serius!”

Dudu mengedipkan matanya, yang masih terjebak dalam kelembutannya, begitu mendengar kalimat ini Dudu berkata, “Orang gila yang baru bisa suka dada rata!”Dudu keluar dari pelukan A Shu, perlahan mengintip dada sendiri.

Meskipun tidak bisa dibilang besar, tapijuga termasuk indah.

Di dunia ini ternyata ada pria yang mengaku dirinya menyukai wanita berdada rata!

Dudu hanya bisa mengatakan selera A Shu terlalu tinggi, atau mengatakannya gila!

A Shu tersenyum melihat ekspresi Dudu, matanya memancarkan kemanjaan, “Iyakah? Kalau begitu kelihatannya aku cukup gila!”

Dudu,“……”

Tidak tahu kenapa, menatap mata A Shu membuat Dudu merasa apa yang dikatakan A Shu adalah dirinya sendiri.

Tapi Dudu tidak bersedia mengakui dirinya berdada rata!

Pasti bukan dirinya, pasti yang dikatakan bukan dirinya.

Dudu mengedipkan mata, “Kalau begitu cepat pergi lihat dokter!”ucap Dudu berbalik pergi, tapi memang harus diakui nada bicara Dudu sudah lebih senang dan suasana hatinya jauh lebih baik.

A Shu mengikuti Dudu lalu memandangnya, dan berbisik ditelinga Dudu, “Tapi penyakit ini, hanya kamu yang bisa menyembuhkannya!”

Jantung Dudu berdegup cepat, lalu mengedipkan matanya, untuk menutupi kegugupannya, “Dudu tersenyum nyeleh, kamu mau coba tidak!?”

A Shu tersenyum tidak mengatakan apapun, langsung menjulurkan tangan mengandeng tangan Dudu, “Mau makan apa?”

Biasanya Dudu yang bersandar di tubuh A Shu merasa tidak ada masalah, sekarang hanya pegangan tangan biasa saja, apa masalahnya? Tapi kenapa jantung Dudu berdegup kencang tidak berhenti?

“Err, bar, barbekyu saja……”ucap Dudu, setelah mengatakan itu, hati Dudu sedikit kesal dan gugup!

“Ok!”setelah menjawabnya, A Shu dengan alami mengandeng tangannya jalan kedepan.

Dudu yang di belakang, memandangi punggung A Shu tersenyum menyeringai……

Dua orang ini memesan banyak makanan.

Dalam hal makanan, Dudu tidak pernah menyembunyikan dirinya di hadapan A Shu.

Saat makan Dudu juga memesan dua botol bir, Dudu berniat untuk minum sambil makan.

Saat ini, A Shu menatapnya dan mengerutkan kening, “Kamu masih mau minum?”

“Kenapa?”Dudu mengedipkan matanya dan memakan barbekyu, aromanya sangat harum.

Seorang gadis yang terlihat sangat cantik ketika makan sangat tidak menggugah selera, tapi di mata A Shu, Dudu tetap yang paling indah.

“Hari ini kamu sudah banyak minum!”ucap A Shu.

“Itu wine!”

“Sama-sama alkohol!”ucap A Shu, ekspresi itu mengatakan tidak membiarkan Dudu minum.

Dudu memakan daging, menggigitnya dengan satu gigitan, lalu merasa puas, “Baiklah, kamu juga minum!”

Tentu saja A Shu juga meminumnya.

A Shu juga tidak sungkan, menuangkan bir ke gelas sendiri berulang kali.

Dua orang ini ngobrol sambil makan.

“Bagaimana, sekarang kondisi dia sudah baikan?”tanya A Shu.

Dudu secara alami tahu yang ditanyakan A Shu adalah Xia Zixi, “Ehn, baik, hari ini kami temani dia pergi periksa kandungan, dan hasilnya normal!”

A Shu mengangguk merasa lega mendengar ini.

Xia Zixi sang penyelamat hidup A Shu, yang tidak terbalaskan budinya dan tidak bisa mengkhawatirkannya, hanya bisa menanyakan kabar saja.

Oh ya……”Dudu menatap A Shu yang sedang memakan barbekyu, ingin menanyakan sesuatu tapi terhenti ketika ingin mengucapkannya.

“Apa?”tatap A Shu pada Dudu yang tahu ada yang ingin dikatakan.

Dudu menatapnya lalu menggeleng, “Tidak apa-apa!”

