Istri Yang Sombong - Bab 112 Tak Ada Kekurangan 2

Bab 112 Tak Ada Kekurangan 2

Namun, dia benar-benar terlalu mencintai Mu Shaotian, terlalu takut akan kehilangannya, sehingga melakukan demikian.

Ling Xiaoyun berdiri di hadapan Mu Shaotian, ketenangan dan segala hal tentang Mu Shaotian, semua itu memberitahunya, apa yang dia katakan tadi, telah ditolak.

Meski begitu, meski hati sangat menderita, dia tetap mencinta pria di depannya ini.

Ling Xiaoyun tertawa, mengangguk, “Baiklah, aku akan menunggumu!”

“Berapa lama pun itu, aku akan tetap menunggumu!” Ling Xiaoyun menatap Mu Shaotian, berkata sekata demi sekata.

Mendengar perkataan Ling Xiaoyun, Mu Shaotian menoleh padanya, sikapnya yang mengalah, senyumannya, dan juga kesabarannya, tidak membuat dia merasa kasihan padanya, sebaliknya, membuat dia sedikit tak berdaya.

Di pihak Xia Zixi.

Karena mengambil cuti, jadi dia tidur sampai jam sembilan lebih baru bangun.

Setelah bangun, dia sekilas mandi baru keluar, pergi ke supermarket membeli sedikit barang, barulah naik taksi pulang ke rumah Xia.

Baru saja masuk ke mobil, Xia Ziyu meneleponnya.

“Zixi, kamu sudah sampai mana? Perlukah aku pergi menjemputmu?” Kata Xia Ziyu melalui telepon.

“Tidak usah, aku sudah di perjalanan, aku akan sampai sekitar dua puluh menit kemudian, kak, kamu cukup menungguku di rumah!” Kata Xia Zixi.

“Baiklah, kamu hati-hati di jalan!” Peringatan Xia Ziyu.

“Ya, baik!” Jawab Xia Zixi, kemudian mematikan telepon.

Saat ini, pandangan mengalih ke luar jendela, segerombolan orang yang nongkrong, sekelompok orang yang mengobrol sambil tertawa, dan mobil yang lewat satu per satu, pertama kali tidak pergi bekerja di pagi hari, ternyata rasanya seperti ini.

Pada saat ini, Mu Shaotian mungkin sudah tiba di perusahaan?

Melihat dia tidak berada di perusahaan, pastinya akan sangat jengkel!

Bukan sengaja untuk menghindar, tapi menenangkan diri selama beberapa hari akan lebih baik daripada malam itu.

Mengingat ini, Xia Zixi menarik napas dalam-dalam, berusaha membuat dirinya lebih rileks.

Mobil melaju di jalan, tidak lama pun sampai di rumah Xia.

Xia Zixi turun dari mobil, mengambil barang, langsung melangkah masuk.

Menekan bel pintu, dengan cepat pintu terbuka.

“Nona, kamu sudah pulang!?” Saat ini, pengasuh yang berdiri di dalam, Bibi Zhang berkata dengan penuh semangat dan senang.

“Bibi Zhang!” Xia Zixi memanggil dengan nada manis, “Aku sangat merindukanmu!” Sambil berbicara, dia mengulurkan tangan dan memeluk Bibi Zhang.

Bibi Zhang tertawa-tawa, meskipun Xia Zixi adalah anak dari keluarga Xia, tapi tidak terdapat sedikitpun kesombongan pada dirinya, hubungan mereka selalu baik.

“Nona, kamu akhirnya pulang!” Kata Bibi Zhang.

“Di mana ayah dan ibu!” Kata Xia Zixi.

Saat ini, Xu Weiyin dan Xia Tian yang terdengar suara berjalan keluar dari dalam rumah.

“Kamu masih ingat ibumu!” Saat ini, Xu Weiyin berjalan sampai di teras, nada suaranya membawa sedikit maksud menyalahkan.

Melihat Xu Weiyin, Xia Zixi tersenyum, menghampirinya, “Ibu, bagaimana mungkin aku melupakanmu! Aku paling mencintaimu!” Sambil bicara, Xia Zixi menyodorkan barang kepada Bibi Zhang, melangkah maju, memeluk Xu Weiyin dengan lembut.

Kemudian juga memeluk Xia Tian, “Ayah, aku juga merindukanmu!”

“Merindukanku, kamu bahkan tidak datang melihatku ketika sudah pulang!” Kata Xia Tian.

“Orang kan punya alasan pribadi!” Xia Zixi berkata dengan diiringi tawa, di hadapan kedua orangtuanya, dia terlihat seperti gadis kecil.

Xu Weiyin melihat barang yang ada di tangan Bibi Zhang, kemudian menoleh pada Xia Zixi, “Mana ada orang yang membeli barang-barang ketika pulang ke rumah!”

“Bukannya aku membeli ini untuk berbakti padamu, semua yang ada di dalam ini adalah makanan kesukaan kamu, ayah, dan kakak!” Kata Xia Zixi, kemudian menoleh ke Bibi Zhang, “Bibi Zhang, juga ada bagianmu!”

“Terima kasih nona!” Bibi Zhang segera menjawab dengan tersenyum.

Xia Zixi juga tertawa.