A Shu tahu ada yang ingin dikatakan Dudu, baru saja mau menanyakannya, saat ini, dari belakang berjalan seorang pria yang memotong pembicaraan mereka berdua.

Mata pria itu menatap lurus ke A Shu.

Tindakan itu membuat Dudu dan A Shu saling memandang dengan tatapan curiga.

Pria itu sedikit gemulai, kurus, berambut panjang, sejauh ini dia menatap A Shu dengan tatapan haus kelaparan.

Dan A Shu sangat tenang menatap pria itu, seolah sedikitpun tidak khawatir dia akan melakukan sesuatu pada mereka.

Karena tatapannya memandang diri sendiri.

“Hey, kamu sedang apa?”tanya Dudu menatap pria itu, sungguh aneh menatap orang di depan umum seperti ini!

Pria itu tersenyum, “Jangan takut, aku tidak bermaksud jahat!”ucap pria itu berputar mengelilingi A Shu menatapnya dengan teliti.

Saat itu benak Dudu terlintas satu kata GAY!

Dari pakaian, dandanan, kulit, tatapan mata sangat memenuhi kriteria yang ada dibenak Dudu.

Tapi pria itu tidak mengatakan apa-apa, hanya menatap A Shu dengan tatapan seperti itu, sampai membuat Dudu merasa sedikit tidak nyaman.

“Hey, cukup, sedang apa kamu!”tanya Dudu.

Alhasil pria itu tertawa jalan menghampiri, dengan santai duduk disamping, “Kalian jangan khawatir, aku tidak ada niat jahat, ku perkenalkan diriku dulu, aku manager agen perusahaan Xing Yu, kalian boleh memanggilku Peter!”

Lalu memberikan A Shu dan Dudu sebuah kartu nama.

A Shu sama sekali tidak tertarik, tapi Dudu melihatnya beberapa kali.

Perusahaan Xing Yu?

Bukankah itu perusahaan agen terbesar dan terhebat?

Dudu pernah mendengar nama ini.

Menengadah memandang orang di depannya, yang memakai celana putih, jas biru, memang terlihat……seperti Manager.

“Tuan, ku lihat kamu memiliki masa depan yang cerah, tidak tahu apakah kamu tertarik untuk tanda tangan kontrak denganku? Selama kamu mendengarkan ku, ku jamin kamu akan menjadi artis terkenal!”ucap pria itu menatap A Shu.

Siang sangka baru saja selesai diucapkan, A Shu menolak tanpa ekspresi, “Tidak tertarik!”

“Kamu boleh mempertimbangkannya, lalu meneleponku kembali, jangan terburu-buru menolaknya sekarang!”ucap pria itu, tiba-tiba teleponnya berdering, lalu mengeluarkan Hp-nya dan menatap A Shu dengan terburu-buru berkata, “Pertimbangkan baik-baik, lalu telepon aku, aku ada urusan pergi dulu, ku tunggu teleponmu!”selesai mengatakannya dia pergi sambil menerima telepon, saat itu tatapan A Shu dan Dudu masih curiga, pria itu pergi menaiki sebuah mobil mewah, dan menghilang dari pandangan mereka berdua,

Tidak sampai dua menit.

Dudu menatap A Shu lanjut makan barbekyu, “Orang itu bukan penipu kan!?”

A Shu tidak peduli dengan semua ini, A Shu melempar kartu namanya kesamping, “Ayo makan!”

Dudu juga tidak mempedulikan hal kecil ini dan terus lanjut makan.

Setelah makan dua orang ini jalan pulang, dan A Shu terus mengandeng tangan Dudu sampai keatas di depan pintu, A Shu baru melepaskannya.

“Tidurlah lebih awal, besok aku datang menjemputmu!”ucap A Shu.

Dudu mengangguk berdiri disana.

A Shu menatap Dudu tersenyum, lalu mendekat mencium keningnya, “Selamat malam!”

Hati Dudu tiba-tiba kacau.

Pada saat pikiran Dudu melayang, A Shu sudah memasuki lift dan turun.

Ketika tatapannya melayang, didepan pintu sudah tidak ada orang, hanya ada bekas ciuman hangat dikening……

Dudu menutup pintu, pergi ke ruang tamu.

Dudu tampak kacau.

Ciuman ini artinya apa!

Bukan, kenapa A Shu mau mencium Dudu?

Seolah tindakan ini hanya akan dilakukan pasangan yang ada di TV!

Dudu terjerat dalam pertanyaan ini waktu yang cukup lama.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu